Chapter – 24
Pagi hari, aku terbangun di
kamarku dengan sinar matahari yang menyilaukan. Dengan menguap malas, aku
melihat jam di dinding. Jarum jam menunjukkan pada pukul 9:30. Jika
seperti biasanya, sekarang sudah waktunya untuk berangkat ke sekolah.
Namun, aku mulai
mengotak-atik smartphone-ku tanpa rasa bersalah. Hari ini adalah awal
liburan musim panas. Sejujurnya, ujian akhir sebelum liburan musim panas
benar-benar membunuhku, tapi itu bukanlah masalah sekarang.
Kesenangan akan menikmati
liburan musim panas, 10 kali lebih besar daripada kesedihan ujianku. Liburan
musim panas berlangsung selama satu setengah bulan. Sekolahku tidak
memiliki siswa pergi ke sekolah selama liburan, dan karena aku tidak
berpartisipasi dalam klub manapun, aku benar-benar bisa melakukan apa pun yang aku
inginkan.
Ah, tentu saja aku masih
memiliki pekerjaan part-time, tapi aku berniat bekerja hanya 3 kali
seminggu. Aku tidak terlalu membutuhkan uang untuk sekarang. Selain
itu, aku berpikir untuk menulis cerita selama liburan musim panas. Mungkin
ini hanya cerita pendek yang memiliki sekitar 100.000 karakter.
Aku pernah mengatakan ini
sebelumnya tetapi aku diam-diam menulis ceritaku sendiri. Ceritaku
diposting di situs yang bernama Let's Make an Author. (TN: Plesetan dari Syousetsu ni
narou, lucu juga liat novel yang diposting di situ malah bikin parodinya :v
lol)
Cerita yang sudah selesai aku
tulis saat ini hanyalah satu. Sebenarnya aku sudah menulis beberapa cerita
lain sebelumnya, namun aku mengalami kesulitan untuk mengembangkan ceritanya
dan itu tak pernah menjadi populer, jadi aku tidak pernah menyelesaikannya.
Cerita yang sudah aku
selesaikan merupakan hasil jerih payah dari banyak pemikiran dan perasaanku. Ini
adalah pertama kalinya aku berkontribusi di situs tersebut. Bookmarks-nya pun mencapai 6.400 lebih,
PV untuk itu juga mencapai lebih dari 3 juta tampilan, dan bahkan pernah
ceritaku mencapai peringkat satu di peringkat harian. Itu sangat populer
sampai aku dihubungi oleh perusahaan. (TN:
PV disini artinya preview, jumlah tampilan yang sudah dilihat)
Namun, akhir dari ceritaku
menyebabkan ulasannya menjadi turun. Ceritanya masih mengambang dan terlalu
banyak karakter, tapi aku tidak tahu mana cara yang baik untuk mengakhirinya.
Pada akhirnya, ceritanya berkembang
ke arah dimana dua pasangan sejoli tidak bisa bertemu lagi. Akhir seperti
itu membuat kekecewaan besar bagi orang lain sampai aku sendiri ingin
menangis. Saat aku sedang menulisnya, kupikir itu cukup menarik, dan
bahkan sekarang pemikiran itu tidak berubah, namun kelihatannya aku sidikit
bias.
Karena tidak ada banyak
petunjuk yang mengarah pada karakter yang mungkin akan berpisah, aku menerima
banyak kritikan dan cacian dari pembaca. Aku bisa membicarakan hal ini
dengan normal sekarang, tapi saat itu rasanya sangat sulit. Kesannya
terlalu buruk, ulasannya juga buruk, dan tidak ada yang bisa aku lakukan
kecuali meminta maaf.
Aku berpikir untuk menulis
ulang cerita itu, namun entah kenapa aku tidak menyukainya. Saat
mentalitasku akan runtuh, yang mana membuatku ingin berhenti menulis, aku
menerima pesan dari salah satu pembacaku. Di dalam pesan itu, dia memberi
tahu bahwa dia sangat menyukai ceritaku. Itu sangat menarik, dan mereka
senang bahwa mereka telah menemukannya.
Aku merasa sangat senang karena
hal itu, jadi aku mulai menulis lagi. Dan begitulah, dengan satu pesan itu
membutku bergairah kembali untuk menulis, pesan itu meninggalkan kesan yang
sangat dalam padaku.
Jadi, apa yang akan aku
tulis kali ini? Aku pikir aku akan mencoba menulis cerita yang bergenre fantasi.
Aku tak tahu apakah aku
bisa memasukkan seluruh cerita nyake dalam 100.000 karakter, namun aku akan
mencobanya dan melihatnya. Aku menyalakan laptopku dan membuka Notepad.
Biasanya, ketika aku
menulis cerita, aku melakukannya di Notepad. Awalnya aku menggunakan Word,
tapi karena saat membuka aplikasinya terlalu lama, aku sekarang menggunakan
Notepad.
Aku menatap layar Notepad yang
masih kosong tanpa isi sama sekali saat aku duduk dalam pemikiran
mendalam. Bahkan dengan genre fantasi, akan ada banyak jenis ceritanya,
masing-masing dengan perkembangannya sendiri yang tak terhitung
jumlahnya. Di antara mereka, sisihkan dulu masalah orisinalitas, salah satu
dengan pengaturan yang termudah ialah ...
Mungkin mengenai cerita
reinkarnasi dunia lain. Bahkan aku yang hanya membaca komedi romantis akan
menganggapnya menarik. Yeah, ayo kita buat cerita mengenai reinkarnasi ke isekai. Dan, tentang pengaturan ...
Dan dengan tempo seperti
itu, satu per satu, secara perlahan aku menghabiskan waktu membangun cerita.
Lalu, waktu sudah menunjukkan
malam hari.
Dimulai pada pagi hari,
menatap laptop selama setengah hari, aku akhirnya bisa menyelesaikan cerita
fantasi. Setelah mengonfirmasi bahwa aku tidak membuat kesalahan dalam
penulisan. Maka, sekarang sudah waktunya untuk mempostingnya.
Sejujurnya, ini adalah
momen yang paling menegangkan saat menulis cerita. Pada waktu ketika kau
menekan tombol posting. Saat ini, aku mulai memikirkan apakah itu akan
menarik, atau apakah para pembaca akan senang. Mungkin akan ada ulasan
buruk seperti terakhir kali.
Namun, aku pikir cerita ini
menarik, jadi aku akhirnya mempostingnya. Kumohon,
kuharap ada banyak orang yang membaca cerita ini. Aku berkata begitu
dalam pikiranku saat aku menekan tombol posting. Pada saat yang sama,
tulisan, "Postinganmu Sudah Dibuat", muncul di layar.
Apa yang akan terjadi?
Apakah menjadi tidak
populer?
Apakah menjadi tidak
menarik?
Kekhawatiran semacam itu
muncul sesaat setelah aku mempostingnya.
Meskipun begitu aku membuka
Notepad lagi dan mulai menulis kembali.
Itu karena, aku suka
menulis.
Entah kenapa setelah membaca dari chapter ini, karena ya yang Mimin bilang nge plesetin diri sendiri yang mana padahal nih novel aja diambil dari "Syousetsu ni Narou" menjadi "Lets Make an Author"
BalasHapusDan POV kali rasanya malah sebenernya ini tuh dari perasaan dan pengalaman si penulis tersendiri ..
Yah itu cuma mungkin aja sih,..
Dan terimakasih untuk Chapter nya XD