Mary-san Comes on Foot Chapter 03 Bahasa Indonesia




Hari 5: Manga dengan Mary-san


“Oh, serius? Kau juga membacanya?” 
“Ya! Keseruan saat Bayangan Empat Raja Surgawi dikalahkan dan Empat Raja Surgawi sejati muncul adalah bagian yang terbaik. Bagaimanapun, hal itu membuat jantungku berdegup kencang ...” 
“Kau memang hebat. Yah, secara pribadi, aku menyukai adegan setelah pertarungan dengan Empat Raja Surgawi MKII ketika Raja Langit Keempat keluar.” 
“Aku juga memahaminya, itu juga adegan bagus  ...”
Beberapa hari berlalu sejak kami mulai berbicara; Mary dan aku mulai lebih terbiasa satu sama lain, dan percakapan kami pun menjadi  lebih hidup. 
Topik hari ini adalah mengenai manga Shonen yang baru saja tamat beberapa waktu lalu. Aku sedang membaca komik tamat yang kutemukan di toko buku tua, dan ketika aku mencoba membawa itu, aku terkejut, Mary juga membacanya.
“Tapi Mary… Kau juga membaca manga? Aku tidak pernah berpikir kita bisa  membahas manga seperti ini.” 
“A-ahaha ... yah tahu sendiri, sekarang adalah era publikasi digital. Bahkan jika yang kumiliki hanyalah smartphone, aku tidak pernah bermasalah dengan hal lain untuk dibaca.” 
“Apa kau benar-benar seorang legenda urban?”
Publikasi digital dan sejenisnya, aku mulai merasa kalau itu sudah bukan ranahnya dunia gaib. 
Ini sudah menjadi rahasaia umum bahwa mesin sama sekali tidak berguna dihadapan eksistensi  supranatural.
“Kau salah, Akira. Kami legenda urban eksis melalui transmisi dan sirkulasi online. Memang benar bahwa kami tidak memiliki afinitas yang baik dengan teknologi itu sendiri, tapi kecenderungan kami pada sirkuit jaringan tidak buruk sama sekali.”
“Kau sudah pergi ke tempat dimana  aku tidak bisa memahaminya  lagi ... bagaimanapun juga, berhati-hatilah saat berjalan dan jangan terlalu focus pada ponselmu.” 
“Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Smartphoneku bermodel transparan .'' 
“Apa kau ini beneran seorang  legenda urban !?”
…Eh. Apa-apaan  dengan alat  menakjubkan yang berbau sci-fic itu? Kau mengubah pandangan duniaku. 
Apa ini yang itu? Semacam hologram yang sering kau lihat di TV?
"… Tunggu dulu. Eh? Sampai sekarang, aku selalu berpikir bahwa aku berbincang denganmu melalui telepon, tapi dari sisimu, bukannya kau terlihat seperti sedang berbicara pada diri sendiri atau semacamnya?”
Ayo coba kita bayangkan itu. 
Musim panas. Terik matahari yang panas. Pantulan sinar matahari yang membuat ilusi di atas jalan. Seorang gadis muda sedang berjalan. Dia memakai topi jerami dan gaun putih. Gadis  itu terus  bergumam pada dirinya sendiri….... Kupikir aku tidak ingin mendekati gadis yang semacam itu. 
Lagipula, sebelum menanyakan itu, bagaimana caranya dia mengambil foto selfie?
Sebelum sempat  kutanyakan, Mary segera menjawab pertanyaan itu.
“Ah, bukan, bukan seperti itu. Ini adalah ponsel yang terbentuk dari kekuatan spiritual, jadi  walaupun model transparan merupakan hal yang standar, ini juga bisa berubah menjadi wujud  fisik. Kurasa kau bisa menyebutnya sebagai smartphone super next-gen.” 
“Seberapa banyak NEXTs  nanti? Hal itu saja sudah membuat perbedaan generasinya terlalu jauh ….. jadi singkatnya, saat kau berbicara denganku dan mengambil foto selfie, smartphone-mu sedang berwujud fisik?” 
“Ya, itu benar.”
Jika aku harus  bilang, ini lebih ke SF daripada supranatural. Apa ini tak apa-apa dengannya? 
Tunggu dulu, dia sudah melampaui perkembangan teknologi umat manusia. Kedudukan untuk  makhluk  yang paling cerdas di planet ini, mungkin bukan dimiliki oleh manusia, melainkan pada makhluk ghaib.
“Tapi ketika membicarakan energi spiritual, pasti harus detektif dunia spirit yang itu. Aku kagum setelah mendengar bahwa kau pengguna energi spirit juga. Apa kau bisa menembakkan peluru spirit? Aku merasa cemburu.” 
“Aku bukan tipe pertempuran ….. tapi tunggu, Akira-san, apa kau ingin mencoba menggunakan kekuatan spiritual?”
Menanggapi kata-kata dari Mary, aku dengan terkejut mengangkat kepalaku.
“A-Aku bisa menggunakannya  juga!? Mana mungkinlah, jika aku bisa menggunakannya, maka tentu saja aku akan mencobanya!” 
“B-Begitu ya ...menurut senpai-ku ada banyak cara bagi manusia untuk menggunakan kekuatan spiritual . Aku akan meneruskan ajarannya.'
Mendengar kata-kata tersebut,  aku menelan ludahku.
Mungkinkah…....ini adalah waktuku untuk unjuk gigi ... !? 
Aku tidak tahu secara pasti apa yang bisa aku lakukan dengan kekuatan spiritual, tapi itu bisa terjadi nanti. Aku tidak  terlalu mengerti itu, tapi aku yakin setidaknya aku bisa menghasilkan sedikit atau cahaya atau sesuatu,
Pertama-tama, aku harus meraih kekuataan itu di tanganku. 
Setelah aku sudah mendapatkannya,  yang tersisa hanyalah melatih kekuatan itu. Dari awal, adikku dan beberapa orang lain mengatakan bahwa aku ini, 'seperti hantu,' di belakangku, jadi aku yakin, bukan, tanpa diragukan lagi aku memiliki afinitas yang baik dengan energi spiritual. Aku bahkan bisa melihat diriku akhirnya dipuji dan dijuluki sebagai yang terkuat di zaman sekarang ...!
Demi masa depan yang cerah, aku mengarahkan telingaku ke dekat speaker.
“Um, seperti yang aku ingat, pertama-tama kau harus mempersiapkan tikar.” 
“Tikar? ... apa ini akan berguna?”
Aku secara acak mengambil sesuatu yang tergeletak di lantai.
“Selanjutnyanya,gosoklah sesuatu seperti kain pada tikar itu dengan kencang. Selama tahap ini, Kau harus berteriak. Semakin banyak perasaan yang kau masukkan ke dalamnya, semakin tinggi pula efeknya.'
“UUUOOOOOOAAAAAAH! Terbakarlah, semangatku!”
Krriiiik, kreaaakkk*, suara menggosok pun bergema.
Dengan semangat sebesar itu,  sungguh tak  terpikirkan bila permintaan ini tetap tidak didengar.
“Sekarang berdiri, bawa tikar di tanganmu, dan berdiri di depan cermin!” 
"Oke! !? Selanjutnya” 
“Coba pegang tikar itu di atas kepalamu.” 
“W-woooah ...! I-ini- !?”
Apa maksudnya ini, rambut yang tumbuh di atas kepalaku sedang ditarik ke dalam tikar- mereka menempel dengan cepat, tapi tidak! 
Aku bisa mengerti ... Aku bisa memahaminya ...! Sensasi kesemutan aneh ini yang meresap ke dalam dagingku, ini pasti  dari gelombang  energi spiritual ...! Tanpa diragukan lagi ini adalah kesaksian hidup, perwujudan dari kekuatan spiritual ...! 
Untuk sekarang, kekuatanku masih lemah, Sebuah kekuatan kecil nyaris tidak bisa mengangkat sehelai rambut sama sekali. Tapi mulai dari sini, jika aku terus melatih diri, menyebar dan mengumpulkan kekuatan ini setiap hari, lalu suatu hari nanti …....pasti……!
“... Sialan, bukannya ini cuma listrik statis!”
Aku melampiaskan kemarahan yang kurasakan dengan membanting tikar ke tanah. Suara bantingan di lantai  berdering dengan muram. Aku jatuh berlutut  bersama rasa putus asa.
Tidak, dengarkan aku. 
Aku juga tidak terlalu bodoh. Hal tersebut sempat terlintas dipikiranku. Tak peduli bagaimana kau melihatnya, ini adalah salah. Ini hanya efek listrik statis, bukan?
Tapi aku percaya pada Mary, aku ingin percaya padanya!
“A-Apa kau tidak puas... !?” 
“Aku hanya mendapatkan kekecewaan! Sekarang sedang musim panas dan udaranya juga lembab, jadi bahkan kekuatan statis pun tak berguna! Setidaknya biarkan aku bermimpi besar!” 
“T-Tapi dengan mengumpulkan potensial listrik lemah dari otot-otot dan membentuk arus yang besar, ada sebuah teknik di mana ...' 
“Kau barusan bilang itu, itu bukan energi spiritual, itu hanya arus listrik. Dan tunggu dulu, itu adalah Fenomena Bersenjata [1] , bukan! Mana mungkin aku bisa melakukannya!”
Memangnya aku ini pengunjung macam apa? Aku hampir bisa mendengar efek suara Barubaru.  Aku akan memarahi Mary, tapi tampaknya dia memiliki alasannya tersendiri.
“Ta-Tapi ...! Senpaiku pernah bilang bahwa kekuatan samar semacam ini adalah energi spiritual, aku yakin dia mengatakannya! Dia memberitahuku untuk mengajarkan itu jika ada manusia yang bertanya.' 
“Beritahu senpai- mu untuk selalu mengawasi punggungnya saat  malam hari.”
Untuk bermain-main dengan hati manusia yang polos ...! Sebuah tindakan kotor harus di bayar dengan harga yang sepantasnya ...! Kejahatan seperti itu, membuatku sakit hati ...! 
Aku bersumpah akan membalas dendam pada senpai-nya Mary.
"Rasa malu ini …! Rasa penyesalan ini...!” 
“S-Sepertinya aku tidak bisa memenuhi harapanmu. Maafkan aku ...” 
‘Tak apa ...”
Pada akhirnya, aku cuma manusia biasa. Dari awal, bahkan jika aku mendapatkan kekuatan spiritual atau semacamnya, jika aku tidak memiliki musuh satu pun, apa yang kau harapkan dariku? Aku merasa tidak terlalu bernasib sial. Jadi bagaimana jika tanganku tidak mengeluarkan cahaya samar. Kunang-kunang bisa melakukannya, itu bukanlah hal yang istimewa. Aku tidak terlalu membutuhkan kekuatan semacam itu. 
... Aku tidak merasa jengkel sama sekali, kau dengar!
“... Apa boleh buat. Aku akan memaafkanmu.” 
'Terima kasih ...”
Suara Mary berubah menjadi muram lagi. 
Aku hanya mendesah saat aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Jadi apa yang kita bicarakan tadi?” 
“Uum ... ah, kita sedang membahas manga.”
“Kalau dipikir-pikir, itu benar ... aku belum selesai membaca  manga itu. Ceritakan sedikit apa yang terjadi selanjutnya.”
“E-eeh!?”
Reaksi Mary terdengar aneh. 
Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?
“Apa-apaan dengan sikapmu itu? Aku tidak memintamu untuk spoiler atau semacamnya. Hanya sedikit, apa kau bisa memberiku sesuatu yang mirip seperti bocoran untuk episode anime berikutnya? Seperti pada tingkat Bill tidak terbunuh di Kill Bill [2] .”
“... Se-Sebenarnya, aku masih belum selesai membacanya.' 
“Oh? kau hanya membaca sampai di bagian yang kita bicarakan sebelumnya?” 
“Itu benar. Yaa..sekarang, memang kebetulan. Dunia ini penuh dengan kejadian-kejadian aneh.”
“Oy, ada sesuatu yang tidak perlu  ditambahkan.” 
“Fyu-fyu~ ♪”
Dia mulai berpura-pura bersiul. Terlebih lagi, siulannya terdengar buruk. 
... Mencurigakan sekali. Ini jelas sangat mencurigakan.
Dari suaranya, itu adalah jenis suara yang tercampur karena keringat dingin, ditambah, tak diragukan lagi ada sesuatu yang membuat dia merasa bersalah. Jika aku harus  menebaknya ...!
Disitulah aku menyadarinya.
Buku yang kubaca merupakan manga shounen yang baru saja tamat beberapa waktu lalu. Untuk alasan yang sangat jelas itu, ada banyak jeda waktu semenjak  volume akhir diterbitkan. 
Biasanya, saat membaca manga, tak peduli kau tipe  orang yang mengikuti mingguan, atau menyelesaikan satu volume sekaligus. Namun, dia masih belum  selesai membacanya, bacaan terakhirnya kebetulan hampir sama dengan apa yang kubaca sekarang. Mungkinkah…
Aku menutupi wajahku dengan satu tangan,membalikkan punggungku dan mengatur tubuhku menjadi sebuah pose sebelum aku menyatakannya.
“Mary, oh Mary! kau ‘mengintip’,  bukan ...!” 
“B-“
“Kalimat selanjunya pasti “Bagaimana kamu tahu ... !?'’ 
“Bagaimana kamu mengetahuinya ... !? ... * hiccup*!'    
Tangtarangtangtang......!  (TN: efek suara apaan ya :v mungkin pas lagi menang lotre)
Efek suara yang meyakinkan diriku mulai berbunyi (di kepalaku). 
Sebuah ekspresi kemenangan pasti terlihat di wajahku, aku mulai menjelasan.
“Ini cukup mudah .........hanya sebuah logika yang datang secara alami seperti dorongan untuk mengubah wajah seseorang menjauh dari bau dalam sepatu di hari musim panas ... Sebuah cerita yang sudah selesai, apalagi, dengan semua waktu yang sudah berlalu ketika cerita itu sudah selesai, kau tidak perlu berhenti membaca di sepanjang jalan. Ditambah pula, Titik bacaan terakhirmu hampir sama denganku! Dengan semua petunjuk yang ada dan kesimpulannya adalah………..... itu benar!”
Aku menunjuk  jari dengan bergaya ke udara.
“Kau ada di sana, 'membaca bersamaku' ...! Menggunakan kemampuan khusus sebagai Mary-san, 'Clairvoyance'! ... Apa kau punya pembelaan?” 
“Te-Tepat sekali ...”
Ini sepenuhnya kemenanganku. 
Untuk sesaat, aku tertawa terbahak-bahak, menikmati kemenanganku sebelum aku mencari alasan tindakannya.
"Jadi? Mengapa kau melakukannya?” 
“Ka-kau tidak akan marah, ‘ kan?” 
"Tidak  juga. Ini tidak jauh berbeda dengan membaca manga bersama teman. Aku hanya ingin tahu mengapa kau menggunakan kekutanmu untuk melakukan sesuatu seperti itu.” 
“Teman ya ... ehehehehe.” 
“Mary?” 
“Eep !? Ah, tidak, um. Maafkan aku ... kalau aku bilang alasannya, apa kau berjanji untuk tidak tertawa?” 
“Aku janji tidak akan tertawa.”
Dengan desakanku, Mary malu-malu berbicara mengenai alasannya.
“Aku hanya ingin mencari banyak topik yang bisa kubicarakan denganmu. Aku hanya ingin berbicara lebih banyak dan lebih banyak, dan ...”
Pada akhir kalimatnya, suaranya tampak memudar. 
... Bagaimana bilangnya ya. 
Ah, Itu benar, ini adalah yang itu........Kau membuatku tersipu malu.
“Be-begitu ya….. jadi, begitu hhmm ...” 
“... I-I-ya  me-memang begitu.”
Hening. 
... Tidak, dengarkan aku dulu. Lupakan yang namanya pacar, aku bahkan tidak punya teman sama sekali, tahu? Dalam keadaan seperti itu, kau ingin aku mengatakan sesuatu yang lucu?  Tentu saja itu takkan terjadi. 
Dan ketika aku sedang bingung apa yang harus aku lakukan, aku menyadari sesuatu.
“... Hmm?” 
“Apa ada yang salah?” 
“Tidak, tidak ada, hmm? ... Ada hal kecil yang baru saja aku sadari. Kau mungkin membaca manga yang lain bersamaku juga, bukan?” 
Ya, memang benar.” 
“Dan itu berarti…..”
Ya ampun…, aku mengangkat bahuku dengan santai. (TN : bayangkan adegan “yare-yare” )
“Itu berarti kau juga membaca buku ko- ... ah, maaf.  Kau juga mengagumi karya seni bersamaku, ‘kan?.” (TN: karya seni yang dimaksud Akira mungkin majalah porno :’v
“Heh !?” 
“Mary. Sebagai partner-mu, kuberitahu kau sedikit  nasihat.” 
“A-apa itu ...?'”
“... Kau tidak harus membohongi dirimu sendiri.”
Aku berbicara dengan wajah yang mirip seorang Sage dan mengangguk. 
Begitu ya. Jadi, dia sudah pada usia yang seperti itu. 
Dari sisi lain telepon, aku bisa mendengar beberapa kebisingan 'Kau salah!' dan, 'A-Aku yakin tidak melihatnya saat kau sedang membaca barang-barang semacam itu,’ tapi itu bukanlah urusanku.
“Mary, kau tidak perlu malu-malu.” 
“Kamu sendiri yang memalukan!'' 
“Apa yang kau bicarakan, Mary? Dalam rangka untuk mengambil energi alam, aku selalu telanjang saat aku di kamarku, kan? Saat kau menggunakan clairvoyance untuk membaca manga, lalu secara alami, bentuk telanjangku sudah memasuki garis pandangmu. Ahh, merepotkan sekali. Astaga, itulah mengapa yang namanya tukang ngintip itu sangat menjengkelkan.” 
“Ja-Jangan berbohong terang-terangan begitu! Kau  selalu mengenakan pakaian! Bahkan sekarang pun juga! Apa menurunkan kesanku padamu begitu menyenangkan, sampai kau akan berbohong tentang rasa moralmu sendiri untuk menyeretku!?' 
“Oy, oy, kau tidah perlu putus asa. Jangan khawatir, kau hanya perlu menunjukkan jati dirimu.” 
“Sudah kubilang ...!”

Pada hari berikutnya, Mary tidak mau berbicara denganku.




Catatan kaki :
[1] Fenomena Bersenjata mengacu pada fisiologi khusus Baoh From Baoh: The Visitor oleh Hirohiko Araki. Ini kisah seorang remaja diculik dan berubah menjadi bioweapon Baoh. Dalam bentuk ini, ia hanya bisa mengatakan barubaru. Baoh memiliki meriam laser.
[2] Teks asli di sini adalah 'Di tingkat Jounouchi (Joey Wheeler) tidak mati', referensi episode Duel Monsters berjudul 'Joey Dies' (Episode 128). Dia meminta sesuatu yang tidak benar-benar spoiler, karena tentu saja, sebagai karakter utama, Joey tidak mati. 

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama