Most Popular Girl Next to Me Chapter 25 Bahasa Indonesia


Chapter – 25

Ah ~ panas sekali...
Sekarang aku sedang bekerja, berdiri dalam keadaan malas-malasan di dalam cafe Mon Pet Kuwa . Ini adalah pertama kalinya aku bekerja di musim panas ini dan pendingin udara di cafe sedang rusak. Oleh karena itu, di dalam sini sama panasnya seperti di luar. Berdiri di sini saja sudah membuatku berkeringat.
Ampun deh, kenapa aku harus menanggung rasa sakit ini ...? Berdiri di sini dengan suasana yang panas selama musim panas benar-benar tak berarti. Yah, jika aku bisa bertahan, aku akan bisa mendapatkan banyak uang jadi ayo bersemangat.
Karena tidak ada yang datang, aku mulai membersihkan bagian dalam cafe setelah menyemangati diriku sendiri. Sejujurnya, hanya bergerak membuatku berkeringat tanpa henti, namun memang beginilah yang namanya pekerjaan. Selama aku mendapatkan uang, aku harus bekerja untuk cafe ini. Itu adalah tanggung jawabku. Untuk mengambil alat pembersih, aku berjalan ke belakang.
"Apa kau akan melakukan sesuatu?"
Saat aku mulai bergerak, aku mendengar suara yang datang dari Echizen, rekan kerjaku.
Echizen juga bekerja hari ini.
Akhir-akhir ini aku memiliki banyak shift bersama Echizen, kemungkinan besar ini ulah dari Owner. Apalagi, entah kenapa Echizen bertingkah aneh hari ini. Mengatakan sesuatu seperti itu lebih dari cukup, tapi yang lebih mengejutkan ialah jaraknya. Sampai sekarang, Echizen dan aku biasanya terpisah sekitar 5 meter, tapi saat ini, jarak antara kami hanya 3 meter.
Kami sangat bersemangat saat membicarakan tentang Human Beast Wars, tapi aku tak ingat jarak antara kami sampai bisa sedekat ini. Bukannya dia lebih menyukaiku daripada sebelumnya ...
Aku menanggapi Echizen, yang bertingkah aneh.
"Aku hanya berpikir untuk melakukan sedikit bersih-bersih."
"Fuun ~ begitu ya."
"…Yeah"
Padahal kau sendiri yang bertanya, tapi mengapa kau terlihat sedikit tertarik? Aku sedikit terganggu dengan reaksinya. Baiklah, untuk sekarang, aku akan mengambil alat pembersih. Aku mulai bergerak menuju ke arah belakang.
"Kalau begitu, aku akan memegang yang ini, dan kau bisa mengambil ini."
"Ya, mengerti."
Dengan balasan itu, aku mengambil kain pel ... eh, tunggu dulu?
"Tunggu, kenapa ada Echizen di sini?"
Itu benar, entah kenapa, Echizen juga datang ke belakang untuk mengambil alat pembersih. Alat yang perlu dibawa hanyalah pel dan sapu, jadi satu orang saja sudah lebih dari cukup. Jadi, kenapa dia juga ikutan datang?
"Kau tidak perlu memegangnya."
“Tidak, aku akan memegang ini. Aku bisa memegang pel dan sapu seperti biasa. ”
Setelah membalas kepadaku, dia berkata, "Lalu, ayo kita pergi", dan berjalan di depanku.
... Sebenarnya, apa yang terjadi pada gadis itu? Sikapnya terhadapku terlalu berbeda dari sebelumnya. Awalnya, dia terlihat seperti membenciku, tapi sekarang malah terlihat seperti dia menyukaiku, atau itu hanya aku yang terlalu berlebihan memikirkannya?
Namun, setidaknya sikap Echizen terhadapku telah berubah. Apakah ada sesuatu yang terjadi saat aku sedang ujian? Mungkin dia mengidap amnesia atau sesuatu? Sambil mengkhawatirkan hal-hal ini, Echizen dan aku mulai membersihkan bagian dalam café yang panas.

*****

"Kalian berdua, boleh beristirahat sekarang."
Sudah satu jam sejak kami mulai bersih-bersih, hari ini juga, kami bekerja sampai sore sampai si Owner memperbolehkan kami untuk beristirahat. Seperti biasa, Echizen dan aku akan beristirahat bersama. Echizen menjawab dengan ‘baiklah’ dan menuju ke belakang, tapi aku, di sisi lain, tidak bisa bergerak dari tempat aku berdiri.
Aku sekarang sedang berada di salah satu tempat duduk di dalam cafe. Aku menyadari bahwa lantai di sana sangat kotor sekali. Lantai itu terlalu kotor sampai-sampai tak peduli berapa kali aku membersihkannya, lantai itu tetap tidak bisa bersih. Aku tidak bisa beristirahat sampai aku membersihkannya.
Karena aku tidak mau menyerah, aku berbalik ke arah Owner, dan berkata, “Aku akan beristirahat setelah aku selesai membersihkan di sini”.
Yah, jujur ​​saja, alasanku mengatakan ini bukan karena ingin menyelesaikan bersih-bersih, tapi lebih condong karena aku tidak ingin beristirahat pada saat yang sama dengan Echizen. kau akan berpikir bahwa aku sudah terbiasa dengan semua waktu yang sudah aku lalui, namun keheningan canggung itu cukup sulit untuk dilewati.
Selain itu, ada banyak hal yang berbeda hari ini, dan entah mengapa rasanya sangat berbahaya. Juga, aku merasa sedikit bersalah pada Mamiko. Karena apa yang terjadi terakhir kali, aku sekarang lebih sadar bahwa aku adalah pacarnya, jadi aku harus menghindari keadaan yang membuatku sendirian dengan gadis lain. Mendengar jawabanku, Si Owner memiliki ekspresi getir saat dia membalasku.
"Ah, aku mengerti ... Kalau begitu, kamu bisa beristirahat dulu, Echizen-chan."
Baguslah, aku bisa menghindari jebakan si Owner. Dengan begini aku tidak perlu istirahat bersama Echizen.
"Tidak, aku akan membantu Setsu-kun dengan pekerjaannya."
Meski aku sudah merasa sedikit lega, mendengar apa yang dikatakan Echizen tadi, membuatku memandang dirinya dengan heran. Echizen berjalan kesini sambil menatapku.
"Eh, Echizen, kau tidak beristirahat?"
“Karena kau sedang bekerja, akan aneh bagiku untuk beristirahat. Jadi, apa yang sedang kau lakukan? ”
"Saat ini, aku mencoba untuk membersihkan bagian ini."
Dengan kelagapan, aku menunjuk tempat yang kotor. Tapi tetap saja, dia tidak ingin beristirahat karena aku sedang bekerja ... kau bukan tipe orang seperti itu, bukan?
"Ini, terlihat sangat buruk ..."
Sepertinya Echizen memiliki kesan yang sama denganku, karena setelah melihat lantai yang kotor, dia menjadi tak bisa berkata apa-apa. Di lantai itu terdapat lingkaran gelap selebar sekitar 5 cm yang menempel di tanah. Aku mencoba menyentuhnya sedikit tadi, tapi ini benar-benar bau.
"Untuk yang seperti ini, kita mungkin membutuhkan sepotong kain untuk membersihkannya."
"Seperti yang kuduga, alat pel saja takkan cukup."
"Jelaslah, apa kau bodoh?"
Oof, pernyataan itu sangat menyakiti hatiku ......memang benar apa yang dia katakan, jadi aku tak bisa mengatakan apa-apa. Saat aku sedang terkejut karena kata-katanya, Echizen dengan cepat bergerak ke dapur dan membawa kain.
"Aku membawa satu untuk bisa kita gunakan."
"Ya terima kasih. Kemudian, aku bisa melakukan sisanya, jadi pergilah dan beristirahat. ”
Dengan berkata begitu, aku meraih kain yang dipegang Echizen. Namun, Echizen mengangkat tangannya, seolah-olah dia sedang berurusan dengan seorang anak kecil, dan tidak menyerahkan kain itu.
"Aku akan melakukannya jadi tak apa-apa."
"Oh begitu…"
Sungguh, serius deh, Echizen bertingkah aneh hari ini. Perihal membantuku saja sudah merupakan hal yang langka, namun sekarang dia malah bersedia melakukan sesuatu untukku. Apa yang terjadi dengannya? Yah, karena Echizen menjadi baik, aku akan menerima tawarannya.
“Begitu ya, lalu akan kuserahkan sisanya padamu. Aku akan beristirahat sekarang. ”
“Hah? Apa yang kau bilang tadi?"
"Tidak, maksudku pekerjaan ini tidak membutuhkan dua orang ..."
"Fuun ~ Jadi, setelah kau menyerahkan pekerjaanmu kepada orang lain, kau akan beristirahat?"
Aku tidak menyerahkan pekerjaan ke orang lain…...
"Jika kau bilang begitu, maka biar aku saja yang melakukannya. Kau bisa pergi beristirahat."
“Jangan. Biar aku saja."
"Ya sudah, aku akan pergi istirahat."
"Kau juga tidak boleh melakukan itu."
"... Lalu, apa yang harus aku lakukan?"
Terheran karena sikap kekanak-kanakan Echizen, aku memegang keningku dan bertanya padanya.
"Kau hanya perlu berdiri di sana."
"Aku hanya perlu berdiri ... di sini?"
"Yeah."
Ini terlalu tidak berguna. Hanya berdiri di sini dan tidak melakukan apa-apa ...  mungkin akan lebih baik jika aku hanya pergi istirahat ...
Tidak perlu bagi Echizen dan diriku untuk beristirahat bersama. Namun, mengatakan sesuatu seperti itu pada Echizen yang hari ini mungkin akan sia-sia. Ada yang salah dengan kepalanya hari ini. Karena tak ada yang bisa kulakukan, aku melakukan apa yang diminta oleh Echizen dan berdiri di belakangnya saat dia bekerja. Kemudian, 30 menit berlalu.
"Akhirnya selesai juga..."
Suara Echizen mencapai telingaku. Melihat tempat itu, itu sudah menjadi bersih, tanpa setitik kotoran tersisa.
"Luar biasa ..."
Aku benar-benar terkesan bahwa Echizen dapat melakukan sesuatu seperti ini. Aku mungkin membutuhkan setidaknya satu jam untuk tempatnya bisa bersih seperti itu ... Melihat sisi baru Echizen, aku berbicara padanya.
“Lalu, kau bisa pergi istirahat sekarang. Aku akan membersihkan lap dan lainnya. ”
"... Tidak, apa yang akan kau lakukan nanti?"
"Tentang apa?"
"Istirahatmu."
"Ah ~ Aku akan beristirahat setelah kau selesai."
"Tapi Owner mengatakan pada kita untuk beristirahat bersama."
“Seharusnya tak masalah ‘kan jika kita tidak beristirahat bersama. Rasanya aneh saja. ”
Setelah aku mengatakan itu, Echizen pun terdiam, dan dia mulai memelototiku. lalu kita mulai berbicara lebih cepat tanpa henti.
"... Tapi Owner menyuruh kita untuk istirahat bersama."
"Sudah kubilang kita tidak perlu mematuhinya."
"Tapi, Owner mengatakan pada kita bahwa kita harus beristirahat bersama."
"Tidak, seperti yang sudah aku bilang ..."
“Owner mengatakan pada kita bahwa kita harus beristirahat bersama.”
"..."
"Owner mengatakan pada kita bahwa ..."
“Aku mengerti, aku mengerti! Aku akan melakukan apa yang dikatakan Owner, kita akan beristirahat bersama! ”
Karena Echizen secara misterius mulai menekanku, akhirnya kita akan beristirahat bersama.
"Istirahat ... bersama ... Fufufufu"
"Hmm, apa kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak ada."
Pada saat itu, ekspresi Echizen terlihat sangat senang. Sungguh, aku masih berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan Echizen hari ini.




Ocehan translator : Guhehehehe ada calon yandere baru





close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Ohhh!! Apakah pada akhirnya Echizen sudah mengetahui dan menyadari perasaan nya kah?!

    Makin makin PDKT nya si Echizen, dan makin PDKT juga kematian Yoshiki nih nanti nya :'v

    Juga setelahnya entah kenapa penasaran bagaimana tanggapan dan perasaan Ueno sebelumnya setelah dapat pengakuan itu ya :v

    Terimakasih untuk Chapter nya!! ^^

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama