Otonari no Tenshi-sama Jilid 5 SS 4

SS 4 — Mimpi Menakjubkan Mahiru

 

Pada malam setelah acara festival olahraga, Mahiru hendak bersiap-siap tidur saat dia menghembuskan napas perlahan seraya mencoba menenangkan kegembiraan yang masih berkutat di hatinya.

“... rasanya seperti mimpi.”

Gumaman tersebut sepertinya berbaur dengan napasnya. Dia meletakkan tangannya di depan dadanya sambil merasakannya kalau jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Itu bukannya karena dia tidak bisa tenang, tapi itu karena dirinya diliputi kegembiraan.

Mahiru akhirnya menjalin hubungan pacaran dengan Amane, cowok yang sudah dia cintai sejak lama, dan mereka akhirnya resmi berpacaran.

Hal ini merupakan pertama kalinya dalam 16 tahun kehidupan Mahiru bahwa dirinya menjalin hubungan dengan lawan jenis, dan pertama kalinya dia menyukai seseorang. Dia merasakan segala sesuatu yang terjadi dalam mimpi ini seperti lamunan yang angan-angan dirinya.

Lagi pula, dia berurusan dengan cowok yang terlalu waspada, sopan — singkatnya, Amane si penakut.

Begitu dia menyadari perasaannya pada Amane, Mahiru berusaha keras untuk menaklukkan hati Amane, tapi cowok itu sama sekali tidak pernah menanggapi atau tepatnya, tidak mau jujur. Amane benar-benar meningkatkan pertahanannya, berpikir kalau dirinya sama sekali tidak cocok untuk Mahiru.

Mahiru sendiri bukan orang bodoh dan mulai menebak perasaan Amane padanya, tapi dia tidak percaya diri kecuali Amane sendiri yang mengungkapkan perasaannya dengan jelas.

Pada akhirnya, Mahiru menjadi tidak sabaran dan memutuskan untuk mengambil langkah maju, tapi hasilnya cukup bagus. Mereka menyadari perasaan mereka satu sama lain dan mulai resmi berpacaran, hubungan mereka jelas untuk dilihat semua orang.

(Sekarang kita bisa tetap bersama secara terbuka di sekolah.)

Lagi pula, Mahiru sudah secara terbuka bertingkah akrab dengannya di hadapan semua orang, dan setiap siswa akan memperhatikan hubungan Mahiru dan Amane.

Bahkan di sekolah, dia selalu ingin bersama Amane. Amane dulu khawatir tentang bagaimana orang lain melihatnya, tapi tentu saja mereka akan dapat menghabiskan waktu bersama dengan santai.

(... Aku takkan pernah meninggalkannya.)

Mahiru tidak bermaksud menyerahkan Amane kepada siapa pun dan tidak berniat meninggalkannya sampai dia frustrasi. Mahiru menyadari bahwa dirinya seseorang yang posesif, tapi apa daya, karena dia menemukan seseorang yang sangat dia sukai, dan ingin menjadi tua bersamanya.

Hatinya dipenuhi gelombang kegembiraan ketika memikirkan hari-hari mendatang. Hatinya terasa geli, cenat-cenut, dan yang terpenting, bahagia. Meski tidak ada orang lain yang melihatnya, tapi Mahiru memiliki dorongan untuk memeluk boneka beruang di sebelahnya dan mengubur wajahnya di dalamnya.

Hanya memikirkan berjalan berdampingan dengan Amane sudah membuatnya merasakan sensasi malu namun gembira. Dia benar-benar percaya bahwa Amane tidak akan pernah melepaskan tangannya.

Mahiru membayangkan dalam benaknya adegan kebahagiaan yang mempesona yang tidak pernah dia bayangkan. Dia dengan lembut memejamkan mata dan pergi tidur, sembari ingin mengalami adegan bahagia itu secepat mungkin.

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama