Chapter 29 — Bonus SS Festival — Permainan Word Wolf Pertama Alya
“Word wolf?”
“Eh~?
Kamu tidak tahu itu, Alissa?”
Saat
istirahat latihan band menjelang festival sekolah. Atas usulan Masachika, enam orang
yaitu Masachika, Alisa, Sayaka, Nonoa,
Takeshi, dan Hikaru memutuskan untuk bermain word wolf sebagai
rekreasi untuk mempererat hubungan. Namun, sepertinya Alisa tidak tahu tentang permainan word wolf sehingga
Masachika harus menjelaskan itu kepadanya.
“Setiap orang akan diberikan tema dan
semua orang akan berdiskusi tentang tema itu. Tapi
sebenarnya, ada satu orang yang mendapatkan tema berbeda, jadi
tugas kita adalah menebak siapa orang itu dalam diskusi. Sebaliknya, orang yang
mendapatkan tema berbeda harus pandai beradaptasi dengan pembicaraan agar tidak
ketahuan. Setelah diskusi selesai,
semua orang akan memberikan suara tentang siapa yang mereka kira mendapatkan
tema berbeda, dan jika kita berhasil menebak dengan benar, lima orang mayoritas
menang. Jika salah, satu orang minoritas menang.”
“Huh...?”
Melihat
Alisa yang kelihatannya masih belum sepenuhnya memahami,
Masachika tersenyum ringan dan mengangkat bahunya.
“Yah,
kita akan bermain beberapa kali, jadi kamu bisa mempelajarinya
sambil bermain.”
“Tapi,
bagaimana dengan temanya?
Seseorang harus menjadi game master, ‘kan?”
“Ah,
itu sih tidak masalah.”
Menanggapi
pertanyaan Takeshi, Masachika menunjukkan smartphone-nya.
“Aku berhasil menemukan situs yang menarik kemarin. Jika kamu
memasukkan jumlah peserta dan jumlah minoritas, itu akan secara otomatis
memberikan tema.”
“Hee~
rasanya praktis banget, ya.”
“Cuma ada
satu orang dalam kelompok minoritas. Waktu diskusinya... sepertinya tiga menit sudah
cukup.”
Setelah
memastikan tidak ada yang merassa
keberatan, Masachika mengetuk tombol konfirmasi.
“Baiklah, ayo kita mulai~"
Setelah
menampilkan tema untuk dirinya sendiri, muncul angka '35'.
(Wah, apa
ini? Kelihatannya cukup
sulit, ya?)
Sambil
berpikir begitu, Masachika
tidak menunjukkan kekagetan itu di wajahnya
dan menghapus tampilan tema, lalu ia menyerahkan
smartphone ke Alisa di sebelahnya. Setelah semua orang memeriksa tema mereka,
Masachika mengetuk tombol mulai di smartphone sambil mengumumkan.
“Baiklah, kalau begitu, mari kita mulai diskusi
selama tiga menit!”
Pada saat
itu, suasana tegang menyelimuti enam orang... dan orang pertama yang berbicara adalah Alisa.
“Sebenarnya
aku cukup menyukai
angka ini, loh?”
(Wah!?)
Masachika
terkejut mendengar Alisa secara langsung menyebutkan bahwa temanya adalah
angka.
(Bukannya dia terlalu
agresif dari awal!? Tidak, mungkin karena dia pemula...)
Sambil
berpikir begitu, Masachika berusaha terlihat tenang dan balas mengangguk.
“Begitu
ya. Aku tidak terlalu menyukainya...”
“Aku
juga tidak terlalu menyukainya.”
“Masa~?
Aku sih tidak membencinya, kok?”
“Kalau aku
sih, mungkin lebih condong menyukainya?”
“Hmm~
aku juga begitu..."
Masachika
memeriksa reaksi keempat
orang lainnya, tapi ia tidak melihat sesuatu yang
mencurigakan.
(Semua
orang bisa dianggap memiliki tema angka...? Jika pada titik ini yang minoritas berbohong, kita
sudah tidak ada harapan...)
Saat Masachika sedang menganalisis
seperti itu, Takeshi kemudian membuka suara dengan berani.
“Itu
bukan bilangan prima, ‘kan?”
Dengan
hati-hati mengamati sekitar, kelima orang lainnya setuju dengan pertanyaan yang
diajukan. Dari sudut pandang
Masachika, tidak ada yang mencurigakan. Kemudian, Nonoa membuka mulutnya.
“Ngomong-ngomong,
angka ini sama dengan umur Mamahku.”
(!?
)
Mata
Masachika tanpa sadar membelalak mendengar informasi mengejutkan itu. Namun,
sepertinya bukan hanya Masachika saja yang
merasa terkejut.
“Eh, Mamahmu, masih muda, ya?”
“…Seriusan?”
Melihat
reaksi Hikaru dan Takeshi, Masachika hampir yakin bahwa keduanya memiliki angka
yang sama dengan dirinya.
(Apa itu berarti aku mayoritas?
Minoritasnya Alya
atau Nonoa atau
Sayaka... tidak, Sayaka kemungkinan besar mengetahui
umur ibu Nonoa...
jadi, Nonoa dan
Sayaka pasti mayoritas, dan minoritasnya Alya?
Kalau dipikir-pikir seperti itu...Apa lebih baik dipastikan kalau aku juga mayoritas?)
Untungnya,
Masachika memiliki informasi yang bisa disampaikan dengan baik kepada Sayaka,
yang sudah dipastikan sebagai mayoritas. Setelah merumuskan pikirannya,
Masachika melihat Sayaka dan berkata.
“Seingatku,
penerbit Socks Bunko juga sudah berdiri selama itu.”
Penerbit Socks
Bunko yang disebut Masachika adalah label light novel yang merayakan ulang
tahun ke-35 tahun ini. Jadi, tahun ini adalah tahun ke-36, dan pernyataan
Masachika bisa ditafsirkan dalam dua cara.
(Aku
sudah mengatakannya dengan samar-samar,
tapi bagaimana? Apa ini menyampaikan bahwa aku bukan minoritas?)
Menanggapi
tatapan Masachika... Sayaka tidak menunjukkan reaksi yang mencolok. Hanya saja,
dia diam-diam mendorong kacamatanya dan
berkata dengan santai.
“Ada
harta nasional yang berkaitan dengan
nomor ini, ‘kan?”
Semua
orang mengernyitkan dahi mereka ketika mendengar
perkataan Sayaka. Sementara lima orang lainnya merenung,
Masachika juga berpikir.
(Harta
nasional? Yang berkaitan dengan angka... patung dua belas dewa, mungkin? Tidak,
jika dipikirkan tentang umur ibu Nonoa...
eh? Memangnya ada
harta nasional yang berkaitan dengan angka '35'...? Hmm?
Jangan-jangan ini...)
Apa aku
melakukan kesalahan?
Saat
Masachika merasakan intuisi itu, Alisa mengangguk.
“Iya ada,
di Kyoto.”
“Hmm?
Ah~ yang itu, ya. Memang ada.”
“Eh,
beneran ada, ya?”
“Hmm~?”
Saat
Takeshi dan Nonoa memiringkan kepala mereka dengan kebingungan, Sayaka
menatap lurus ke arah Masachika dan berbicara.
“Ngomong-ngomong,
aku melihatnya di iklan... Socks
Bunko? Bukannya tahun
ini adalah ulang tahun ke-35?”
“Eh,
ah... mungkin segitu, ya?”
Masachika dengan
cepat mencoba mengalihkan perhatian, tetapi saat melirik sekitar... ia sudah
dikelilingi oleh tatapan mata curiga.
(Ah~ sepertinya
aku benar-benar melakukan kesalahan...)
Pada akhirnya,
Masachika tidak bisa menghilangkan
kecurigaan itu.
“Baiklah,
sekarang siapa yang menurut kalian minoritas, tunjukkan secara bersamaan── yah,
sudah pasti begini, ya~”
Kelima
orang lainnya langsung menunjuk
Masachika secara bersamaan, dan dirinya
hanya bisa tersenyum pahit. Saat memeriksa hasilnya, seperti yang diperkirakan,
minoritasnya adalah
Masachika. Kemenangan mayoritas dipastikan, dan lima orang lainnya saling melakukan tos.
“Ah~...
aku melakukan kesalahan.”
Masachika
menggaruk kepalanya sambil melihat ke empat orang yang memuji MVP Sayaka dan
Sayaka menanggapi mereka dengan tenang.
(Aku
terlalu terburu-buru... seharusnya aku lebih berhati-hati sampai aku lebih
yakin bahwa aku mayoritas.)
Ia
merenunginya. Ia
memang merenunginya,
tetapi... sekarang, ada sesuatu yang ingin ia katakan.
Sambil tersenyum
pahit, Masachika berteriak dalam hati.
(Apa ibunya Nonoa benar-benar berumur 33 tahun!?)
Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya