Heroine-tachi ga Chapter 1 Bahasa Indonesia

Chapter 1 — Berhasil Selamat dari Ending Kematian

 

Rasanya mungkin sulit dipercaya, tapi aku terlahir kembali sebagai karakter sampingan dalam sebuah permainan. Dunia ini adalah dunia dari game galge yang disebut Love or Dead. Aku terlahir kembali sebagai mob di dunia ini sebagai Iriya Satoshi.

Namun, aku baru menyadari bahwa dunia ini adalah dunia LoD saat aku memasuki SMA. Aku tahu aku terlahir kembali sejak saat aku lahir, tapi dunia ini tidak berbeda dengan dunia asalku. Ada ujian dan pemilu, tetapi tidak ada sihir.

Itulah sebabnya aku menjalani kehidupan dengan tenang, diam-diam memanfaatkan pengetahuanku dari kehidupan sebelumnya dengan belajar, berolahraga, dan berinvestasi saham.

Lalu, mengapa aku menyadari bahwa dunia ini rupanya dunia LoD? Itu karena aku ingat bahwa segerombolan orang-orang yang ada di depanku adalah karakter-karakter dari LoD.

Yuuto-kun, apa sebenarnya arti keberadaanku, keberadaan kita, bagimu? Aku ingin kamu menjelaskannya dengan jelas sekarang.

Tu-Tunggu. Tenanglah dulu, Satsuki.

Udara musim dingin terasa ringan dan sejuk, dan hawa dinginnya mulai memudar. Meskipun dahan-dahan pohon di pinggir jalan masih bertunas keras, tetapi sedikit demi sedikit, aku merasakan tanda-tanda musim semi.

Di tengah pemandangan tersebut, ada sekelompok empat gadis mengelilingi seorang siswa SMA laki-laki. Mungkin jika disebut harem, orang akan merasa iri, tetapi suasana manis yang biasanya ada dalam masa muda tidak terasa. Sebaliknya, lebih tepat jika disebut sebagai situasi yang penuh ketegangan.

Nama pemuda yang dikerumuni itu adalah Sano Yuuto. Dia adalah protagonis dari LoD. Penampilan dan kepribadiannya sangat biasa, hanya seorang yang 'baik hati'. Jika ada orang yang membutuhkan bantuan, dirinya akan mengulurkan tangan tanpa memandang siapa pun... itulah karakteristiknya.

Setidaknya begitu....

Dan orang yang memojokkannya dengan wajah marah adalah Saionji Satsuki. Dengan rambut panjang berwarna merah muda yang indah dan senyuman yang menarik perhatian siapa pun, dia adalah idola gravure dengan penampilan yang sempurna dan dianggap sebagai gadis nomor satu yang ingin dijadikan pacar di sekolah. Dia juga salah satu heroine dari LoD.

Karena dia selalu bersikap ramah kepada siapa saja, ada banyak laki-laki yang salah paham, dan pengakuan cinta padanya tidak pernah berhenti. Namun, saat ini, Satsuki menatap Sano dengan ekspresi menakutkan yang takkan pernah dia tunjukkan kepada orang lain.

Tiga gadis cantik lainnya yang hanya diam memperhatikan juga merupakan heroine dari LoD. Mereka juga mengarahkan tatapan yang sama kepada Sano seperti Satsuki.

Yuuto-kun, kamu sendiri yang bilang, kan? Setelah ujian selesai, kamu akan memilih salah satu dari kami untuk diajak berpacaran.

Y-Ya, memang begitu.

Upacara kelulusan sudah selesai, kan? Kami sudah tidak sabar menunggu lagi...

Bulu mata Satsuki sedikit berkerut, dan bibirnya bergetar dengan halus. 

Aku mengerti kok.

Benarkah...?

...Ah. Aku juga sudah memutuskan untuk tidak melarikan diri lagi. Aku akan menghadapi semuanya dengan jujur.

...Begitu ya. Jadi, bisakah kamu memberitahuku? Siapa yang akan kamu pilih di antara kami?

Tatapan langsung Sano menembus mereka, dan terdengar suara napas tertahan. Tangan mereka mencengkeram rok mereka erat-erat, mata mereka bergerak gelisah, menunjukkan ketidakpastian dan harapan. 

──Semuanya, ayo kita jadi teman seks.

Sano mengatakannya dengan senyuman. Seolah-olah itulah solusi terbaik untuk menyelesaikan semuanya. 

Apa yang kamu katakan...?

Suara Satsuki bergetar karena mendengar pernyataan yang terlalu mengejutkan itu. 

“Maksudku, aku bilang kita semua harus berhubungan seks?

Jangan bercanda...! Mana mungkin aku bisa menerima tawaran seperti itu!

Sano menghela napas, lalu menggaruk kepalanya dengan malas. 

Dengarkan dulu, Satsuki. Sebenarnya, aku tidak ingin cuma memilih satu orang.

Eh...?

Sano mengatakannya dengan serius. Lalu, dirinya tersenyum. 

“Kalian semua memiliki kelebihannya masing-masing. Aku sudah berusaha keras untuk memilih satu, tapi aku tidak tega meninggalkan salah satu dari kalian. Jadi, mari kita mulai dengan hubungan tanpa pakaian. Dengan begitu, kita semua bisa akrab, dan mungkin itu tidak buruk.

Pernyataan yang terlalu keterlaluan membuat Satsuki dan yang lainnya ternganga. 

Sudahlah... sudah cukup. Ternyata aku hanya dianggap seperti itu oleh Yuuto. Aku mengerti sekarang.──Selamat tinggal. 

Ah, Satsuki!? Dan kalian semua!?

Satsuki menundukkan wajahnya dengan tenang dan cepat meninggalkan tempat itu, diikuti oleh tiga gadis lainnya yang juga menundukkan kepala. 

Ada lampu lalu lintas di arah mereka berjalan, tapi sudah berkedip. Sepertinya mereka berada di batas terakhir untuk bisa menyeberang, tetapi tampaknya mereka tidak bisa melihat ke depan karena air mata menghalangi pandangan mereka

 

──Syukurlah. Jika begini, aku mungkin bisa menyelamatkan mereka. 

 

Maaf. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi lebih jauh dari sini.

Eh? 

Di depan lampu lalu lintas, aku mendorong Satsuki yang berada di paling depan dengan sekuat tenaga. Dan aku juga melibatkan heroine lainnya yang datang dari belakang. Mereka yang tidak mengerti apa yang terjadi menatapku dengan linglung, jadi aku memberikan senyuman terbaikku. 

Selamat tinggal. Semoga kalian panjang umur.

Suara rem yang menusuk telinga terdengar, dan sebelum aku sempat berbalik, tubuhku melayang di udara dan segera bertabrakan dengan tanah. Panas menyebar di seluruh tubuhku, dan cairan mengalir di tubuhku. Kurasa aku membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyadari bahwa itu darahku sendiri

Kepalaku diselimuti kabut dengan cepat, dan pandanganku semakin menyempit. Kesadaranku sepertinya akan segera pudar. 

Orang-orang itu...

Mengabaikan rasa sakit yang hampir membuatku pingsan, aku menggerakkan leherku. Buku catatan dan referensi yang selama ini membantuku belajar untuk ujian berserakan di sekeliling, tetapi itu tidak penting bagiku. 

Ketika mataku bertemu dengan Satsuki yang tampak bingung dan utuh, rasa lega menguasai tubuhku. 

Haha, syukurlah...

Asalkan Satsuki dan yang lainnya selamat, itu saja sudah cukup. Dan ketika aku terjatuh telentang, langit biru yang sangat indah tampak di atas. Aku mengangkat tinju dan tersenyum sinis. 

──Bagaimana rasanya ketika rencanamu dihancurkan? 

Sambil mengacungkan jari tengahku ke langit, kesadaranku mulai jatuh ke dalam kegelapan. 

Rasakan itu, dasar brengsek.

 

◇◇◇◇

 

Mengapa aku mengambil tindakan seperti itu? 

Untuk menjelaskannya semuanya, aku harus menjelaskan tentang Love or Dead, yang biasa disebut LoD, dan tentang diriku sendiri. 

Love or Dead adalah sebuah game galge atau biasa disebut game simulasi kencan

Cerita ini berkisar pada protagonis, Sano Yuuto, yang meningkatkan hubungannnya dengan empat heroine, termasuk Saionji Satsuki, untuk bisa bersatu dengan salah satu dari mereka, sebuah plot yang sangat umum dalam game galge. 

Karena digambar oleh ilustrator terkenal, game ini dianggap cukup populer saat pertama kali dirilis. Namun, segera setelah itu, game ini kemudian dicap sebagai game buruk. 

Faktor penyebabnya adalah skenarionya. 

Di dalam LoD, heroine yang tidak berpacaran dengan Sano pasti akan mati. Mereka bisa bunuh diri karena kesedihan tidak bisa bersatu dengan Sano, terjerumus dalam keputusasaan dan menjual tubuh mereka, menjadi korban pelecehan seksual, atau mengalami kecelakaan yang malang... 

Sungguh hal yang sangat menyedihkan... 

Meski begitu, gambar heroine-nya sangat imut, dan ekspresi psikologis karakternya sangat mendetail, sehingga tetap menarik bagi kalangan tertentu. Karena skenarionya memiliki ketergantungan tertentu, aku berhasil menyelesaikan semua rute individual heroine. Setiap kali melakukannya, bantalku basah oleh air mata, menjadi kenangan yang pahit. 

Sekarang, sudah cukup tentang LoD, mari kita mulai cerita tentang diriku. 

Dalam kehidupan sebelumnya, aku adalah seorang NEET. Jika bisa dibilang aku mati dengan cara yang tragis, itu akan terdengar keren, tapi kenyataannya, aku cuma gagal ujian masuk universitas, mengulang tahun demi tahun, dan terus-menerus gagal dalam ujian hingga mentalku hancur. Sejak saat itu, aku hidup dengan mengandalkan orang tuaku, tapi merasa malu karena merepotkan keluarga, akhirnya aku mengonsumsi obat tidur dalam jumlah besar dan bunuh diri. 

Ketika aku terbangun, aku menjadi Iriya Satoshi dan memulai kehidupan kedua. 

Aku mulai bekerja keras sejak lahir agar tidak merepotkan siapa pun seperti yang kulakukan di kehidupan sebelumnya. Berkat itu, aku cukup berhasil hingga dianggap sebagai seorang jenius. 

Setelah itu, aku sedikit curang dengan menggunakan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya. Karena dunia ini sangat mirip dengan kenyataan, nama dan peristiwa hampir sama dengan kehidupan sebelumnya. Artinya, aku tahu cara menghasilkan uang melalui saham dan forex, sehingga sejak masih di sekolah SD, aku bekerja keras untuk menghasilkan uang. Jadi bisa dibilang, aku sudah memiliki kekayaan hampir puluhan juta yen saat lulus SMP

Orang tuaku merasa aneh dengan keberadaanku. Mereka tidak percaya bahwa seorang anak luar biasa seperti diriku bisa lahir dari keluarga biasa, bahkan sampai melakukan tes DNA. Ketika itu terjadi, aku memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dan begitulah aku mulai tinggal sendiri saat masuk SMA. 

Sama seperti di kehidupan sebelumnya, keberadaanku tampaknya membawa ketidakharmonisan bagi keluargaku. 

Titik balik kehidupanku mulai muncul saat aku masuk SMA. Sekolah yang kupilih adalah sekolah biasa-biasa. Mengapa aku bisa masuk sekolah ini, padahal dengan nilai yang kumiliki sekarang, seharusnya mana mungkin aku memilih sekolah yang biasa-biasa saja.

Pertanyaan itu muncul ketika aku melihat Sano Yuuto, yang seumuran denganku dan juga baru masuk. Lalu, ketika aku melihat Satsuki dan heroine lainnya, aku teringat bahwa aku, Iriya Satoshi, adalah karakter sampingan di duniaLoD

Rasanya sungguh mengejutkan bahwa aku masih ingat karakter sampingan yang tidak ada bedanya ini, tetapi sekarang aku mengerti mengapa aku masuk sekolah ini. 

Dengan pemikiran itu, aku memutuskan untuk berusaha menikmati dunia LoD dan mengawasi komedi romantis Sano dan heroine lainnya dari dekat, namun Sano Yuuto yang ada di hadapanku justru orang yang paling brengsek

Ia adalah seorang playboy, plin-plan, dan tipe orang yang bisa bertindak saat dibutuhkan, selalu berpikir menyalahkan orang lain. Meskipun begitu, ia memiliki harga diri yang tinggi. Karena itulah, rasanya mustahil pria itu bisa meningkatkan hubungannya dengan heroine. 

Aku memutuskan untuk mengabaikan protagonis yang menyebalkan ini dan melewatkan romansa yang sama sekali tidak ada harapan, tapi tiba-tiba aku teringat fakta yang mengerikan. 

Kenyataan bahwa jika protagonis tidak menjalin hubungan dengan heroine, heroine tersebut akan mati. Dan yang paling penting, entah kenapa, aku yang merupakan karakter sampingan, Iriya Satoshi, juga ikutan terlibat dan mati. 

Pantas saja aku masih mengingat Iriya Satoshi yang merupakan karakter sampingan. Kematiannya selalu muncul meskipun aku lupa rutenya, namaku selalu tertera di sana, jadi mana mungkin aku melupakannya

Jika dibiarkan terus, aku akan mati. Dalam kepanikan, satu-satunya cara ialah meminta Sano untuk mendapatkan akhir bahagia harem, di mana tidak ada satu pun heroine yang mati. 

Oleh karena itu, aku diam-diam membantu kisah cinta protagonis dan heroine dari balik layar. Aku benar-benar berusaha keras. Aku bahkan menghabiskan banyak uang demi bertahan hidup. 

Namun, protagonis bajingan itu terus-menerus memilih pilihan terburuk pada saat-saat penting, dan tetap saja meningkatkan hubungan dengan heroine secara setengah hati, sehingga semua orang berakhir dalam kondisi yang menyedihkan tanpa ada yang terselamatkan. 

Setelah masuk ke dalam rute yang membawa kepada kehancuran total, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Aku berpikir untuk melarikan diri beberapa kali di tengah jalan. Namun, apapun yang kulakukan, aku tidak bisa melarikan diri dari skenario dunia ini. 

Oleh karena itu, aku berpikir untuk menulis ulang skenarionya dan mencoba terlibat secara langsung, tetapi kekuatan dunia terus mengabaikan tindakanku. 

Di novel web di kehidupan sebelumnya, cerita tentang karakter sampingan yang melampaui protagonis mulai bermunculan, tapi tidak ada cara bagi karakter sampingan untuk memiliki kualifikasi seperti itu. Karakter sampingan memiliki perannya sendiri di dunia ini, jadi mana mungkin untuk melampaui batasan itu.

Dunia ini berputar di sekitaran Sano Yuuto. Tidak ada cara untuk mengubahnya. Aku ditakdirkan untuk mati pada saat aku menghadapi akhir yang buruk sebagai karakter sampingan. 

Aku takut mati. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindarinya hingga akhir, tapi aku tidak bisa menghentikan alur yang membawaku ke akhir yang menyedihkan. 

Aku terus mengingat bayangan kematianku setiap hati, dan tanpa sadar, aku mulai membenci dunia LoD itu sendiri. Kenapa aku harus mati, aku mengutuk penulis asli LoD

Ketakutanku akan kematian dan kebencian terhadap dunia ini saling berimbang, tetapi entah sejak kapan, kebencian itu mulai mengalahkan ketakutanku akan kematian. 

Sejak saat itu, aku mulai berpikir bahwa aku akan menerima kematianku, tetapi aku ingin membalas dendam pada pencipta LoDdengan cara apapun. 

Namun, tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, aku tidak bisa memikirkan cara membalas dendam. Lagipula, aku bahkan tidak ingat nama penulis aslinya, dan dia tidak ada di dunia ini. 

Tetapi ketika aku berpikir apa ada cara untuk memberikan satu pukulan pemungkas, aku tiba-tiba teringat bahwa tidak ada gambaran di mana semua heroine mati hanya pada akhir yang menyedihkan. 

Memangn ada gambaran heroine yang hampir tertabrak mobil. Tapi setelah itu, setelah layar menjadi gelap, gambar yang muncul menunjukkan Iriya Satoshi terjatuh di tanah dengan darah mengalir, disertai teks Seorang pelajar SMA tertabrak truk yang menerobos lampu merah. BAD END. 

Penulis ini pasti tipe brengsek yang terangsang dengan membunuh gadis-gadis. Kalimat ini juga pasti mengasumsikan bahwa semua heroine mati tertabrak mobil. Saat aku menghadapi akhir yang menyedihkan, aku juga menganggapnya demikian. 

Namun, kematian para heroine tidak digambarkan secara jelas. 

Aku bertaruh pada kemungkinan ini. 

Aku akan mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkan para heroine. Aku mungkin mati, tapi itu akan menjadi akhir yang tidak diinginkan bagi penulis brengsek itu. 

Sebelum aku mati, aku bisa memastikan keadaan Satsuki dan yang lainnya. 

Lihatlah, brengsek. 

Walaupun masih ada banyak yang ingin kulakukan dalam kehidupan ini, tapi setidaknya aku merasa lega karena bisa membalas. Semoga, para heroine yang mendukungku di kehidupan sebelumnya bisa mendapatkan kebahagiaannya

Ugh!?

Namun, seluruh tubuhku terasa sakit seperti mati. Benar-benar menjengkelkan jika rasa sakit masih ada meskipun sudah mati. Jangan-jangan, tujuanku adalah neraka...? 

Aku membuka mataku dengan hati-hati, dan perlahan-lahan cahaya mulai terlihat. Aku berpikir apa aku bisa melihat pemandangan neraka, dan saat aku merasa cemas, aku melihat langit-langit yang dipenuhi ubin putih yang dingin. 

“Do-Dokter! Satoshi-sama... bukan, Iriya-kun sudah sadar! 

Suara yang mirip teriakan itu menggema di telingaku. Meskipun berisik, suaranya terasa familiar. Aku ingin melihat wajahnya dan mencoba untuk bangkit, tetapi tubuhku sama sekali tidak bisa bergerak. Sebenarnya, aku tidak merasakan apa-apa di tangan kananku. Sementara tiga anggota tubuh lainnya terasa sakit seperti terbakar, tangan kananku justru terasa tenang seperti angin. 

Iriya-kun, apa kamu mengenaliku...?" 

Sa... tsuki? 

Entah kenapa, di hadapanku ada Satsuki yang menatapku dengan ekspresi penuh kesedihan. Saat itu, seluruh tubuhku terasa dingin. 

Apa pemandangan yang kulihat sebelum mati itu palsu? Apa aku gagal? 

Aku berusaha bersuara, tetapi suaraku terhambat. Saat pikiranku mulai kacau balau, sebutir air mata mengalir di wajahku. 

Syukurlah... aku benar-benar bersyukur. 

Ketika aku mendengar perkataan Satsuki yang penuh isak tangis, kemungkinan yang tidak mungkin terlintas dalam pikiranku. 

Kamu tertabrak mobil saat melindungi kami. Apa kamu tidak mengingatnya? 

Aku mengingatnya dengan jelas. Aku berencana untuk mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkan para heroine sebagai balas dendam kepada penulis brengsek itu. 

Darahmu tidak berhenti mengalir, dan seluruh tubuhmu penuh luka. Kamu terombang-ambing antara hidup dan mati selama seminggu, tau?

──Itu adalah pilihan yang sudah kubuang. Sesuatu yang sudah kupasrahkan

“Aku benar-benar ingin mengucapkan rasa terima kasihku karena sudah menyelamatkanku, wahai juru selamatku. Aku benar-benar senang kamu masih hidup...

Sepertinya aku berhasil selamat...



 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama