Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 14



Chapter 14 – Senpai, sekarang sedang ngapain?

u Sudut Pandang si Senpai u
Maharun ♪ : Selamat pagi
Iguchi Keita : Ini sudah siang, tau
Ada chatting LINE dari Kouhai-chan saat tengah hari.
Maharun♪ : Eh?
Maharun ♪ : Lagipula, jika aku mengirim pesan terlalu pagi, kamu pasti masih mengeluh, Senpai.
Iguchi Keita :  Kalau itu…
Maharun ♪ :  Kamu akan mengatakan 'Jangan bangunkan aku,'
Maharun ♪ : Atau 'Jangan ganggu waktu tidurku yang berharga.'
Memang sudah satu jam berlalu sejak aku bangun, dan aku tak bisa menyangkalnya karena aku pasti akan mengatakan itu jika dia benar-benar mengirimiku pesan ketika aku sedang tidur.
Kopi yang baru aku minum mulai menimbulkan efek, dan aku akhirnya bangun dan menjadi termotivasi.
Walau aku termotivasi untuk bermain game, sih. Nah, sekarang aku akan melakukan yang terbaik untuk melawan salmon juga.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Ada alasan tersendiri kenapa aku menghubungi Senpai pada siang hari.
Tapi itu bukan utuk ajakan makan siang.
Maharun ♪ : Baiklah, senpai
Maharun ♪ : Ini adalah pertanyaan hari ini” yang sudah lama ditunggu-tunggu
Iguchi Keita : Aku tidak menunggu untuk itu
Maharun ♪ : Tapi, akulah yang menunggunya
Iguchi Keita : Haa
Maharun ♪ : Yah, lupakan itu
Maharun ♪ : Senpai, apa yang sedang kamu lakukan sekarang?
Biasanya, saat kami bertemu tatap muka, kami tidak melakukan apapun selain saling bertanya satu sama lain.
Karena aku tak bisa bertemu dengannya di akhir pekan, aku ingin tahu apa yang dilakukan Senpai ketika Ia tidak bersamaku. Aku akan tertawa jika Ia benar-benar berkata Aku sedang tidur, tapi bertanya pada waktu seperti ini seharusnya aman, ‘kan.
Iguchi Keita : Eh…
Iguchi Keita : Jika aku membicarakannya, itu akan lama ...
Iguchi Keita : Aku harus mulai dengan penjelasan latar belakang juga
Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan, Senpai.
Maharun ♪ : Tolong jelaskan saja sekarang
Iguchi Keita : Aku saat ini sedang memegang iPad, bukan komputerku
Iguchi Keita : Apa kau berencana membuatku menderita tendonitis?
Maharun ♪ : Senpai ‘kan bisa menggunakan komputer sekarang juga
Iguchi Keita : Enggak mau..
Iguchi Keita Aku tidak ingin bangun dari sofa
Aku bisa membayangkan Senpai yang sedang menatap lurus ke arah tabletnya yang dipegang sembari meregangkan tangan dengan bermalas-malasan dan berkata Mager euy ー」.
Pakaian biasa macam apa yang akan Ia kenakan setiap hari di rumahnya?
Maharun ♪ : Ah, kalau begitu, aku memikirkan ide bagus
Jika Senpai bilang terlalu merepotkan buat ngetik, maka kita bisa menggunakan fungsi LINE ini. Yah, aku juga jarang menggunakannya.
Maharun ♪ [Maharun ♪ memulai panggilan.]

u Sudut Pandang si Senpai u
“Tunggu ー!?”
Aku lengah.
Saat ini, aku sedang bersantai di sofa di ruang tamu.
Iya. Di ruang tamu.
Karena hari ini hari libur. Ayahku pergi berbelanja, tetapi ibuku saat ini tengah duduk di dekatku.
Dengan kata lain, yang ingin aku katakan ialah ibuku akan mendapat firasat tentang sesuatu.
Jika dia mengetahuinya, dia pasti akan mencecar pertanyaan seenak jidat, dan itu akan merepotkan.
Nada dering khas LINE mulai berdering dari ponselku, yang aku tinggalkan di lantai tanpa peduli.
Sudah terlambat untuk menghentikannya berdering, dan ibuku dengan cepat menyadarinya.
“Ara. Keita, ada telepon?”
Un, beri aku waktu sebentar.”
Aaah. Yah, mau bagaimana lagi.
Aku kembali ke kamarku saat aku merasakan tatapan hangat dan penuh perhatian ibuku dari belakang. Setelah aku menutup pintu dan menutup jendela dengan aman, aku menutupi kepalaku dengan selimut (untuk mencegah suara keluar), kemudian aku akhirnya menjawab panggilan itu.
Senpai, kamu lama bangeeeeettttttt.
Aku penasaran apa dia mencoba meniru salah satu suara kapal perusak yang populer beberapa tahun yang lalu. (TN : Kantai collection a.k.a Kancole)
“Serius, jangan mendadak menelponku.
Ngomong-ngomong, senpai, apa kamu pernah dapat panggilan telpon dari seorang gadis?
Panggilan telepon. Panggilan telepon, ya.
Aku bisa langsung bertemu orang tua atau keluargaku jadi biasanya tidak perlu ditelepon.
Kurasa belum pernah.
Eh, berarti aku orang pertama ya! Yayyy ♪”
Berbicara dengan orang ini ketika aku di rumah membuatku merasa agak gelisah.
Sungguh, teknologi modern punya sesuatu yang meresahkan juga.
Lalu, apa yang sedang kamu lakukan, Senpai?
Jika aku berbicara dengan suara keras, ibuku akan mendengar percakapan kami.
Aku menggunakan suara sekecil mungkin, dan berbicara melalui smartphone-ku.
Sederhananya, aku sedang melihat 2 channel.(TN : Semacam media soSial chatting, macam discord, tapi  sedikit beda. https://en.m.wikipedia. org/wiki/2channel )
2channel?
Ya.
Aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
Aku juga jarang melihatnya, tahu.
Kenapa ... Kenapa senpai tertelan dalam kegelapan ... Senpai yang sangat baik padaku sekarang ... Tolong kembalikan Senpai sekarang!
Er, aku tidak jatuh ke dalam kegelapan, oke?
Bersembunyi di kasur dan menutup pintu, aku merasa seperti Amaterasu ÅŒ-mikami saja. (TN : Mengacu pada legenda Amaterasu di mana dia mengunci dirinya di sebuah gua. https://jslingerland.wordpress.com/2012/11/19/the-legend-of amaterasu)
Apa kau tahu tentangKemono Friends ? Kau mungkin tahu itu.” (TN : Welcome to japari park :v)
Ah, yang Uu, rawr! itu? Aku pernah menontonnya.” (TN : Mimin rekomendasiin buat dengerin opening versi remix-nya, keren loh)
Wow……
Dari mana semua pengetahuannya berasal?
Tampaknya mereka mengganti direktur produksinya.(TN : Ahh…mimin juga pernah denger beritanya, ini ribut banget pada waktu itu.)
Aku tidak yakin apa itu biasa untuk mengganti sutradara untuk serial anime, tapi seharusnya itu tidak terlalu langka, bukan?
Semua orang biasanya akan berpikir seperti itu, ya.
Sebelumnya, ada pengumuman mendadak di Twitter, jadi itu langsung viral sekarang.
Hanya karena itu?
Ya, hanya karena itu.
Apa mereka semuanya bodoh?
Mereka tentu saja bodoh. Termasuk diriku.”
“Lalu apa hubungannya dengan 2channel?”
Er, semua orang di 2chan sedang mengumpulkan informasi mengenai masalah itu.
Tentu saja aku tidak punya keberanian untuk menulis postingan sendiri. Aku termasuk dalam grup ROM. 'Read-Only-Member'.
“Begitu ya. Senpai memiliki akhir pekan yang tidak produktif, ya.”
Aku tidak bisa membantahnya, membuatku merasa semakin bermasalah.
Yah, aku ingin menghabiskan waktuku dengan bermalas-malasan.
Hari ini adalah akhir pekan. Dan juga hari libur.
Meski kau bilang begitu, memangnya ada berapa banyak anak SMA yang benar-benar menghabiskan akhir pekannya dengan kegiatan produktif? Apa mereka ada?”
Itu benar juga ... Pokoknya, Senpai. Mengapa suaramu terdengar kecil?”
Ugh. Seperti yang diharapkan darinya, dia sudah menyadarinya, ya.
Ada suara gemerisik juga.
Mungkin ada kerusakan di smartphone-ku?
Senpai, kamu bohong. Sedari tadi suara Senpai terdengar ditahan.”
Apa-apaan sih dengannya. Emangnya dia esper?
Senpai, kamu ada di mana sekarang?
Tentu saja di rumahku.
Secara khusus, di bagian mana dari rumahmu?
“Kamarku.”
Apakah kamarmu punya sofa? Borjuis banget ya, Senpai.
Tidak, kamarku tak punya sofa.
Setelah mengatakan itu, aku baru sadar kalau aku melakukan kesalahan.
Lalu, Senpai sengaja pindah tempat untuk menerima panggilanku, ya.
Tuh ‘kan, jadi seperti ini.
“Kenapa?”
Tidak, hanya saja orang tuaku ada di ruang tamu.
Terus kenapa, jadi Senpai tidak ingin keluargamu mendengar pembicaraan kita?
“Ya, itu benar”
Tolong jangan menegaskannya dengan keras, rasanya memalukan tau! Tapi aku tidak tahu kenapa.
Lagipula, jika mau mengangkat telepon, bukannya kau ingin pergi ke tempat lain agar suaramu tidak mengganggu siapa pun?
Aku coba paksa menghentikan suaraku yang gemetar, dan mencoba membantah.
Kamu bisa langsung menerimanya karena sedang berada di rumah sendiri, bukan?
Ah…
Aku tidak pernah dapat telepon, jadi aku benar-benar tidak tahu.
Yah, bagaimanapun juga tak masalah. Aku akan sering meneleponmu, jadi tolong jaga aku mulai sekarang ya, Senpai.”
Tapi aku tidak ingin menjagamu.
Ehhh, bukannya itu baik-baik saja ...

u Sudut Pandang si Kouhai u
Jadi Senpai pergi ke kamarnya sendiri karena tidak ingin keluarganya bertanya mengenai diriku, eh. Jadi Senpai malu tentang hal semacam ini.
“Ngomong-ngomong, apa yang kau sedang lakukan di sana? Ini adalah pertanyaan hari inidariku.
Belakangan ini, penggunaan pertanyaan hari ini menjadi agak berantakan, seperti ini.
Ketimbang penggunaannya, justru mungkin kesepakatan kami sendiri sudah berantakan.
Saat ini aku sedang makan siang dengan teman-temanku ♪
Ha?
Aku bisa mendengar suara Senpai yang kebingungan dari sisi lain ponselku.
Eh, kamu membiarkan temanmu mendengarkan percakapan ini sekarang?
Jika aku mengatakan kalau aku membiarkan mereka mendengar, apa yang akan kamu lakukan, Senpai?
... Yah, tidak ada apa-apa sih, tapi ...
Daripada menyerah pada poin aneh, orang ini lebih seperti tipe yang masuk akal.
Karena Senpai sudah mengakui kekalahannya, ayo kita hentikan candaannya sekarang.
Tak usah khawatir. Aku hanya bilang kepada mereka kalau aku ingin mencuci tangan sebentar.”
Bukannya lebih mencurigakan kalau cuci tanganmu terlalu lama?
“Tidak masalah. Cuci tangan ala gadis juga termasuk memperbaiki riasan wajah, jadi tidak aneh sama sekali.”
Haa ...
Tapi memang benar, nanti akan buruk jika aku tidak segera kembali juga.
Maka dari awal jangan telpon aku!
Nggak masalah, ‘kan? Sampai ketemu nanti, Senpai. Tolong datang ke Stasiun Harajuku pukul 4.30 sore besok, oke? ♪”
“Ha? Harajuku? Untuk apa?”
Bukannya kemarin aku sudah pernah bilang kalau kita akan pergi bermain? Kalau begitu, sampai jumpa besok.”
Aku percaya bahwa senpai adalah tipe orang yang akan mengeluh, namun akhirnya tetap datang seperti yang dijanjikan setelah mengatakan sesuatu seperti 'lagipula, janji adalah janji'.

u Sudut Pandang si Senpai u
Panggilan pun berakhir dengan suara dering tak nyaman yang khas di telingaku.
Ngomong-ngomong, aku berjanji untuk tidak membuatnya marah lagi kemarin. Itu saja, ‘kan?
Kenapa, dari semua tempat, malah memilih kota Harajuku yang modis... Bahkan meski dia menyuruhku memilih pakaian untuknya, itu tugas mustahil bagiku, oke?
Apa yang harus aku lakukan?
Ngomong-ngomong, aku mungkin tak punya pakaian yang bisa kukenakan agar sesuai dengan suasana gaya Harajuku.
Merek pakaian utamaku adalah UNIQLO. Seharusnya itu saja sudah cukup untuk standar minimal.
Aku juga berpikir sebelumnya kalau aku akan bermasalah setelah menghadapi situasi yang melampaui garis minimal, tetapi akhirnya dikonfirmasi pada saat ini.
Apa aku harus membeli pakaian baru sekarang? Uhn, tapi itu benar-benar merepotkan.
Aku tak punya pilihan selain harus puas dengan pakaian di rumahku.
Pada akhirnya, aku butuh tiga jam untuk memutuskan pakaian mana yang harus aku kenakan besok.




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Ketika membahas mengenai dirinya sendiri, sepertinya Ia gampang merasa malu.

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama