Penerjemah : Kaito
Editor :-
Chapter – 39
<Sudut pandang Ayah Yoshiki>
"Setsu-sensei, apa
yang sedang anda lihat?"
Setelah pertemuan selesai,
supervisor-ku, Itou-san mengatakan itu padaku. Karena tidak ada banyak
gerakan di jariku di smartphone, dia mungkin penasaran.
"Novel online."
"Heeeh, anda juga
melihat hal-hal semacam ini."
“Tidak, sebenarnya, putraku
menulis cerita. Jadi aku baru saja memeriksanya. ”
“Itu menakjubkan, jadi putramu
menulis cerita. Apa ceritanya bagus? ”
“Yah, itu rumit. Ke
titik di mana tidak mungkin untuk menilai apakah itu menarik atau tidak. ”
"Begitu ya. Sini,
biarkan aku membacanya sebentar. ”
Aku menyerahkan smartphone-ku
kepada Itou setelah dia mengatakan itu. Dia kemudian menggeser layar
dengan kecepatan yang gila, mungkin karena pengalamannya sebagai editor yang
perlu melalui banyak membaca. Ketika aku pertama kali bergabung, aku
benar-benar terkejut dengan kecepatan itu. Sekejap setelah aku menyerahkan
smartphone-ku pada Itou, dia mengalihkan tatapannya dari layar dan
mengembalikannya kepada aku.
"Bagaimana?"
Aku mencoba bertanya
padanya dengan tenang, tapi aku cukup gugup. Dari sudut pandang orang tua,
aku pikir itu ditulis dengan cukup baik, tetapi aku penasaran bagaimana seorang
profesional akan menilainya.
"Dari sudut pandang
plot, itu tidak menarik."
"... Be-Begitu ya..."
"Namun, settingan
ceritanya menarik."
"Be-Benarkah!"
Entah mengapa, aku merasa
senang seolah-olah aku yang dipuji.
"Apa tak masalah kalau
aku bertemu dengan putra anda?"
"Y-ya, tentu
saja!"
Inilah alasan pengawasku
datang menemui Yoshiki.
*****
<Sudut pandang Yoshiki>
"Manga asli, ya,
kenapa?"
Aku sangat tertegun, dan
tanpa sadar bernapas dengan cepat. Meski begitu, ekspresi Itou-san tidak
berubah.
"Aku diizinkan untuk
membaca ceritamu."
"Ehh ..."
"Dan, itu tidak
terlalu menarik."
"Eeehhhh ..."
Apa yang orang ini coba
katakan ...?
“Itu jika dilihat dari alur
dan perkembangan cerita. Tapi di sisi lain Ide dan settingan-nya sangat
luar biasa. ”
"..."
Ini buruk, dia mengatakan
sesuatu yang membuatku sangat senang. Tidak, tidak, jangan mudah
terpengaruh. Masih ada banyak tempat yang perlu aku tingkatkan.
"Ta-Tapi, ceritaku
tidak begitu populer ..."
Itu benar, cerita fantasi
yang aku tulis selama musim panas tidak begitu populer. Aku
menyelesaikannya selama istirahat dengan memperbarui setiap hari, tetapi pada
akhirnya, jumlah bookmark hanya
mencapai ribuan. Ratingnya bahkan tidak setinggi itu. Tidak mungkin
bagi seorang profesional untuk menemukan bakat dalam pekerjaan seperti itu.
“Sudah kukatakan
sebelumnya, tapi ceritamu sendiri tidak menarik. Tidak mungkin itu akan
populer. Yang aku bicarakan adalah bagian-bagian yang bagus, pengembangan
duniamu dan latarnya. ”
“Tapi, bukan itu yang
seharusnya menarik dalam cerita tertulis. Mana mungkin itu bisa bagus
dalam manga. ”
"Itu salah. Hanya
menggambarnya menjadi manga akan memungkinkan duniamu bersinar seperti
seharusnya. ”
"Eh?"
“Selain itu, kemampuan menulismu
tidak luar biasa, dan kau tidak bisa benar-benar mengekspresikan apa yang kau
inginkan dengan sangat baik. Namun, jika kau bisa menggambarnya dengan
baik, aku yakin itu pasti akan sangat menarik. ”
"Be-Begitu..."
Setelah membalas seperti
itu, aku akhirnya menunduk ke bawah. Terakhir kali aku dipuji seperti ini
ialah saat sekolah dasar sampai-sampai aku hampir menangis karena terlalu
senang. Apa yang bisa kukatakan? Aku cukup terharu.
“Begitulah. Jadi? Apa
kau ingin mencobanya denganku? ”
"Umm, apa aku bisa menggambar
dengan benar apa yang kuinginkan?"
"Tentu
saja. Selalu ada pendatang baru yang pandai menggambar. ”
Itou-san langsung
menatapku. Gairahnya ditunjukkan melalui mata itu. Ditatap oleh mata
seperti itu, mana mungkin aku bisa menolak. … Aku juga ingin mencoba dan
melihat jenis dunia yang berbeda.
“Aku mengerti. Aku
akan mencobanya.”
Aku memberinya keputusanku
dan Itou-san meresponnya dengan senyuman, dan mengaduk-aduk sesuatu sebelum
menarik sesuatu dari belakangnya.
“Disini. Lihatlah iPad
ini. Ini memiliki banyak manga yang berbeda, dan artikel tentang cara
menggambar dengan benar. Silahkan baca mereka. ”
“Ah iya…”
“Juga, yang di sini adalah
nomer kontakku. Silahkan hubungi aku jika kau memiliki masalah. ”
“Y-ya. Mengerti. “
“Kalau begitu, itu saja
untuk saat ini.”
Itou-san tiba-tiba bangun
dan memberi ayahku sapaan terakhir sebelum meninggalkan tempat
kerja. Setelah Itou-san pergi, keheningan yang biasa terjadi lagi di
tempat kerja ini. Dengan atmosfir seperti ini, rasanya seperti apa yang
terjadi sebelumnya hanyalah kebohongan belaka. Namun, iPad yang dia
berikan padaku pasti ada di tanganku. Selain itu, aku juga memiliki kertas
dengan nomer kontaknya yang membuktikan bahwa apa yang terjadi sebelumnya
adalah nyata. Apa ini berarti aku memiliki editor profesional sekarang …?
Sungguh, ini terasa tidak nyata. Apa
yang harus aku lakukan tentang ini? Dengan sedikit panik, aku berbalik
menghadap ayahku yang sedang menggambar manga di atas mejanya. Lalu, dia
tersenyum saat dia menatapku.
“Lakukan yang terbaik,
Yoshiki.”
Ada nada yang sedikit
bahagia dan menggoda dalam kata-kata itu. Menjadi agak terganggu oleh ayahku,
aku bergumam, “Aku pergi”, dan meninggalkan tempat kerja.
****
Malam itu, aku membaca
manga di iPad yang diberikan Itou-san padaku. Ada begitu banyak manga
populer di dalamnya jadi aku mulai merasa khawatir apakah aku boleh membaca
karya-karya populer seperti ini secara gratis.
Kemudian, smartphone-ku
yang sedang di charge mendadak
bergetar. Melihat ke layar, itu adalah panggilan dari nomor yang tidak
kuketahui. Sedikit mencurigakan, aku mengangkat panggilan.
"Halo, siapa
ini?"
"Ah, Yoshiki-kun? Ini
Itou."
Aku tidak menyangka itu
adalah Itou-san. Tidak tunggu dulu, mengapa dia tahu nomorku?
"Mengapa anda tahu
nomorku ...?"
"Aku mendapatkannya
dari ayahmu."
Dasar ayah, ada sesuatu
yang disebut privasi, kau tahu? kalau itu Itou-san dia mungkin tidak bermaksud
buruk, kurasa tidak apa-apa.
"Aku paham, jadi, apa
ada sesuatu yang anda butuhkan?"
“Aku lupa mengatakannya
hari ini, tapi aku ingin bertemu denganmu sebentar. Apa kita bisa bertemu
setelah sekolah pada hari Jumat? Kau bisa memutuskan lokasinya. ”
"Jumat? Jumat
agak sulit ... ”
“Kegiatan klub?”
"Tidak, kerja
part-time."
“Ah, kau bekerja
part-time. Apakah kau memiliki sesuatu yang kau inginkan? ”
"Bukan seperti itu,
aku tidak memiliki apapun yang aku inginkan, tapi ... aku berpikir hanya ingin
mencobanya."
“Fuun, mengerti. Lalu,
bagaimana kalau Sabtu? ”
"Jika di pagi hari
maka tak apa-apa."
"Kedengarannya
bagus. Kemudian, Sabtu ini, untuk lokasi ... di mana kau akan menyukainya?
”
"Tempat kerja ayahku tak
masalah."
"Oke, ayo kita bertemu
di sana."
“Y-ya, ayo lakukan
itu. Terima kasih sudah bekerja sampai larut malam. ”
“Larut malam, saat itulah
pekerjaan editor benar-benar dimulai, jadi jangan cemaskan itu. Kemudian,
sampai jumpa hari Sabtu. ”
Tapi, sudah lewat jam sepuluh malam. Memulai
pekerjaan dari sekarang, berapa lama hingga editor ini akan terus
bekerja? Aku tidur sambil bersimpati dengan Itou-san.
Cukup agak gila juga ya pekerjaan Editor njir?!
BalasHapus