TN Note: Warning!! jangan dibaca bagi yang berhati lemah, di cerita ini ada indikasi bikin kokoro kalian nyesek :)
Dan roda waktu terus berlanjut, tanpa dia sadari, Si pria mulai menua. Dan seperti biasa, dia mengunci perasaan cintanya untuk Si wanita di dalam hatinya dan melanjutkan bisnisnya sebagai penjual bunga. Itu adalah kehidupan yang damai.
Tapi sekarang ada seorang gadis kecil yang tertarik dengan bunga-bunga yang dijualnya, dia datang untuk membelinya hampir setiap hari. Dia terlihta mirip dengan wanita yang dicintainya dalam beberapa hal, dengan senyumnya yang begitu indah, mirip seperti bunga yang bermekaran.
Tak lama kemudian, bunga tunggal itu, mungkin perwujudan dari perasaannya, telah berubah menjadi buket. Namun, tidak peduli berapa lama waktu berlalu, Si pria itu akan terus memetik bunga itu dari suatu tempat dan membawakan kepadanya. Dia tidak pernah menerima bunga bunga itu, namun tetap saja, Pria itu tidak mernah menawari tokonya untuk dibelikan bunga.
Ada toko bunga terkenal di kota sekarang. Dia mendengar bahwa lelaki tua yang menjadi pemiliknya membuka toko tersebut setiap hari, tetapi entah kenapa di toko itu hanya menjual bunga-bunga yang kecil. Namun bunga-bunga yang dijualnya lebih indah daripada apa yang dijual di toko lain, bunga yang tidak bisa kau tolak untuk membelinya.
Wanita itu mengingat anak laki-laki itu ketika dia berpikir untuk mengunjungi toko orang tua itu bersama cucunya.
Sumber Inggris : Frozen-sama
Di suatu tempat, di sebuah kota tertentu, ada seorang anak
laki-laki yang mencintai seorang gadis. Gadis tersebut memiliki senyum
yang begitu indah, layaknya bunga yang bermekaran.
Anak laki-laki itu selalu menawarinya bunga setiap hari. Bunga kecil nan cantik yang sangat cocok untuk si gadis. Namun si gadis tidak pernah menerimanya, sekali pun tak pernah. Sebaliknya, dia akan menolak dengan senyum yang bermasalah sambil menggelengkan kepalanya.
Anak laki-laki itu selalu menawarinya bunga setiap hari. Bunga kecil nan cantik yang sangat cocok untuk si gadis. Namun si gadis tidak pernah menerimanya, sekali pun tak pernah. Sebaliknya, dia akan menolak dengan senyum yang bermasalah sambil menggelengkan kepalanya.
Waktu pun berlalu dalam sekejap dan mereka berdua menjadi
dewasa. Anak laki-laki tersebut tumbuh menjadi pria yang cukup tampan, dan
si gadis pula tumbuh menjadi wanita yang anggun, namun pada akhirnya, Gadis
tersebut mencintai orang lain. Dengan demikian si pria itu berhenti
menawarinya bunga. Lagipula, si gadis sudah menikah dengan orang lain dan
tidak pernah menerima bunga-bunga itu sebelumnya.
Namun, cinta pria itu untuk si wanita masih terus berlanjut, dan dia memutuskan untuk tetap single. Dia berdoa untuk kebahagiaan Si wanita; Bunga-bunga yang biasa dia tawarkan setiap hari, sekarang mulai dijual kepada mereka yang menginginkannya.
Cintanya terasa sangat kuat ketika dia terkadang menangkap kilasan Si wanita di sekitar kota, dan dengan tersenyum pahit dia menerima bahwa cintanya takkan pernah terwujud.
Namun, cinta pria itu untuk si wanita masih terus berlanjut, dan dia memutuskan untuk tetap single. Dia berdoa untuk kebahagiaan Si wanita; Bunga-bunga yang biasa dia tawarkan setiap hari, sekarang mulai dijual kepada mereka yang menginginkannya.
Cintanya terasa sangat kuat ketika dia terkadang menangkap kilasan Si wanita di sekitar kota, dan dengan tersenyum pahit dia menerima bahwa cintanya takkan pernah terwujud.
Dan roda waktu terus berlanjut, tanpa dia sadari, Si pria mulai menua. Dan seperti biasa, dia mengunci perasaan cintanya untuk Si wanita di dalam hatinya dan melanjutkan bisnisnya sebagai penjual bunga. Itu adalah kehidupan yang damai.
Tapi sekarang ada seorang gadis kecil yang tertarik dengan bunga-bunga yang dijualnya, dia datang untuk membelinya hampir setiap hari. Dia terlihta mirip dengan wanita yang dicintainya dalam beberapa hal, dengan senyumnya yang begitu indah, mirip seperti bunga yang bermekaran.
Si wanita kehilangan suaminya dan sekarang menjalani kehidupan
yang sederhana bersama dengan anak perempuan dan cucu-cucunya. Dia mengingat
anak laki-laki yang menawarinya bunga setiap hari.
Dalam ingatannya, anak laki-laki tersebut mengulurkan bunga kecil yang indah untuknya, memalingkan muka untuk menyembunyikan ekspresi malu di wajahnya yang memerah. Waktu pun terus berlalu, dan anak laki-laki itu tumbuh semakin jantan. Dia mulai menatap matanya ketika menawarkan bunga, meskipun pipinya masih tersipu, sama seperti sebelumnya.
Dalam ingatannya, anak laki-laki tersebut mengulurkan bunga kecil yang indah untuknya, memalingkan muka untuk menyembunyikan ekspresi malu di wajahnya yang memerah. Waktu pun terus berlalu, dan anak laki-laki itu tumbuh semakin jantan. Dia mulai menatap matanya ketika menawarkan bunga, meskipun pipinya masih tersipu, sama seperti sebelumnya.
Tak lama kemudian, bunga tunggal itu, mungkin perwujudan dari perasaannya, telah berubah menjadi buket. Namun, tidak peduli berapa lama waktu berlalu, Si pria itu akan terus memetik bunga itu dari suatu tempat dan membawakan kepadanya. Dia tidak pernah menerima bunga bunga itu, namun tetap saja, Pria itu tidak mernah menawari tokonya untuk dibelikan bunga.
Ada toko bunga terkenal di kota sekarang. Dia mendengar bahwa lelaki tua yang menjadi pemiliknya membuka toko tersebut setiap hari, tetapi entah kenapa di toko itu hanya menjual bunga-bunga yang kecil. Namun bunga-bunga yang dijualnya lebih indah daripada apa yang dijual di toko lain, bunga yang tidak bisa kau tolak untuk membelinya.
Wanita itu mengingat anak laki-laki itu ketika dia berpikir untuk mengunjungi toko orang tua itu bersama cucunya.
Dan sekarang wanita itu tersenyum bahagia, dikelilingi oleh bunga
yang pernah ditawari oleh Si pria. Si
wanita sudah menjadi sangat tua selama dia tidak melihatnya, tetapi Si pria
langsung menyadari dengan sekilas bahwa dia adalah wanita yang sama yang dicintainya. Bunga-bunga
kecil itu benar-benar cocok untuknya sama seperti yang Si pria pikirkan.
Di samping pria itu berdiri sorang gadis yang datang untuk membeli bunga setiap hari. Gadis itu selalu memegang bunga-bunga yang telah dipilih oleh Si pria di dadanya seperti biasa, dan dengan tak bergerak menatap wajah wanita itu.
Si Pria berlutut di depan Si wanita saat dia berbaring dikelilingi oleh bunga. Sekali lagi, Si pria memegang bunga yang dia pilih sendiri. Dipilih khusus hanya untuknya.
Suara lelaki itu bergema ke udara hingga suaranya tak bisa membuat suara yang lain.
Di samping pria itu berdiri sorang gadis yang datang untuk membeli bunga setiap hari. Gadis itu selalu memegang bunga-bunga yang telah dipilih oleh Si pria di dadanya seperti biasa, dan dengan tak bergerak menatap wajah wanita itu.
Si Pria berlutut di depan Si wanita saat dia berbaring dikelilingi oleh bunga. Sekali lagi, Si pria memegang bunga yang dia pilih sendiri. Dipilih khusus hanya untuknya.
Suara lelaki itu bergema ke udara hingga suaranya tak bisa membuat suara yang lain.
==xX
END Xx==
Tags:
Oneshot
Gua kira prolog kwkw
BalasHapus