The Result when I Time Leaped Chapter 89


Ruang Konsultasi Hiiragi-chan

Suatu hari saat jam istirahat.
Ketika aku kebetulan melewati ruang AV, aku mendengar suara Hiiragi-chan. Tampaknya dia sedang berbicara dengan orang lain. Dan lawan bicaranya adalah anak cewek.
Aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan.
Saat aku diam-diam mengintip ke dalam, aku melihat Hiiragi-chan berpose sedekap, dan di seberangnya ada cewek kelas dua SMA.
“Jika itu Sensei, anda mungkin memiliki banyak pengalaman romantis, jadi aku ingin bertanya pada anda.”
“Ya, serahkan saja padaku! Sensei sangat berpengalaman dalam hal begituan. ”
Sepertinya gadis itu bertanya tentang masalah percintaan. Yang lebih penting lagi, Hiiragi-chan punya banyak pengalaman romantis?
Aku sedikit tertarik, jadi aku mau sedikit menguping.
“Jadi, apa yang kamu khawatirkan?”
“Aku dan pacarku belum melakukan seks baru-baru ini. Aku penasaran apa Ia sudah bosan denganku? ”
“……”
Kachiiin, Hiiragi-chan menjadi kaku.
Dia langsung membeku! Kepercayaan diri yang dia miliki sebelumnya terpental dalam sekejap !? Padahal dia dengan bangganya mengatakan kalau dia sudah berpengalaman!
“Aku khawatir apakah Ia selingkuh atau tidak ...”
“…”
“Jika itu Sensei, rasanya anda punya banyak pengalaman, jadi aku ingin tahu, apa yang harus kulakukan ... Sensei?”
“Y-ya ... benang sari dan putik, kombinasikan ... dan seterusnya ...”
Hiiragi-chan dalam keadaan panik.
“Sensei, kita sedang tidak berbicara tentang tanaman, tau?”
... Mana mungkin Hiiragi-chan tahu. Bagi kami berdua, masing-masing baru pertama kali punya pacar. Dan, hubungan kami belum berkembang melebihi dari berciuman. Dengan kata lain, topik semacam ini adalah zona dimana Hiiragi-chan tidak punya pengalaman. Mana mungkin kamu bisa menceritakan kepadanya tentang hal ini.
“It-Itu, kupikir itu bukan selingkuh.”
“Lalu, apa yang harus aku lakukan agar membuatnya tertarik padaku lagi ...?”
“……”
Dengan matanya yang jelalatan, Hiiragi-chan berusaha keras mencoba memikirkan sesuatu.
Apa yang bisa dia katakan tanpa mengetahui apa-apa? Saat dia membual dan menyerahkan masalah kepadanya, urusan ini sudah pada titik yang tidak bisa kembali.
“Hidung, mungkin kamu menggunakan itu ...?”
Hidung!?
“Hidung? Membuatnya mencium sesuatu? ”
“... Sesuatu yang lebih, uhh, fi-fisik dari itu ...?”
“Eh !? Menggunakannya seperti itu, aku belum pernah melakukannya sebelumnya ... Sensei, apa anda pernah? ”
“Ya, aku pernah.”
Tanpa melihat pandangan cewek itu, Hiiragi-chan memberikan respon langsung.
Dia berbicara seolah-olah dia seorang ahli atau sesuatu ...
“Bagaimana aku melakukannya? Apa anda bisa menunjukkannya ... sekarang, lagipula, tidak ada yang datang ke sini.”
“Eh .... Umm ... Ah. Maaf, ini, ini mungkin agak terlalu cepat untuk anak SMA. ”
Kesampingkan anak SMA, itu bahkan terlalu cepat untuk umat manusia. Ayo jujur saja kepadanya kalau kau tidak punya pengalaman nyata.
“Maaf.”
Teheepero, dia mencoba mengelabuinya dengan cara yang lucu. Pada saat ini, solusi belum ditemukan, apa semuanya akan baik-baik saja ...?
“Lalu, Sensei, apa yang akan anda lakukan jika berada di dalam posisiku?”
“Eh? Me-Melakukan sesuatu ... sangat cabul, dengan pacarku? ”
“Tidak, aku tidak berbicara tentang kapan anda melakukannya, tapi saat anda berhenti berhubungan seks.”
“En-Entahlah ... kurasa aku ta-takkan menyukainya ...”
Wajahnya benar-benar merah padam.
“Aku tidak bertanya tentang perasaan adna, aku ingin bertanya tentang langkah-langkah atau cara untuk mencegahnya ...”
Dengan wajahnya yang masih memerah, Hiiragi-chan menunduk ke bawah.
“Uuuu ... It-Itu benar ...”
Tolong! Sudah hentikan!
Dia menyatakan kalau dia memiliki banyak pengalaman, tetapi sejauh yang aku tahu, semua itu hanya pengalamannya denganku. Guru di depan matamu itu masih perawan, tahu.
“Ah, kalau begitu, kau harus mengkonfirmasi perasaanmu satu sama lain dengan benar!”
“Sensei, anda kadang-kadang mengatakan sesuatu yang mirip anak SMP.”
Kusu kusu, cewek itu tertawa.
Meski dia mulai tenang, wajah Hiiragi-chan sekali lagi berubah merah. Ini tidak bisa jalan terus.
Hiiragi-chan mungkin memiliki keuntungan besar dalam hal girl power, tetapi levelnya sebagai wanita masih terlalu rendah.
Cewek itu mungkin mau curhat dengan Hiiragi-chan karena Sensei sepertinya takkan mengatakan sesuatu seperti, melakukan sesuatu seperti itu tidak baik buat anak SMA.
Apa yang harus aku lakukan di sini?
“Bagaimana jika, kamu mencoba selingkuh ...?”
Kamu menyarankan apa sih?
“Aku enggak kepikiran tentang itu!”
Aku enggak kepikiran tentang itu! Jangan seenak udel bilang begitu!
“Ji-Jika kamu kesepian, kamu harus menguburnya dengan cowok lain—“
“Ini rencana untuk menarik pacarmu, kan !? Sensei, anda memang sangat pintar! ”
“Yeah, benar!”
Tunggu sebentar!!!. Kau tadi jelas-jelas mau mengatakan sesuatu yang mengerikan, bukan !? Kenapa kau mengubah pandangan murid dengan entengnya !?
“Sensei, menurut anda sampai seberapa jauh dibilang aman, dan seberapa jauh sampai baru dinamakan selingkuh?”
“Ah, debat ini. Ayo kita bicarakan baik-baik.”
Kau ini masihs pemula, jangan bertingkah seperti seorang veteran.
“Bagiku ... mungkin saat kamu sedang berbicara dengan orang yang berbeda jenis kelamin?”
Sangat ketat !? Aku pasti sudah melewati garis itu beberapa kali.
“Sensei, bukannya itu terlalu ketat? Aku bisa mengerti jika berada di kelas yang sama, tetapi jika anda berada di kelas yang berbeda, atau bahkan pergi ke sekolah yang berbeda, Anda takkan pernah tahu, ‘kan? ”
“Itu benar, itu benar. Jadi kamu cuma perlu menempatkan alat pendengar di saku seragam mereka.”
“Alat pendengar !?”
Alat pendengar!? 
Ayo kita lihat, di dalam saku seragamku ... Ah, tidak ada apa-apa. Rasanya melegakan.
“Ada alat pendengar bertenaga baterai yang bisa mengirim langsung apa yang direkam ke komputer pribadimu.”
Dia sangat berpengetahuan !?
“Kurasa aku enggak bakal sejauh itu ... aku kesepian dan aku curiga kalau Ia selingkuh, tapi ... pada akhirnya, aku masih mempercayainya.”
“Ya aku juga. Pada akhirnya, aku masih percaya padanya, jadi aku takkan benar-benar menindaklanjutinya. ”
Fiuh, aku menghela napas lega.
“Terima kasih, Sensei. Mungkin aku akan mencoba dengan menggunakan kancut yang lebih erotis! ”
“……!?”
Jangan membuat wajah yang mengatakan, ah, itu dia, Sensei.
Cewek itu berjalan menuju pintu masuk, jadi aku langsung pergi dari situ.
Setelah kejadian hari itu, jajaran kancut Hiiragi-chan meningkat jadi lebih erotis dan berenda tipis. (Hiiragi-chan menunjukkannya kepadaku dengan gembira.) Jika dia mendekatiku saat memakai kancut itu, akal sehatku pasti akan runtuh, atau begitulah pikirku.


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama