Chapter 18 – Senpai, kapan ulang tahunmu?
u Sudut Pandang si Senpai u
Ketika aku sedang
menunggu kereta di peron, tiba-tiba sesuatu yang dingin menyentuh leherku, dan
membuatku terkejut. Ini sih tak masalah karena aku masih muda, tetapi jika
dia melakukannya kepada seseorang yang jantungan, dia pasti sudah masuk penjara
karena sudah membunuh orang.
Tentu saja, cuma ada
satu orang yang akan melakukan lelucon semacam ini.
Usai berbalik, ada
Kouhai-chan yang berdiri di belakangku dengan senyum berani, bersama botol air
merah muda di tangan kanannya.
“Selamat pagi!”
“Kau membuatku
terkejut, jadi tolong jangan melakukan itu lagi, dan ya pagi.”
“Karena senpai melamun
terus, itu sebabnya aku ingin mencoba menyegarkanmu.”
“Proses pemikiranmu
itu benar-benar sebuah misteri.”
“Tolong jelaskan
kepadaku saat Senpai sudah memahaminya suatu hari.”
“Apa itu sesuatu yang
bisa kau katakan sendiri?”
Kereta pun tiba, dan
pintu terbuka dengan suara 'pushuu'.
Setelah menempati
posisi kami yang biasa, Kouhai-chan memulai pembicaraan.
“Sekarang, senpai. Suasana
hatiku lagi baik hari ini.”
“Apa? Apa ada sesuatu
yang baik terjadi? Apa kau sudah punya pacar sekarang?”
Aku merasa kalau dia
terus menggangguku belakangan ini. Terkadang, aku juga ingin mencoba
menggodanya seperti ini.
“Aku tidak tahu bila
punya pacar bisa dianggap sebagai『 hal yang baik 』, tetapi Senpai
salah.”
Dia menghindarinya
dengan mulus.
Selain itu, dia
melakukannya seperti biasanya aku menghindari jebakannya.
“Memang ada benarnya
juga apa yang kau bilang tadi.”
Ada yang bilang kalau
punya pacar saat berstatus pelajar, memiliki kemungkinan sangat kecil untuk
bisa bertahan sebagai pasangan sampai menikah, belum lagi tetap menjadi pasutri
seumur hidup setelah itu. Yah, setidaknya mungkin begitulah biasanya.
“Iya ‘kan ~”
Kouhai-chan terkekeh.
“Lalu apa yang
terjadi?”
“Sebenarnya, aku
menonton TV pagi ini.”
Apa?
“Zodiakku ada di
peringkat pertama hari ini!”
“Jadi itu cuma ramalan
biasa!”
“Warna keberuntunganku
tampaknya merah tua. Lihat ini!”
Dia mengeluarkan sapu
tangan merah-gelap? Oranye? dari tasnya, dan menunjukkannya padaku.
“Meski aku tidak
terlalu peduli dengan sesuatu yang namanya ramalan, sih.”
“Yah, pada dasarnya kau
tidak harus percaya, tapi mungkin masih berguna saat kau menghadapi masalah,
‘kan?”
Dia memiringkan
kepalanya sedikit, dan terus melanjutkan.
“Begini, ketika aku
kebingungan dengan warna mana yang harus digunakan, peringkat ramalan akan
memberitahuku kalau 'ini adalah warna
keberuntunganmu ☆, dan hal tersebut
memberiku semacam ketenangan pikiran juga.”
“Hoo ー”
“Apakah kamu
terkesan? Kamu bahkan boleh memujiku, loh?”
“Ya
ya. Kouhai-chan luar biasa, sangat menakjubkan.”
Aku mengatakannya
dengan nada monoton.
“Beneran deh, Senpai
sama sekali tidak bisa jujur.”
“Aku memujimu dengan
jujur, oke.”
“Di situlah kamu tidak
jujur sama sekali, oke!”
u Sudut Pandang si Kouhai u
“Baiklah, ini adalah 『 pertanyaan hari ini 』dariku, Senpai.”
Aku tidak menanyakan
hal yang ekstrim sekarang.
Aku berpikir untuk
menanyakan sesuatu sederhana yang dapat aku tanyakan sesuai dengan suasana
sekarang, namun tetap penting.
“Senpai, kapan ulang
tahunmu?”
“Kau ingin tahu hari
ulang tahunku supaya kau bisa melihat zodiakku, ya.”
“Ya itu betul.”
“Ulang tahunku tanggal
27 bulan ini.”
Hmm.
“Karena sekarang bulan
Oktober, jadi zodiak Senpai Libra? Ah, tapi tanggalmu berada di akhir
bulan, jadi Scorpio?”
“Ya.. Scorpio.”
“Zodiak yang sempurna
untuk senpai! Rasnya seperti ada satu jarum di perutnya ♪ “
“Kau pasti berpikir
seperti itu terhadap rasi bintang lain juga, ‘kan!”
“Tidak, tidak. Aku
pikir itu sempurna sekali.”
“Tidak mungkin, ini
pasti berbeda.”
“Ngomong-ngomong,
ulang tahun Senpai sudah dekat, ya. Umm, Senpai akan menginjak umur 17
tahun, ‘kan?”
Umurku sekarang 15
tahun, jadi senpai seharusnya sudah 17 tahun sekarang.
“Tapi aku masih belum
punya hak buat ikut pemilu.”
“Itu benar. Aku
akan merayakan ulang tahunmu nanti, dengan memberimu permen.”
“Bukan kue, tapi
permen?”
“Aku akan menghujanimu
dengan badai permen!”
Ketika aliran
pembicaraan berkembang dengan tepat, tanpa aku sadari, aku menumpahkan
kata-kata itu dari mulutku.
Aku merasa sudah
terinfeksi dengan bahan lelucon membosankan senpai.
“Kedengarannya
menyakitkan. Kau juga bisa melakukannya dengan jajanan lain, seperti arare
pada Girl's Day.” (TN : Arare adalah rice
cracker manis untuk Girl's Day di Jepang. Berwarna-warni, lucu, dan manis
(?), Kau dapat membaca lebih lanjut di sini:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Arare_(food))
“Kalau begitu, aku
akan memberimu itu juga. Ditambah dengan arare, itu akan menjadi badai
asli!”
“Entah bagaimana, aku bahkan
tidak mengerti apa yang kita bicarakan.”
“Aku
juga. Ngomong-ngomong, aku akan merayakannya dengan Senpai!”
“Ada apa dengan
perasaan ini? Meski kau mau merayakannya untukku, entah kenapa aku tidak
ingin menghargainya.”
“Aku akan mengucapkan
selamat dengan sepenuh hati!”
“Aku akan menunggunya
tanpa harapan.”
“Iya. Tolong
jangan mengharapkan apa pun.”
“Apa itu sesuatu yang
bisa kau katakan sendiri?”
Itu mengingatkanku,
kenapa aku menanyakan zodiaknya?
Ah benar Ehh,umm
peringkat Scorpio hari ini adalah ... mana mungkin aku bisa mengingatnya, jadi aku
akan memeriksanya dari foto yang aku ambil dengan smartphone-ku.
Hmm.
“Senpai, omong-omong,
Scorpio berada di peringkat delapan hari ini.”
Itu adalah peringkat tengah-tengah.
“Terlalu rendah untuk
membuatku merasa bahagia, dan ada juga beberapa zodiak di bawah peringkattku untuk
membuatku merasa sedih. Bagaimana Kau ingin aku bereaksi?”
“Reaksi begitu saja sudah
cukup.”
Tambahan.
“Jika kita mengambil
perbedaan dari peringkat kita, kita akan mendapat tujuh keberuntungan! Itu
berarti, hubungan senpai denganku hari ini beruntung, tahu?”
“Sungguh terobosan
baru untuk melihatnya. Memangnya seberapa mujurnya hubungan yang
beruntung?”
“Aku yakin pasti ada
sesuatu yang baik.”
“Misalnya?”
“Aku bisa mendapatkan
permen lebih mudah dari biasanya.”
“Aku tidak membutuhkannya. Itu
malah jadi sial bagiku.”
“Jika hujan turun, aku
bisa bernaung di payung senpai.”
“Kau selalu membawa
payung lipat, bukan?”
“Aku takkan menggodamu
hari ini.”
“Kau langsung
melakukannya segera saat kita bertemu!”
“Mungkin cuma itu
saja?”
“Dari penjelasanmu, aku
sepenuhnya mengerti bahwa tidak ada yang berubah dari biasanya.”
Tepat
sekali. Seperti biasa.
Aku yakin yang
beruntung adalah bagaimana hubungan kita yang biasa masih bisa berlanjut
seperti ini.
u Sudut Pandang si Senpai u
“Lalu, apa zodiak
Kouhai-chan? Aku tidak berhasil memintamu sampai akhir. Ini adalah 『pertanyaan hari ini』dariku.”
“Zodiakku
Sagitarius. Aku lahir pada 12 Desember.”
“Sungguh lineup yang cantik.”
Tidak mungkin bocah berperut hitam semacam ini lahir pada
barisan tanggal yang begitu cantik. ( TN : Istilah ini biasanya
digunakan untuk menggambarkan seseorang yang diam-diam bersifat jahat / licik /
manipulatif, karena kau hanya akan tahu bahwa orang itu berperut hitam setelah
dimakan! (Dari FNU))
“Ulang tahunku bersebelahan
dengan senpai ♪”
“Eh, begitu ya?”
Akhir Oktober dan
awal Desember.
Dari sudut pandang
zodiak kami, sepertinya kami adalah tetanggaan.
Aku tidak tahu apakah
mereka dekat atau jauh, jadi itu mungkin cara yang sempurna untuk menggambarkan
hubungan kami saat ini.
“Tapi dari semua
zodiak yang ada, Kita adalah Sagitarius dan Scorpio, ya ...”
“Memangnya kenapa?”
“Tidak ada apa-apa.”
Setidaknya akan jadi
lebih baik jika zodiak kami terbalik.
Kouhai-chan adalah
Sagitarius, dan aku Scorpio.
Itu mungkin bukan
karena ulah takdir yang jahil, tetapi kebetulan di dunia ini kadang-kadang
terjadi dengan sangat baik.
“Ehhh, aku jadi penasaran,
nih.”
“Itu sebabnya aku
mengatakan itu bukan apa-apa.”
Bahkan ketika aku
mengalihkan pandanganku, Kouhai-chan terus mengikuti arah pandanganku.
“Ayolah beritahu
aku.”
“Ngga mau. Jika kau
benar-benar ingin aku memberitahumu, gunakan saja 『pertanyaan hari ini』.”
“Aku sudah
menggunakannya tadi.”
“Kalau begitu itu
TIDAK. Kau bisa menanyakannya besok.”
“Aku yakin senpai akan
membuat-buat sesuatu yang payah saat aku bertanya besok.”
Tentu saja aku akan
melakukan itu.
“Tolong beritahu
aku. Jika senpai tidak mau, aku akan menggelitik punggungmu lagi, loh?”
Ehhh. Apa?
“Kau tidak adil.”
“Aku perlu melakukan
ini agar senpai menurut, oke?.”
Kouhai-chan meraih
bahuku, dan dia mencoba memutar tubuhku 180 derajat.
Karena kami sedang berada
di kereta, dia tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga, tetapi dari pose kami,
sepertinya dia melakukannya.
“Ayolah,
senpai? Menyerah saja.”
Jika kami melakukan
lebih dari ini, kami pasti akan menimbulkan masalah bagi orang-orang di sekitar.
Alasan mengapa aku
tidak mengatakannya adalah karena aku merasa sedikit malu, tapi sepertinya
lebih baik aku memberitahunya saja.
“Ya ya. Aku akan
berbicara sekarang, jadi lepaskan aku dulu.”
Dia lalu melepaskan
tangannya.
“Apa kau terbiasa
dengan rasi bintang?”
“Yah lumayan.”
“Apa bintang paling
cerah dalam rasi bintang Scorpio?”
“Jika aku tidak salah,
itu Antares.”
“Tunggu, bukannya kau
tahu banyak tentang itu!”
Lagian, kami sudah mempelajarinya
di SD. Setelah mempelajari Altair, Deneb, dan Vega, kami akan menghafal
bintang paling terang di rasi bintang.
Di musim panas, lebih
mudah untuk mengamati bintang-bintang, jadi itu adalah waktu yang tepat untuk
secara bebas meneliti mereka.
“Lalu, apa bintang
paling terang di konstelasi Sagitarius?”
“Tidak ada satupun.”
Bintangnya yang
paling terang bahkan bukan bintang kelas dua.
“Benarkah? Rasanya
sangat nyebelin aku kalah dari senpai untuk yang satu ini, tapi apa boleh buat. Jadi,
bagaimana dengan Antares?”
“Kau tidak harus fokus
tentang hal itu.”
Ya. Meskipun itu
poin utamanya. Tentu saja, aku hanya mengatakannya di dalam hatiku.
“Kita baru saja bilang
kalau Sagitarius dan Scorpio adalah tetangga, ya?”
“Iya.”
“Apa kau tahu pose
seperti apa yang dilakukan Sagitarius?”
“Err, lihat, pose
seperti『 Sakit ...! 』?”
Dia meletakkan
tangannya di dahinya, dan membuat pose seolah-olah dia dihantam sesuatu.
“Tidak mungkin.”
“Seperti yang kuduga,
itu salah, ya.”
“Itu salah. Ini
adalah penembak dengan busur, dan Ia membuat pose 'membidik busurnya'.”
Sebenarnya, makhluk
yang sering digambarkan sebagai Sagitarius adalah Centaurus, tapi bukan itu subjek
utamanya. ( TN : Makhluk setengah manusia setengah
kuda)
“Iya.”
“Bagian yang terpenting
adalah ke mana busurnya diarahkan,”
“Apa itu ke Scorpio?”
Seperti yang
diharapkan dari Kouhai-chan, dia langsung mengerti.
Tetapi dengan begini,
mungkin aku bisa memanipulasi ke mana arah pembicaraan ini?
“Ya. Ini mirip
seperti Pemanah memiliki hak untuk membantai Scorpio. Bukankah itu terdengar
mirip seperti hubungan kita?”
“Tapi aku tak berpikir
kalau aku yang mendominasi.”
“Kau bahkan memaksaku
untuk berbicara sekarang, bukannya bukti itu saja sudah cukup ...”
“Jadi itu yang ingin coba
dikatakan Senpai,ya. Seperti yang kuduga, untung saja aku tidak
menggunakan 『pertanyaan hari ini』.”
“Iya tah?”
Aku juga senang dia
tidak menggunakan 『pertanyaannya』 untuk ini.
Sebenarnya, masih ada
kelanjutan dari cerita ini.
Tujuan dari busur
Pemanah adalah untuk bersinar di langit malam musim panas dan membuatnya merah
cerah, lalu menembak sempurna melalui hati Scorpio.
Seperti bagaimana
hubungan kami, Kouhai-chan membuat hatiku menjadi miliknya, dan aku benar-benar
senang aku tidak harus mengatakannya.
Aturan
"pertanyaan" adalah menjawab dengan jujur tanpa menyembunyikan apa pun, jadi
karena dia tidak menggunakannya, aku bisa berhenti mengatakan kebenaran di
tengah jalan.
Ketika aku
mengingatnya di rumah, aku terlalu malu untuk bisa memikirkan hal-hal tersebut,
dan berguling-guling di atas kasur tempat tidur.
Ya. Aku senang.
Benar-benar sangat
senang.
vvvv
Ketika aku mengambil
kotak pensil dan buku teks dari tas di kamarku sendiri, aku tiba-tiba teringat.
Kemarin Kouhai-chan
melakukan banyak hal, tetapi dia tidak mengatakan “Trick atau Treat” hari ini. Rasanya sangat
mengecewakan.
Meskipun aku sudah
menyiapkan permen di tasku ...
Biarlah, toh bulan Oktober
baru saja dimulai. Ketika aku lupa tentang itu, dia pasti akan menjebakku
lagi.
Sampai saat itu,
mending aku simpan saja di tasku.
Hal
yang kuketahui dari Senpai-ku, nomor ⑱
Sepertinya hari ulang
tahunnya akan segera tiba. Aku harus merayakannya !