Most Popular Girl Next to Me Chapter 02 Bahasa Indonesia





Chapter – 02

Hari ini, aku pergi ke sekolah dengan menggunakan kereta lagi. Dan tentu saja, gadis tercantik di sekolah, Kii-san, duduk di sampingku lagi.
Namun, hari ini, ada lebih banyak orang dari biasanya. Tidak banyak kursi yang kosong, dan cukup sedikit orang yang berdiri juga. Jika ada sekolah lain  tanpa kelas pagi, jumlah orang di kereta akan meningkat seperti ini.
Nah, itu masih jauh dari benar-benar ramai.
"Selanjutnya ~ Oumi ~ Oumi ~"
Pengumuman tersebut keluar dari speaker kereta. Karena aku tidak benar-benar memakai earphone di kereta, aku dapat dengan jelas mendengar pengumuman tersebut.
Tampaknya kereta tersebut akan sampai di Stasiun Oumi segera. Stasiun Oumi berjarak dua pemberhentian sebelum stasiun SMA Touyama. Di dekat stasiun ini, ada Universitas Oumi dan SMA Nishi Oumi, jadi ada begitu banyak siswa turun di stasiun ini.
Di sisi lain, ada dua atau tiga kompleks apartemen besar di daerah tersebut, masing-masing memiliki banyak penghuni. Ada juga beberapa orang yang naik kereta di stasiun ini.
Kemudian, di antara mereka yang naik ke kereta, ada seorang nenek yang berusia di atas delapan puluh tahun, dengan pinggang yang bengkok dan menggunakan tongkat. Dia sepertinya mencari tempat untuk duduk, tapi karena ada begitu banyak orang, tidak ada tempat duduk yang terbuka.
Aku segera berdiri dan menghampiri wanita tua itu.
"Silahkan nek, duduk di kursi yang di sana."
"Apa kau yakin nak? Apa itu tidak apa apa?"
"Yeah, silakan."
Aku membantu membawa tasnya dan membawanya ke tempat duduk yang aku duduki sebelumnya. Kii-san duduk di kursi di sebelahnya, namun seharusnya tidak ada masalah.
"Terima kasih."
Saat duduk di kursi, wanita tua itu memberiku ucapan terima kasih.
"Tidak apa-apa, jangan khawatir."
Setelah Memberikannya respon santai, aku bergerak menuju ruang kosong. Seperti yang aku sebutkan tadi, meski ada banyak orang tetapi tidak seramai seperti di kereta yang berada di kota, masih ada ruang untuk berdiri dengan nyaman. Aku bersandar ke pintu kereta, dan mengeluarkan smarthphone-ku.
Entah mengapa, aku merasa segar kembali.
Sebagian karena aku melakukan perbuatan baik, tapi juga, karena bisa melepaskan diri dari Kii-san, merasa ada beban yang hilang dari pundakku, membiarkanku meluangkan waktu di kereta seperti biasanya.
Mari kita lihat, kukira aku bisa melakukan quest pagi yang belum pernah aku lakukan dalam beberapa saat. Baru-baru ini, karena aku belum bisa melakukan quest di pagi hari, aku menyebabkan masalah bagi orang lain di party-ku. Ayo pergi berburu monster hari ini dengan semuanya.
Dengan pemikiran seperti itu, aku meletakkan jariku pada icon aplikasi yang disebut Human Beast War.
Game ini menempatkan pemain pada peta besar dengan berbagai binatang. Pemain kemudian dipaksa untuk melawan binatang dengan senjata yang jatuh dari membunuh mereka. Kau tidak bisa menyiapkan senjata atau peralatan sebelumnya. Ini adalah game yang membutuhkan skill dan keberuntungan.
Game ini memungkinkan party memiliki lebih dari 50 pemain, yang mana akan melakukan pencarian bersama. Aku juga termasuk salah satu dari party-party ini. Party yang kumasuki bukanlah yang terkuat, namun party ini sangat menyenangkan dimana membuatku menikmatinya karena menjadi bagiannya. Menantikan untuk melakukan pencarian bersama dengan semua orang, aku mengetuk layar icon.
Pada saat itu.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Aku mendengar suara yang cerah dari sampingku. Pemilik suara tersebut memiliki rambut hitam panjang dan cukup cantik. Itu adalah Kii-san.
Aku segera menyembunyikan smartphone-ku. Ini bukan seperti ada yang salah dengan bermain game, tapi aku tidak ingin diejek karena itu. Bukannya dia duduk di samping wanita tua itu beberapa saat yang lalu ...?
"Bukan apa-apa, aku hanya memegang smartphone-ku sedikit. Ba-Bagaimana denganmu, Kii-san? Ke-Kenapa kau di sini? "
Setelah aku mengatakan itu, ekspresinya terasa semakin memburuk saat dia menatapku dengan tajam. Eh, apa ada yang salah dengannya?
"Kenapa berbicara sopan?"                       
Aku mengerti, meski dia tampak seperti eksistensi yang tidak terjangkau sebagai orang tercantik di sekolah, dia juga berada di tahun yang sama denganku. Kurasa dia tidak suka kalau aku menggunakan cara bicara yang sopan.
"Ma-Maaf ..."
"Dan, apa maksudmu dengan Kii-san"
Apa? Tunggu sebentar, apa yang dia bicarakan? Kii-san maksudnya dia, kan? Atau apa dia memiliki arti lain dari pertanyaan tersebut?
"......"
Yeah, bahkan setelah memikirkannya aku tidak memahaminya.
"Seperti yang kukatakan! Mengapa kau menggunakan nama belakangku? "
Kii-san berbicara dengan kesal.
Dia pasti sangat marah, tapi aku tidak mengerti mengapa. Mengapa aku tidak boleh memanggilnya dengan nama belakang? Mungkin dia tidak suka dipanggil dengan nama belakangnya? Yah, mungkin ini memang seperti itu. Bagaimanapun, dia benar-benar marah sekarang.
"Maaf Mamiko-san. Lain kali aku akan lebih berhati-hati. "
"Tidak perlu untuk -san."
"... Ah, ya, mamaksudku, maafkan aku."
Itu hampir saja, aku hampir menanggapi dengan nada sopan lagi, yang akan membuatnya marah lagi padaku. Ini benar-benar tidak sesuai dengan dirinya dan dia menjadi sangat menakutkan. Jika memungkinkan, aku tidak ingin membuatnya marah lagi.
Aku membuat sedikit jarak antara aku dan Kii-san. Namun, seperti yang aku kira, dia menutup jarak lagi di antara kami.
Mu-Mungkinkah dia menyukaiku? Iya.kan? Benarkah? Jika tidak, dia tidak akan melakukan hal seperti ini, bukan?
Aku tidak bisa memastikannya karena aku tidak memiliki banyak pengalaman dalam hal percintaan, namun ada secercah harapan, mungkin Kii-san memang memiliki perasaan untukku. Yah, Sekalipun kesempatannya hanya sekitar 0,000001%.
"Yoshiki-kun benar-benar baik. Kau merelakan tempat dudukmu ke nenek itu. "
Dia menatapku saat dia berbicara, nadanya kembali dari nada marahnya yang tadi, kembali menjadi lebih halus dan lembut. Karena setidaknya ada jarak 10 cm diantara ketinggian kita, jadi Kii-san terpaksa untuk menatapku saat dia berbicara.
Apakah ini yang disebut dengan mata menengadah? Ini sangat kawaii. Aku sangat senang sampai tidak bisa menggambarkannya. Aku memalingkan wajahku, yang memerah karena malu.
"Bukan apa-apa, itu hanya hal yang biasa."
"Itu bukan biasa. Yoshiki-kun benar-benar baik hati. "
Menegaskan pemikirannya, dia sekali lagi mengatakan hal yang sama. Omong-omong, mengapa dia memanggilku dengan nama pertamaku? Aku merasa belum pernah memberitahu itu sebelumnya.
"Aku hanya menginginkan kau akan berdiri di sampingku, di sebelah tempat dudukku. Ini nyaris seperti kau meninggalkanku. Itu membuatku merasa kesepian. "
Kii-san tersipu saat mengatakan itu.
Tunggu dulu. Aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Mengapa aku harus berdiri di sampingnya? Apa yang dia maksud dengan kesepian?
Hari ini, aku benar-benar tidak mengerti banyak hal yang Kii-san katakan. Namun, aku mengerti bahwa dia bisa sangat menakutkan. Mari kita mencoba untuk tidak mendapatkan sisi buruknya mulai sekarang. Sebaliknya, aku harus mencoba untuk tidak berbicara dengannya sebanyak itu. Aku tidak ingin membuatnya marah lagi.
"Selanjutnya ~ Stasiun SMA Touyama ~"
Saat aku membuat keputusan seperti itu, kereta berhenti di tempat pemberhentian biasa.




close

3 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Aslian dah kok bisa disebut pacaran njir? :'v
    Kii-san berkata udah 10 tahun pacaran, tapi sedangkan Yoshiki kagak tau apa-apa :v

    BalasHapus
  2. Kepala mc nya kejedot jidi ilang ingatan

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama