Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 17



Chapter 17 – Tapi senpai, kamu setuju yang begitu lebih menarik, ‘kan?

uSudut Pandang si Senpai u
“Selamat pagi. Senpai, kasih aku permen, dong.”
Ha?
Mulai dari bulan Oktober adalah Halloween, ‘kan? Kamu harus memberiku permen, atau aku akan menjailimu.”
Meski kau bilang buat memberimu permen, tapi aku tak punya kebiasaan untuk membawa permen.
“Aku meragukan itu. Setiap orang setidaknya akan membawa satu atau dua permen bersama mereka ...... Ah.”
Ya. Aku tidak suka permen.
Itu sebabnya aku tak pernah bisa mengerti kebiasaan orang untuk bertanya “Apa kau punya permen? dengan santainya, dan juga tak memahami lelucon saat orang akan kalah jika mereka mendapatkan rasa mint pada Sakuma Drops. Entah bagaimana, rasanya seperti aku kehilangan hidupku. (TN : Permen keras yang terkenal di Jepang. Ada rasa mint yang tercampur di dalam kemasan, dan jika seseorang memakan rasa mint, mereka akan 'kalah'. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sakuma_drops)
Apa yang akan Senpai lakukan jika kamu tiba-tiba ingin makan sesuatu yang manis di pusat kota?
Ehhh.
Apa itu sesuatu yang sering terjadi secara umum?
Itu tidak pernah terjadi padaku sih, karena aku sering membawa permen sendiri.
Itulah yang dianggap terjadi, tau. Untuk mengisi kembali kadar glukosamu, memangnya kau ini seorang pendaki gunung?”
Ketika seseorang mendaki gunung, mereka akan minum air sekali teguk, dan banyak yang bilang kalau minum sebelum tenggorokan mengering itu baik.
Juga, jika mereka mencoba berkumur pada saat itu, sedikit air saja akan sangat memuaskan. Aku mempelajarinya saat SD dulu.
Jika permen tidak boleh, berarti... Ah, permen karet. Tapi itu agak berbeda ... Lalu, apa yang akan kamu lakukan, Senpai?”
Aku membeli dorayaki di minimarket baru-baru ini.
Saat aku bilang 'dorayaki', Kouhai-chan menghela nafas panjang.
Sungguh muramnya ... Jadi ini manisan Jepang, ya. Yah, itu sangat cocok dengan Senpai..”
Untuk beberapa alasan, meski dia tidak mengatakan hal buruk, cara bicaranya terasa sedang mengejekku.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Dorayaki, ya?
Jajanan manis Jepang biasanya cita rasa manis yang lembut. Aku belum makan itu baru-baru ini.
Itu berarti, karena senpai tidak memberiku permen, aku akan melakukan kejahilan padamu, Senpai.
Tunggu dulu, kita masih membicarakan hal itu !?
Pembicaraan kita baru saja terputus. Kalau begitu, senpai, silakan berbalik ke belakang….”
Hei, Kouhai-chan. Apa yang dimaksud belakang?”
Senpai mendadak memasang ekspresi serius, dan Ia segera mengeluarkan kamus elektronik dari tasnya. Setelah menyalakannya, Ia mulai berbicara lagi.
Dalam kamus, artinya adalah sisi depan objek; kebalikan dari depan , jadi kesimpulannya, ini yang dianggap sebagai di belakang , bukan?
Masih menghadap di depanku, Senpai menunjuk punggungnya melalui atas bahunya.
“Iya.”
Tapi, jika aku memutar tubuhku 180 derajat dalam keadaan ini, aku pasti akan menghadapi belakang dari posisi awalku, tetapi kemudian, belakang diriku akan berubah menjadi bagian depan Kouhai-chan, bukan??”
Senpai menggunakan terlalu banyak kata ganti, ini sulit dimengerti.
Apa yang ingin aku coba katakan adalah, jika aku berbalik ke belakang , punggungku bukan lagi punggungku .
Aku masih bingung memahami perkataanmu, Senpai.
Masalah utamanya adalah, bagaimana aku bisa berbalik ke belakang tanpa mengubah belakang diriku? Aku hanya bisa membalikkan tubuhku tanpa mengubah pandanganku.”
Senpai menyelesaikan penjelasannya dengan memutar lehernya sehingga dia bisa melihat kebelakang dari bahunya.
Dengan kata lain, akan jadi seperti ini.
Senpai sedikit memiringkan wajahnya, dan karena aku melihat dari sisi yang berlawanan, Ia saat ini membuat pose yang sama dengan ilustrasi film Uchiage Hanabi yang pernah kami tonton beberapa waktu lalu. (TN : Bayangkan senam leher ala studio SHAFT, yang pernah nonton monogatari series pasti tahu :v)
Sepertinya Ia tidak ingin menunjukkan punggungnya padaku.

uSudut Pandang si Senpai u
Jika aku mengalihkan pandanganku dari gadis ini, tentu saja dia akan menjahiliku dengan kejam. Karena dia sendiri bahkan sudah memberitahuku lebih dulu kalau dia akan mengerjaiku, tingkat kejahilannya pasti tanpa ampun.
Itulah mengapa aku mencoba menghindari bencana tersebut dengan berpose ala Shaft.
“Baik. Apa sudah cukup buat mengulur waktunya, senpai? Kalau begitu, Tolong buat punggungmu ke arahku.
Tunggu dulu, ini bukan hanya spekulasi, tapi malah kenyataan !!
Pertama-tama, kenapa aku harus menuruti perintah Kouhai-chan?
Aku mudah terpengaruh mengikuti arus seperti biasa dan membalikkan punggung ke arahnya, tapi saat aku pikir-pikir lagi, aku yakin kalau kita tidak pernah berjanji kalau aku harus mematuhi kata-katanya.
Bukannya karena Senpai tidak memberikan permen, itu sebabnya Senpai wajib mengikuti perintahku?
Bukankah kalau 'Jika kamu tidak memberiku permen, aku akan mengerjaimu' perjanjian antara orang dewasa dan anak-anak pada Halloween, dan orang dewasa hanya bisa menerima hukuman ketika mereka belum menyiapkan permen pada hari Halloween? Karena aku tidak tahu kalau hari ini juga diperlakukan sebagai Halloween, aku tidak punya kewajiban untuk melakukannya.”
Tapi, aku sudah bilang kemarin, ‘kan? Dan belakangan ini aku mengirim stiker labu ke LINE.”
Uwuwu.
“Mana mungkin. Karena Halloween dimulai pada bulan Oktober, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh. Karena itu, setidaknya lepaskan aku hari ini―”
Kouhai-chan langsung menyela sebelum aku selesai memohon.
―Jadi tidak apa-apa bagiku untuk menjahili Senpai hari ini, kan? Bagaimanapun juga, senpai akan lebih bersiap-siap buat besok. Jangan terlalu khawatir, aku takkan melakukan sesuatu yang ekstrem, kok.”
Uwuwuwuwuwu.
Haa. Senpai benar-benar payah, seriusan deh.”
Ekspresi Kouhai-chan sedikit termenung, dan mengucapkan killer pass yang mengerikan. Dalam hal ini, mungkin lebih baik menyebutnya sebagai killer shot? (TN : Killer pass dan killer shot adalah teknik sepak bola, jadi mungkin Senpai ingin mengatakan kalau “Daripada mengucapkan sesuatu yang buruk yang akan menyebabkan kekalahanku, dia pasti akan melemparkanku dalam sekali KO” )
Lalu, ini adalah pertanyaan hari ini dariku. Tapi senpai, Kamu sebenarnya berpikir kalau cara ini lebih menarik, bukan?”
Dia menyalahgunakanpertanyaan hari inihanya untuk mengerjaiku.
Karena itu, aku harus menjawab pertanyaannya dengan jujur, dan dengan tulus.
Nah, jawabannya sudah jelas sih.
“Iya…”
Jika dia bertanya, mana yang lebih menarik, ketimbang tidak melakukan apa-apa, menerima sesuatu yang tidak diketahui memenangkan banyak pilihan.
Tentu saja, memunggungi kouhai yang bahkan tidak kuketahui namanya sebulan yang lalu dan menunggu lelucon macam apa yang akan dia lakukan membuatku merasa lebih bersemangat. Entah bagaimana, aku merasa tindak-tandukku bisa digambarkan dengan satu kata. Untuk bisa bersemangat gara-gara bakal dijahili, aku mulai menjadi M, ya. (TN : M for Masokis :v)
Lalu, senpai, silakan berbalik ... tidak, tolong hadapkan punggungmu ke arahku.
Dan kemudian
Aku bisa merasakan ada sesuatu bergerak di punggungku, yang mana hal tersebut membuatku menggigil.
Tubuhku gemetaran, dan pikiranku dipenuhi dengan sensasi tidak nyaman yang halus. Aku mengencangkan pantatku, dan tanpa sadar mendesah. Karena kami berada di kereta, tentu saja aku mencoba untuk menahannya sebisa mungkin,
“Kejahilannya” hanya menelusuri bagian tengah punggungku, serta otot-otot di sepanjang tulang belakangku.
Meski begitu, setiap kali jarinya yang kurus dan dingin menelusuri punggungku, ada sensasi yang tak dikenal meluap di dalam tubuhku.
Aku tak tahu apakah rasanya enak, atau sebenarnya tidak nyaman.
Yang kutahu ialah aku tak pernah mengalami sensasi semacam ini sepanjang hidupku.
Eh, Senpai? Tubuhmu gemetaran, dan matamu juga merah, tahu?”
Hentikan ... Tapi kau pasti takkan berhenti meski aku mengatakan itu, ‘kan?”
Mau sampai kapan aku menahannya?
“Tapi, Senpai kelihatannya tidak membenci hal ini.”
Aku tentu saja ... Nnh ... tidak membencinya, tapi rasanya aku akan menjadi ... Nnh ... putus asa ...
Berhenti menggelitik orang yang sedang berbicara!
Senpai sudah menjadi manusia madesu, jadi tidak ada masalah.(TN : Masa depan suram :v)
“Apa begitu…”
Sampai berapa lama lagi ini akan bertahan?
Mungkin ini hanya satu menit, tetapi aku merasa kalau lima atau bahkan sepuluh menit sudah berlalu. Setelah beberapa saat, tangan iblis yang ada di punggungku akhirnya berhenti bergerak, seolah-olah dia sudah merasa puas.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Ehhh, senpai. Jadi, punggungmu gampang geli, ya.”
Ia juga bereaksi saat aku berbisik di telinganya kemarin, jadi Ia mungkin benar-benar seseorang yang umumnya mudah digelitik.
Lihat saja nanti, aku akan membalas perbuatanmu nanti ...
Saat kamu mau melakukannya kepadaku, harap berhati-hati untuk tidak nyangkut pada tali bra-ku, oke?
Oi, seorang gadis seharusnya tidak boleh sembarangan mengatakan hal semacam itu di depan umum!
Ehhh, ini normal kok.
“Benarkah?”
Uhn, aku juga tidak yakin.
Aku yakin  seperti itu.
Dari mana keyakinan itu berasal ...
Setelah Ia kembali tenang dan memposisikan badannya kembali, Senpai berdeham dan mengatakan ini.
Trick or treat!
Aku sudah menduganya, Senpai. Sayang sekali.
Ini Kit Kat untukmu.
Kit Kat, ya ...
“Ini sudah ada di tasku dari tadi, jadi cokelatnya mungkin sudah meleleh sekarang.
Jika sudah meleleh dan kita tidak bisa istirahat, kita hanya akan mendapatkan kit untuk memotong bar !  
Senpai membuka bungkus cokelat sambil mengatakan lelucon yang membosankan itu. Sepertinya isinya masih aman.
Lalu. Senpai memasukkannya ke mulut begitu saja. Jadi laki-laki memang enak ya, mereka tak perlu khawatir tentang berat badan mereka.
Terima kasih atas hadiahnya.
Tidak, tidak.

u Sudut Pandang si Senpai u
Cokelat… Cokelat, ya.
Aku merasa, sekarang masih lima bulan terlalu cepat untuk mendapatkan cokelat dari seorang gadis. Ketimbang lima bulan, mungkin lebih baik untuk mengatakannya sekitar “sekitar setengah tahun” ?
Sebagai ucapan terima kasih karena sudah bermain-main denganku sampai sekarang, aku ingin mengajukan pertanyaan hari ini mengenai masalah ini.
Aku ingin bertanya pertanyaan hari ini , boleh?
Kamu tidak perlu terlalu formal tentang hal itu, Senpai. Apa?”
“Apa kau mau memberiku cokelat seperti ini juga pada 14 Februari tahun depan?
Akan jadi bagaimana hubungan kami setengah tahun kemudian?
Liburan musim dingin itu singkat, dan kupikir mana mungkin kita bisa bertemu pada waktu itu. Apa kami akan tetap seperti ini nanti, atau mungkin kami akan berhenti berdebat dan berbicara biasa seperti sekarang?
Atau mungkin, di masa depan, kami mungkin memiliki hubungan yang lebih intim.
Bagaimanapun, aku hanya ingin mengkonfirmasi sedikit tentang Apa kau masih akan terus menemaniku saat kita bersekolah?.
Ehehe, jadi kamu mencemaskan hal itu ya, Senpai. Tentu saja aku akan memberikannya kepadamu, jangan khawatir.”
Tapi kalimat selanjutnya berada di luar ekspetasiku.
Tapi, masalah wajib atau sesuatu yang romantis, itu akan tergantung pada Senpai sendiri ♪( TN : 'Giri-choco' dan 'honmei-choco' adalah jenis cokelat yang akan diberikan gadis-gadis pada hari Valentine. 'Giri-choco' (cokelat wajib) adalah sesuatu yang diberikan kepada teman, kenalan, dan keluarga mereka. 'Honmei-chocolate' (romantis / cokelat cinta) adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang mereka suka)



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku,nomor .
Ia benar-benar gampang geli.


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama