[WN] The Result when I Time Leaped Chapter 02 Bahasa Indonesia


Sekarang, Kita Berdua Jadian

[Terima kasih banyak!! Terima kasih atas pesannya!!]
Setelah membalas pesan itu, sekarang sekitar jam tujuh malam sebelum balasannya datang kembali.
[Tolong rawat aku juga walau aku sudah bilang di sekolah tadi, tapi SMS-an selama jam pelajaran itu dilarang, oke? Janji~?]
Jika itu dari guru lain, mungkin terasa seperti peringatan yang menjengkelkan, tapi entah kenapa kalau itu dari Hiiragi-chan rasanya membuatku senang ...
[Jadi, kalau nelpon berarti boleh dong ya?] Aku mengiriminya pesan sedikit bercanda.
Saat aku mengirimnya, balasannya segera datang.
[Bermain-main dengan perkataanku  juga dilarang.]
Ah ~ Ah ~ Ini buruk. Reaksinya juga sangat lucu.
Fuheh, fuhehehe, guhehehe.
Suara tawa aneh keluar dari mulutku.
"Apa yang kamu tertawakan?"
Ibuku , yang berada di ruang makan, menatapku  dengan curiga.
"Bu-Bukan apa-apa kok."
Setelah  selesai makan malam,  aku kembali ke kamar dan berpikir tentang pesan apa yang harus ditulis sebagai balasan. Tiba-tiba, sebuah pertanyaan muncul di dalam benakku .
[Kenapa kamu baru bilang oke? Walau aku sudah mengungkapkan perasaanku tadi siang.]
[Hatiku mulai doki-doki saat kamu memegang tanganku. aku merasa sangat senang. Dan, melihat dirimu yang bekerja sangat keras itu juga lucu ]
[Aku sangat senang sampai hidungku  berdarah.]
[Itu tidak baik! Kamu harus mengetuk ringan bagian belakang lehermu!]
[Ah, bukan masalah besar, kok. Oh iya, ngomong-ngomong, karena itu oke, apa kamu menulis alamatmu ke kontakku?]
[Yeah ]
Ah..Aku tidak tahan. Hanya satu emoji hati saja sudah membuat hatiku hampir terbang melayang.
[Kalau ini ketahuan, bukannya itu akan sangat berbahaya?]
[Eh? Kenapa begitu?]
Kenapa ... yah, seorang guru jadian dengan muridnya, seorang guru melakukan ini dan itu dengan siswa mereka sendiri bukan hal yang baik, bukan? Maksudku, bukannya itu tidak diperbolehkan? Bahkan aku sendiri tahu bahwa seorang guru tidak boleh secara pribadi mengirim pesan kepada siswanya, itu tidak benar, bukan? Bukannya itu juga salah jika kamu menulis alamat e-mailmu sendiri ke telepon yang disita?
Mempertimbangkan risiko seorang guru seperti Hiiragi-chan benar-benar pacaran dengan seorang siswa, mengabaikan fakta bahwa aku menembaknya, Hiiragi-chan seharusnya menolak.
[Jika ketahuan, kamu mungkin harus keluar dari sekolah dan kamu takkan bisa menjadi guru, kan ...?]
[Ah, begitu ya.]
Begitu ... itu nada yang sangat santai.
[Tapi mau bagaimana lagi. Hatiku berdetak kencang dan perasaan seperti sengatan listrik mengalir melalui diriku , aku jadi berakhir menyukaimu ]
Berakhir-?
Menyukai —?
-!?!?
Mau bagaimana lagi. Jika dia menempatkan banyak emoji maka apa boleh buat. Jika dia akhirnya menyukaiku  maka itu tidak bisa dihindari. Untuk menerima semua bagian Hiiragi-chan, aku akan memberinya 100% milikku. Risiko dan hal lainnya. “Akal sehat” buang saja ke neraka sana. Tidak, tapi, tunggu sebentar. Tenanglah diriku.
Ada cara untuk mengurangi risiko ketahuan menjadi nol. Sepertinya akal sehat milik Hiiragi-chan sedikit kurang. Aku harus berpegang teguh.
[Ayo kita buat aturan. Di sekolah, kita tidak boleh bertemu sendirian.]
[Eh ~ !? Karena SMS dilarang, jika kita tidak bertemu kita tidak bisa bicara, ‘kan?]
Astaga. Hiragi-chan, apa kau berencana bermesra-mesraan di sekolah ...!?
[Baiklah. Tidak apa-apa bertemu sendirian di sekolah.]
Lagian, aku harus memikirkan reputasinya juga.
[Rooggeeerrr.]
[Namun, karena tampaknya mengatur semuanya, itu tidak mungkin, kita akan bertemu di tempat tertentu selama 10 menit di waktu istirahat, dan itu juga hanya sekali.]
[Eh. Bagaimana dengan istirahat makan siangnya !? Bukannya itu acara utamanya !?]
[Itu ... Jika kita bertemu terlalu lama, kita mungkin dicurigai.]
[Muuu. Sanada, kamu orang yang cukup serius. Aku selalu membuat bentou-ku sendiri untuk makan siang, jadi itu berarti aku  harus membuat satu porsi ekstra sekarang, ya?]
Ah. aku mengerti. Hiiragi-chan, bukankah kau ini orang dewasa yang sedikit tidak berguna. Jika aku ingin mempertahankan hubungan romantis yang kita miliki, aku harus melindungi Hiiragi-chan. Setidaknya, jiwa yang ada di dalam diriku lebih dewasa dari Hiiragi-chan.
[Aku senang karena sudah dibuatkan bentou. Tapi, apa ada tempat untuk bisa makan bersama? Seorang guru memakan bento bersama muridnya setiap hari, itu akan sangat mencurigakan.]
[Di dalam Ruang Persiapan Sejarah Dunia. Aku sendiri sebagai guru penanggung jawab ruangan itu ]
!? ... Te-Tenanglah diriku. 
...  A-aku harus tenang.
[Benarkah?]
[Yeah Sebelum jam kelima dimulai, terkadang guru sejarah lainnya akan datang. Tapi, aku punya jadwalnya, hari apa saja mereka akan datang ]
[Lalu selama makan siang, di hari selain itu?]
[Tidak ada yang akan datang, tahu?]
...
………..
[Untuk lauknya, aku suka karaage.]
Pada saat ini, akal sehatku sudah  benar-benar mati.
[Oke deh. aku akan menaruhnya besok ]
Ah aku meleleh. Itu sudah mustahil. Aku tidak bisa menahan godaan itu. Segalanya tak masalah sekarang. Diam-diam berduaan dengan Hiiragi-chan, memakan bentou yang dibuat Hiiragi-chan, mana mungkin aku akan melewatkan situasi yang mirip mimpi ini.
Aku segera memberi tahu ibuku, kalau besok aku sudah tidak butuh bentou lagi.


close

5 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama