The Result when I Time Leaped Chapter 93



Fujimoto

Hiiragi-chan, yang berdesakan denganku, menggeliat sedikit.
“Sensei, kau terlalu dekat ...”
“Ap-Apa boleh buat ‘kan ... Juga, panggil aku Haruka-san sekarang."
Kami saling berbisik dengan suara kecil.
“Se-Seiji-kun juga ... pa-pahamu menusuk selangkanganku ... tunggu ...”
“Eh, ah, maaf…”
Kami berdua berdempetan erat di dalam loker alat bersih-bersih kelas. Hiiragi-chan mendorong payudaranya ke arahku. Kali ini tidak disengaja. Kebetulan seperti itu. Dalam situasi seperti ini torpedoku berubah menjadi mode aktif. Lagipula, tubuhku masih dalam tahap pubertas, jadi apa boleh buat. Sepertinya Hiiragi-chan menyaadari hal itu, karena dia tidak mengatakan apa-apa dan tersipu.
“Mengapa jadi begini ini ...?”
Ini semua bermula ketika Hiiragi-chan datang ke ruang kelas untuk menjahiliku, yang sedang melaksanakan tugas piket.
“Sanada-kun? Kamu piket sendirian lagi, hari ini?”
“Tadi semuanya pada pada piket sampai setengah jalan. Karena mereka punya kegiatan klub atau urusan lain, jadi tidak ada yang ngerjain sampai selesai. ”
Setelah membereskan meja dan kursi, menutup jendela dan gorden, tugas piket pun selesai.
Katan, Hiiragi-chan mengunci pintu dari dalam.
“Seiji-kun ~ masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan ...”
Hiiragi-chan berubah dalam mode manja, mendekat dan memelukku.
“Tinggal sedikit?”
“Sebenarnya masih banyak ...”
“Lakukan yang terbaik, Haruka-san.”
“Ya, aku akan melakukan yang terbaik ... jadi aku datang untuk mengisi kembali nutrisi Seiji-kun-ku.”
Dia mengerutkan bibirnya, meminta ciuman.
Tanpa basa-basi lagi, kami melakukan ciuman ringan. Lalu kami mendengar ada suara yang datang dari lorong.
“Daidou, kenapa harus di ruang kelas sepulang sekolah? Ayo pergi ke tempat lain. ”
“Baik, itu tidak masalah. Berbicara langsung dan bukan melalui teks bisa mencegah kesalahpahaman. ”
Gatan, pintunya terdorong, tetapi karena dikunci, pintunya tidak terbuka.
“Hmmm? Pintunya terkunci.”
Karena Hiiragi-chan sudah mengunci pintu itu jadi seharusnya tidak bisa terbuka ...
Ah. Tapi pintu bagian belakang ... bukannya itu terlihat tidak terkunci ?? Hiiragi-chan, apa kau lupa menguncinya ??
Aku mendekat  untuk melihatnya.
—Ah, terbuka!
Hiiragi-chan memiringkan kepalanya dengan ekspresi polos.
Sial, jangan buat wajah yang imut. Aku jadi tidak bisa marah karenanya.
“Yang sebelah sini ...”
Kedua murid bergerak ke pintu belakang.
“Se-Seiji-kun, ini buruk.”
“Ini salahmu, Haruka-san.”
Semuanya bakal mudah membuat alasan jika keberadaan Hiiragi-chan hanya membantu tugas piket, tapi karena pintunya terkunci dan hanya ada kami berdua di ruang kelas, mau tak mau orang yang akan melihatnya akan merasa curiga. Apalagi, Leluconku “orang yang aku sukai” mungkin akan dianggap serius.
Apa ada tempat yang bisa buat sembunyi—
Aku membelalakkan mataku saat menangkap sesuatu. Loker alat bersih-bersih. Hiiragi-chan dan aku cepat-cepat berkemas, dan berakhir dalam keadaan yang berdempatan sekarang ini.
Gara, pintu terbuka dan pasangan murid cowok dan cewek masuk.
Ini mengingatkanku pada kejadian saat kita terjebak di dalam lemari selama perjalanan sekolah, tetapi terlepas dari yang mana, rasanya sungguh melegakan bahwa kita berhasil bersembunyi di suatu tempat.
Namun, ini sudah menjadi keadaan di mana kami tidak bisa keluar.
“Jadi, Apa yang ingin kau bicarakan?”
Oh?? Arah pembicaraan ini, apa itu bakal jadi pernyataan cinta ...?
Aku penasaran siapa cowok beruntung itu, dan ternyata Ia adalah Fujimoto.
Selamat, Fujimoto.
Yang artinya, orang lain yang namanya Fujimoto sebutkan, akan menjadi salah satu gadis yang paling modis di kelas kita, Daidou-san. Kombinasi yang tidak terduga.
Heeeh, begitu, begitu. Jadi ini yang namanya masa muda ya...
Aku menyipitkan mata senang layaknya orang tua. Hiiragi-chan juga menjadi bersemangat.
“In-ini pernyataan cinta, ‘kan ...?”
Ssst, aku meletakkan jari telunjuk di depan bibirku lalu mendengarkan percakapan di antara kedua orang itu.
“Tidak, yah, memang benar aku perlu berbicara denganmu tentang sesuatu, tapi aku juga punya sesuatu untuk ditanyakan.”
“Oh, oooohh ... Ap-Apa itu?”
Fujimoto, apa kamu punya seseorang yang kamu sukai? Mungkin itu yang ingin Daidou-san tanyakan.
Uwaah. Pertunjukkan pernyataan cinta yang melibatkan orang lain terlihat nikmat ditonton karena ini tentang orang lain. Ada banyak keseruan dan kesenangan dibandingkan dengan menonton film yang buruk ...!
“... Sanada-kun ... tentang Ia menyukai Hiiragi-chan, apa itu hanya lelucon? Atau serius?”
Dokin, jantungku berdegup kencang.
Sepertinya Hiiragi-chan merasakan hal yang sama, ketika mataku bertemu dengan matanya yang menengadah.
“Aku tidak memanggilnya dengan akhiran, jadi Sanada adalah Sanada-kun ... Jadi, begitulah ...”
Puhaah, menghela nafas panjang, Fujimoto duduk di atas meja.
“Jadi begitu ... lalu apa? Dan bagaimana sebenarnya? Kamu yang paling dekat dengannya, Fujimoto ... kurasa kamu mungkin tahu sesuatu. ”
“Apa? Jika itu cuma lelucon, apa kau mau menembak Sanada?”
“.. Itu tidak ada hubungannya dengan semua ini, ‘kan? Selain itu, bukan aku orang yang ingin mengetahuinya.”
Fujimoto mengangkat bahu.
“Itu benar, Sanada dan aku adalah teman, sahabat dari semua teman. Aku bahkan tahu ada berapa rambut di pantatnya. ”
Dasar tukang ngibul. Sebaliknya, rambutku belum tumbuh.
“Eh, kalian sedekat itu !?”
Lihat. Kau mengundang kesalahpahaman yang tidak perlu.
“Dekat, sangat dekat ...”
“Jangan-jangan …...”
Itu tidak benar! Jangan percaya begitu saja, Daidou-san. Berhentilah menerima kejutan dari ini.
“... Seiji-kun, cuma tumbuh sedikit.”
“Berhentilah mencoba bersaing. Sebaliknya, aku tidak tumbuh sedikit pun. ”
Kami berdua saling berdesis dengan jari telunjuk di depan bibir.
“... Cuma itu yang bisa kukatakan ... Jadi, bagaimana? Hiiragi-chan. Aku melihat bagaimana dia selama perjalanan sekolah, jadi aku hanya berpikir mungkin itu asli? ”
“... Aaah, perjalanan sekolah.”
Berdiam diri sejenak, Fujimoto melirik ke arah kami. Kenapa Ia melihat ke arah sini?
“——Tentu saja itu hanya lelucon. Itu perasaan yang sama seperti menyukai artis idol. Jika kau bilang kalau kau menyukai idola yang ada di sisi lain layar TV, kau pikir bisa berkencan dengannya? Tentu saja tidak.”
“Tapi, Hiiragi-chan tidak terlalu menolak, baik itu selama perjalanan sekolah atau perlombaan meminjam barang ...”
“Itu ida. Itu karena dia sudah memilih Hiiragi-chan sebagai "orang yang dia sukai" di tempat umum, dia jadi bertindak serius.”
"Tapi, bukannya Hiiragi-chan selalu ada di dekatnya?”
“Bukankah rasanya menyenangkan diidolakan oleh murid-muridmu sendiri?”
“Apa benar begitu…?”
“Setidaknya, itulah yang terlihat di mataku. Tidak dapat dihindari bahwa ada orang yang akan melihat itu dan membayangkan hal-hal yang aneh, tapi dari sudut pandang guru, niat baik yang berasal dari siswa hanya bisa benar-benar dianggap sebagai "mengidolakan", pikirku.”
Aku ini ahli dalam menganalisis tentang Sanada, kata Fujimoto dengan senyum kecut.
“Jika itu masalahnya, maka semuanya baik-baik saja.”
“Sanada, Sanada, Sanada. Sanada itu idiot dan menyebalkan. Daidou, bagaimana dengan diriku? ”
“Tidak terlalu.”
“Begitu ya. Ayo cepat dan pergi. Guru piket mungkin akan datang untuk mengunci kelas.”
Daidou-san setuju dengannya.
Mereka berdua meninggalkan ruang kelas, sementara Hiiragi-chan dan aku menyelinap keluar dari loker.
“Apa aku selalu berada di dekatmu?”
“Aku pikir begitu?”
“Ka-Kamu bohong ... !?”
Apa kau tidak menyadarinya?
“Maaf ... Mulai besok, aku akan menjadi cool beauty Haruka-san.”
Jangan sia-siakan usahamu untuk hal semacam itu, Hiiragi-chan. Walau tak ada masalah kalau menjadi cantik, sih.
Lalu, ayo kita bicara lagi melalui telepon nanti malam, Hiiragi-chan mengucapakan kata-kata itu sembari dengan cepat meninggalkan ruang kelas.
Aku duduk di meja yang diduduki Fujimoto tadi.
“…”
Jarak dari sini ke loker alat bersih-bersih cukup jauh. Seharusnya Fijimoto tidak bisa mendengar bisikanku dan Hiiragi-chan.
Menggunakan bagian rambut pantatku untuk mengalihkan pembicaraan, menyatakan kalau itu semua hanya lelucon ...
——Daidou, kenapa harus di ruang kelas sepulang sekolah? Ayo pergi ke tempat lain.
Kenapa Ia sengaja mengucapkan kalimat itu. Apalagi dengan suara yang lantang.
... Fujimoto. Jangan-jangan kau…....


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama