Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 12



Chapter 12 – Senpai, Makanan Dan Minuman Apa Yang Tidak Kamu Suka?

uSudut Pandang si Senpai u
Senpai. Aku punya usulan.
“Lagi? Sekarang apa?”
Setelah mengambil posisi yang biasa, Kouhai-chan bilang begitu.
Bukannya kemarin berakhir jadi petaka?
Aku takkan pernah melupakannya. Dia memintaku untuk melakukan percakapan enggak guna” dengannya, dan setelah aku membayangkannya sebagai percakapan yang mirip love bird, dia mendadak mencoba melakukannya tanpa alasan yang jelas, dan itu membuat kami berdua saling tersipu satu sama lain.
Itu tidak berakhir dengan baik karena kita melakukan sesuatu yang aneh. Ayo kita bicarakan hal yang normal saja hari ini.”
Apa maksudmu dengan 'normal'?
Bukannya itu percakapan biasa kita?
Tapi aku tak berpikir apa yang biasa kita lakukan bahkan dianggap sebagai percakapan.
“Kira-kira sudah berapa lama? Apa kita sudah melewati waktu dua minggu?”
Kurasa sekitar segitu, mungkin.
Pertama kali gadis ini mulai berbicara kepadaku pasti pada hari Kamis.
Lalu, bagaimana percakapan kita yang biasa? Bukannya itu terlalu kabur?”
Yah, kamu benar.
Sebenarnya, apa yang ingin kau katakan ...
Ah, tapi Kouhai-chan yang berdiri di sebelah pintu dekat ujung kursi, dan aku berdiri di lorong di sebelahnya, jadi posisi ini mungkin berhubungan dengan biasanya.
Penumpang di kereta ini tidak terlalu ramai. Paling-paling, semua kursi akan terisi jika ada banyak orang. Tapi, masih ada orang yang memilih untuk berdiri.
Itu sebabnya, aku akan bertanya pertanyaan hari ini seperti biasa.
Haa ...
Senpai, makanan dan minuman apa yang tidak kamu sukai?
Kau bertanya pada waktu yang tepat lagi, ya.
Aku hanya mengajukan pertanyaan secara normal.
Bukannya belum lama ini kau menanyakan makanan favoritku? Apa kau tidak bisa menanyakannya sekaligus pada saat itu?”
Yah, enggak masalah, ‘kan? Katakan saja dengan cepat.”
Uhn ... Makanan yang tidak kusuka, ya ...
Kurasa, makanan manis….
Kayak kue atau semacamnya?
Tidak, hanya permen.
“Kenapa?”
Saat aku masih kecil, aku biasa membaca buku sambil memakan permen tanpa henti, dan ibuku menakutiku dengan mengatakan kalau Gigimu bakal bolong, loh Aku tidak tahu apa itu semacam trauma atau apa. Tapi yang pasti, setelah kejadian itu, aku mulai tidak menyukainya.”
Apa kamu tak masalah dengan makanan manis yang lain?
Aku paling benci mengotori bukuku, jadi biasanya aku memakan manisan lain selain permen.
Sebaliknya, satu-satunya makanan manis yang bisa aku makan sambil membaca buku hanyalah permen.
Kalau Sekarang? Saat aku membaca, aku hanya fokus pada tulisan.
Apa ada hal lain yang tidak kamu sukai?
Aku tidak bisa meminum jus tomat juga.
Bagaimana dengan tomatnya sendiri?
Oke-oke saja, lebih tepatnya, aku bahkan suka sensasi meletupnya.
Lalu kenapa cuma jus tomat doang ...?
Mungkin karena cairan kentalnya. Meski mereka tidak mempertahankan rasa aslinya seperti bagaimana Diekstrak dari tomat!, aku merasa masih ada semacam residu pada jus, dan aku tidak bisa menerimanya.”
“Aku tidak mengerti…”
“Lagipula, ada beragam jenis preferensi makanan.”
Namun, aku masih berpikir kalau aku bukanlah orang yang suka pilih-pilih makanan.
Walau aku bilang membencinya, aku masih bisa meminumnya jika seseorang menyuruhku untuk minum.

uSudut Pandang si Kouhai u
“Kau sendiri bagaimana, Kouhai-chan? Apa ada makanan dan minuman yang tidak kau sukai? Ini akan menjadi pertanyaan hari inidariku.
Seperti biasa, Senpai mengajukan pertanyaan yang sama denganku.
Aku tidak suka keluarga ketumbar.
Apa kau tidak bisa menyebutnya peterseli!
Aku bahkan tidak ingin menyebutkan namanya.
Ahh, hanya mengingatnya saja membuatku murka.
Dulu pernah, saat aku makan siang bersama gadis-gadis lain, ada seseorang yang menaruh peterseli di piringku dan mengatakan sesuatu yang tidak bertanggung jawab seperti Sepertinya peterseli bergizi dan baik untuk kesehatan, loh ♪” atau sesuatu seperti itu. Dan kemudian, semua orang memutuskan kalau mereka akan memakannya bersama-sama sekali coba. Aku tak pernah memakan peterseli sebelumnya pada waktu itu, tetapi begitu benda itu memasuki mulutku, rasanya benar-benar mengerikan! Aku bahkan sempat berpikir kalau itu bukanlah sesuatu yang harus dimakan manusia, karena pahit, berbau rumput, dan keras. Aku bersumpah pada saat itu kalau aku takkan mengenali benda ini sebagai sayuran lagi. Ditipu untuk makan waktu itu sudah cukup untuk seluruh hidupku.”
Kesimpulannya, kau benar-benar membenci pahit, ‘kan?
Tolong jangan buat aku mendengar hal itu.
“Maaf maaf. Tapi itu akan menyedihkan bagi petani peterseli juga. Peterseli yang mereka rawat dengan susah payah akan dibuang tanpa dimakan.”
Mungkin terlihat begitu untuk peterseli mentah, tapi ada beberapa di antaranya dikeringkan, dicincang halus, dan diletakkan di permukaan sup, jadi itu pasti akan membuat mereka tenang. Aku yakin akan hal itu.”
Ap-apaan dengan metode keren itu. Aku tidak tahu kau bisa melakukannya.”
Senpai, kamu tidak menaburkannya di Croutons?
Apa itu Crouton? Pensil mekanik?”
Bukannya itu Kuru Toga?
“Sebuah hotel?
Apa kamu membicarakan tentang Ritz-Carlton sekarang?
Haa.
Ini mirip roti yang dipotong kecil-kecil dan digoreng. Kebanyakan orang biasanya memakannya dengan sup dan salad.”
Ahh, sup jenuh itu, ya.
Apa maksudmu dengan sup jenuh...
Bukankah cara berbicaramu tadi terlalu kasar, Senpai?

uSudut Pandang si Senpai u
Lalu, minuman apa yang tidak kau suka?
Teh melati.
Dia segera menjawab pertanyaanku.
Haa ...
Saat ada pertemuan gadis-gadis, pembicaraan akan menjadi sesuatu seperti Aku mau minum teh melati”Ah, maka aku juga ~, dan ketika aku hendak memesan sesuatu yang lain, mereka akan memaksaku untuk memesan hal yang sama dengan mereka sembari mengatakan Ehh, Maharu, mari kita buat semuanya sama saja ー Bagaimanapun juga teh melati punya efek detoksifikasi ー siapa juga yang peduli tentang itu, serius!”
Ada aura hitam aneh yang keluar dari Kouhai-chan di depanku.
Lagian, apa-apaan dengan efek detoks, apa itu benar-benar mendetoksifikasi semua racun yang terkumpul di dalam tubuh, bagaimana mungkin secangkir teh bisa mendetoksifikasi semua racun di perut begitu saja, apa rasanya menyenangkan bisa memaksa orang lain untuk memesan minuman yang sama denganmu, mantap sekali, luar biasa !!” (TN : Disini Kohai-chan mengoceh dengan kecepatan 70 km/jam :v)
Kedengarannya mengerikan.
Seperti yang kuduga, dunia gadis sangatlah menakutkan.
“Meski aku hanya memiliki hubungan yang dangkal dengan mereka, aku tidak bisa bilang blak-blakkan Aku benci teh itu kepada mereka.
Mungkin setelah melepaskan keluhannya sekaligus, wajahnya menjadi lebih cerah dari sebelumnya.
Kurasa ... itu bagus?
Apa kau tidak tahu kalau teh melati didasarkan pada teh hijau?
“Benarkah?”
Jangan bilang kau membencinya tanpa mengetahui hal itu?
Aku tidak tahu karena aku membencinya. Jika teh hijau adalah dasarnya, maka itu artinya mengandung kafein, bukan? Lalu daripada detoksifikasi, bukannya itu malah mengumpulkan racun? Seperti yang aku duga, teh barley adalah yang terbaik.”
Ah, lagian kau memang menyukai teh barley. Tapi aku sangat suka minum kopi sendiri.”
Eh? Senpai suka minum kopi? Cairan hitam itu yang rasanya cuma pahit doang?”
Bisakah kau mengerem sedikit cara bicaramu? Rasa pahit juga tidak seburuk itu, tau?”
Aku benci yang namanya pahit.
Aku yakin kalau kehidupan tak bisa lepas yang namanya pahit.
Jadi tidak ada kehidupan yang manis?
Itu hanya bisa terjadi untuk beberapa orang sukses.
Tetapi kurasa orang-orang seperti itu juga mengalami kesulitan dalam perjalanan mereka.
Aku yakin bahwa untuk bisa mencapai kehidupan yang manis itu, kau bekerja keras sekarang, bangun pagi-pagi dan belajar di sekolah.
Tolong jangan membuat ekspresi serius seperti itu hanya pada saat-saat seperti ini, Senpai. Hari ini kita harus melakukan percakapan normal, bukan yang serius.”
Siapa yang memutuskan kalau percakapan normal seharusnya tidak bicara serius?”
Ahh, yang bener!!! Aku akan melarangnya. Ayo kita turun dari kereta.”
Tanpa aku sadari, kereta sudah tiba di stasiun dekat ke sekolah.
Setelah dua hari lagi menghadiri sekolah, liburan akhir pekan akan tiba. Aku juga akan melakukan yang terbaik hari ini.



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya Ia tidak suka permen, dan juga tidak bisa meminum jus tomat.

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama