The Result when I Time Leaped Chapter 63


Beristirahat di Kamar Hotel

Juwah juwah, juwah, jiiiiiii ...  Pancaran matahari yang menyengat dibarengi dengan pekikan jangkrik semakin keras.
“Seiji-kun, cuacanya panas sekali ya...”
“Ya. Aku sependapat.”
Hiiragi-chan menyeka keringatnya dengan elegan, lalu seolah-olah dia adalah seorang ahli bedah atau suster, dia juga menyeka keringat di dahiku juga.
Kami berdua pergi ke kota jauh yang mana artinya kita tidak perlu penyamaran, tapi cuma itu sisi positifnya. Karena kita pergi ke kota yang belum kita kenal, kita berdua menghabiskan semua energi kita berjalan tanpa tujuan.
“Kalau saja ada kafe, atau semacam tempat buat ngadem ...”
Sudah satu jam lebih kami mengeluhkan itu. Kami berjalan kesana-kemari sembari dipenuhi keringat yang bercucuran.
“Seiji-kun, lihat sebelah sana. Beristirahat selama dua jam cuma 1900 yen! "
“Apa? Apa kau menemukan kafe?”
Tidak, Hiiragi-chan menggelengkan kepalanya dan menunjuk, “yang itu tuh.”
Seperti yang Hiiragi-chan katakan, ada tanda yang menyebutkan dua jam untuk 1900 yen. Namun, apa kau tidak merasa aneh kalau waktunya dibatasi? Kalau bukan kafe, itu artinya ...?
Saat berjalan lebih dekat ke tanda itu, kami menyadari ada hal lain yang ditulis selain beristirahat seperti waktu luang, akomodasi, dan sistem lain yang dikenakan biaya lebih banyak.
... Ya, seperti yang kuduga. Melihat lingkungan sekitar kita secara cermat, ada toko yang terlihat seperti bangunan biasa yang tidak alami dan juga toko yang tampaknya dibangun dalam tampilan tropis, namun, ada satu hal yang sama di antara mereka semua. Bangunan-bangunan ini tak mempunyai pintu masuk atau pintu keluar yang jelas.
“Haruka-san, di sekitar sini ...”
“…….??”
Seperti yang kukira, dia tidak mengerti.
“Ini bukan tempat di mana kau bisa beristirahat seperti apa yang kau pikirkan .....”
“Kita enggak bisa menemukan kafe, dan kelihatannya di sini lebih murah. Ayo pergi, ayo pergi ♪ ”
Dia mulai menarik lenganku dan memasuki bangunan yang bertanda. Jika kau berbicara tentang istirahat, maka secara teknis bangunan ini memang untuk beristirahat, tapi ini lebih cenderung ke penyampaian secara tidak langsung, atau lebih tepatnya, ini adalah istirahat yang menyebabkanmu mengeluarkan banyak energi ……...(TN: Jika kalian masih ngga ngerti, mereka masuk ke Love Hotel. Si MC sih udah sadar, tapi, sasuga Hiiragi-chan, kepolosannya selalu bisa bikin serangan jantung :v)
Setelah kami menemukan pintu masuk yang sulit ditemukan, Hiiragi-chan berjalan maju. Yah, kurasa mungkin akan baik-baik saja karena kita tidak punya niat melakukan itu sekarang. Untungnya Hiiragi-chan tidak kenal cowok peka lain selain diriku.
“Hah? Kok enggak ada pegawainya ...? ”
“Yah namanya juga tempat khusus begituan .....”
“Benarkah?”
“Kau bisa menganggapnya sebagai karaoke otomatis.”
“Oh, jadi begitu ya!”
Sebenarnya, ini juga menjadi pertama kalinya aku memasuki tempat seperti ini. Di sebelah sana, ada panel terkenal yang bisa kau gunakan untuk memilih jenis kamar.
“Haruka-san, sepertinya kau harus menggunakan ini untuk memilih kamar yang kau inginkan.”
“Hoeeh ~ ada banyak jenis kamar yang berbeda  ya... Aku penasaran apa kamar yang gelap itu artinya sudah ada yang menempati?.”
“Yah, kupikir begitu.”
Dari 30 kamar yang tersedia, setengahnya sudah ditempati. Kurasa mereka semua sedang menikmati diri mereka masing-masing.
Alasan kami datang ke sini hanyalah untuk beristirahat, aku yakin 100% kalau Hiiragi-chan tidak datang ke sini dengan pikiran yang aneh-aneh. Itu sebabnya, aku tak pernah berniat untuk menjadi sangat bersemangat, tapi tetap saja, karena datang ke tempat seperti ini dengan Hiiragi-chan, entah bagaimana membuat jantungku berdetak lebih cepat ...
Lalu bagaimana dengan yang ini, Hiiragi-chan menekan tombol, dan mengambil kunci yang terjatuh. Kemudian, kami masuk ke lift yang sempit, dan menuju kamar pesanan kami.
“1900 yen untuk dua jam itu murah, ‘kan? Biasanya kalau di kafe, harga segitu setara dengan dua orang memesan paket kue dan minuman.”
“Kau punya manajemen yang cukup baik dalam hal uang ... apa itu karena kau hidup sendiri?”
“Apa ada yang salah?”
“Haruka-san, padahal kau ini seorang guru, tapi kau tampaknya tidak memiliki akal sehat.”
“Sembarangan, aku punyaaaaaaa lah!”
Aku minta maaf membuatmu cemberut seperti itu, tapi jika kau serius berpikir kalau tempat ini cuma tempat untuk beristirahat biasa, ini sudah menunjukkan kalau kau kurang akal sehat, Sensei.
Usai membuka kunci pintu, kami memasuki ruangan. Terlihat seperti kamar dengan satu tempat tidur di hotel bisnis biasa.
Aku mengelus dadaku dengan lega.
“Waaah! Luar biasa! Ada tempat tidur di sini! Ukurannya juga besar! "
Yah, tentu saja akan ada tempat tidur ...
Hiiragi-chan sangat bersemangat, seperti anak kecil yang sedang kemping.
“Woaahhh bahkan ada TV dan permainan! Di sebelah sini ... "
Braaaak, dia membuka pintu dan mengkonfirmasi apa yang ada di dalamnya.
“Fuwaaaaaah! Ini kamar mandi! Apalagi ini sangat besar, Seiji-kun! ”
“Tidak ... yah ... tentu saja mereka punya kamar mandi ...”
Apa lebih baik untuk tidak memberitahunya sebenarnya apa tempat ini? Sebagai orang dewasa. Namun, dia datang ke sini dengan pikiran untuk beristirahat, untuk saat ini, tidak memberitahunya adalah pilihan yang sangat bijak.
Biib, Hiiragi-chan meraih remote control dan menyalakan televisi.
“Kalau di jam segini, mereka mungkin tengah menyiarkan sinetron FTV. Aku sangat menyukainya. Hah—”
“Ah, ah Nn, nn, nn, aaahh ….”
Seorang cewek telanjang di tempat tidur, tampak berantakan dan keenakan.
Biib.
Dengan kecepatan super sonic, aku dengan cepat mematikannya.
“……”
Hiiragi-chan membeku dengan wajah serius.
““…….””
Suasananya jadi sangat canggung.
Jika kau melihat daftar saluran yang terletak di tempat tidur, salurannya dipenuhi dengan saluran R-18.
“Be-Benar juga. Badan kita agak basah karena keringat ….. Mungkin aku akan mandi ... ”
Karena tidak tahan dengan suasana ruangan ini, Hiiragi-chan menghilang ke arah pintu kamar mandi.
Haaaaah ...
Karena dia tidak terbiasa dengan tempat-tempat seperti ini, begitu dia mendapat penjelasan tentang kebenaran tempat ini, dia mungkin akan jatuh pingsan. Aku akan menjelaskannya dengan baik setelah kita meninggalkan tempat ini.
Mengkonfirmasi bahwa Hiiragi-chan tidak akan kembali dalam waktu cepat, aku sekali lagi menyalakan TV, kemudian mengubah saluran sampai menunjukkan siaran ulang sinetron yang Hiiragi-chan bicarakan. Oke, sekarang jika dia menyalakan televisi, tak ada lagi tayangan yang aneh-aneh.
Menunggu dia selesai mandi rasanya sedikit membosankan, tapi saat aku berpikir karena Hiiragi-chan mandi duluan, entah kenapa hal tersebut membuatku lebih nafsu.
Karena Hiiragi-chan mendapati itu merepotkan, aku harus menyembunyikan apapun yang mungkin mencurigakan dan menyembunyikannya terlebih dahulu. Untuk saluran TV sudah selesai, tapi yang lainnya masih belum. Semoga saja tidak ada barang aneh ... misalnya saja, Vibrator untuk itu atau mungkin alat memijat.
Aku memastikan untuk menyelidiki semua di sekitar tempat tidur. Tempat tidur ini sepertinya adalah tipe dengan laci penyimpanan di bawahnya. Aku menarik untuk melihat isinya, lalu aku menemukan pakaian di dalamnya. Seragam pelaut, polwan, perawat, dan sebagainya ...
Cosplay !!
Uwaaah ... Tapi, aku ingin melihat dia memakainya ... Kupikir Hiiragi-chan akan terlihat cukup cantik jika memakai seragam.
Dengan pemikiran seperti itu, aku menyelinap ke ruang ganti, dan cepat-cepat menukar pakaiannya. Apa dia akan marah ...? Jika itu terjadi, aku akan jujur ​​mengatakan kalau aku ingin melihatnya memakainya, dan meminta maaf.
“Apa!? Bajuku ... berubah jadi seragam ... !?”
Pakaianmu tidak mendadak berubah, oke?
“Ah. Tapi ini seragam pelaut ♪ Aku dulu punya seragam blazer, jadi aku selalu ingin mencoba seragam tipe ini….. melipat roknya sedikit di sini ...”
Jadi, tak masalah ya!! Dia akan memakainya. Dia tidak menolak sama sekali. Ketika aku mulai bersemangat karena membayangkannya, pintu pun terbuka.
“Ap-Apa ini terlihat aneh ...?”
Hiiragi-chan melangkah keluar dengan wajah tersipu.
Seperti yang aku duga. Meski dia baru beranjak usia 20-an, dia masih terlihat menawan.
“Seragam pelaut memang mantap!”
“Be-Benarkah !? Yay ♪”
Keindahan kuncir kuda bergoyang-goyang saat mengikut gerakan gembira Hiiragi-chan. Kaki mulus dan paha putih. Sosoknya yang memakai rok mini tampak menakjubkan seperti biasa.
“Ah! Barusan, kamu mungkin berpikir, apa-apaan dengan wanita tua ini yang bersemangat sendiri, ‘kan !? ”
Tanpa sadar aku tersenyum masam pada JK Hiiragi-chan yang cemberut. (TN: JK singkatan dari joshikousei atau kalo diterjemahin gadis SMA)
“Aku tidak memikirkan itu, kok.”
Kulitnya terlihat indah, dan rambutnya juga dibundel bersama, sehingga memberi kesan bersih. Kelucuan dan pesona luar biasa lembut yang dimiliki Hiiragi-chan, sekarang 50% lebih kuat.
“Jika kau berjalan-jalan di kota, tak ada yang merasa aneh. Kau mungkin akan dikira sebagai gadis SMA. ”
“Mo-moouuuuu, Seiji-kun, nakal ih! Mana mungkin aku dikira seperti itu!”
Meski dia complain begitu, Hiiragi-chan masih tampak sangat bahagia.
Karena tempat ini adalah tempat khusus begituan, dia tampak seperti gadis SMA, yang terasa tidak pada tempatnya. Perasaan tidak senonoh terhadap hal ini meningkat secara sia-sia.
Sambil berputar di tempat, dia tersenyum menggoda. Dengan mata memikat, dia sepertinya mengundangku untuk melakukan sesuatu.
“Haruka-san?”
“Apa?”
Dengan suara yang sedikit manis, dia sedikit memiringkan kepalanya.
Uh.. imutnya ...
“Aku harap kamu tidak melakukan itu di depan pria lain ... jika kau bisa ...”
Dia mendekat, dan menatapku.

“Apa maksudmu dengan “itu”? Mengenakan seragam? Atau maksudmu, menatap mereka dengan mata yang sepertinya meminta ciuman sambil dipeluk erat?”
“Keduanya.”
“Entahlah….”
Dia membalikkan badannya, dan mengintipku dari balik bahunya.
Ketika aku memeluknya dari belakang, Hiiragi-chan menepuk kepalaku.
“Tak perlu serakah.”
Padahal kau sendiri yang mengundangku seperti ini. Kau ini…!
“Anehnya, keinginanku untuk memonopoli cukup kuat.”
“Ya. Tidak masalah. Aku juga sama merasa begitu.”
Ketika aku mencium pipi Hiiragi-chan, dia mengarahkan bibirnya ke arahku, seakan meminta bibirku.
“Kamu mengganti bajuku, ‘kan? Dasar anak nakal.”
“Kau benar-benar imut, Haruka-san.”
“Mou ~ ... aku akan memaafkanmu
Setelah itu, kami berciuman mesra di atas tempat tidur. Kami berciuman sambil menonton televisi. Hiiragi-chan yang memakai seragam dan diriku, sepenuhnya menikmati diri kita sendiri dan menghabiskan sisa waktu istirahat kita.




close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama