The Result when I Time Leaped Chapter 20 Bahasa Indonesia

Perjalanan Pemandian Air Panas Bersama Hiiragi-Chan - Bagian 2

Setelah menikmati makanan mewah dengan banyak hidangan seafood, sudah waktunya untuk mandi.
"Silakan duluan."
Karena Hiiragi-chan sudah bilang begitu, aku akhirnya menerima tawarannya. Saat aku mulai terlelap di dalam pemandian, aku dikagetkan oleh suara keras dari pintu terbuka.
“Wah. Rasanya lebih enak dari yang aku kira . "
Saat aku hendak berbalik, ada Hiiragi-chan, yang sedang terlilit handuk.
“Uwaahh !? Kenapa!? Bukannya kau bilang aku bisa masuk duluan !? ”
"Yah, maksudku, jika aku datang lebih dulu, kamu tidak akan ikut denganku, ‘kan?"
"Tentu saja!"
Sejak aku mulai berkencan dengannya, terkadang ada saat di mana aku melihat dirinya yang hanya memakai celana dalam saja. Namun, hanya dengan satu lapisan handuk, tampak lebih erotis daripada benar-benar telanjang ...
“Aku akan membersihkan punggungmu. Ayo kemari."
"Kau segampang itu bilang kemari ..."
Bagiku, segala sesuatunya benar-benar tidak terjaga, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak memiliki armor di tubuhku. Aku tidak berpikir ada orang yang masuk, jadi aku tidak membawa handuk ke dalam ...
Handuk tubuh itu sekarang berada di tangan Hiiragi-chan, yang dibasahi dengan sabun dengan kekuatan penuh. ... Itu akan baik-baik saja jika aku memakai celana dalamku, tapi aku tidak ingin Hiiragi-chan melihat bagianku yang penting.
"Cepat, cepat."
"Aku akan mencuci sendiri jadi tidak apa-apa."
“Eeh. Padahal aku sangat menantikan ini ... mandi bersama dan mencuci punggung satu sama lain ... ”
Sialan ... bukannya itu tidak adil? Dia bilang begitu padaku, sementara aku paham betul bagaimana dia telah bekerja keras untuk sampai ke titik ini.
"... Aku akan pergi ke sana, jadi ... U-umm ... A-apa kau bisa menutup matamu?" (TN : Eh…bukannya kebalik ya, masa cowok yang malu sih :’v )
“Seiji-kun, kamu sangat imut! Kamu seperti seorang gadis saja. ”
"Diamlah."
Basha, aku menyipratkan beberapa air panas padanya, lalu Hiiragi-chan mengeluarkan teriakan "Kyah!"
"Aku tidak pakai handuk sekarang."
“Heeh, aku mengerti ... Eh? Itu berarti kamu benar-benar bugil !? ”
"I-itu benar!"
Hiiragi-chan yang tadinya bersemangat, mulai menjerit dan wajahnya memerah.
“Ke-kenapa kamu tidak memakainya sih? Bukannya kamu tahu kalau aku akan datang? ”
"Jika aku tahu, aku tidak akan kaget begini."
“A-A-Aku mengerti. Aku pasti, pasti tidak akan membuka mataku. "
Dia terus menutup matanya saat dia memukul kursi kayu yang tampak mahal di depannya. Sepertinya "Aku ingin mencuci punggung Seiji-kun," berakhir menjadi "Aku akan merasa malu karena hampir melihat bagian terpenting Seiji-kun," Aku membuat resolusiku dan keluar dari bak mandi. Dengan kelincahan yang tampak seperti kepiting, aku bergerak sendiri dan duduk di kursi.
“I-itu baik-baik saja. Kau bisa membukanya sekarang. ”
"Ya ... aku akan dengan hati-hati membuka mataku."
Dia begitu sopan sampai-sampai tidak bisa dimengerti.
“Wah. Luar biasa. Ini seperti punggung yang indah dan lebar ... ”
"Masa sih?"
Goshi goshi, Hiiragi-chan mulai menggosok punggungku.
“Apa itu terlalu kuat? Apa kamu baik baik saja?"
"Tidak,. Ini sudah pas. "
"Apa ada tempat yang gatal?"
"Tidak juga. Malahan, kok seperti salon kecantikan sih? ”
"Izinkan aku untuk bergerak ke bagian depan."
"Kau tidak boleh melakukan itu."
Saat dia mencoba menggerakkan lengannya di bawah lenganku, aku meraih dan menghentikannya. Lebih penting lagi, punggungku,mulai merasakan sesuatu yang empuk ... Karena aku mulai sedikit terangsang, aku berharap dia akan sedikit menjauh ...
“Aku akan mencuci sendiri bagian depanku! Pinjamkan aku handuknya. ”
"Eh?"
"Jika kamu bersikeras untuk mencuci bagian depan, aku juga akan mencuci bagian depan Haruka-san, oke?"
"..."
Tak bisa berkata apa-apa, dia menyerahkan handuk yang ada ditangannya kepadaku. Aku senang dia mengerti. Begitu selesai mencuci, Hiiragi-chan menyesuaikan air panas untukku. Karena bagaimana posisi handuk  ditubuhnya, sepertinya itu akan jatuh ... Selain itu, handuk basah yang menempel padanya terllihat erotis ...
Zazaza, setelah dicuci oleh Hiiragi-chan, posisi kami berubah.
"Ji-jika kamu pikir itu merepotkan, kamu tidak perlu mencuciku, tahu?"
"Walau aku sudah bersikeras menolaknya, tapi kau masih ingin menggosok punggungku. Bukannya sikap melarikan dirimu ini sedikit tidak adil, Sensei?"
Dia melepaskan handuknya sedikit dan menunjukkan punggungnya. Itu adalah punggung putih, bersih nan indah.
"Pe-permisiii."
"Hyuu"
Goshi goshi, goshi goshi.
"Bagaimana?"
"Rasanya lumayan enak."
Hiiragi-chan mencoba membungkus tubuhnya dengan handuknya.
"Bagaimana kalau di sini?"
Aku meraih sikunya dan mengangkatnya.
"Jangan di keteekk!"
"Lenganmu cukup lembut juga."
"Mooooouuuuu, jangan pegang seperti ituuuu!"
Hiiragi-chan menjadi sangat imut saat wajahnya berubah menjadi merah padam sampai ke telinga, ketika aku sedikit menggodanya. Aku didesak untuk duluan masuk dan menunggu di pemandian terbuka. Sesaat kemudian, Hiiragi-chan juga datang. Dia sepertinya telah menanggalkan handuknya saat dia memegang dadanya dengan tangan. Aku melihat tubuhnya yang mirip seperti bayi yang baru lahir, tapi dengan cepat mengalihkan pandanganku.
"Kau benar-benar memesan penginapan yang bagus, Haruka-san."
“Hanya ini satu-satunya kesempatan yang kita miliki. Apa kamu menyukainya?"
"Ya. Yah, kita bisa mendapatkan ini karena Sensei bekerja keras. ”
“Saat kita sendirian, bukan Sensei, tapi Haruka-san, ‘kan? Mou, kamu melakukan itu dengan sengaja, bukan? ”
Aku akhirnya mengatakan itu secara tidak sengaja. Bertingkah seolah dia marah, Hiiragi-chan meraih pipiku dan menyubitnya.
"Bukan hanya aku yang bekerja keras, tahu?"
“Hmm? Lalu ada orang lain lagi? ”
Dia melingkarkan tangannya di lenganku di dalam air panas, dan menyandarkan kepalanya di pundakku.


"Seiji-kun, kamu memotivasiku untuk bekerja keras."
"Meski kau bilang begitu, aku sama sekali tidak melakukan apapun."
“Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Adanya kamu di sini untukku, itu saja sudah cukup. ”
"Kedengarannya seperti rayuan."
"Jangan bilang begitu ."
Dan begitulah kami terus melakukan percakapan sepele. Bersamaan dengan bulan yang menggantung di langit, ditambah suasananya juga luar biasa.
"Ini mulai pusing, jadi bagaimana kalau kita keluar?"
"Hiiragi Haruka sudah ... sedikit ... terang menuju ..."
"Eh, apa kau baik-baik saja?"
Dia tampak sedikit terspi ketika dia berbicara dengan suara kecil.
"Aku bersandar padamu ... jadi, aku sedikit panas ... Aku pasti tidak baik-baik saja ... Bagaimana denganmu?"
Mengatakan sesuatu seperti itu dengan pipinya yang memerah, aku benar-benar berpikir itu tidak adil.
"Aku juga seksi."
Hiiragi-chan menutup matanya dan menjulurkan bibirnya.
Menjawab permintaannya, aku memberinya apa yang dimintanya.
"Sekali lagi…"
Chuu.
"Lebih ... Tidak cukup ..."
Kewarasanku sudah terhempas oleh suaranya yang terdengar manis. Setelah itu, mungkin karena kami terlalu banyak mesra-mesraan, kami berdua benar-benar mulai merasa pusing.






close

4 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Saya tahu ini cuma Novel RomCom dengan sebenernya gak ada Genre Ecchi 'kan?

    tapi kok .. Saya terangsang anjir?!!


    *nyesel juga baru baca ini enggak dari sejak awal sih :'3 tapi sih ada sisi senangnya karena bisa di marathon :'v /
    **Btw Saya tunggu pula pulihnya dari masa-masa Hiatus nya ea :'v /

    BalasHapus
  2. asw.. naik bangst.. Joni naik turun

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama