Chapter - 07
Sejak saat itu, waktu berlalu dengan cepat dan segera
menjadi hari dimana aku akan pergi dengan Kii-san. Kami seharusnya bertemu di
sekolah pada jam 12, tapi aku benar-benar gugup dan akhirnya naik kereta satu
jam lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.
Lagi pula, ini adalah pertama kalinya aku keluar bersama
seorang gadis, dan ditambah gadis itu adalah gadis tercantik di sekolahku.
Tentu saja, aku akan sangat gugup. Dia duduk di sampingku di kereta sepanjang
waktu, tapi kegugupan itu tidak bisa
dibandingkan dengan betapa gugupnya aku saat ini. Sementara kereta menyusuri
jalan relnya, aku memikirkan rencana hari ini untuk mengurangi keteganganku.
Karena Kii-san ingin berbelanja beberapa pakaian dan
sebagainya, kita akan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan besar terdekat.
Sebelum itu, kita akan makan makanan ringan di suatu tempat. Kira-kira tempat
mana yang harus kupilih? Jika kita pergi ke suatu tempat di dekat sekolah,
rumor mungkin mulai muncul ...
Tidak, tapi kurasa jika kau adalah seseorang
semacam Kii-san, Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Namun Yah, aku sangat
peduli, jadi kita harus pergi ke suatu tempat di mana orang-orang dari sekolah
yang sama tidak pergi ke sana.
Lalu, setelah makan siang, dan menyelesaikan belanja kita,
apa yang harus kita lakukan setelah itu? Umm, yah, kurasa mengakhirinya seperti
itu juga tidak masalah. Aku pikir Kii-san juga tidak akan mempermasalahkan
rencana seperti itu. Yeah, ayo kita habiskan hari ini seperti itu.
Setelah membuat keputusan mengenai rencana hari ini, kereta
tiba di stasiun SMA Touyama dengan waktu yang tepat. Waktu saat ini adalah jam
11. Menuju ke sekolah sekarang mungkin terlalu awal, tapi karena aku tidak ada
hal lain yang dilakukan, akhirnya aku pergi menuju sekolah.
Lima menit berjalan dan gerbang SMA-ku pun bisa terlihat.
Tentu saja, Kii-san tidak ada di sana. Lagi pula, ini baru satu jam lebih awal.
Aku merasa sedikit kecewa, dan langsung menuju perpustakaan
sekolah. Bukan karena aku ingin membaca buku, tapi karena dari sana bisa
melihat tempat pertemuan dengan mudah.
Saat aku memasuki perpustakaan, ada seorang gadis yang duduk
di belakang konter. Kurasa dia Pustakawan di sini. Aku secara acak memilih
sebuah buku dari bagian novel yang direkomendasikan di dekat meja kasir dan duduk
di posisi di mana aku bisa melihat gerbang depan. Menggunakan smartphone di
dalam perpustakaan tidak diperbolehkan. Yah, jika menggunakannya secara
sembunyi-sembunyi tidak terlalu sulit juga, namun aku berusaha untuk tidak
menggunakannya.
Dengan itu, aku membuka buku yang telah kupilih secara acak,
dan menunggu Kii-san.
Setelah menunggu selama 30 menit, Kii-san akhirnya muncul.
"..."
Pada saat itu, tanpa sadar aku menghembuskan napas.
Penampilan Kii-san lebih cerah dan lebih cantik dibandingkan
dengan gadis lain yang pernah aku lihat sejauh ini. Kurasa dia datang dengan
pakaian kasualnya.
Menyelaraskan pakaiannya dengan warna hitam yang matang,
wajahnya yang biasa imut berubah menjadi sangat cantik. Kemungkinan besar dia
memakai make up, namun, itu tidak terlalu mencolok, hanya cukup untuk lebih
menekankan kecantikannya.
Setiap siswa yang melewati gerbang depan, pandangan mata
mereka tercuri oleh penampilan Kii-san. Kerumunan mulai terbentuk di
sekelilingnya, membuat Kii-san semakin menonjol.
Situasi ini ... sangat sulit bagiku untuk pergi ke sana ...
Melihat kerumunan seperti itu, aku membuat wajah yang sulit.
Tapi jika aku tidak pergi ...
Aku membuat keputusan dan meninggalkan perpustakaan. Lalu,
aku berjalan ke gerbang sekolah yang sudah ada kerumunan besar, seakan-akan ada
selebriti yang muncul. Aku hanya melihat sedikit tapi sudah menjadi seperti ini
... Kii-san memang menakjubkan. Aku, orang yang akan pergi berbelanja dengan
seseorang seperti itu, rasanya sama sekali tidak terlalu nyata.
Aku semakin kehilangan kepercayaan diri saat mendekati
Kii-san, sampai mata kita bertemu. Wajah Kii-san langsung cerah.
Ini ... mungkin buruk.
"Yoshiki-kun"
Tepat saat aku merasakan firasat buruk, Kii-san mendekatiku
sambil tersenyum dan melambai padaku. Semua orang yang berada di sekitarnya
yang ingin tahu siapa yang dia panggil melihatku sekaligus. Ekspresi mereka
terlihat bertanya, siapa laki-laki ini? Namun, tanpa memperhatikan suasana
canggung tersebut, Kii-san berbicara dengan riang.
"Baiklah, semuanya, sampai jumpa lagi ~"
Dengan mengatakan itu, dia meraih tanganku, dan berlari. Ah
~ ah ~, jika Kau melakukan sesuatu seperti ini, rumor akan muncul kau tahu?
Jika rumor itu menyebar, itu akan menyebabkan banyak masalah
bagi Kii-san. Ada juga rumor bahwa dia sudah punya pacar. Hmm? Jika dia punya
pacar, mengapa dia memintaku untuk pergi bersamanya?
Nah, singkirkan hal itu dulu, kita perlu menemukan cara
untuk membuktikan bahwa kita bukan pasangan. Dengan pikiran itu, aku membuka
mulutku.
"Kami tidak berpacaran!!"
Aku mengatakannya dengan suara nyaring sehingga semua orang
di dalam kerumunan bisa mendengarnya. Ini sedikit memalukan ... tapi dengan
ini, seharusnya tidak ada rumor lagi.
Dengan rasa lega, aku melihat bahwa kaki kita telah
berhenti. Ditambah, aku merasakan pegangan di tanganku menjadi lebih kuat.
"A-Apa yang terjadi?"
"…Itu tidak lucu…"
Dengan wajah menunduk, Kii-san mengeluarkan sebuah suara
kecil. Karena begitu kecil, sehingga aku tidak bisa terlalu mendengarnya.
“Candaan itu, benar-benar tidak lucu."
Sambil berbalik dan mengatakan itu, mata Kii-san tampak agak
basah, suaranya diwarnai kesedihan.
Setelah melihat keadaan dia seperti itu, aku tidak tahu apa yang harus
kukatakan.
Yoshiki-kun Kau tahu? sebenarnya yang berpacaran dengan Kii-san itu Kau loh dan itu pula sudah dalam waktu 10 tahun pula :v
BalasHapus