Otonari no Tenshi-sama Vol.4 SS 3 Bahasa Indonesia

Side Story 3 — Sesuatu yang Sangat ingin didengar oleh seorang Gadis

 

Amane ingat kalau ayah atau ibunya pernah mengatakan kalau lebih baik untuk memberikan pujian yang berlebihan jika Ia memperhatikan kalau ada seorang gadis yang berusaha untuk berpakaian bagus. Kedua belah pihak pasti akan merasa bahagia.

Mengesampingkan soal siapa yang mengatakannya, Amane sendiri menganggap kalau pernyataan itu tidak salah. Namun, itu cuma berlaku bagi gadis yang dekat dengannya.

“…Ada masalah apa?”

Amane berpikir dalam hati bahwa tidak baik menyerahkan segalanya pada Mahiru, dan menawarkan bantuan untuk membuat makan malam bersama. Oleh karena itu, Mahiru memergoki Amane yang sedang menatap bagian belakang kepalanya.

“Hm, tidak apa-apa, aku hanya berpikir kalau rambutmu terlihat berbeda dari biasanya.”

Amane sedikit penasaran dengan gaya rambut Mahiru. Gaya rambutnya tidaklah tidak aneh, tetapi rambut yang dikepang itu memberikan nuansa yang menggemaskan.

Pita besar berwarna merah anggur yang menempel pada pita rambut tampak menonjol.

“......Apa ini kelihatan aneh?”

“Aku tidak bilang kalau itu aneh. Aku ingat kalau kamu membelinya terakhir kali kita pergi bersama.”

“Kamu mengingatnya dengan baik. Aku belum pernah menggunakan pony hook ini sebelumnya, jadi aku ingin coba-coba menggunakannya. Karena aku sedang memasak, kupikir kalau aku harus berdandan sedikit.”

Mahiru tersenyum malu-malu setelah mengatakan demikian, “Gadis sangat suka berdandan dalam kehidupan sehari-hari mereka” dan Amane berpikir dalam hati sebelum memeriksa penampilannya lagi.

Pita yang agak kebesaran sudah memberi kesan masa muda, tetapi kain beludru merah anggur yang tenang menetralkan kemudaan yang berlebihan. Celemek yang dikenakan Mahiru hari ini memiliki warna yang sama, memberikan suasana elegan dan feminin.

“Gadis benar-benar berusaha keras untuk berdandan.”

“Fufu, aku cuma mengepang rambutku dan mengikatnya dengan bando. Ini tidak terlalu membosankan, iya ‘kan? Ada banyak alat sederhana yang bisa menciptakan tampilan yang modis.”

“Tapi memang benar butuh lebih banyak waktu dari biasanya untuk mencari tahu apa yang 'sederhana', kan? Aku masih terkesan. Selain itu, jepit rambut ini cocok dengan warna rambutmu.”

Memang benar kalau gadis-gadis akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk penampilan mereka ketimbang cowok, dan Amane mengagumi Mahiru atas upayanya yang tanpa henti di bidang ini.

“……Kamu memperhatikan detail seperti itu dan memuji orang-orang.”

“Hah? Itu bukan masalah besar. Aku bisa melihat perubahannya karena aku  melihatmu setiap hari ...... lebih baik bagi kita berdua untuk jujur ​​​​dan memberikan pujian karena kita memperhatikan upaya orang lain.”

Amane menyukai Mahiru, dan memperhatikan detail ini— mana mungkin dirinya bisa mengatakan kata-kata seperti itu, tapi Ia mengatakannya dengan cara yang agak ambigu dan bertele-tele. Usai mendengar itu, Mahiru tanpa sadar mengalihkan pandangannya.

“……A-Apa aku kelihatan imut?

Mahiru bertanya ragu-ragu, tatapan matanya melirik Amane dari waktu ke waktu. Amane tertawa terbahak-bahak ketika melihat tingkah menggemaskannya.

“Itu cocok untukmu dan kelihatan sangat lucu. Tapi kurasa aksesoris itu lebih condong sisi cantik daripada imut. Kupikir ada nuansa yang lebih tenang untuk kelucuan ini dari biasanya …… ​​

Ketika ditanya oleh seorang gadis tentang bagaimana pendapatnya, Amane harus menurut dan mencurahkan pujian apa pun di benaknya. Amane dengan patuh menjalankan nasihat orang tuanya, tapi Mahiru cemberut dan membenturkan kepalanya ke lengan atas Amane karena suatu alasan.

Dahinya menggeliat ke lengannya, menyebabkan Amane merasa khawatir karena takut mengacak-acak rambut yang sudah dia rawat dengan susah payah. Amane kemudian menebak bahwa dia tidak menggunakan tangannya saat sedang memasak.

Melihat bahwa Mahiru tidak santai tentang masalah kebersihan bahkan ketika sedang menyembunyikan rasa malunya, Amane diam-diam menertawakan dirinya sendiri saat Mahiru tidak mengangkat kepalanya, dan membiarkannya terus melakukannya.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama