Chapter - 21
<PoV Echizen>
Tepat setelah itu, saat
istirahat, aku terus membuka aplikasi Human Beast Wars sepanjang waktu.
Aku tidak sedang bermain, aku
hanya meninggalkannya seperti itu. Di layar terdapat profil temanku,
Yosshii-san. Yosshii-san telah melakukan 300 quest solo, dan sudah
membunuh sekitar 600 monster dalam perburuan. Sebelumnya, Yosshii-san
mengirimku pesan pribadi di dalam game.
Dia mengirim pesan seperti
"Mau ikut quest bersama?", Atau "Mungkinkah kau sedang bermain
bersama orang lain?".
Mungkin karena aku online
sepanjang waktu. Biasanya, aku akan sangat senang melihat pesan ini,
tetapi dalam situasi yang sekarang, aku tidak bisa. Itu karena, Selama ini
Yosshii-san adalah rekan kerjaku.
Ditambah pula, aku sangat
buruk dalam berinteraksi dengannya. Namanya adalah Setsu-kun. Aku
tidak tahu nama depannya. Bukan berarti Setsu-kun adalah orang yang jahat,
tapi entah kenapa, aku tidak bisa akrab dengannya. Kupikir karena kita memang
tidak cocok satu sama lain.
Bahkan sampai sekarang, dia
masih berusaha untuk berbicara denganku dan sejujurnya, itu mulai
menjengkelkan. Topik yang dibicarakannya sama sekali tidak kupahami. Kami
sepertinya tidak bisa meneruskan percakapan.
Baru-baru ini, sejak kami
mengetahui bahwa kami memainkan game yang sama, kami bisa berbicara sedikit
lebih banyak, tetapi hanya tentang itu. Aku tidak memiliki perasaan yang
khusus atau semacamnya. Dia hanyalah rekan kerja part-time
bagiku. Sejujurnya, aku sama sekali tidak peduli tentang dirinya.
Kenapa….kenapa aku sangat
memikirkan Setsu-kun? Selama waktu istirahat, aku berakhir
memikirkannya. Selama ini, aku juga merasa aneh. Melihat layar game
dengan nama Yosshii-san di atasnya membuat perasaan aneh ini tumbuh.
Yosshii-san benar-benar orang
yang baik. Aku tak pernah bertemu dengannya secara langsung, namun bisa
dibilang bahwa aku menganggapnya sebagai seseorang yang istimewa. Karena
Yosshii-san, hidupku menjadi lebih menyenangkan, dan aku bisa berteman dengan
banyak orang lain.
Bahkan hanya bermain
bersama satu sama lain saja sudah sangat menyenangkan, dan perasaan yang belum
pernah aku alami sebelumnya mulai tumbuh. Kupikir ini sedikit bodoh, tapi
aku memang menyukai Yosshii-san. Ini bukan seperti aku ingin berpacaran dengannya, tapi lebih seperti sebagai orang
yang sangat aku sukai.
Sejujurnya, aku berpikir
bahwa memiliki perasaan semacam itu pada teman di dalam game adalah tindakan
yang bodoh. Untuk Yosshii-san yang sangat aku sukai, berubah menjadi
sesama pekerja part-time Setsu-kun ...
Pikiranku mulai kacau. Hal
seperti ini benar-benar terjadi. Apa yang harus aku lakukan? Caraku
berperilaku di sekitar Setsu-kun, caraku bertingkah pada Yosshii-kun, aku tak
tahu apa yang harus dilakukan ...
Aku memukul dahiku ke meja
di ruang istirahat. Rambut yang sudah aku tata dengan rapi sekarang
benar-benar berantakan. Tapi, aku tidak terlalu keberatan. Ada hal
yang lebih penting untuk kupikirkan.
Apa yang ingin aku lakukan?
Aku bertanya pada diriku
sendiri. Pada saat-saat seperti ini, aku hanya bisa menanyakan pada diriku
sendiri untuk menemukan jawabannya. Aku menyelam jauh ke dalam pikiranku,
mencoba memahami perasaanku. Kupikir aku harus melanjutkan hubungan yang
kumiliki sekarang dengan Setsu-kun dan Yosshii-san.
Lalu, apa yang harus aku
lakukan? Sekali lagi, aku bertanya pada diriku sendiri. Jika aku
menginginkan yang sama, maka aku harus bertindak dengan cara yang sama
juga. Ini adalah tindakan yang terbaik.
Setsu-kun menjadi
Yosshii-san, aku harus membedakan mereka. Setsu-kun adalah rekan kerjaku,
sementara Yosshii-san adalah teman permainanku yang berharga. Tidak ada
yang berubah. Seharusnya tak masalah apabila mereka adalah orang yang
sama.
Aku hanya harus bertindak
seperti biasanya, seolah-olah aku tak tahu apapun, dan berinteraksi dengan dia
cara seperti itu. Itulah yang harus kulakukan. Saat aku mengulangi
ini untuk diriku sendiri berulang kali, waktu istirahatku telah berakhir. Aku
buru-buru menekan kartu waktuku dan mengubah ekspresiku ketika aku pergi
keluar.
Seperti biasa, Owner sedang
berada di dapur. Setsu-kun bisa terlihat sedikit lebih jauh. Selain
dirinya, hanya ada tiga wanita di dalam toko.
“Ah, apa istirahatmu sudah
selesai? Lalu, karena tidak ada banyak pelanggan, Kau bisa membantu
Setsu-kun lagi. ”
"Jika tidak ada yang
harus dilakukan, kurasa aku akan pergi."
Si Owner untuk beberapa
alasan selalu mencoba untuk membuatku bersama dengan Setsu-kun, tapi rasanya
benar-benar cukup mengganggu. Aku benar-benar tidak memiliki perasaan
semacam itu pada Setsu-kun.
Karena itu, aku dengan
santai menanggapi kata-katanya. Tentu saja, aku tidak ingin pergi dan membantunya.
Lebih baik bagiku untuk membersihkan beberapa kursi pelanggan.
Memikirkan itu, aku memulai
pekerjaanku. Meski aku bilang membersihkan, tapi itu hanya mengatur menu
di atas meja dan mengelapnya dengan sepotong kain. Melihat sekilas pada Setsu-kun,
aku dihadapkan dengan tatapannya yang memandang serius ke arah buku teksnya.
Dia datang kesini untuk
belajar, tapi mengapa dia datang ke tempat kerjanya untuk melakukan itu? Aku
mempertanyakan itu, tapi aku tidak perlu bertanya kepadanya. Tapi, ini tetap
saja rasanya aneh.
Aku terus
meliriknya. Setiap kali aku melihatnya, semua yang dia lakukan adalah
belajar. Aku penasaran mengapa aku melakukan ini? Ah, aku mengerti, aku
ingin tahu mengapa dia ada di sini. Kalau begitu, tanyakan saja padanya.
Aku berjalan ke kursi
Setsu-kun. Sementara itu, Setsu-kun tidak menyadariku saat dia terus
menatap buku teksnya. Aku punya firasat buruk tentang itu tapi aku tidak
terlalu memikirkannya dan akan berbicara.
"..."
Atau begitulah yang kupikirkan,
tetapi tidak ada suara yang keluar. Kenapa? Padahal yang kulakukan
hanyalah ingin bertanya padanya.
“... Hmm? Ada apa,
Echizen? ”
Seperti yang kuduga, dia
mulai menyadariku setelah aku berjalan mendekatinya. Aku menatapnya.
"Tidak ada."
Lalu, aku mengatakan
sesuatu yang aku sendiri tidak mengerti. Aku ingin bertanya padanya tapi
mengapa aku tidak bisa mengeluarkan pertanyaan itu?
"Eh, kalau begitu
kenapa kamu di sini?"
"Aku tak tahu."
“Haa? Apa ada yang
salah, Echizen? ”
"Tidak ada yang
salah."
Apa yang sedang kulakukan? Mengapa
aku tidak bisa mengatakan apa yang aku pikirkan? Mengapa aku hanya
mengatakan hal yang tidak berarti? Untuk beberapa alasan, wajahku muali
memanas. Mungkinkah, aku merasa gugup? Mengapa? Aku sudah
berbicara dengan Setsu-kun berkali-kali sebelumnya. Setsu-kun hanyalah laki-laki
yang tidak kupedulikan sama sekali.
"Kalau begitu, aku
akan kembali bekerja."
"Haa ... Apa kau
menginginkan sesuatu dariku atau tidak ..."
Ketika aku pergi, Setsu-kun mengatakan itu
dengan suara pelan, tapi aku tidak mengatakan apa-apa. Atau lebih tepatnya,
aku tidak bisa mengatakannya. Setelah itu, aku terus mengikuti Setsu-kun
dengan mataku. Aku bahkan tidak mengerti diriku sendiri.
Yahh Kau tahu Echizen? Sebenernya Kau sedang jatuh cinta meski secara tidak langsung, pada dasarnya karena Kau suka Yosshii, hanya karena begitu Kau mengetahui pemilik/user nya adalah Setsu Yoshiki ya otomatis perasaan itu juga mengalir :v
BalasHapusTerimakasih untuk santapannya ^^