The Result when I Time Leaped Chapter 33 Bahasa Indonesia




Demam (Bagian Hiiragi-chan)

"Uhuk uhuk ... Sekarang, ayo mulai pelajarannya ..."
Berdiri di depan meja guru, Hiiragi-chan mengenakan masker. Melihat dirinya dengan keadaan begitu, dia terlihat lemah. Tadi malam, ketika kami saling menelepon, dia tampak baik-baik saja. Sepertinya dia terkena demam.
“Sensei, apa anda kena demam?” (Murid Cewek A)
"Apa anda baik baik saja?" (Murid Cewek B)
"Anda sering batuk, tau ?" (Murid Cewek C)
Saat para murid cewek merasa khawatir, Hiiragi-chan menanggapinya dengan senyuman. Ah, dia cukup tangguh juga. Bagi orang lain, senyuman tersebut mungkin nampak seperti senyum normal sang dewi, tapi aku memahami arti dibalik senyum itu.
“Ya, tidak apa-apa. Hari ini, aku hanya mengajar kelas B, jadi aku pikir aku bisa menanggungnya. ”
"Eeh, Sensei, sangat hebat sekali ..."
"Jika anda seorang pria, aku akan jatuh cinta padamu."
"Semuanya! Jangan ganggu Hiiragi-sensei! ”
Ketika gadis yang paling bersuara keras di kelas mengatakan itu, semua orang mengangguk. Aku kira daripada semua orang ingin mendengarkannya, mereka mungkin semua merasakan hal yang sama. Uhuk, Uhuk, sambil terbatuk, Hiiragi-chan memulai pelajarannya. Padahal, lebih baik kalau dia beristirahat saja daripada mengajar, pikirku.
Bekerja dengan giat, dan memaksakan dirimu saat kau tidak bisa bekerja adalah dua hal yang berbeda. Karena semua murid lebih kooperatif dari biasanya, pelajaran berakhir dengan cepat dan lancar, dan saat bel berdering, Hiiragi-chan segera meninggalkan kelas. Setelah menunggu waktu yang tepat, aku langsung pergi ke ruang guru, namun Hiiragi-chan sedang tidak ada di sana. Ketika aku bertanya kepada guru lain, aku diberi tahu kalau dia mungkin berada di ruang UKS.
"Permisi."
Usai memberi salam, aku memasuki ruang UKS. Kusodorkan kepalaku melalui tirai tertutup, dan melihat Hiiragi-chan yang sedang berbaring di tempat tidur. Uhuk, Uhuk, Uhuk, dia terus terbatuk.
"Jika kau lagi ngga enak badan, seharusnya beristirahat saja di rumah."
"... Tapi aku mencoba yang terbaik untuk datang ..."
Zuzuzu, dia mengusap hidungnya, dan mengambil benda yang kelihatannya seperti obat penghirup pereda pilek.
Menggeret kursi yang ada, aku duduk di samping tempat tidur.
"Ah maaf. Apa aku membangunkanmu? "
"Seiji-kun, demi melihatmu, aku melakukan yang terbaik untuk datang ..."
Aku mengelus kepala Hiiragi-chan yang sedang berlinangan air mata, Ah. Begitu ya. Jadi itu sebabnya dia datang.. ...
"Apa kau mau pulang lebih awal?"
"Ngga mau…!"
Dia sedikit keras kepala.
“Hari ini, saat istirahat makan siang ... Kita tidak perlu pergi ke ruang klub ekonomi rumah. Ini akan menjadi pertama kalinya bagi kita untuk bisa berduaan ... aku pasti, tidak akan pergi ...! ”
Di-Dia cukup terobsesi dengan itu ...
“Jika kau pulang lebih awal, aku juga bisa pulang cepat dan merawatmu.”
"Aku akan melakukannya. Aku akan pulang. "
Jawabannya cepat sekali.
Jadi, setelah membantunya bangun, aku membuat beberapa alasan pribadi untuk bisa pulang sekolah lebih awal, mengemasi barang-barangku, dan pergi. Pada saat waktu yang sama, Hiiragi-chan selesai membuat persiapannya sendiri untuk pulang lebih awal, dan baru saja keluar dari ruang guru.
Aku berencana pergi ke tempat Hiiragi-chan setelah pulang, tapi aku lebih mengkhawatirkannya. Dalam situasi seperti ini, dia mungkin tidak bisa mengendarai mobil. Aku akan menggunakan ponselku dan menghubungi taksi terdekat untuk mengantarnya pulang.
"... Ponselku hilang ..."
Tidak ada taksi yang mau berhenti jika ada seorang siswa SMA biasa mau menggunakan jasanya. Jadi kami berdua akhirnya pulang bersama, menuju ke tempat Hiiragi-chan. Saat kami tiba, aku berjongkok di depan Hiiragi-chan.
“Ayo, naiklah ke punggungku. Aku akan menggendongmu."
"Ngga usah…. aku ini berat ..."
"Jangan khawatir."
Usai memaksanya untuk digendong, aku berjalan menaiki tangga ke apartemen secepat mungkin. Seperti dugaanku, dia tidak berat sama sekali. Sepertinya dia akan mencapai batasnya, karena badannya sudah terasa lemas sekali, dan napasnya terdengar cukup dangkal.
"Jika terus seperti ini ... kamu mungkin akan kabur, setelah membuangku ..."
"Aku takkan pergi kok, emangnya aku ini iblis macam apa?"
"Tidak ... jangan tinggalkan aku ... aku akan diet ..."
“Kau ngga berat, ngga sama sekali. Jadi jangan khawatir."
Nampaknya, dia sedang berada di dalam mode super lemah, saat dia mulai menangis sedikit di punggungku. Setelah memasuki tempat Hiiragi-chan, aku langsung membawanya ke tempat tidur. Sembari mencoba yang terbaik untuk mengganti bajunya tanpa melihat badan seksinya dan menaruh selimut padanya.
"Apa kau lapar?"
"Aku lapar, tapi aku tidak punya selera makan ..."
“Tapi kau harus makan sesuatu. Aku akan menggunakan dapurmu dulu. "
Tanpa menunggu jawabannya, aku meninggalkan kamar tidur. Menggunakan beberapa sisa makanan serta beberapa telur, aku hendak membuat bubur sederhana.
"Haruka-san, makanannya sudah siap."
"Aromanya enak."
Hiiragi-chan menjulurkan kepalanya sedikit dari selimut.
"Mengapa kau bersembunyi begitu?"
"Karena demamku, wajahku terlihat kacau dan berantakan ... Seiji-kun, aku ngga mau menunjukkan wajah ini padamu."
Bukannya tadi aku melihat wajahmu? Apa itu tidak dihitung ...?
"Meski kau demam, kau masih tetap imut kok, aku takkan meninggalkanmu."
"…Sungguh?"
Rasanya ngga adil kalau kau menatapku dengan mata memelas sambil bersembunyi di bawah selimut begitu ...! Itu sangat lucu.

Setelah menanggapi pertanyaan Hiiragi-chan dan mengangkatnya, aku menyuapi bubur yang aku buat. Pada saat yang sama, aku menemukan kotak P3K dengan termometer untuk mengukur demamnya. Aku menyodorkan sendok ke mulutnya dan memastikan bahwa dia mengunyah makanan dengan benar.
"Bagaimana? Apa rasanya enak? ”
"Ini enak…"
Dia tampak  sedih ketika dia mengatakan itu. Kali ini apa lagi?
"Kamu bisa memasak, mungkin kamu tidak peduli tentang hal itu tapi itu sangat hebat ….... Seiji-kun, bahkan tanpa diriku, kamu akan baik-baik saja ... Seseorang seperti diriku, pasti tidak diperlukan ..."
"Aku membutuhkanmu! Sangat membutuhkanmu! Sama putus asanya seolah-olah hidupku hanya tinggal satu minggu lagi. ”
Bruuugg, Hiiragi-chan kehilangan semua tenaganya dan jatuh ke tempat tidur.
Eh ...?
"Sensei ...? Haruka-san ......? Hiiragi-chaaaaaaaan !?"
Bibibi, sebuah suara terdengar dari termometer. Setelah membuat beberapa alasan demi memaafkan tindakanku, aku mengeluarkan termometer dari bawah ketiaknya.
37,3 °
"Ini cuma demam ringaaaaaaan !?"
Pachi, Hiiragi-chan tiba-tiba membuka matanya.
"Tapi, tubuhku terasa lemas ..."
"Hmmm, benarkah."
"Uuu ... Tapi, tapi, ini masih demam ... Uhuk Uhuk ..."
"Ini hanya demam ringan."
"Uuuu ... Sikap Seiji-kun tiba-tiba berubah menjadi lebih dingin ... Ini sangat menyedihkan ..."
Yah, baguslah kalau ini bukan masalah besar.
"Seiji-kun, apa aku boleh memintamu untuk merawatku ...?"
"Ya."
Ketika sakit namun kau tinggal sendirian, benar-benar menyedihkan. Kesepian yang kau rasakan menjadi lima kali lebih kuat. Tidak peduli apa yang kau lakukan, kau harus melakukan semuanya sendiri. Aku juga mengerti perasaan itu.
"Kamu baik sekali…"
"Bisa menjaga gadis yang aku sukai karena dia jatuh sakit, itu adalah bagian dari kebaikanku ..."
"Bagian darimu itu, aku sangat menyukainya ..."
Chira, dia melirikku dan bersembunyi di balik selimutnya sekali lagi. Kemudian, dia menjulurkan tangannya ke luar selimut dan mengajukan permohonan untuk memegang tangannya. Karena itu permintaan dari gadis yang aku suka, aku memutuskan untuk menanggapi dan memegang tangannya.
"Aku minta maaf karena sudah merepotkanmu seperti ini ..."
"Tidak apa-apa. Bagiku, jika Haruka-san tidak ada, tidak ada alasan khusus bagiku untuk pergi ke sekolah. ”
Dengan suara menggumam, aku mendengar kalimat, "Aku mencintaimu".
"Aku juga."
"Eh, apa yang barusan kamu bilang?"
Hiiragi-chan menjulurkan kepalanya dari selimutnya.
"Aku akan memberitahumu setelah kamu merasa lebih baik."
"Muuu, dasar jahat ..."
Namun, Hiiragi-chan tidak melepaskan tanganku.
"Tapi aku mencintaimu…"
Usai mengatakan itu dengan suara kecil, dia langsung tertidur lelap. Sungguh, dia sangat imut sekali. Pikirku sambil melihat wajahnya yang sedang tidur.
Keesokan harinya, kesehatannya sudah membaik. Dan, Hiiragi-chan selalu menekankan kalau itu adalah “Kekuatan cinta! Kemenangan yang diraih karena hubungan kita! ”




close

5 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama