Gimai Seikatsu Volume 13 Chapter Bonus Bahasa Indonesia

Bonus Cerita PendekHari Di Mana Aku Menjadi Ryou-Chin

 

Orang pertama yang memanggil Satou Ryoko dengan sebutan Ryo-chin adalah Narasaka Maaya. 

Pada musim semi kelas dua, saat bunga sakura sudah berguguran sepenuhnya. Akhir April. Dengan pergantian kelas, Ryoko yang kembali kehilangan teman dekatnya menjadi semakin pemalu dan mengasingkan diri di dalam kelas. 

Keinginan untuk tidak menonjol membuatnya hanya memperkenalkan namanya saat perkenalan diri, dan meskipun dia tahu akan merasa kesepian, dia tidak berhasil mendapatkan teman untuk makan siang bersamanya. 

Sebuah desahan jatuh ke dalam kotak makan siangnya yang berisi tamagoyaki. 

Ngomong-ngomong, Ryoko memakan bekalnya di kantin. 

Jika di kelas, makan sendirian akan terlihat mencolok── di tambah lagi di sini dia bisa mendapatkan teh gratis. 

Sambil mengunyah kombu yang direbus, Ryoko berpikir tentang bagaimana cara mengubah situasi ini. 

Meskipun dia sudah memahami peta distribusi teman di dalam kelas, posisi di kelas akan ditentukan oleh kelompok mana yang didekati, jadi dia harus berhati-hati dalam memilih target. 

Sampai di titik itu, dia menyukai ide tersebut. Ryoko adalah gadis yang sedikit suka berkhayal. 

“Apa di sebelah sini, kosong?

Dia mengangkat wajahnya mendengar suara itu. Senyuman cerah yang menawan itu hampir membuatnya menundukkan wajahnya secara refleks. 

Ah, itu…

Senyum alami yang terpancar dan sapaan itu datang dari Narasaka Maaya, yang dikenal sebagai siswa paling ceria dan komunikatif di kelas. Dia adalah siswa yang menduduki peringkat pertama dalam daftar teman yang ingin dimiliki Ryoko. 

“Umm, namamu Satou-san… kan?

Ya! Namaku Satou Ryoko! Zodiak favoritku adalah Virgo!" 

Virgo? Berarti kamu lahir di bulan September?

Ah, tidak, bukan begitu. Aku hanya menyukainya saja. Aku lahir di──" 

──Eh, aku tadi ngomong apaan sih

Ahaha. Jadi, kamu hanya menyukainya saja ya. Satou-san tuh menarik, ya. Jadi, aku boleh duduk di sini? 

Ah, silakan. Ya, tidak apa-apa.

Apanya yang tidak apa-apa? Dia sama sekali tidak mengerti. Ryoko merasa tertekan. 

Maaya tidak menyadari penurunan semangat Ryoko, dan setelah meletakkan nampan berisi kari udon di meja, dia duduk di sebelahnya. Kari udon? Betapa mengerikannya itu. Bagi Ryoko, memilih menu terlarang seperti itu, yang sulit dimakan tanpa menumpahkan kari, adalah hal yang sangat menakutkan. 

Begitu Maaya duduk, teman-temannya juga mulai duduk di sebelah dan di depannya

Tentu saja, semua orang adalah siswa dari SMA Suisei, tetapi ada beberapa wajah yang tidak dikenalnya, yang bukan teman sekelas. 

Satou-san, terima kasih ya~ Sudah mulai ramai, ya? Ayo, makan! 

Ryoko merasa panik ketika dikelilingi oleh empat gadis termasuk Maaya. Dia tidak bisa makan dengan tenang di tengah kelompok yang bersinar seperti ini! 

Apa boleh buat. Dia harus segera makan dan kembali ke kelas. Dengan pemikiran itu, Ryoko berusaha memaksimalkan kemampuan penyembunyiannya. Dia berusaha untuk menjadi batu di pinggir jalan. Ini adalah pemikiran seorang penyendiri

──Ayase-san itu keliahatan menakutkan, ya? 

Dia terkejut dan mengangkat wajahnya. Hmm, apa yang baru saja mereka katakan… 

Apa yang sedang kamu bicarakan?

“Habisnya, Maaya juga berpikir begitu, kan?

Teman-teman Maaya membicarakan seorang teman sekelas bernama Ayase Saki (tentu saja, Ryoko mengingat semua nama lengkap teman sekelasnya. Dia berusaha keras mengingatnya agar siap jika ada yang menyapanya. Meskipun sejauh ini belum pernah berguna). 

Ayase Saki adalah gadis tangguh dengan rambut panjang yang diwarnai cerah, kuku yang terawat, dan aksesori yang bergaya. Dia adalah sosok wanita dewasa yang berbeda dari diri Ryoko yang masih anak-anak, dan Ryoko sangat mengaguminya. Dia berada di peringkat kedua dalam daftar orang yang ingin didekati. 

Sepertinya percakapan itu berkaitan dengan Ayase Saki. 

Ryoko juga menyukai gosip, tapi tidak menyukai pembicaraan yang membicarakan orang lain di belakang mereka. Gosip yang disukai Ryoko adalah tentang siapa yang berpacaran dengan siapa. Dia sangat menyukai cerita cinta. Karena zodiak favoritnya adalah Virgo. 

“Cukup sampai di situ saja. Karena itu juga salah Chobi.

Eh~? wajah Chobi, yang bernama Inomata Miko, tampak tidak puas. Dia dipanggil Chobi karena namanya Ino-Miko. Itu adalah nama yang diberikan langsung oleh Maaya. Ryoko merasa iri. 

“Kamu jelas-jelas menghalanginya karena berdiri di pintu keluar, Maaya menasihati temannya dengan nada tegas. 

Namun, segera setelah itu, dia dengan lembut menambahkan, Yah, aku juga kadang melakukannya, jadi tolong ingatkan aku saat itu. Boleh saja kalau mau menendangku. Dia tidak lupa untuk mencairkan suasana. Orang seperti inilah yang bisa disebut sebagai komunikator sejati, pikir Ryoko. Dia sangat ingin berteman dengan orang ini. Hmm? Eh, apa dia baru saja memanggil namaku? Ryoko mengangkat wajahnya. 

Jadi, eh, Satou-san, apa kamu mau ikutan ke karaoke?

Ketika dia muncul dari lautan pikiran, percakapan sudah berjalan, dan dia diundang untuk karaoke setelah sekolah. 

Ah, eh, itu… dia mau pergi. Ingin pergi. Pasti akan pergi. Namun, kata-kata itu tidak keluar. 

Aku takkan memaksamu, tapi jika Ryou-chin datang, rasanya pasti lebih menyenangkan.

Ryou-chin!?

“Namamu Satou Ryoko-san, kan? Makanya aku memanggilmu Ryo-chin." 

Aku akan pergi!

Sejak hari itu, Satou Ryoko pun menjadi Ryo-chin.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama