Most Popular Girl Next to Me Chapter 06 Bahasa Indonesia




Chapter – 06

 

Ujian.
Merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh para siswa.
Saat waktu ujian tiba, kau harus mempelajari lagi materi yang telah kau pelajari tidak peduli kau menginginkannya atau tidak. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan mulai belajar semalaman.
Saat ini, aku sedang kewalahan dengan salah satu ujian tersebut. Di sekolahku, ujian dibagi menjadi 8 mata pelajaran selama 3 hari, 2 mata pelajaran pada hari pertama dan 3 mata pelajaran pada 2 hari lainnya.
Aku tidak memiliki banyak masalah dengan mata pelajaran non-manusia seperti matematika, fisika, dan mata pelajaran sains lainnya, namun, aku tidak terlalu ahli dalam pelajaran seperti bahasa Inggris, literatur sejarah, sastra modern, dan sejarah.
Sejak awal, aku memang tidak pandai dalam menghafal. Mencoba mengingat hanya 10 kosa kata bahasa Inggris saja sudah menghabiskan banyak waktuku. Ujian hari ini adalah sejarah dan sastra modern, mata pelajaran yang tidak aku sukai. Kemarin aku sudah banyak belajar, tapi sejujurnya, aku tidak yakin apakah aku bisa menjawab dengan benar atau tidak.
Ada kemungkinan juga kalau aku akan gagal. Aku memiliki keraguan itu di dalam diriku, dan tentu saja, aku juga belajar di kereta. Seperti biasa, Kii-san duduk di sampingku tanpa khawatir. Sejauh yang bisa aku katakan, Kii-san sama sekali tidak belajar. Dia sama sekali tidak melakukan apa-apa.
Aku hanya mendengar ini dari rumor, tapi nampaknya Kii-san sangatlah pintar. Bahkan jika dia tidak belajar di kereta, dia mungkin akan baik-baik saja. Sementara iri pada Kii-san, aku meletakkan buku teks sejarah yang aku pegang sekarang.
Beneran deh…..mencoba menghafal seperti ini sangat menyebalkan. Kalau saja ada cara yang lebih mudah untuk menghafal materi ... Ketika aku memikirkan hal-hal semacam ini, Kii-san, yang berada di sebelahku, mulai berbicara.
"Yoshiki-kun, apa kau sedang belajar?"
"Yeah, hanya sedikit. Ujian hari ini akan sulit ... "
Dia mengintip isi dari buku teks yang kupegang. Dia mungkin mengira aku bodoh, bahkan tidak mengerti sesuatu yang begitu sederhana. Namun, jawaban yang datang darinya sangat berbeda dari apa yang aku harapkan.
"Aku tau! Sejarah memang sangat sulit ~. Aku juga tidak begitu hebat dalam hal itu ~ "
"…Benarkah? Itu sedikit tak terduga. "
"Aku selalu harus berusaha keras saat belajar ~"
Meskipun begitu, dia terlihat sangat percaya diri ...
"Kalau begitu, aku menduga nilaimu tidak terlalu bagus?"
"Yeah ~, meski menurutku itu tidak seburuk itu. Sekarang aku bisa mendapatkan nilai diatas 90. "
"Eh?"
Aku tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku atas perkatanya. Pelajaran Sejarah dikatakan sebagai salah satu mata pelajaran tersulit di kelas dua.
Guru yang membuat pertanyaan-pertanyaan tersebut sangatlah kasar. Pertanyaan yang dia buat selalu pada hal-hal yang hampir tidak tertulis dalam buku teks, dan kebanyakan siswa gagal dalam pelajarannya. Setiap tahun, ada saja siswa yang harus mengulang kembali pelajaran tersebut, dan ada juga siswa yang tertahan setahun penuh karena itu.
Mendapatkan lebih dari nilai 90 dalam mata pelajaran semacam itu, kau mungkin abnormal. Mengapa dia mengatakan bahwa dia buruk dalam hal itu? Itu pasti salah satu pelajaran yang dia kuasai. Omong-omong, nilaiku hanya 40-an.
"Y-yah, aku rasa itu buruk? Umm, maukah kau memberitahuku bagaimana caranya kau belajar? "
Tiba-tiba muncul sebuah ide, aku memutuskan untuk menanyakan hal ini padanya. Aku harus belajar dari orang-orang yang tahu bagaimana belajar untuk ujian. Jika aku mengetahui bagaimana orang dengan nilai tinggi melakukannya, mungkin tidak terlalu jauh dari mimpiku untuk  meningkatkan nilaiku sendiri.
"Ya, kurasa tidak apa-apa ... Tapi ada dua persyaratan yang harus dipenuhi."
"Syarat?"
"Iya. Pertama, berhenti berbicara dengan cara bicara sopan. Kedua, jika nilaimu akhirnya membaik sejak aku membantumu, maka pergilah bersamaku seharian penuh. "
Setelah tes? Seharian penuh dengan Kii-san ...? Entah mengapa, kedengarannya seperti kencan. Nah, jika ini yang aku butuhkan untuk meningkatkan nilaiku, kurasa tidak masalah. Sedangkan untuk cara bicara sopan, yah, bukan seperti aku tidak bisa berhenti.
"Ya aku mengerti. Itu tida- ... baiklah. "
"Hebat! Lalu mulai dari halaman ini. Disini…"
Kemudian, selama sisa waktu kami berada di kereta, Kii-san mengajariku cara menjawab pertanyaan. Dia tidak hanya membantuku dengan sejarah tapi juga dengan pelajaran yang lain.
*****
Dan hasil dari ujianku kali ini ... Menakjubkan. Semuanya di atas nilai 70.
Itu biasa untuk semua ujian non-manusia-ku di atas nilai 80, tapi aku juga bisa mendapatkan nilai dari pelajaran bahasa Inggris dan sejarah, yang mana keduanya adalah mata pelajaran yang tidak aku sukai, jauh di atas rata-rata.
Alasan perbaikan ini sangat jelas. Baiklah, aku perlu berterima kasih padanya jadi aku membuka smartphone-ku. Lagi pula, kita sudah saling bertukar nomor. Namun yeah, kita masih belum saling berbicara satu sama lain.
"Um, tentang ujiannya, aku bisa memperbaiki nilaiku karena dirimu. Terima kasih."
Untuk sekarang, aku akan mengiriminya teks seperti ini. Baru-baru ini, aku terbiasa menggunakan cara bicara non-sopan padanya, dan ini mulai menjadi lebih alami bagiku. Setelah mengirimnya, Kii-san membalasnya segera.
"Itu hebat! Selamat! Seperti yang dijanjikan, hari Minggu ini, pergi bersamaku! "
Aku bisa merasakan kegembiraannya hanya dari membaca teks. Yah, dia sangat membantuku saat ini, aku akan memberikan waktu luangku padanya.
Sebenarnya, aku sendiri menantikannya sedikit.
Aneh rasanya jika kau tidak merasa senang berpergian dengan gadis cantik (meski masih sedikit aneh) semacam dia.
Padahal ... um, pakaian seperti apa yang harus kupakai?
Dan kekhawatiran baru pun muncul.

close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Kencan antara orang yang mengganggap 'berpacaran' dan dengan orang yang bahkan gak tau kalo lagi dalam status 'berpacaran' :'v

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama