Most Popular Girl Next to Me Chapter 43 Bahasa Indonesia


Chapter – 43

Setelah itu, aku tidak bisa menjernihkan kepalaku karena terus memikirkan tentang Setsu-kun.
Tanpa aku sadari, aku sudah berada di luar Mon Pet Kuwa, berjalan bersama Kawachi-kun di atas trotoar.
“Meski begitu, aku cukup terkejut. Aku tak pernah mengira Setsu akan bekerja part-time ... Lain kali, aku akan minta dia mentraktirku sesuatu. ”
Dia mengatakan itu sembari berjalan sedikit di depanku. Itu mungkin tak terduga untuk Kawachi-kun, tapi bagiku, itu adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian dari keseharianku. Memang belum cukup setahun, tapi menjadi rekan kerja Setsu-kun adalah sesuatu yang sudah aku terima begitu saja dan aku tak pernah berpikir tentang perubahan itu.
Kemungkinan besar, jika itu adalah aku dari beberapa bulan yang lalu, aku takkan memikirkan hal ini, tapi sekarang sudah berbeda. Saat ini aku jelas memiliki perasaan khusus pada Setsu-kun. Itu sebabnya tidak mungkin aku bisa mengambil ini dengan mudah. Aku terus tenggelam dalam pikiranku sambil memikirkan Setsu-kun sejak terakhir kali Kawachi-kun berbicara.
"Echizen-san, apa terjadi sesuatu?"
Karena itu, dia menyelaraskan langkah kakinya denganku saat dia mengatakan itu padaku.
"Tidak apa. Tak ada yang salah."
"Benarkah? Tak apa-apa sih, tapi ... ”
Dari nadanya, sepertinya dia belum menerima jawabanku. Namun, baginya untuk tidak bertanya lebih jauh adalah sisi baiknya. Seperti itu, Kawachi-kun terus berbicara denganku secara normal, seolah sikapku yang sebelumnya tak pernah terjadi.
“Lalu, apa kau ingin kembali sekarang? Atau apa kau ingin pergi dan melakukan sesuatu? ”
"Ayo kita kembali."
"Aku mengerti ... Lalu, sebelum kita kembali, ada tempat yang ingin aku kunjungi, apa kau tak keberatan?"
"Ya."
"Syukurlah, kalau begitu, ayo kita pergi. "
Karena ada tempat yang ingin dia datangi, setelah tertawa ringan, Kawachi-kun mulai berjalan sedikit di depanku lagi. Setelah itu, aku akhirnya mengikuti di belakangnya.
*****
Sudah sekitar 10 menit berjalan dengan hampir tidak ada percakapan sama sekali. Kami meninggalkan daerah perkotaan yang memiliki banyak toko dan melewati daerah pemukiman. Aku tak tahu banyak tentang daerah ini, tetapi Kawachi-kun tampaknya berjalan tanpa ragu-ragu kemanapun dia pergi. Sungguh, dia mau pergi ke mana?
Aku terus berpikir saat kami terus berjalan sampai kami mencapai taman. Pada saat itu, pemandangan yang terpapar di hadapanku membuatku ingin menahan nafasku sendiri. Pemandangan di depanku dipenuhi dengan warna merah dari daun musim gugur yang menari di udara. Itu adalah pemandangan fantastis yang belum pernah aku lihat sebelumnya, membuatku berpikir bahwa itu terlihat sangat indah. Sementara mataku tercuri oleh pemandangan menakjubkan yang terjadi, Kawachi-kun mendekatiku dan membuka mulutnya dengan lembut.
"Ini Luar biasa, ‘kan? ”
"Yeah, ini…"
“Tempat ini cukup bagus. Aku tidak tahu banyak tentang itu, tapi aku sangat menyukainya. ”
Aku sangat setuju dengan kata-katanya. Aku juga sangat menyukai tempat ini. Ini pertama kalinya aku begitu terharu seperti ini.
"Ya, ini tempat yang bagus."
"Iya. ‘kan? Dan yah, ada sesuatu yang ingin aku katakan di sini ... ”
"Hmmm, ada apa?"
Aku bilang begitu sambil aku menoleh ke arah Kawachi-kun yang terlihat gugup. Sepertinya dia telah memutuskan untuk sesuatu saat dia menatap lurus ke arahku.
Kemudian.
“Echizen-san, aku menyukaimu. Tolong berpacaranlah denganku. "
Mendengar pengakuannya, tubuhku menegang. Aku tak pernah berpikir dia akan mengatakan sesuatu seperti ini pada waktu ini. Selain itu, aku terkejut oleh fakta bahwa dia menyukaiku. Karena aku cenderung tak peka dengan hal-hal semacam ini, aku benar-benar tidak menyadarinya. Aku benar-benar terkejut dengan ini, tetapi jawabanku sudah diputuskan.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa berpacaran denganmu. ”
Hanya mengatakan itu maka semuanya selesai. Sejauh ini, ketika aku mendapat pengakuan, aku selalu berakhir dengan memberikan respon yang tidak berperasaan seperti itu. Kali ini juga ...
Atau itulah yang aku pikirkan, tetapi entah kenapa, kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutku. Aku hanya perlu menolak seperti biasanya, tapi mulutku tetap tertutup. Sebaliknya,  "air mata"-lah yang keluar. Aku, orang yang mendapat pengakuann, menangis.
“Eh, eh !? Tu-tunggu, ada apa, Echizen-san? ”
“T-tidak apa-apa, maaf. Hanya saja…"
Kawachi-kun mendatangiku dengan cemas. Untuk orang yang lemah lembut seperti dirinya, aku sekarang akan ... Memikirkan itu, aku merasa ingin menangis lagi. Namun, membuatnya menunggu lebih lama juga salah. Menunda jawabanku akan menjadi tak sopan bagi Kawachi-kun. Selain itu, aku penasaran mengapa air mataku mulai berceceran keluar.
Mungkin karena aku tahu bagaimana rasanya sekarang. Jatuh cinta pada seseorang, dan kemudian mungkin orang itu menolakmu, itu adalah sesuatu yang aku ketahui dengan sangat baik. Aku memikirkan penyesalan dan kesedihan yang akan aku rasakan.
Cinta bisa sangat menyakitkan.
Dan sekarang, Kawachi-kun akan merasakan rasa sakit ini. Karena aku akan membuatnya merasa seperti itu, aku akhirnya menangis karena aku sangat menyesal. Karena itu, aku berpikir itu akan baik-baik saja jika aku berpacaran dengannya, tapi seperti yang aku pikirkan, aku sangat menyukai Setsu-kun terlalu banyak. Aku tidak bisa berpacaran dengan Kawachi-kun sekarang.
"..."
Menggigit bibirku dengan lembut, aku membuat keputusan. Kemudian, secara perlahan, seperti daun musim gugur yang menari di sekitar kami, kubuka mulutku dan berbicara.
"Maafkan……..aku. Aku tidak bisa berpacaran denganmu ... Kawachi-kun ... ”




close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Ok, kalau begitu moga di kemudian chapter Echizen akan benar-benar bisa bersama dengan Yoshiki

    Ya tentu Echizen yg akan "kokuhaku" tentunya, dan mungkin saat Dia akan menolak agar Yoshiki keluar dari pekerjaan nya

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama