Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 54



(Catatan penerjemah: Chapter ini mungkin lebih masuk akal setelah membaca artikel ini. https://ohayojepang.kompas.com/read/1478/ini-makna-musim-gugur-bagi-orang-jepang?page=all)
u Sudut Pandang si Senpai u
 “Sudah musim gugur, ya.
Bukannya sudah musim dingin, ya? Cuacanya sangat dingin.”
Berbicara tentang musim gugur, bagaimana pendapatmu, Senpai?
Tentu saja ini musim untuk membaca.
Aku akhirnya mulai membaca buku yang aku beli di Jimbocho.
Rasanya sangat menjengkelkan untuk memiliki buku yang belum aku baca menumpuk sebanyak itu. Meski begitu, aku senang bisa menenggelamkan diri untuk membacanya. Aku juga membawa dua buku di tasku hari ini.
Tapi karena ada Kouhai-chan di depanku, aku merasa tidak ingin membaca bahkan satu buku pun.
Tidak, ini pasti musim nafsu makan!
Bagaimana dengan olahraga?
Bukannya kita baru saja mengikuti pekan olahraga beberapa waktu yang lalu?
Tapi kau juga makan setiap hari, ‘kan.
Jika kamu mengatakannya seperti itu, Senpai juga membaca setiap hari, bukan?
Sambil berargumen sia-sia seperti itu, angin pagi bertiup melalui jendela kereta.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Apa yang ingin aku bicarakan bukanlah buku atau olahraga, tetapi makanan.
Ini musim gugur, musim gugur.
Kenapa kau mempromosikan musim gugur sampai segitunya?
Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.
Yah, sebenarnya bukan sesuatu yang penting, sih.
Aku hanya berpikir bahwa aku harus menanyakan ini sebelum musim gugur berakhir.
Bukannya kau selalu punya sesuatu untuk ditanyakan?
Kalau dipikir-pikir lagi, aku selalu mulai berbicara tentang sesuatu yang relevan dengan pertanyaanku hari itu.
Memangnya ada yang salah dengan itu?
Aku tidak bilang kalau itu salah.
“Kemudian…”
“Tunggu.”
Ketika aku mencoba mengajukan pertanyaan yang sudah aku persiapkan sejak kemarin, Senpai malah menghentikanku.
Aku kira. Tentang itu, ya?”
Rupanya, Ia akan menebak apa pertanyaanku.
Ini tentang selera makan pada musim gugur , kan? Selera musim gugur, kan? Maka sudah jelas.”
Hoo?
Apa itu mudah ditebak? Yah, Baiklah
Perang Jamur dan ...
“Ya, ya. Jawabanmu benar, kamu tidak perlu menekankannya lagi, Senpai.”
Apa yang mereka sebut take no ko dalam bahasa Inggris? Bamboo baby?” (TN : Itu nama merek makanan ringan di Jepang)
Sangat disesalkan kamu tidak bisa menggunakan kata 'bamboo boy' di sini. Kedengarannya lebih baik.”
Usai bilang begitu, Senpai mulai mencarinya di smartphone-nya.
Hee, mereka disebut 'Bamboo Shoot', atau 'Bamboo Sprout'.
Rebung, ya. Begitu rupanya.
Sangat disesalkan bahwa “bayi” senpai juga tidak dapat digunakan.

u Sudut Pandang si Senpai u
Jadi, ini adalah 'Pertempuran Hebat antara Jamur dan Bambu', ya?
(TN : Pertempuran antara dua merek makanan ringan dari perusahaan yang sama, ki no ko dan take no ko. Keduanya sama, hanya nama dan bentuknya yang berbeda xD https://ja.m.wikipedia.org/wiki/%E3%81%8D%E3%81%AE%E3%81%93%E3% 81% 9F% E3% 81% 91% E3% 81% AE% E3% 81% 93% E6% 88% A6% E4% BA% 89)
Ya. Itu untuk Pertanyaan hari ini . Mana yang kamu sukai Senpai, ki no ko (jamur) atau take no ko (rebung)?”
Jika dia cuma bilang untuk memilih “perang besar antara jamur dan bambu”, itu akan menunjukkan merek cokelat, namun dia tidak melakukannya.
Ada banyak jenis jamur, tau. Misalnya Matsutake, Shiitake, Maitake, Enokitake, Eryngii, dan kemudian ...”
Saat aku mengatakan lelucon konyol itu, Kouhai-chan menyadari kesalahannya.
Itu tidak terduga, senpai.
Bukannya kau terlalu lengah hari ini? Lagi pula, aku lebih suka rebung. Teksturnya yang renyah tidak bisa ditolak lagi.”
Eryngii juga renyah dan lezat, loh?
Namun, pertanyaannya berbeda, ‘kan?
Yah, itu benar.
Kouhai-chan menepuk tangannya.
Ayo kesampingkan itu dulu. Yang mana yang disukai senpai, Ki no Ko no Yama atau Take no Ko no Sato?”
“ Aku memilih 'Ki no Ko no Yama'.”
Eh!?
Yang itu punya lebih banyak cokelat.
Kouhai-chan di depanku mengerang.
Pertanyaan hari ini . Kouhai-chan, mana yang kau suka, Ki no Ko no Yama atau Take no Ko no Sato?”
Tidak ada pilihan lain selain Take no Ko.
Ha?
Take no Ko dianggap sebagai cookie. Itu fondasi mereka.”
Tapi Ki no Ko dianggap sebagai cracker, tau? Bukannys itu membuat ki no ko lebih enak?”
“Tidak, bagusan yang Take no Ko.”
Tidak baik. Dasar kami memang sudah berbeda dari awal.
Pertama-tama, bukannya Take no Ko punya jumlah kata lebih banyak? Lebih sulit untuk diucapkan, yang mana secara alami membuatnya lebih buruk.”
Ki no ko memiliki enam suku kata, dan take no ko no sato mempunyai tujuh suku kata. Ini terhubung dengan suku kata Jepang tujuh dan lima, jadi  tentus sajalebih baik.”
“Walau rebung belum sempurna? Karena rebung perlu tumbuh untuk menjadi bambu. Tapi jamur sudah dalam bentuk lengkap.”
Tapi kurasa tidak ada jamur yang lebih besar dari rebung, Senpai.
Bagaimana dengan Polyporaceae?
Jamur yang menempel di pohon, dengan permukaan rata.
Tapi yang satu itu sangat sulit jadi tidak bisa dimakan,
Oi oi, kau tahu itu, ya.
Rebung biasanya digunakan sebagai obat tradisional di Tiongkok. Khasiatnya baik untuk tubuh.”
“Itu tidak ada hubungannya dengan cokelat, Senpai.
“Masa bodo. Yang ingin aku tekankan adalah bahwa ki no ko lebih baik ketimbang Take no Ko dalam hal apa pun.”
Meskipun kami berdua memiliki perselisihan yang panjang, aku masih belum bisa meyakinkan Kouhai-chan sama sekali.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Kurasa perdebatan ini takkan mencapai kesimpulan, Senpai.
Usai turun dari kereta, aku menghadapakan wajahku ke arah senpai.
“Rasanya akan sangat buruk jika perdebatan ini diselesaikan, sih. Khususnya untuk Meiji(TN : Nama perusahaan)
Yah, itu benar, tapi ...
Ketika aku melirik sekilas ke toko-toko di depan stasiun, aku melihat sebuah toko dengan Ki no Ko dan Take no ko yang diatur sedemikian rupa.
Seharusnya masih ada waktu sebelum pelajaran dimulai. Meski aku baru saja sarapan, itu tidak apa-apa, kan? Dengan pemikiran begitu, aku membelinya.
Ini adalah usaha penghasutan.
Ucapku, berusaha menyembunyikan rasa maluku saat aku melemparkan cokelat ke mulut senpai.
Kamu bisa sedikit lebih bersikap manis kepadaku sekarang, Senpai.



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor (54)
Sepertinya Ia lebih suka Ki no Ko. 


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama