Prolog — Anak SMA Biasa, Yagiri Eito
Namaku Eito
Yagiri――――sepertinya begitu.
Sepertinya――――Aku adalah pelayan yang bekerja
untuk keluarga kaya, Tendousepertinya.
Sepertinya aku
melayani putri satu-satunya dari keluarga itu, Tendou Hoshine.
Meski dari
tadi aku hanya terus mengatakan sepertinya begitu,
tapi mau bagaimana lagi.
Aku
sendiri juga tidak begitu mengerti.
Tampaknya
aku mengalami amnesia.
Sebuah
kecelakaan yang mungkin bisa dibilang konyol, seperti terpeleset karena kulit pisang, yang lebih
dari sekadar berputar satu kali, bahkan bisa dibilang berputar seratus kali,
dan malah terasa baru. Sulit untuk menentukan apakah itu lucu atau tidak.
Aku tidak
mengalami masalah jika hanya menjalani kehidupan
sehari-hari. Aku masih
ingat cara menggunakan smartphone dan naik kereta, aku bahkan bisa berjalan-jalan.
Masalahnya
adalah ingatan lainnya. Ingatan yang telah aku lupakan.
Dokter
keluarga Tendou berkata――――
“Ini
hanya kehilangan ingatan sementara, dan dalam beberapa waktu dekat, ingatanmu
akan kembali seperti semula. Mungkin Eito hampir mengalami benturan di kepala,
dan secara naluriah mengalirkan 'ki' ke dalam
otaknya. Berkat itu, gejalanya jadi sedikit
mereda.”
Apa-apaan maksudnya dengan 'ki'?
Siapa jati diriku yang
sebenarnya sebelum kehilangan ingatan?
…………Tidak.
Aku adalah orang yang mengalami amnesia. Mungkin aku telah melupakan satu atau
dua hal yang dianggap sebagai pengetahuan umum.
“'Ki'…?
Eh? Hah? Y-Yah,
syukurlah jika semuanya baik-baik saja…”
Sepertinya
Ojou-sama juga kelihatan bingung, jadi tampaknya memang
ada yang aneh pada diriku sebelum kehilangan ingatan. Itu malah lebih
buruk.
Bagaimanapun
juga. Kehilangan ingatanku sepertinya akan kembali dengan sendirinya.
Dalam hal
ini, mungkin lebih baik jika disebut mengingat kembali. Tidak masalah.
Setidaknya, mengetahui bahwa semuanya akan kembali dalam beberapa bulan
membuatku merasa sedikit lebih baik.
Mungkin
karena aku telah melupakan banyak hal. Aku menyadari bahwa aku menjadi lebih
optimis.
“Kita
akan melihat bagaimana keadaannya untuk sementara waktu. Jika ada sesuatu,
segera hubungi kami."
――――Dengan
diagnosis seperti itu, aku dan Ojou-sama
meninggalkan ruang kesehatan.
“Nah,
Eito. Apa cedera di kepalamu benar-benar baik-baik saja? Apa kamu merasa tidak enak badan atau semacamnya?”
“Aku baik-baik
saja. Karena sepertinya itu bukan cedera yang
parah."
Rasanya bikin gugup……
Kalau tidak
salah namanya Tendou Hoshine, bukan? Gadis yang sangat cantik
dan imut seperti dirinya berada
di dekatku, dan sepertinya jaraknya juga dekat. Sebagai seorang pria, wajar
saja jika aku merasa berdebar-debar.
“……Tapi,
yah. Ini adalah kesempatan yang baik. Kamu bisa
bersantai sampai ingatanmu kembali.”
“Eh?
Jika ada pekerjaan, aku akan bekerja."
“Ara,
memangnya aku terlihat seperti majikan
yang akan memaksa orang yang mengalami amnesia untuk bekerja? Lagipula,
keluarga Tendou juga tidak kekurangan tenaga kerja. Sebaiknya kamu istirahat saja. Kamu sudah bekerja terlalu
keras.”
“....Memangnya
aku ini tipe yang gila kerja?”
“Setidaknya,
aku pernah memaksamu untuk mengambil cuti. Sebenarnya, jika tidak, kamu tidak
akan pernah beristirahat.”
“Haaa. Jadi, sebelum kehilangan
ingatan, aku sudah begitu
terobsesi, ya.”
“Terobsesi
dengan apa?"
“Dengan
siapa lagi, kalau bukan Tendou-san.”
Jika
tidak terobsesi, mana mungkin
bisa bekerja sekeras itu. Setidaknya, aku berpikir begitu sekarang.
“――――Meskipun
kamu mengalami amnesia, Eito tetaplah Eito."
“? Ya.
Sepertinya aku adalah Yagiri Eito.”
“Bagian
itu juga…… Hah. Rasanya sedikit
melegakan, meskipun itu tidak diinginkan.”
Apa yang
terjadi? Rasanya wajah Tendou-san sedikit kembali cerah. Kembali? Ya. Mungkin,
begitu. Kembali. Kenapa aku berpikir begitu, aku sendiri
tidak mengetahuinya.
“Ini
adalah kesempatan yang baik, jadi beristirahatlah dulu dari pekerjaan. Untuk sementara,
jalani hidup sebagai siswa SMA biasa. Ini adalah perintah.”
Tubuhku
sepertinya menunjukkan sedikit penolakan terhadap istirahat… tetapi jika aku
berkeliaran sebagai orang yang mengalami amnesia, mungkin akan merepotkan orang lain.
“Baiklah.
Jika begitu, aku akan menerima tawaranmu… eh, rumahku di mana ya?”
“Di
rumah Tendou yang sama denganku. Tempat
tinggalmu beraa di kamar untuk pelayan di sana.”
――――Dengan begitu, aku kembali ke tempatku, yaitu kamar di rumah keluarga Tendou.
“……Rasanya tidak ada nuansa
kehidupan di sini.”
Kamar ini
memiliki televisi, kulkas, meja, dan rak, semua barang-barang yang paling dibutuhkan untuk hidup, tapi hanya itu saja. Mungkin karena ini
adalah kamar untuk pelayan? Tidak juga, sepertinya bukan itu. Aku sempat
melihat kamar pelayan lain, dan itu lebih terasa seperti tempat tinggal. Jika
dibandingkan, tempat ini seperti contoh rumah di pameran.
“Ugh…………!”
Kepalaku tiba-tiba terasa sakit. Sakit kepala. Rasa
nyeri berdenyut seolah-olah terpelintir di dalam kepalaku.
“Ini,
apa……!?”
Ada
gambar? Pemandangan? Tidak, bukan itu… ingatan. Ingatan muncul secara
terputus-putus.
Oh, jadi
aku sedang berusaha mengingat sesuatu.
Ini…… Ojou-sama? Tendou-san, ya.
Tempatnya,
bukan di sini, di ruangan lain. Sebuah apartemen? Kalau tidak salah dia pernah mengatakan kalau aku tinggal
sendiri selama liburan musim panas…
Sepertinya
aku baru saja keluar, dan ketika kembali ke kamar, Tendou-san menunggu.
“Selamat
datang kembali di rumah,
Eito.”
Dia
menyambutku dengan mengenakan apron, menyajikan kari buatan tangannya.
…………Rasanya mirip seperti pasutri yang baru menikah. Sial. Jika aku
bisa mengingat lebih jelas… suaranya hanya teringat sebagian.
“――――Mengapa
kamu pindah ke kamar sebelah?”
Pertanyaan itu berasal dariku. Lalu Ojou-sama, Tendou-san,
menjawabnya…
“Demi menjalani
kehidupan liburan musim panas yang manis dan penuh
cinta――――”
Kehidupan
liburan musim panas yang manis dan penuh
cinta!?
Bukannya dia baru saja menyebut kehidupan liburan musim
panas yang manis dan penuh
cinta!?
Eh!?
Apa!? Sebenarnya apa hubunganku dengan Tendou-san!?
“Orang yang
ada di sini hanyalah 'Tendou Hoshine' dan ‘Yagiri Eito’. Benar begitu, ‘kan?”
Begitukah!?
“Ugh…!
Hah, hah, hah……”
Sakit
kepalaku mereda. Meski pikiranku masih berputar-putar, sepertinya aku berhasil
mengingat sedikit.
“Aku
dan Tendou-san, kami hanyalah majikan dan pelayan saja, ‘kan…?”
Setidaknya,
itulah yang kudengar.
Jangan-jangan semua orang di
sekitarku berbohong?
……Tidak.
Mungkin orang lain bisa, tetapi Tendou-san tidak punya alasan untuk berbohong.
Mari kita
anggap bahwa hubungan kami adalah hubungan majikan dan pelayan.
“Hubungan
majikan dan pelayan… tidak…? Tendou-san adalah gadis
yang menyambutku di rumahku dengan mengenakan celemek,
dan aku menghabiskan 'liburan musim panas yang manis dan penuh
cinta' bersamanya…”
Sepertinya
kami tinggal di kamar yang berdampingan dan menjalani kehidupan yang mirip seperti pasangan suami istri.
Sebagai
pelayan, hubungan ini terlalu dekat untuk disebut sebagai teman. Apa kami teman
masa kecil? Mungkin itu benar di satu sisi, tetapi sepertinya itu bukan jawaban yang tepat.
“Apa kami sepasang kekasih, atau
setidaknya memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan hubungan itu…?”
Setidaknya,
wajar saja jika dipikirkan seperti itu.
Karena secara logika, tidak mungkin dia akan
menghabiskan 'liburan musim panas yang manis
dan penuh cinta' hanya
dengan seorang pelayan…!
“Begitu ya…
mungkin aku memiliki seorang kekasih…?”
Apalagi
dia begitu cantik, menawan, dan memiliki tubuh yang indah… apa yang telah aku
lakukan di kehidupan sebelumnya? Aku ingin tahu sebelum kehilangan
ingatan.
Ah,
tetapi hatiku terasa sedikit bergetar. Mengetahui bahwa mungkin ada seorang
gadis di kehidupanku membuatku merasa seperti ini.
Aku memang orang yang materialistis.
“Hmm?”
Tiba-tiba,
mataku tertuju pada kotak warna di sudut ruangan.
Mungkin karena
ruangan ini tidak memiliki suasana hobi sama sekali, beberapa kotak transparan yang tersimpan di dalam kotak berwarna
malah terlihat mencolok.
“Apa
ini…? CD? Di zaman sekarang, membeli CD daripada streaming… mungkin aku mempunyai hobi musik?”
Aku sudah
memeriksa isi smartphone yang sepertinya aku gunakan, dan ada aplikasi musik di
dalamnya. Jadi aku pikir pasti aku mendengarkan musik lewat streaming…
“……Habataki
Otoha.”
Tendou-san
pernah mengatakan bahwa aku juga
berteman dengan seorang gadis yang bernama
Habataki Otoha-san.
Benar…
dia adalah diva. Gadis penyanyi yang terkenal
di seluruh dunia. Katanya sekarang sedang hiatus.
Apa
mungkin aku adalah penggemar gadis ini? Sampai-sampai membeli CD-nya… tidak.
Mungkin aku membelinya untuk mendukung temanku.
“Ugh…………!”
Kepalaku
lagi-lagi…! Sensasi yang sama seperti
sebelumnya… ingatan, rasa sakit saat ingatan kembali…!
“Pada
hari ini――――aku
akan menjadi manajer Otoha-san. Namaku
Yagiri Eito. Senang bertemu dengan Anda.”
Manajer
Otoha-san…? Aku? Apa aku
seorang manajer?
Sial. Padahal ini suaraku sendiri. Padahal ini ingatanku sendiri. Tetapi
lagi-lagi terputus… dan aku tidak bisa mendengar semua kata-katanya…!
“……?
Ini… Habataki Otoha-san, ‘kan…?”
Sekali
lagi, ingatan yang terputus-putus muncul kembali. Aku… sedang membuka sebuah
pintu.
Dan yang
keluar dari dalamnya adalah… Otoha-san
yang mengenakan celemek.
“…Selamat
datang kembali, darling.
Kamu mau mandi? Makan?
Atau…?"
…Eh? Darling?
“…aku? Kyaaa!”
Jangan mendadak
berteriak 'kyaaa' begitu!!
Tunggu!
Apa maksudnya ini!? Hei, apa-apaan
ini maksudnya!?
“Huff,
huff, huff…!”
Rasa
sakitnya mulai sedikit mereda, jadi aku mencoba
mengatur napas lagi.
"Aku…
manajer diva, dan darling…?”
Setidaknya,
jika aku berpikir berdasarkan ingatan yang muncul, tidak ada cara lain untuk
memikirkannya.
Luar
biasa, diriku sebelum kehilangan ingatan.
Aku menjadi manajer. Dan aku adalah darling
dari diva yang begitu cantik… Habataki Otoha…
…Hmm? Lantas apa maksudnya dengan
'liburan musim panas yang manis dan
penuh cinta' bersama Tendou-san?
Apa
maksudnya itu? Aku tidak mengerti… Sementara aku tinggal bersama Tendou-san,
aku juga sibuk menjadi manajer Habataki Otoha sekaligus darlingnya…?
Itu aneh sekali! Itu tidak mungkin! Dua hal itu
tidak bisa terjadi sekaligus!
“…Ngomong-ngomong,
aku pernah mendengar dari Tendou-san bahwa ada satu teman perempuan yang dekat
denganku. Namanya… Shigenin
Miu-san… ugh!”
Sial! Ini
lagi…! Lagi-lagi, kepalaku sakit…!
Rasa
sakit dan ingatan ini
menyerangku seperti gelombang ombak…!
“Ah,
tetapi aku tidak ingin mengingatnya…! Saat ini, aku tidak ingin menambah
informasi lebih banyak…! Atau lebih tepatnya, aku merasa ada firasat
buruk…!"
Tanpa
memperhatikan keinginanku, ingatan yang terputus-putus kembali muncul――――.
“Jadi…
begini, Eito-sama.
Bagaimana kalau kita mengadakan pelatihan bersama?”
Ah,
benar. Dia adalah Shigenin
Miu.
Dia juga
gadis yang cantik. Sepertinya ada banyak
gadis cantik di antara kenalanku.
“Pelatihan
bersama?”
“Ya.
Pelatihan musim panas. Latihan intensif semalam. Ini juga hal yang biasa bagi
siswa SMA, ‘kan?”
“Memang!”
Pelatihan
bersama… Jadi, aku melakukan hal-hal yang biasa dilakukan siswa SMA sebelum
kehilangan ingatan. Itu sedikit menenangkan.
“Apa
kamu mau menginap di kamarku yang ada kolam renangnya?"
“Hah!
――――――――――――?”
Di mana
bagian dari siswa SMA yang biasa!?
Dan
jangan menjawab dengan baik seperti itu! Tolaklah!
…Ah. Tapi
tunggu. Jika dia mengundangku seperti ini, aku sedikit bingung…
“Ugh…!
Huff, huff…! Apakah aku dan Shigenin-san
memiliki hubungan tidur di kamar yang sama…?”
Rasa
sakitnya mereda.
Setelah
itu, aku tetap waspada, tetapi tidak ada ingatan lebih lanjut yang
kembali.
“Untuk
saat ini, mari kita atur informasi sejauh ini….”
Aku hanya
mendapatkan kembali sebagian ingatanku. Jika aku menggabungkan informasi dari
sana…
“Aku
tinggal bersama Tendou-san dalam keadaan semi-kos dan
menjalani 'liburan musim panas yang
manis dan penuh cinta'… menjadi
manajer Otoha Habataki Otoha-san,
dan juga darlinngnya…
serta memiliki hubungan tidur di kamar yang sama dengan Shigenin Miu-san di hotel…"
…Apa yang
sudah aku lakukan sebelum kehilangan
ingatan?
