Chapter 19 – Senpai, Apa golongan darahmu?
u Sudut Pandang si Senpai u
“Selamat pagi.”
Sekarang adalah hari
Kamis. Setelah melewati hari kerja konyol dua kali lagi, ada tiga hari
libur berturut-turut yang akan menungguku.
“Ah, pagi.”
“Selamat, scorpio
menduduki peringkat pertama hari ini.”
“Apa kau menonton ramalan
itu setiap pagi?”
Baru-baru ini,
orang-orang rumah menonton 『Ohayo Nippon』, dan mereka tidak
punya acara ramalan keberuntungan. (TN : Acara berita di
jepang)
“Ah tidak. Aku
menontonnya karena kita kemarin membicarakannya. Senpai bisa menganggap
hari ini sebagai inersia kemarin. Aku belum mengubah saluran tv pagiku.”
“Jadi, apa peringkat
Sagitarius hari ini?”
“Uu ... Kenapa kamu malah
menanyakan itu sih? Zodiakku berada di peringkat ke-11.”
“Jika kau
menggabungkannya dengan milikku, itu akan menjadi 111. Kita berhasil, ya. “
“Tapi kita tidak bisa
memanggil polisi atau pemadam kebakaran dengan nomor 111 ...”
“Terus, apa yang bisa kita
panggil dengan nomor 111?”
“Apa Senpai ingin aku
mencoba memanggilnya?”
Kouhai-chan segera
mengeluarkan smartphone-nya setelah menganjurkan itu.
“Tunggu, tunggu,
tunggu! Apa yang akan kau lakukan jika itu nomor darurat?”
“Hmm…ada benarnya juga ...”
Ketika ada sesuatu
yang tidak diketahui, tanyakan saja pada Embah
Google. Nnn, heee.
“Sepertinya nomor
tersebut akan terhubung ke telepon hantu.”
“Apa..…”
“Baiklah, ayo kita
coba saja.”
“Aku tidak mau
memanggil hantu. Senpai saja yang melakukannya.”
“Bukannya kau sendiri
yang pertama kali membicarakan nomor itu?”
“Keretanya akan segera
tiba, jadi tidak ada waktu untuk memanggilnya sekarang.”
“Ini akan berakhir
dengan cepat.”
“Aku akan mempercayai
Senpai, oke?”
Jari-jari Kouhai-chan
memencet tombol angka di layar smartphone-nya, yang belum terlalu sering
digunakannya.
Sehabis itu, dia
mendekatkan smartphone ke telinganya.
“Nn?”
Aku sudah memeriksa
apa yang akan terjadi pada akhirnya, tapi setelah aku memikirkannya, aku tidak
tahu bagaimana prosesnya.
“Dikatakan bahwa 'tes
koneksi telah berakhir', Senpai. Lihat.”
Kouhai-chan yang
masih mendengarkan sisi lain telepon mendekat ke telinga kananku sehingga aku
bisa mendengar suara di smartphone-nya juga.
Kuharap Kouhai-chan
bisa menghentikan kebiasaannya yang mendadak mendekatiku karena aromanya sangat
wangi. Suasana jadi aneh, oke!
... Jawaban dari
nomor yang dipanggil, jelas mengatakan tes koneksi sudah berakhir.
Menurut informasi di
internet, mereka pasti menelepon balik ke ponsel kita untuk menguji koneksi.
Tapi sekarang mereka
bilang sudah selesai. Sekarang bagaimana, oi.
Aku penasaran apa mungkin
metode untuk setiap ponsel berbeda.
“Lihat, ini sudah
berakhir, ‘kan?”
Kalau sudah begini, aku
tak punya pilihan selain mengabaikannya.
“Eh, ah, ya.”
Dan kemudian kereta
pun tiba, jadi kami berdua masuk ke gerbong kereta.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Aku takut karena
Senpai bilang kepadaku kalau nomor itu adalah nomor hantu.
Tapi sepertinya, itu
cuma sekedar nomor tes koneksi ya.
Aku benci yang
namanya seram-seram, oke. Beneran.
“Sekarang.”
Senpai masih terlihat
agak linglung, dan menatap smartphone-ku, tapi biarlah.
“Kemarin kita membahas
tentang rasi bintang, jadi hari ini ayo kita berbicara mengenai golongan darah,
senpai.”
“Kenapa kita berbicara
tentang topik okultisme lagi ...”
Yah, ini masih termasuk
dasar. Malahan, diriku yang belum menanyakan hal ini sampai sekarang
bahkan lebih misterius lagi menurutku.
“Ini adalah『 pertanyaan hari ini 』dariku. Senpai. apa
golongan darahmu?”
“Aku tipe-O.”
“Ah, ini tipe yang
itu, kan? Meski tipe ini bisa ditransfusikan ke tipe darah mana saja, tapi
mereka tidak dapat menerimanya dari orang lain selain dari sesama tipe-O. Sungguh
menyedihkan sekali, senpai.”
“Tidak hanya aku, tapi
kau terlalu kasar terhadap semua orang tipe-O dari seluruh negeri ini!”
“Kepribadian seperti
apa yang dimiliki tipe-O?”
“Sepertinya ada
artikel yang membahas mengenai bagaimana ramalan keberuntungan melalui golongan
darah adalah omong kosong.”
“Yah, aku juga
berpikir begitu. Mana mungkin ada sesuatu yang bisa diputuskan seperti
itu.”
“Terus kenapa kau
masih bertanya kepada orang lain ...”
“Itu juga benar.”
Pembicaraan kami
menjadi tenang sementara waktu.
“Lalu, ini adalah『 pertanyaan hari ini 』dariku. Kouhai-chan
juga, apa golongan darahmu?”
Oh senpai. Sungguh
waktu yang tepat.
“Aku tipe AB, tipe karakter
langka!”
“Meski kau bilang
'langka', tapi masa ada kemungkinan sekitar 10% dari mereka, tahu.”
“Tapi 10% juga sekitaran
SR, ‘kan??” (TN : Super Rare,
istilah gacha, bagi yang sering main gim gacha pasti paham :v gacha lu ampas, mas)
“Memang sih.”
Itu sebabnya, golongan
darahku juga agak jarang.
“Itu berarti aku bisa
menerima darah senpai, tapi tidak bisa melakukan yang sebaliknya.”
“Bahkan aku masih
dieksploitasi pada aspek ini, ya ...”
Senpai memalingkan
wajahnya ke arahku, dan mengajukan pertanyaan lain.
“Apa kau pernah
mendonorkan darahmu sebelumnya, Kouhai-chan?”
“Tidak pernah. Pertama-tama,
memangnya aku boleh melakukannya pada usiaku saat ini? Lagian, donor darah
mempunyai kesan seperti orang dewasa.”
“Kau seharusnya bisa
melakukannya setelah berumur 16 tahun ... Ah, kau masih 15 tahun, ya.”
“Bagaimana denganmu,
senpai? Apa kamu pernah melakukannya?”
“Nggak pernah juga.”
Hei, lantas kenapa
kau bertanya tentang itu, senpai?
“Lalu, saat aku
menginjak usia 16 tahun, ayo kita lakukan bersama-sama. Jika aku tidak
salah, ada pusat donor darah di sekitar sini.”
Aku pikir tempatnya
berada di dekat stasiun yang kami temui ketika kami pergi menonton film.
“Rasanya agak aneh
untuk mendonorkan darah kita bersama ...”
“Kamu tidak mau?”
“Yah, aku juga sedikit
tertarik dengan donor darah itu sendiri, jadi ...”
“Kemudian
diputuskan. Aku akan menantikannya!”
“Hoo”
u Sudut Pandang si Senpai u
Untuk beberapa
alasan, kami memutuskan untuk donor darah bersama. Karena kami akan
melakukannya setelah ulang tahun Kouhai-chan, berarti nanti pada bulan Desember. Rasanya
akan menyenangkan bila melakukannya di liburan musim dingin ...
“Senpai adalah tipe-O,
dan aku tipe-AB. Jika kita punya anak, mereka akan menjadi tipe-A atau
tipe-B, iya ‘kan~ ♪ “
!!!!?????
Oi, jangan mengatakan sembarangan
begitu! Karena saking terkejutnya, aku langsung tersedak.
“A-Anak !?”
“Iya. Kelasku
mempelajari tentang makhluk hidup baru-baru ini. Tipe-O pasti tipe OO,
jadi anak kita akan menjadi tipe-A atau tipe-B, tergantung dari diriku.”
Omong-omong, aku
ingat mempelajari sesuatu seperti itu tahun lalu, tentang bagaimana golongan
darah akan ditentukan.
Tapi, uh, ah, kenapa
kita berbicara seolah-olah Kouhai-chan dan aku akan mempunyai anak?
Aku hanyalah siswa
SMA biasa yang polos, dan topik ini terlalu merangsang bagiku. Melirik
wajah Kouhai-chan (aku terlalu malu
sampai-sampai tidak bisa menatap langsung ke matanya), raut wajahnya masih
sama seperti biasa, seolah-olah dia tidak mengatakan sesuatu yang aneh.
“Tepat
sekali. Itu akan menjadi AO atau BO, ya.”
Aku sendiri sudah tidak
mengerti apa yang aku katakan.
Tolong sadari
perasaan tidak nyaman yang sedang aku rasakan saat ini, aku mohon.
“Err, apa aku boleh mengatakan
sesuatu, Kouhai-chan?”
“Tentu, ada apa?”
“Apa kau sadar mengenai
apa yang barusan kau bicarakan tadi? Mengatakan sesuatu seperti mempunyai
anak denganku, bukannya itu agak ... eh, lebih dari halus, aku pikir itu adalah
topik sensitif.”
“Iya?”
Kouhai-chan
mengedipkan matanya karena terkejut, dan memasang wajah seolah-olah tidak
menyadari apa yang dia katakan.
Bulu matanya yang
panjang berkedip beberapa kali di depan matanya yang jernih.
Dan kemudian, wajah
Kouhai-chan langsung merah padam.
“A-Aku tidak bermaksud
seperti itu! Aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi jika senpai dan
aku punya anak secara akademis, oke! Senpai cabul! Mesum! Tidak
bermoral! Bejat! Dan juga, bodoh!”
Wah, wahhh.
Kata-katanya agak
menistai hatiku yang murni secara berlebihan.
“Kenapa kamu mengatakan
itu, senpai. Padahal aku berbicara dengan serius, dasar ...”
Dia benar-benar hanya
membicarakannya, ya. Tapi aku sendiri tidak bermaksud seperti itu.
“Tolong bertanggung
jawab!”
“Kenapa aku harus
bertanggung jawab?”
“Senpai harus
bertanggung jawab karena sudah mempengaruhi hal-hal mesum ke dalam pikiranku!”
“Apa-apaan itu.”
“Oke, berbalik ... Tidak,
tolong hadapkan punggungmu ke arahku.”
“Eh?”
Dia membalikkan
tubuhku, dan aku merasakan sensasi aneh di punggungku.
Area sekitar pinggangku
menggigil, dan leherku memiliki perasaan asing yang mengalir ke otakku.
“Baik. Dengan begini,
aku akan memaafkanmu, senpai.”
“Bukannya kau yang
seharusnya meminta maaf?”
“Apa kamu masih
mengeluh?”
“Tidak.”
Tidak ada keadilan di
dunia ini.
Kenapa aku harus
digelitik ...
“Tapi, senpai akan
tahu kalau aku selingkuh, ‘kan? Akan buruk jika kita mempunyai anak dengan
tipe AB.”
Aku merasa ingin
muntah lagi setelah mendengar itu.
Tapi, Kouhai-chan juga
sama tidak aman, karena wajahnya masih benar-benar merah.
“Hentikan menghancurkan
diri kita sendiri ...”
“Itu karena senpai
mengacaukanku, jadi aku mengatakan itu untuk membalas dendam!”
Aku tak berpikir aku
melakukan kesalahan hari ini.
Ketika aku melihat
penampilan malu Kouhai-chan, bibirnya yang indah memasuki bidang penglihatanku,
dan memikirkan bagaimana kami melakukan percakapan semacam ini, suasananya
menjadi agak aneh.
Lebih dari ini rasanya
tidak baik. Aku mengalijkan pandanganku, dan mengeluarkan buku dari tas.
Aku tidak bisa
melakukan ini lagi. Itu saja untuk hari ini.
Tetapi, setiap kali aku
membalik halaman, aku terus melirik dari bukuku, dan isinya tidak masuk ke
kepalaku sama sekali.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor ⑲
Sepertinya, golongan
darahnya adalah tipe O.