Most Popular Girl Next to Me Chapter 32 Bahasa Indonesia


Chapter – 32

 “Se-Selamat pagi, Echizen. Kau juga datang? ”
Aku sangat terkejut ketika Echizen muncul pertama kali, tapi setelah dipikir-pikir lagi rasanya tidak terlalu mengejutkan. Dia mendapat peringkat pertama di SMA Oumi. Jika itu yang terjadi, maka tidaklah aneh untuk dirinya mewakili sekolah SMA-nya di sini. Yah, dia tidak terlihat menjadi tipe orang seperti itu.
"Y-ya ... selamat pagi ..."
"Hmm? Yoshiki, kau kenal dengan Echizen-san?"
Saat aku melirik ke arah Echizen yang memiliki ekspresi sedikit tersipu, Kenji bertanya padaku. Sementara itu, Mamiko juga memberi reaksi. Dia mengirim pandangan yang lebih menyakitkan dari sebelumnya. Seberapa jauh aku akan jatuh di mata Mamiko hari ini?
"Ah, Echizen dan aku bekerja—"
"Tunggu sebentar!"
Saat aku akan menjelaskan hubungan antara Echizen dan aku, Echizen menghentikanku, dan membawa dirinya lebih dekat denganku. Lalu, dia membawa mulutnya ke telingaku dan berbicara kepadaku dengan suara lembut.
"Jangan bicara tentang pekerjaan."
“Eh, kenapa? Ini bukan seperti tidak diizinkan, bukan? ”
"Tak apa-apa. Hanya saja, jangan membicarakannya. ”
Terlihat putus asa, Echizen menjauh dariku dan memberi Kenji jawaban yang tepat seperti, "Dia hanya kenalanku". Jika Echizen tidak ingin aku mengatakannya maka kurasa aku tidak melakukannya, tapi apa alasannya? Yah, memikirkannya mungkin takkan membawaku kemanapun.
"Begitu ya. Echizen dan Yoshiki ..."
Kenji berbicara seolah-olah menyiratkan sesuatu. Namun, terlihat bahwa dia menerimanya, saat dia dan Echizen pindah ke kursi kosong lebih jauh dari kami dan duduk. Lebih penting lagi, bagaimana dengan keadaan Mamiko? Melihat kembali apa yang terjadi sedikit lebih awal, bahkan jika hal-hal yang aku katakan adalah kebohongan, aku dilirik sangat tajam ...
Ketika aku melihat kembali Mamiko yang menakutkan, dia malah terlihat tenang dan diam. Dia tidak menatapku, dia juga tidak melihat Kenji atau Echizen, dan dia juga tidak melihat smartphone miliknya. Yang dia lakukan hanyalah menatap ke kejauhan. Mamiko bertingkah seperti itu rasanya sedikit aneh jadi aku memberinya sedikit senggolan.
"Hei, apa ada yang salah?"
"Eh, ah, tak ada yang salah."
Mamiko memaksa tersenyum. Itu malah semakin aneh. Meskipun dia dalam suasana hati yang buruk sampai dia bahkan tidak mau mendengarkanku sebelumnya ... Namun, rasanya aneh untuk menanyainya di sini jadi aku takkan melakukannya. Aku akan bertanya padanya ketika kita akan pergi. Yah, sebelum itu, aku harus meminta maaf, karena aku memang membuat Mamiko marah.
****
Setelah acara selesai, kami duduk di luar di lobi, bukan ruang tunggu dari sebelumnya. Aku bersama Kenji dan Echizen saat Mamiko sedang berada di kamar kecil. Wada-sensei bilang bahwa kami boleh pergi tapi karena Kenji mengatakan bahwa dia ingin kami berempat berbicara sebentar jadi kami memutuskan untuk beristirahat di sini.
Aku tidak banyak bicara, tapi mungkin karena perasaan bebas yang aku dapatkan setelah acara selesai, aku akhirnya memenuhi permintaan Kenji. Sejujurnya, aku ingin sendirian dengan Mamiko agar aku bisa meminta maaf padanya, tapi ......
“Itu sangat menegangkan. Echizen juga gugup, kan? ”
“Eh, ya lumayan. Bagaimana denganmu ... Setsu-kun? ”
“Ah, aku juga sangat gugup. Aku biasanya tidak melakukan hal semacam ini. ”
Kami akhirnya melakukan percakapan yang tidak berarti seperti ini. Sudah sekitar 5 menit sejak Mamiko pergi ke kamar kecil, tapi dia masih belum kembali. Kemudian, Kenji tiba-tiba berdiri.
"Maaf, aku ingin ke kamar kecil dulu."
Setelah mengatakan itu pada Echizen yang duduk di depanku, Kenji berbalik dan berbicara kepadaku dengan suara berbisik.
"Tentang apa yang kita bicarakan tadi, bisakah kau bertanya padanya tentang itu untukku?"
"Yeah, yeah."
Setelah aku memberinya tanggapan yang sesuai, Kenji pergi ke kamar kecil dengan ekspresi puas. Hanya aku dan Echizen yang tertinggal. Ini mirip seperti bekerja. Apa yang sedikit berbeda ialah Echizen terlihat gelisah selama beberapa saat sekarang.
Pipinya juga sedikit memerah dan kelihatannya dia tidak bisa tenang. Aku sedikit penasaran tentang itu, tapi pertama-tama, aku harus melakukan apa yang diminta. Aku menarik nafas dan menaikkan suaraku.
"Echizen ... tentang Kenji, apa pendapatmu tentang dirinya?"
Ya, ini adalah apa yang Kenji ingin aku tanyakan. Kupikir dia harus bertanya sendiri jika dia memang benar-benar penasaran, tapi karena ini pertama kalinya dia menyukai orang lain, aku kira dia takkan bisa melakukan itu. Yah, karena aku teman baiknya, aku ingin mendukung cintanya Kenji, jadi ini baik-baik saja.
Ketika aku diminta untuk melakukan ini, aku juga bertanya tentang bagaimana sikap Echizen biasanya, dan malah mendapat jawaban yang sangat menakjubkan. Dia pasti bisa disebut idola sekolah. Sangat terkenal sampai pada titik di mana tidak ada siswa yang tidak mengenalnya dan setidaknya ada satu orang yang mengaku padanya setiap minggu.
Dia adalah sejenis keberadaan yang mirip seperti manga dimana Kenji tak bisa dihindari untuk jatuh cinta padanya. Kupikir itu sangat keren bahwa dia sangat jujur ​​tentang hal itu jadi aku benar-benar ingin dia berhasil mendapatkan cintanya. Itu sebabnya, aku bersedia melakukan apapun untuk untuk mendukung cinta Kenji.
"Aku ingin tahu perasaanmu yang sesungguhnya, jadi jangan khawatir tentang apa yang akan kau katakan."
"... Mengapa kau bertanya tentang ini?"
Pertanyaannya membuatku sedikit bingung. Jika aku mengatakan padanya bahwa itu hanya rasa ingin tahu, dia mungkin akan curiga. Apa ada sesuatu …... semacam alasan ...
“Ah, kalian berdua sepertinya sangat cocok satu sama lain. Sepertinya kau tidak berkencan dengan Kenji, tapi aku ingin tahu apa yang kau pikirkan tentang dia. ”
Yah, aku menjadi sedikit pria yang kepo, tetapi seharusnya terasa alami seperti ini.
“Saling cocok…? Kawachi dan diriku? ”
"Aah, seperti pria tampan dengan gadis cantik, hal semacam itu."
"... Fuun ~, kita tidak benar-benar berpacaran, tapi aku juga tidak menyukainya."
Untuk beberapa alasan, Echizen mengatakan itu dengan suara dingin.
“Jadi begitu. Lalu, apa pendapatmu tentang dia? ”
"Kupikir dia orang yang sangat bersemangat ..."
Sepertinya perasaannya pada Kenji tidak terlihat setinggi itu. Jangan khawatir, Kenji. Masih ada peluang, jadi jangan menyerah.
"Begitu ya. Yah, dia memang orang yang sangat bersemangat. ”
"… Apa itu? Apa yang kau rencanakan? ”
“Eh !! Tidak, tidak, aku tak melakukan hal seperti itu. Aku hanya sedikit penasaran ... ”
Aku memberinya alasan itu, tetapi Echizen terus menatapku dengan curiga. Namun, setelah beberapa detik, seolah-olah dia kehilangan minat, dia mengalihkan pandangannya. Lalu, untuk beberapa alasan, wajahnya memerah saat dia menyentuh rambutnya sendiri.
"La-Lalu, apa aku boleh bertanya padamu juga?"
"Yeah, apa itu?"
"… Apa yang kau pikirkan…..tentang diriku?"
"..."
Dia sepertinya tidak bisa tenang, jadi aku penasaran pertanyaan macam apa itu, tapi ternyata hanya itu saja. Sepertinya aku bodoh karena meletakkan kewaspadaanku. Jika itu pertanyaan yang sederhana, maka aku dapat dengan mudah menjawabnya.
“Kau adalah rekan kerjaku. Kami tidak sedekat itu sebelumnya, tapi baru-baru ini, sangat menyenangkan berada di dekatmu. Ini mungkin sedikit lancang, tapi aku menganggapmu sebagai teman. ”
Ya, seorang teman. Aku tidak punya banyak teman perempuan, tapi Echizen termasuk dalam kelompok itu. Mungkin hanya aku yang berpikir demikian ...
"Seorang teman…"
Echizen mengatakan itu dengan tenang dan kemudian menjadi diam. Seperti yang kuduga, dia tidak menganggapku sebagai teman. Kemudian, Echizen berdiri sambil melihat ke bawah.
"Maaf, aku memiliki urusan mendadak, jadi aku akan pergi lebih awal."
Saat dia perlahan berjalan keluar, aku bisa melihat sekilas wajahnya.
Itu adalah ekspresi putus asa.
Bagaimana bilangnya ya ... Ketika aku melihat itu, perasaan yang tak enak mulai muncul di dalam dadaku.




close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. MAMPUS KAU YOSHIKI BIKIN CEWEK NANGIS!!
    ~~
    Maaf itu hanya dari perasaanku yang lain yang mana mendukung Yoshiki x Hana (Echizen), tapi mungkin Ku lebih ship ke Yoshiki dan Ueno kali ya, meski bisa dibilang sifat mereka cukup berkebalikan, tapi rasanya cukup cocok sekali ya bagaimanapun, tapi sih itu rasanya agak sulit sejak karena ada Yandere disisi Yoshiki XD
    ~~
    Dan akhir kata komentar kali ini sekali lagi kuucapkan
    "Terima kasih untuk chapternya, Ku selalu menunggu project-project dan update dari kalian"

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama