Prolog
Akademi Kekaisaran sekarang sedang memasuki
masa liburan musim panas.
Bagi orang semacam diriku, orang yang
menjalani kehidupan yang bahkan tidak bisa disebutkan sebagai kehidupan normal,
ketika mendengar perihal liburan musim panas, akan jadi kepikiran soal pekerjaan
sambilan. Selama masa-masa ini, ada banyak pekerjaan sambilan yang berhubungan
dengan event-event musim panas, dan biasanya setiap hari aku bekerja memandu
pelanggan-pelanggan mengantre di bawah terik matahari.
Untuk kebanyakan anak SMA biasa, liburan musim
panas merupakan libur panjang menyenangkan yang dan dipenuhi dengan antusiasme
dan kegembiraan. Misalnya, mereka bisa fokus pada kegiatan klub, memperdalam
hubungan mereka dengan pacar, dan hal-hal khusus lainnya yang sejenis. Dapat
dikatakan bahwa ini merupakan kesempatan langka yang muncul setahun sekali
untuk menghabiskan waktu.
Aku yakin, teman masa kecilku yang selalu
bersamaku dari SD hingga kelas 1 SMA..., Yuri, pasti akan menghabiskan liburan
musim panas yang seperti itu lagi tahun ini. Dan berbeda dengan Yuri, tahun ini
aku tidak akan menjalani liburan musim yang normal seperti biasanya. Meskipun
untuk tahun ini, itu bukan dikarenakan kesulitan hidup yang kualami seperti
sebelum-sebelumnya.
“Kamu sudah siap, Itsuki-san?”
“Maaf, sebentar lagi!”
Aku buru-buru membalas Shizune-san yang
sedang menunggu di luar pintu.
Aku
memeriksa isi koperku. Baju ganti sudah, peralatan belajar sudah, beberapa
keripik kentang untuk menyenangkan suasana hatinya Hinako juga sudah. Cuman,
karena bungkusan keripik kentangnya sangat besar, jadi sulit bagiku untuk
menutup penutup koper. Kurasa aku akan membeli Keripik
Kentang lain di daerah lokal saja nanti, pikirku, memutuskan
untuk mengurangi satu keripik kentang.
“Baiklah, aku sudah siap!”
“Kalau begitu ayo kita berangkat. Mobil sudah
menunggu di luar.”
Aku menarik koperku dan keluar dari mansion
bersama Shizune-san.
Teriknya sinar matahari terasa cukup panas.
Namun, sinar mathahari yang menyilaukan itu membuat taman mansion Keluarga
Konohana terasa menjadi lebih berwarna daripada biasanya. Meskipun suhunya
sulit untuk dihadapi, pemandangan yang disebabkan ini tak dapat dibenci, ini
sungguh nuansa yang benar-benar khas dari liburan musim panas.
“Lama bangetttttttttttt....”
Di depan pintu masuk mansion, ada seorang
gadis berambut kuning dan mengenakan gaun putih yang rapi.
Konohana Hinako —dia adalah gadis aku urus.
Dengan total aset sekitar 300 triliun yen,
keluarga konglomerat yang dikenal oleh semua orang yang tinggal di negara
ini—Grup Konohana. Gadis itu adalah tuan putri dari grup tersebut, dan saat ini
dia tampak seperti dirinya akan meleleh kapan saja.
“Maaf, Hinako. Tapi ‘kan kamu bisa saja
menunggu di dalam mobil.”
“Aku tidak bisa berjalan... Gendong.”
“Digendong justru bikin tambah panas loh
nanti?”
“Kalau gitu gendong aku dipunggungmu.”
“Baiklah...”
Dengan begitu, aku menggendong Hinako di
punggungku. Tapi tetap saja, rasanya masih terlalu panas untuk melakukan kontak
dekat di bawah suhu seperti ini.
“...Panasnya.”
“Kamu mau turun?”
“...Enggak.”
Seperti dia merasa lebih baik jika dia
digendong seperti ini.
Tubuh Hinako ringan. Karenanya, aku bisa
menggendongnya ke mobil dengan mudah, cuman itu membuatku jadi tidak bisa
menarik koperku karena kedua tanganku jadi sibuk. Saat aku bertanya-tanya
tentang apa yang harus kulakukan tentang itu, dalam diam Shizune-san membawakan
koperku untukku. Aku pun menundukkan kepalaku untuk berterima kasih pada
Shizune-san, dan kemudian menggendong Hinako ke mobil.
Saat pintu mobil terbuka secara otomatis, aku
merasakan hembusan angin sejuk. AC-nya berfungsi dengan baik.
Aku pun menurunkan Hinako yang benar-benar kelelahan ke kursi belakang.
“Whoa..., rasanya seperti hidup kembali...”
“Kamu tidak suka musim panas, Hinako?”
“...Aku juga tidak suka musim dingin.”
Sepertinya entah musim apa pun selain musim
dengan suhu yang membuatnya merasa nyaman, dia tidak menyukainya.
“Baiklah, ayo kita berangkat.”
Saat Shizune-san mengatakan itu, mobil mulai
melaju.
Dengan menjadi pengurusnya Hinako—aku
terdaftar menjadi siswa di sekolah yang terhormat dan bergengsi, Akademi
Kekaisaran, dan sepertinya tahun ini aku juga akan mendapatkan liburan musim
panas khusus.
Siswa-siswi Akademi Kekaisaran memanfaatkan
liburan musim panas mereka dengan berbagai cara. Mereka-mereka yang akan
mengambil alih perusahaan besar atau terjun ke dunia politik di masa depan
tidak akan memiliki waktu istirahat yang lama. Beberapa orang memanfaatkan
libur panjang ini untuk membantu bisnis keluarga mereka, sementara beberapa
orang yang lain pergi berkeliling dunia untuk membuat koneksi yang akan
berguna suatu hari nanti.
Kali ini, kami memutuskan untuk mengikuti
kursus musim panas untuk belajar di tingkat yang lebih tinggi dari biasanya
demi masa depan kami.
“Itsuki..., sepertinya kamu
bersenang-senang?”
Duduk di sampingku, Hinako sedikit
memiringkan kepalanya.
“Yah, sedikit.”
Aku tidak bermaksud menunjukkan
kebahagiaanku, tapi sepertinya dia dengan mudah melihatnya.
Tujuan kami adalah Karuizawa, resor klasik
musim panas.
Kami ke sana sih untuk belajar, tapi..., aku
sangat bersemangat karena merasa seperti sedang dalam perjalanan untuk liburan.