Roshidere Jilid 9.5 Chapter 30 Bahasa Indonesia

Chapter 30 — Bonus SS Festival — Mimpi Laki-Laki

 

Ah, ini adalah mimpi. 

Masachika secara instingtif berpikir demikian. Di hadapannya, orang tua dan adik perempuannya sedang tersenyum sambil duduk berkumpul di meja makan. Pemandangan keluarga yang tampak bahagia seperti dalam mimpi. 

(…Haha) 

Masachika tertawa sinis ketika melihat pemandangan yang tidak mungkin terjadi dalam kenyataan. Orang tuanya yang sudah lama bercerai tidak mungkin duduk bersama di meja makan, dan lebih tidak mungkin lagi ibunya tersenyum ke arahnya. 

(Apa-apaan ini, mimpi yang kejam sekali.) 

Ia pernah mendengar bahwa mimpi mencerminkan keinginan tersembunyi seseorang, tetapi ini terlalu mengerikan. 

(Jauh di dalam lubuk hatiku, apa aku benar-benar menginginkan hal seperti ini?) 

Ketika Masachika tertawa sinis, tiba-tiba pemandangan itu berubah. Dari ruang tamu, ia sedang berada di kamarnya. Saat menyadari perubahan tersebut, pakaiannya telah berubah dari pakaian santai menjadi piyama, dan kursi tempatnya duduk telah menjadi tempat tidur. 

Namun, Masachika tahu bahwa ia tidak terbangun dari mimpi. Hal tersebut sudah sangat jelas, karena... Alisa dalam bentuk succubus sedang melayang di atasnya dan menatapnya. 

……

Tidak, wahai mimpiku. 

Masachika mau tidak mau tetap memasang wajah datar sambil membuat lelucon pada dirinya sendiri dalam hati. Dirinya tidak ingin mengakui bahwa ini adalah keinginan tersembunyinya. Meskipun begitu, ia tidak bisa berhenti menatap Alisa yang mengenakan pakaian yang sangat mencolok. Di depan tatapannya... Alisa menjulurkan lidahnya dan mengedipkan satu matanya sambil berbicara dengan nada nakal. 

Aku akan menghisap energimu, loh~

Tidak, wahai mimpiku!! 

Apa-apaan dengan mimpi yang aneh dan memalukan ini? Selain itu, succubus yang muncul adalah sosok teman wanita yang nyata. Mungkin rasanya jauh lebih baik jika seandainya itu adalah succubus fiktif yang dilihatnya di manga atau anime. Melakukan fantasi mengerikan ini dengan model teman baiknya... 

(Tapi, pakaian itu sendiri sangat luar biasa, sih?) 

Pakaian yang memperlihatkan lekuk pinggangnya dengan jelas. Kostum hitam yang membungkus payudara besarnya memiliki bagian tengah yang transparan berbentuk hati, memperlihatkan sedikit lembahnya. Di kakinya yang panjang dan montok, terdapat sabuk hitam yang menekankan kekencangan dan elastisitasnya. Dan yang terpenting... tanduk hitam yang menjulang dari rambut peraknya yang indah, serta sayap berbentuk kelelawar yang bergerak perlahan di belakang pinggangnya. Di depan matanya, ekor berbentuk hati bergerak-gerak dengan anggun. 

……

Apa-apaan ini, luar biasa sekali. Bagus sekali, diriku. 

(Tunggu! Mana mungkin Alya yang asli akan mengatakan 'menghisap energi' seperti itu!) 

Tanpa sengaja memuji diri sendiri, Masachika segera mengoreksi dirinya dengan cepat. Di depannya, Alisa tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke samping dan berbisik dalam bahasa Rusia. 

Maksudnya ‘menghisap energi itu, apa...? 

(Jadi kamu tidak mengerti, ya!) 

Melihat Alisa yang hanya mengucapkan bagian energi dengan bahasa Jepang yang kikuk, Masachika hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak menyela. Meskipun ini hanya mimpi, ia secara refleks berpura-pura tidak mengerti bahasa Rusia karena suara Alisa yang terdengar nyata. 

(Atau sebenarnya, jangan-jangan dia adalah Alya yang asli?) 

Pemikiran itu tiba-tiba terlintas di benaknya. Mungkin ini bukan fantasinya, melainkan Alisa yang sebenarnya telah menyusup ke dalam mimpinya. Karena succubus dikenal sebagai makhluk yang menghisap energi dari pria melalui mimpi cabul

(Begitu rupanya~ jadi Alya sebenarnya adalah succubus. Tidak mengherankan kalau dia terlalu cantik untuk seorang manusia. Haha, mana mungkin ada gadis secantik itu yang manusia.)

Kalau begitu, apa boleh buat. Meskipun aku bermimpi seperti ini, tidak ada yang bisa aku lakukan. Sekilas, rasa benci pada diri sendiri membuatku hampir mati, tetapi jika itu Alya yang asli, tidak ada masalah. Syukurlah~ syukurlah~.

Sementara Masachika melarikan diri dari kenyataan, Alisa tidak menunjukkan perhatian sama sekali. Dia mengalihkan pandangannya ke arah tangan kanannya. Sambil sesekali melihat telapak tangannya, dia menunjukkan senyuman yang anggun namun canggung. 

Hehe, jangan takut, oke? Jika kamu tidak macam-macam... aku akan membuatmu merasa sangat nikmat.

Dengan kata-kata yang merangsang hasrat pria... Masachika tertegun. Dan ia berpikir. 

(Orang ini, jadi dia melihat catatan, ya!) 

Meskipun kalimat yang dia katakan benar-benar terdengar seperti succubus, tetapi selembar kertas kecil terlihat samar di tangannya itu justru merusak suasana. 

Apa yang harus kulakukan untuk membuatnya merasa nikmat? 

(Jadi dia tidak paham sama sekali, ya!) 

Apa dia succubus yang dongo? Succubus yang dongo

Dengan senyuman anggun di wajahnya, Alisa tampak kebingungan. Reaksinya terasa aneh dan sangat nyata, membuat Masachika juga terdiam. Mereka saling menatap dalam keheningan yang aneh. Yang tidak tahan lebih dulu adalah Alisa. 

Ehmm, jadi... 

Dia mengalihkan pandangan sambil menjentikkan jarinya, seolah-olah mencoba untuk mengalihkan perhatian. Dalam sekejap, Masachika mendapati dirinya terbaring telungkup di tempat tidur. ...Telungkup? 

Kalau begitu... aku akan membuatmu merasa nikmat oke?

Suara Alisa terdengar dari belakang. Setelah mendengar kata-kata itu, Masachika secara refleks mengencangkan tubuhnya. Kemudian, seolah-olah ingin melonggarkan ketegangan itu, Alisa mulai memijat punggung Masachika dengan lembut. 

(...Tidak, maksudnya membuat nikmat itu maksudnya yang begini toh~. Yah, aku sudah tahu, sih.) 

Sambil menerima pijatan sehat dari Alisa, Masachika menatap jauh. Dirinya tidak merasa kecewa. Sama sekali tidak. 

(Ah, tetapi, ini benar-benar nyaman──) 

Saat itu, Masachika merasakan sensasi nyaman menyebar dari punggungnya ke seluruh tubuh. Mengikuti perasaan itu, dirinya perlahan-lahan memejamkan matanya── 

…… 

Masachika terbangun di atas tempat tidurnya. Tentu saja, tidak ada tanda-tanda keberadaan Alisa di sana. 

……Fyuh.

Setelah mengeluarkan napas kecil, Masachika berguling dan berbalik telungkup. Kemudian, ketika ia menempelkan wajahnya pada bantal...... 

Aaaaaahhhhh!!!

Masachika menjerit keras penuh kebencian pada dirinya sendiri dan berguling-guling tidak karuan di atas tempat tidurnya.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama