Shimotsuki-san Jilid 1 Bab Bonus Bahasa Indonesia

 

Chapter Bonus — Gumaman dari Seseorang yang Mengaku-ngaku Kreator

 


Misalkan, seandainya saja dunia ini adalah sebuah “cerita”.

Kalau begitu, jujur saja, kamu tidak punya pilihan selain menyebutnya membosankan.

Membosankan. Tidak ada yang namanya narasi dalam kenyataan. Setiap orang menjalani kehidupan biasa, meninggal dengan kematian biasa. Tidak ada kejadian serius yang mencekik, tidak ada kebahagiaan yang mendebarkan, tidak ada sensasi romantis. Semua hal tersebut tidak ada di dunia ini.

Realitas itu membosankan—mungkin itu sebabnya aku pindah dari Amerika ke Jepang. Itu adalah tindakan perlawanan kecil, pemberontakan kecil yang putus asa. Meskipun aku sudah lama menyerah pada realitas, kurasa sebagian dari diriku masih berharap bahwa mungkin, mungkin saja, mungkin ada cerita yang dapat ditemukan di dunia ini juga.

Mengubah negara, mengubah dunia—mungkin aku benar-benar berharap pada liku takdir yang begitu menguntungkan.

September mendatang, aku akan pindah ke sekolah bernama SMA Yukinoshiro.

Pilihanku benar-benar acak. Salah satu mitra bisnis ayahku—dia mengelola perusahaan perhotelan—memiliki seorang anak yang bersekolah di sana, dan aku hanya mengikuti kata hatiku.

Dan saat aku melakukannya, cuma demi bersenang-senang, aku memutuskan untuk mencari tahu tentang calon teman sekelasku.

Karena aku punya banyak uang, jadi aku menghabiskan sejumlah uang dan menyewa detektif swasta untuk menggali latar belakang mereka.

Sekadar untuk berjaga-jaga, iya ‘kan? Misalnya, bagaimana jika suatu hari ada seorang gadis yang jatuh dari langit? Atau seorang anak laki-laki miskin yang dijual oleh orang tuanya untuk melunasi utang mereka? Seorang pahlawan yang kembali dari dunia lain? Atau mungkin seorang tokoh utama harem dengan seorang teman masa kecil dan terlalu banyak gadis yang mencintainya... Kupikir orang-orang seperti itu tidak mungkin ada, tetapi tetap saja—aku mencarinya.

Dan tak disangka… aku justru menemukannya!?

Aku orang yang memulai pencarian, dan bahkan aku sendiri tidak menduganya.

Namun saat aku membaca laporan-laporan itu... di situlah letaknya. Melawan segala rintangan.

Seseorang bernama Ryuzaki Ryoma—dan saat aku membaca berkasnya, aku merinding.

Aku tak percaya orang seperti dirinya benar-benar ada... Dirinya benar-benar gambaran protagonis dalam cerita.

Hal-hal yang tidak dapat dipercaya telah terjadi di sekitar Ryoma. Hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dunia yang membosankan dan realistis ini.

Saat aku membaca laporan detektif itu—hubungannya, orang-orang di sekitarnya, keadaan dan perubahan mereka, peristiwa yang mereka alami—sebuah cerita tunggal yang kohesif mulai muncul.

Pada semester pertama, tepat setelah Ryoma masuk sekolah SMA… satu narasi yang jelas mulai terbentuk.

Singkatnya: Si Heroine tidak jatuh cinta pada tokoh protagonis harem yang biasa—dirinya malah memilih karakter sampingan yang biasa.”

Menyaksikan tokoh sampingan, yang telah kehilangan dukungan dari gadis-gadis lain dan akhirnya membenci dirinya sendiri, perlahan-lahan diselamatkan oleh si Heroine… itu sangat menyenangkan.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu, aku merasakan sesuatu bergerak dalam “kenyataan” kita ini.

Tapi tetap saja... ya. Aku tidak dapat menyangkal bahwa aku merasa ada yang kurang.

Jika aku adalah pencipta cerita ini...

Ada karakter yang ingin kubuat lebih menderita.

Karena sejujurnya, bukannya menurutmu itu tidak adil? Setelah semua rasa sakit yang dilakukannya pada gadis-gadis itu, Ryoma tidak benar-benar menghadapi konsekuensi serius apa pun, dan ceritanya berakhir begitu saja baginya. Bukannya itu pengecut?

Jika ada dosa, pasti ada hukuman. Anak itu pantas mendapat lebih banyak penderitaan, iya ‘kan?

Kalau tidak, rasa jijikku terhadap Ryoma tidak akan hilang.

Di Bagian Satu ini, mungkin karakternya terlalu baik, atau mungkin waktunya tidak cukup—tetapi hukuman penuh Ryoma tidak pernah diperlihatkan.

Dan itu, menurutku, adalah kelemahan serius.

Sungguh suatu pemborosan.

Kalau saja Ryoma lebih menderita… itu bisa jauh lebih menghibur.

Jangan berpikir sedetik pun bahwa balas dendam tingkat ini akan membawa penyelesaian.

Masih banyak ruang bagi kisah mereka untuk berkembang. Dan mungkin, mungkin saja... hal itu bahkan dapat membuatku berkata—

 

Rasakan akibatnya.

 

Aku ingin melihatnya.

Aku ingin menyaksikan kisah semacam itu —kisah yang begitu hebatnya hingga membuat bulu kuduk Kamu merinding.

Itu sebabnya aku tidak mau lagi hanya menonton dari pinggir lapangan.

Jika aku berdiam diri dan merajuk, sambil menyebut kenyataan itu membosankan, aku tidak akan pernah bisa melihat cerita yang aku dambakan.

Jika membosankan, aku akan membuatnya menarik.

Jika menjadi pembaca tidak cukup… maka aku akan menjadi seorang kreator.

Jadi itulah alasannya, untuk Bagian Kedua… Kurasa aku akan melibatkan diriku dalam ceritanya.

Jangan khawatir—ini bukan kisah sampah di mana tokoh utama dan tokoh latar berpegangan tangan dan melompati ladang bunga.

Sebagai kreatornya, aku berjanji kepadamu, aku akan membuat romcom ‘mampus loe yang paling menghibur yang pernah ada di dunia ini!

…Baiklah, kurasa itu sudah cukup untuk mengakhiri semuanya.

Itulah akhir dari intro kecilku, dan inti dari Bagian Kedua.

Nikmati apa yang akan datang selanjutnya—

 



Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama