Prolog
“Jadi, aku berpikir untuk
membeli sikat gigi, tapi karena aku akan tinggal satu atap denganmu, aku mau
membeli sepasang sikat gigi. Jadi ... Ah, ini imut! Lihat ini! Jika kamu menggabungkan
keduanya, mereka jadi membentuk hati! Ayo ambil ini! Kita harus mendapatkan
ini!”
“Eh, Sensei !? Anda serius akan
membeli itu !?”
Mengabaikan reaksiku yang
terkejut, Sensei mengambil sikat gigi biru dan merah muda.
“Tentu saja?! Itu benar-benar
akan membuat kita merasa seperti kita hidup bersama. Dan juga, tolong jangan
panggil aku "Sensei" dengan keras. Seseorang mungkin mendengarnya ...
Hei, lihat itu! Cangkir ini juga lucu! Pegangannya terasa seperti menggenggam
tanganmu!”
Nama wanita ini, yang matanya
berbinar ketika dia melihat hal-hal lucu, adalah Sakurakouji Reina-san.
Wanita cantik ini memiliki
rambut panjang halus dan dada yang sangat menggairahkan. Namun, seperti yang
aku katakan sebelumnya dengan memanggilnya "Sensei", dia adalah guru
wali kelasku.
Terlebih lagi, biasanya dia
menggeraikan rambutnya panjangnya yang halus dengan memakai kacamata tipis,dan
mengenakan setelan ketat, tapi saat ini modenya yang santai adalah perubahan
180 derajat dari kesan biasanya.
Kau mungkin penasaran kenapa
Sensei dan murid biasa seperti diriku, membeli sepasang sikat gigi dan cangkir.
“Ayo, apa kamu mendengarku? Bila
terus lakukan itu, kamu tidak bisa mempertahankan status jadi pacarku, tahu?”
Sensei menggembungkan pipinya
dengan imut.
Itu benar, kita berdua menjadi sepasang
kekasih setelah keadaan tertentu, dan sekarang kita harus hidup bersama.
Jadi, hari ini kami datang ke
sini untuk membeli komoditas penting.
“Ma — Maaf soal itu, aku tadi
sedikit melamun ...”
“Ayo, itu menunjukkan kalau
tidak serius dalam hal ini. Ngomong-ngomong, kau terlihat sangat mengantuk
selama pelajaranku tadi, ‘kan? Dan juga, karena kita akan hidup bersama, aku
akan membantumu membimbing gaya hidupmu juga, oke?”
“Ehh !? Serius !?”
“Ya, aku benar-benar serius.
Kamu pikir aku ini siapa?”
“... Guru wali kelasku, Reina
Sakurakouji Sensei.”
“Aku senang kamu mengerti.
Sekarang, persiapkan dirimu.”
“…Iya.”
Aku dengan sedih menjatuhkan
bahuku, dan Sensei tersenyum dengan terkekeh. Melihat sisi Sensei seperti itu
membuatku tanpa sadar melembutkan ekspresiku.
Baru beberapa hari yang lalu aku
pikir dia adalah guru yang sangat menakutkan, jadi bisa akrab dengannya seperti
ini jujur membuatku bahagia.
Melihat senyumnya seperti ini
adalah sesuatu yang belum pernah aku lihat di sekolah.
Sensei lalu melihat sekeliling
di sekitar toko, dan berkata,
“Sekarang, kurasa kita sudah
membeli sebagian besar barang kebutuhan . Apa ada hal lain di sini yang kamu
tahu ... Hm?”
Hal yang menarik perhatian
Sensei adalah toko perhiasan di seberang jalan.
Aku memiringkan kepalaku,
kebingungan tentang apa yang terjadi. Sensei mengatakan sesuatu yang seperti
gumaman:
“... Ngh”
“Eh?”
Lalu….
“Ci — Cincin pasangan, kita
perlu cincin pasangan!”
“…Hah!? Tunggu, ehh !?”
Ci—Cincin pasangan !?
Ma—Maksud dia cincin yang itu!?
Benda yang dipakai sepasang
kekasih dengan inisial satu sama lain yang terukir pada cincinnya!?
Aku tak berpikir tempat seperti
itu akan berhubungan dengan hidupku sama sekali. Aku tidak pernah berpikir
untuk pergi ke tempat seperti itu.
Tapi Sensei terlihat serius
tentang ini. Dia tersipu dan malu-malu, tapi dia memiliki ekspresi seolah-olah
dia mengantisipasi hal ini terjadi. Dia berkata,
“It—Itu karena kita sepasang
kekasih, ‘kan !? Bukannya menurutmu aneh kalau kita tidak memiliki cincin atau
semacamnya !?”
“Tu— Tunggu, tunggu sebentar !?
Cincin pasangan agak keterlaluan, lho !? Sensei, apa kau beneran baik-baik saja
dengan ini !? Memakai cincin pasangan dengan seseorang seperti diriku !?”
“Ak — aku tidak keberatan! Aku
ingin mencoba membelinya setidaknya sekali!”
“Eh ...”
Aku ingin tahu apa ini benar-benar
baik-baik saja ...
Yah, dia sangat antusias
tentang hal itu, jadi kurasa itu baik-baik saja ...
“Sekarang, ayo pergi! Dan tentu
saja, kita akan pakai ukiran! Ah, boleh aku memutuskan ukirannya? Harus yang
lucu!”
“Tunggu, kita serius melakukan
ini !?”
“Ya! Aku benar-benar serius!”
Sensei meraih lenganku saat aku
masih dilanda rasa terkejut. Ini akan menjadi cincin pasangan pertama dalam
hidupku, dan lebih jauh lagi, pasanganku adalah Sensei, seorang wanita yang
sangat cantik. Cowok mana pun pasti sangat menantikan ini.
Meski mulutku terus bertanya,
"Serius!?", aku tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dari dalam
hatiku.
Tags:
Kawaii Fiance
Nice...lanjut.
BalasHapusMantap mantap
BalasHapusGas min
BalasHapusSetelah gue baca LN sebelah dan hati gue serasa terkoyak, gue memutuskan untuk nyari asupan gula disini
BalasHapusLanjott
BalasHapusLN yang mana bro?
BalasHapus