The Result when I TIme Leaped Chapter 16 Bahasa Indonesia


Kejadian Di Pagi Hari

Esok harinya.
Pada akhirnya, aku menginap pada malam itu, dan di pagi hari, aku memakan makanan yang Hiiragi-chan buatkan dengan hati-hati untukku di meja makan. Itu adalah menu sederhana yang terdiri dari roti panggang, salad, dan telur goreng.
“Seiji-kun, aku membuatkan kopi unntukmu. Apa kamu ingin susu atau gula di dalamnya? ”
“Ngga di kasih pun ngga masalah. Aku akan meminumnya. "
Aku selalu meminum kopi hitam di tempat kerja jadi sekarang sudah terbiasa. Entah bagaimana ... tidak ada yang spesial tentang itu.
"Kamu seperti orang dewasa saja, Seiji-kun."
"Benarkah?"
"Ya, pasti."
Setelah membawakan kopi, Hiiragi-chan duduk di hadapanku, dan sepertinya menikmati dirinya saat dia melihatku makan. Mungkin karena caranya dia mengistirahatkan pipinya, tulang selangka yang tersingkap karena kerah yang longgar terlihat cukup seksi. Sungguh waktu pagi hari yang menyenangkan.
“Kamu tidak terlihat seperti anak SMA, Seiji-kun. Kamu orang yang sangat kalem sekali. "
"Ma- ...... Masa sih."
Yah memang ngga aneh sih. Karena sebenarnya, aku seorang pria paruh baya, setidaknya 10 tahun lebih tua di dalam.
“Menjadi orang yang bisa diandalkan pada usia yang sangat muda benar-benar membuat jantung berdetak. Terkadang, sangat menyenangkan memiliki celah semacam ini. ”
Kenyataannya, aku jauh lebih tua dari Hiiragi-chan di bagian dalam, jadi masuk akal kalau dia akan melihatku sebagai seseorang yang bisa diandalkan.
"Sensei, saat kau mabuk, kau menjadi anak yang manja, loh?"
“Bukan Sensei, ‘kan? Panggil aku Haruka. ”
Mou, Hiiragi-chan berpura-pura cemberut. Sepertinya kegalauan dari kemarin telah menghilang.
“aku minta maaf soal tadi malam. Aku mengatakan sesuatu yang aneh ‘kan ...? Sejauh yang aku ingat, tidak ada yang terlalu buruk. ”
“Ya, tidak apa-apa. Hanya saja, Kau banyak bertanya tentang Sana. Mengapa kau  ingin tahu tentang itu? ”
"Ah…"
Seakan-akan baru saja mengingat sesuatu, mulut Hiiragi-chan tergagap.
“... Seiji-kun, kamu bukan tipe orang yang terikat pada tabu, ‘kan? Misalnya, tertarik pada tabu hubungan siswa dan guru. Seakan diberi tahu bahwa Kau tidak seharusnya melakukan sesuatu, malah membuatmu sangat ingin melakukannya. ”
"Aku tidak seperti itu. Jika itu masalahnya, semua guru yang lebih muda di sekolah akan menjadi targetku, bukan? Itu karena hanya Haruka-san saja yang membuatku melewati batas tabu itu. ”
"M-mouuuuuu, Mendadak mengatakan hal genit seperti itu!"
Hiiragi-chan, dengan wajah yang memerah memukul meja dengan keras, dia terlihat sangat bahagia.
“Kamu juga terlibat dalam bagian itu, Seiji-kun! Mou, itu seperti orang Italia. Aku belum pernah melihat seorang Italia sebelumnya, tetapi aku entah bagaimana merasa seperti itu. Mou, aku akan memberimu ciuman. ”
“Haah.”
Chuu, bibirku dicium dengan paksa.
"Apa kamu ingin menyentuh dadaku?"
“Aku tidak akan melakukan itu. Kenapa mengarah ke topik itu? "
“Ini seperti hadiah. Apa ini tidak cukup untuk hadiah? ”
Kuu ... tentu saja lebih dari cukup!
Tidak. Jika aku meladeninya, waktu pagi hari hanya akan menjadi pertanyaan apakah aku harus diizinkan untuk mengelusnya atau tidak.
Ayo kemballi ke pembicaraan awal. Untuk menenangkan diri, aku membasahi tenggorkanku dengan kopi.
"... Dan, apa yang kau coba tanyakan dengan hal tabu?"
"Bukan apa-apa. Aku hanya mengkonfirmasikan apa kau menyukai tabu atau tidak. Bagaimana pun, bukannya kamu menyukai hal-hal yang dilarang ... i-itu yang kamu suka padaku, ‘kan? ”
Dia mengatakan itu dengan wajah malu-malu sambil menyilangkan kakinya di bawah meja.
"Benar."
"Kalau begitu ... jika, misalnya ... Sana-chan secara serius meminta berpacaran denganmu, apa yang akan kamu lakukan?"
“Sana? Tidak, tidak. Itu mustahil."
“Uuuh.... Ini hanya perumpamaan. Jadi, Apa yang akan kamu lakukan?"
“Apa yang akan aku lakukan? Yah, karena ada banyak alasan untuk menolak. Misalnya, Aku sudah berkencan dengan Haruka-san, atau dia adalah adikku sendiri, dia berdada rata, dan dia juga menyebut dirinya dengan nama. ”
"Apa yang terakhir ada hubungannya dengan ini !?"
"Memang ada yang salah dengan itu?"
"Eh ...? Tidak ... aku hanya berpikir kalau Sana-chan tidak punya pacar. ”
Sana ... punya pacar? Sekarang dia mengungkit hal itu, aku tak pernah mendengar Sana membicarakan ini. Sana tidak pernah membicarakan apakah dia berkencan atau sudah pacaran.
"Sana-chan setidaknya menerima pengakuan, ‘kan?"
“Sepertinya begitu, tapi dia menolak semuanya. Terkadang dia menggunakan diriku sebagai perwakilan untuk memberikan balasannya. ”
Achyaa. Itu pasti menyakitkan… Itu pasti sangat menyakitkan… ”
"Eh..apa?"
"Karena si gadis sering bersembunyi di balik bayangan kakaknya, Sana-chan telah menyadari perasaannya sendiri ... atau sesuatu seperti itu ...?"
"Apa maksudnya itu?"
"Adikmu, dia benar-benar seorang brocon." (TN: Bro-con atau Brother Complex)
"Sana? Seorang brocon?"
Tampaknya dari sudut pandang Hiiragi-chan, terlihat seperti itu, tapi aku tidak mengerti mengapa dia berkesimpulan seperti itu.
“Oh, dan ini. Hadiah untukmu. ”
Hiiragi-chan meraih tanganku dan menyerahkan sesuatu yang keras di telapak tanganku. Ketika aku melihatnya, itu adalah kunci.
“Ini salinan kunci apartemenku. Kamu bisa datang kapan saja semaumu. ”
"Apa ini yang sering dirumorkan sebagai," Kekasihmu Memberimu Kunci Cadangan Rumahnya "... ternyata itu bukan hanya fiksi."
Saat aku sedang terdiam karena terkesan, Hiiragi-chan membersihkan makanan yang sudah selesai aku makan.
Setelah itu kami akhirnya berbicara tentang apa yang akan kami lakukan hari ini. Kebetulan Hiiragi-chan meminjam DVD jadi kami akhirnya menonton film. Itu film romansa, dan film aksi yang cukup populer sekitar 6 bulan yang lalu.
Setelah menonton di pagi dan sore hari, kami menikmati kencan dengan bersantai di rumah Hiiragi-chan.






close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Mengapa kalo gua baca ni novel pasti ketawa sendiri. Mungkin karena gua jones kali ya? :v . Lanjut min

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama