Memainkan
Adegan yang ada di Manga
“... Haruka-san, apa yang
kau beli tadi?”
Kami sedang dalam
perjalanan pulang dari toko buku. Saat aku memberitahunya kalau aku mau
pergi membeli volume baru manga dari toko buku, Hiiragi-chan bersikeras untuk
ikut.
“Eh? Aku tidak beli
apa-apa, kok? ”
Hmm? Padahal, aku
melihat dia mengantri di kasir, apa dia tidak jadi membelinya ...?
Setelah kami kembali ke
apartemen Hiiragi-chan, aku langsung mulai membaca volume baru, dan
Hiiragi-chan juga mengeluarkan sesuatu untuk dibaca. Biasanya, dia
menempel didekatku. Tapi, saat aku duduk di sofa hari ini, Hiiragi-chan
akhirnya malah duduk di meja makan.
…Rasanya mencurigakan.
Ketika aku diam-diam
mengintip, aku melihat kalau dia sedang membaca buku memasak. Apa-apaan
itu? Seharusnya dia tak perlu menyembunyikan sesuatu seperti itu.
“Ah. Udah jam segini? Aku
akan memasak makan malam, oke? Apa kamu punya permintaan?”
“Mungkin masakan Cina?”
“Roger ♪”
Hiiragi-chan memakai
celemek dan menuju ke dapur.
Patan, ketika menutup buku, aku
melihat sesuatu yang aneh. Buku masak itu sedikit melebar. ... Seolah-olah
ada sesuatu yang terjepit di dalamnya ... Ah. Dia menggunakan buku masak untuk
menyembunyikan apa yang sebenarnya dia baca ...?
Sambil menghindari
perhatian Hiiragi-chan, aku pergi ke
meja, merentangkan lenganku, dan meraih buku masak tersebut. Seperti yang kuduga,
ketebalan buku masak ini aneh. Ketika aku membukanya, bruk, buku lain terjatuh.
Buku tersebut bersampul
cokelat yang bisa didapatkan dari toko buku, jadi aku tidak bisa melihat
sampulnya. Yah, tidak masalah. Aku tinggal membacanya saja, pasti
nanti akan tahu.
Ketika aku membuka dan
melihat isinya, aku menyadari kalau itu adalah volume kelima dari manga shouj. Ini
bukan sesuatu yang membuatnya malu ... lalu kenapa ...?
Saat aku dibuat bingung dan
membolak-balik halaman, aku akhirnya mengerti mengapa dia ingin
menyembunyikannya.
Meski ini manga shoujo, kurasa
target pembacanya ditujukan kepada remaja akhir? Ada beberapa adegan
cabul. Jadi begitu ya. Haruka-ojousama adalah wanita yang seharusnya tidak membaca manga
cabul seperti ini.
Tapi tunggu? Di
kamarnya, bukannya ada beberapa buku lain dengan sampul yang sama? Apa
mungkin…
Mengendap-endap agar tidak
diperhatikan, aku pergi ke kamarnya. Aku menemukan rak berisi buku untuk
bekerja dan 2 atau 3 buku pengembangan diri. Selain itu, aku menemukan
empat buku, dengan sampul buku yang tidak terhapus.
“... Ini dia.”
Aku berpikir kalau ini
mungkin semacam novel, tetapi tak
kusangka di dalamnya ada manga shoujo yang ditujukan untuk mereka yang berusia
awal 20-an. Ketika aku membolak-baliknya, buku ini sama seperti yang aku
temukan tadi. Tapi, ada beberapa penanda di dalamnya.
Satu, dua, tiga, empat …...
totalnya ada tujuh penanda.
“Menandai manga ... ini
‘kan bukan buku referensi ...”
Sambil tersenyum masam, aku
membuka ke halaman yang ditandai. Ternyata, halaman yang ditandai ada
adegan yang cukup erotis.
[Doki Doki ♡]
Ada komentarnya juga.
“Ah. Jadi, dia menandai
adegan yang dia suka, dan kemudian menuliskan pendapatnya tentang itu? ”
Nah, setiap orang punya
cara tersendiri dalam menikmati sesuatu.
Tanda berikutnya memiliki
komentar, [Aku mungkin mati jika
Seiji-kun melakukan ini padaku ♡]
…Apa ini yang itu? Apa
yang kau sebut kabedon di zaman
modern?
Aku membuka ke halaman dan
itu adalah adegan erotis.
“... Jangan bilang.”
Aku memeriksa halaman yang
ditandai dalam volume lain, semuanya ada adegan yang sangat erotis.
Dia benar-benar tertarik! Dia
mirip seperti anak SMP yang akan mencari kata seks di kamus dan menandainya!
Komentar yang ada hanya
seperti [Haaauuu], atau [Kyuun ♡].
Jadi dia sudah mempelajari
dengan membaca hal-hal seperti ini.
“Seiji-kun? Tahu Mapo
atau terong, yang ...”
Ah. Aku ketahuan.
Sambil berulang kali
melihat manga di tanganku, Hiiragi-chan menjatuhkan sendok sayur di tangannya.
“In-Ini Bukan ...
Seiji-kun, bu-bukan itu ...”
“Eh? Apanya yang
bukan?”
Sambil menyeringai, aku
membuka halaman yang ditandai dan mendekati Hiiragi-chan sambil menunjukkan
padanya. Sensasi aneh di dalam diriku mulai bangkit.
“Adegan ini, apa-apaan
dengan 'Kyuun ♡' ini? Heeeh,
jadi ini yang kau suka, Haruka-san? ”
“Ak-Aku bilang, bukan itu!”
Sambil panik dan memerah,
Hiiragi-chan perlahan mundur.
“Na-Na-Natsumi bilang kalau
itu menarik, jadi aku membelinya untuk mencobanya ...”
“Apakah Natsumi-chan juga
memberitahumu untuk menandai semua adegan erotis?”
“Dia berkata, Haru-chan
juga harus mempelajarinya! Itu sebabnya ... tanda ... “
“Kamu benar-benar tertarik
dengan ini ‘kan, Haruka-san.”
Ugugugu ... ketika
bibirnya bergetar, mata sudah berkaca-kaca.
Ah, ini buruk. Aku
kelewatan menjahilinya.
“Tepat sekali! Aku
tertarik! Tapi, karena melakukan hal seperti itu dilarang dalam kenyataan,
jadi aku membaca manga untuk belajar! ”
“Di-Dia berbalik
menantang!”
Sambil menarik napas dalam-dalam,
Hiiragi-chan memohon dengan mata berkaca-kaca.
“Sambil memikirkan
bagaimana aku akan mati jika Seiji-kun melakukan ini padaku, aku menyeringai
sambil menyembunyikan diriku di dalam selimut! Aku tahu itu tidak pantas!
”
“Bu-Bukan berarti aku bilang
itu buruk ….”
Itu adalah salah satu
situasi dimana 'tikus yang terpojok akan
menggigit kucing'.
“Lalu, bagaimana kalau kita
mencoba melakukannya?”
“Hoeeeh?”
“Adegan yang kau sukai,
Haruka-san dan aku ...”
“Ayo lakukan! Ayo
lakukan!”
Hiiragi-chan langsung
menyambar manga dari tanganku.
“Bufufu, bufu, gufu ... ap-apa
yang harus aku lakukan? Adegan mana yang harus kita lakukan ... “
Sembari mengeluakan tawa
yang menakutkan, dia membolak-balik halaman.
“Baiklah, aku sudah
memutuskannya! Aku akan ganti baju dulu, jadi Seiji-kun harus keluar.”
“Eh !? Kau sampai
segitunya cuma karena hal ini?”
Sambil menunjuk adegan yang
ingin dia lakukan, dia menyerahkan manga itu padaku.
“Sebelah sini. Yang
ini! Ingat baik-baik dialogmu, oke !? ”
Dia serius ... Padahal aku cuma
iseng untuk sedikit meniru itu.
Adegan ini adalah si cowok
bergegas menuju protagonis utama yang depresi, memeluknya dari belakang dan
membisikkan kata cinta ke telinganya.
… Syukurlah. Ini bukan
adegan erotis.
“Aku sudah siap sekarang!”
Setelah Hiiragi-chan memanggil, aku membuka pintu.
Tampaknya adegan itu sudah
dimulai, ketika Hiiragi-chan ada di tempat tidur, sembari memeluk berlutut.
Dia melirikku, dan karena
dia sudah tahu bagaimana adegan ini akan terungkap, dia menyeringai
lebar. Hei, adegan ini seharusnya dimana kau mengalami depresi.
Setelah berdehem ringan,
aku mulai bertindak sebagai si cowok.
“... Jadi kau berada di
tempat seperti ini? Aku dari tadi mencarimu. ”
“Kenapa kamu datang mencariku? Tidak
perlu bagimu untuk peduli padaku. ”
Dengan pintu masih terbuka,
aku menghela napas.
"Haaah ... Tentu saja,
aku akan mencarimu. Apalagi jika kau melarikan diri dengan wajah seperti
itu. "
“Jangan mengejarku. Seiji-kun,
kamu mungkin menyukai Sana-chan, ‘kan !? ”
Buu!?
Kenapa dia menggunakan nama
asli?
“Aku tahu tentang itu ...
fakta kalau Seiji dan Sana-chan sudah berhubungan seks.”
Buhah !? Secara
teknis itu sudah benar, tapi tolong jangan masukkan nama asli!
“Haruka, bukannya kau salah
paham tentang sesuatu? Itu cuma sesuatu yang Sana katakan dengan egois. Itu
tidak benar sama sekali.”
“Ha-Haruka ...”
Sepertinya jantungnya
berpacu kencang, Hiiragi-chan memegangi dadanya.
Kau menunjukkan sosok
dirimu yang sebenarnya, Kau tahu?
“O-oh ... Benarkah?”
“Benarkah.”
Aku mendekati Hiiragi-chan
dari belakang dan memeluknya.
Dan, sisanya kalimat
pamungkas.
“Hanya Haruka yang
satu-satunya aku cintai."
Kalimat ini agak memalukan
...
Kalimat berikutnya
seharusnya diucapkan oleh protagonis utama, tetapi Hiiragi-chan masih
terdiam. Kelihatannya hatinya telah melampaui titik kritis, dan seluruh
tubuhnya terhuyung-huyung dengan telinganya yang memerah.
“Kalimat berikutnya,
kalimat berikutnya.”
Aku berbisik ke telinganya.
“I ... itu benar ... Ohon
.... Aku masih tidak bisa percaya itu ... Aku ingin percaya, tapi aku
tidak bisa dibuat untuk mempercayainya.”
“Lalu, bagaimana dengan
ini?”
Aku mengangkat dagunya
dengan lembut, dan menciumnya.
Dengan begini, adegan di
manga itu berakhir.
“Ap-Apa kamu bisa memanggilku
Haruka sekali lagi ...?”
“Kamu suka tipe orang yang
sangat percaya diri itu?”
“Fuguu ... bu-bukan begitu,
tapi ... aku ingin Seiji-kun mengatakan sesuatu seperti, 'Kamu adalah milikku,
Haruka' .”
“Jangan gampang membuat
permintaan seperti itu?"
Sepertinya dia takkan
menggubrisnya sama sekali, jadi aku hanya bisa membalas permintaannya, dan
berbisik ke telinganya.
“Kau adalah milikku,
Haruka.”
“Ya ... ♡ Aku milikmu ...”
Aku tak tahu apakah itu
karena dia memerankan peran atau sesuatu, tapi limiter Hiiragi-chan langsung lepas kendali. Tanpa menyalakan
lampu, kami pun bermesra-mesraan dalam gelap.
Tak perlu ditanya lagi,
makan malam yang seharusnya makanan cina, malah jadi makanan asal buat.
Mantap!
BalasHapus