Aru Erufu no Shuki Chapter 01 Bahasa Indonesia





Musim Semi – Halaman bagian kiri
Karena Master meninggalkan buku catatan yang biasa Ia gunakan dalam bisnis, aku pun mengambilnya. Hanya tersisa empat halaman lagi. Meski Master bilang kalau ini digunakan untuk berlatih huruf, buku ini sebenarnya adalah buku catatan kenangan. Jika ada kenangan, aku berencana untuk mencatatnya di sini.
Itu saja untuk pengenalannya, dan sekarang mulai subjek utamanya.
Kenangan terbaik yang baru-baru ini terjadi adalah saat kami bepergian ke benua. Laut yang terhampar luas bisa aku lihat dari dek kapal, jauh lebih besar dan lebih biru daripada yang aku kira. Sesuatu yang indah seperti ini, aku pikir tidak ada yang lain di dunia ini. Kupikir aku harus merekam ini, ini sangat besar sehingga meninggalkan kesan kuat bagiku.
Jika aku terus terkurung di stan pameran itu sepanjang waktu, kurasa aku tidak bisa melihat pemandangan seperti ini. Aku terikat dalam rantai dan hanya menghabiskan waktuku di dalam kandang setiap hari. Aku dicambuk oleh pelatih, dan hanya ditertawakan. Aku berpikir bahwa aku akan hidup seperti itu sampai aku mati.
Itu sebabnya, kepada Master, aku benar-benar bersyukur. Master adalah orang yang membeliku dari stan pameran. Membawaku keluar ke dunia luas, merawatku dengan derajat yang setara, dan memperlakukanku dengan baik. Ia memujiku jika aku melakukan yang terbaik dan, ketika aku dipandang rendah oleh manusia lain, Ia melindungiku. Dan bila aku mengingat keluargaku dan menangis, Master menepuk kepalaku.
Aku, sangat menyukaimu, Master. Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku untuk membalas kebaikanmu. Jika Master ingin aku melakukan sesuatu, aku akan melakukannya. Aku yakin bahwa jika aku melakukan yang terbaik seperti ini, Master akan tetap memujiku. Menepuk kepalaku, dan memeluk diriku. Jika itu terjadi maka aku juga akan membalasnya. Lalu Master akan memujiku lagi. Jika aku mengulangi ini, aku yakin, Master dan aku akan bahagia selamanya.
… Tanpa aku sadari, ini bukan lagi kisah tentang lautan dan malah mengisahkan tentang Master. Ini adalah kebiasaanku belakangan ini, aku hanya memikirkan Master terus.
Karena ini berubah menjadi sesuatu yang memalukan, meski halaman sebelahnya belum terisi, hanya itu saja untuk hari ini.


close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama