Ini adalah kisah dari waktu
lampau.
Di padang rumput bernama Sea
of Shadows, ada
sebuah batu yang berbentuk mirip seperti seorang gadis kecil.
Rambut coklat muda yang indah.
Mata tak berdosa dan bibir
berwarna pink cerah.
Tangan dan kaki yang ramping, layaknya
manusia.
Kulit cerah, seperti jeruk
nipis tanpa kerutan sedikitpun.
Kulit yang mulus dan cerah
seperti batu kapur yang digosok.
Itu adalah patung seorang
gadis, yang dicintai oleh ribuan orang, diciptakan untuk menyesuaikan dengan
citra kecantikan manusia.
Apa bentuknya mirip seperti
aslinya?
Atau apakah itu mengambil
bentuk itu sesudahnya?
Sejauh menyangkut dunia ini, Legend
of Pygmalion hanyalah sebuah kisah dari negeri eksotis yang jauh.
Namun, hanya ada satu yang pasti.
Gadis ini adalah seorang putri sejak lahir, dan dibangkitkan oleh keinginan
banyak orang.
Seluruh dunia adalah padang
rumput yang luas, tapi di sekelilingnya ada danau setinggi pergelangan kaki,
dengan bunga-bunga yang mekar sejauh mata memandang. Tentu saja semua itu
palsu, hanya gambar yang diukir dari batu kapur.
Air di langit, langit di air.
Mereka memintanya untuk
membungkus dunia dingin ini dengan es hangat.
Dia tidak yakin siapa yang
meminta hal tersebut. Sudah ada banyak orang ketika dia lahir, tapi setelah
tidur siang sejenak, semua orang telah lenyap.
Dia sekarang sendirian, dan dia
melewati waktu sembari memikirkan teori tentang apa yang sebenarnya sudah
terjadi.
Salah satu teori yang
terpikirkan adalah semua orang telah meninggal karena sistem tidak berfungsi.
Tapi selama dia masih hidup,
itu tidak mungkin terjadi.
Dia terus memberikan segala
kebutuhan, jadi mustahil ada malapetaka yang memusnahkan semua orang.
Teori selanjutnya adalah bahwa
semua orang sedang tertidur.
Mungkin ada alasan tertentu
bahwa mereka memutuskan kalau tetap terjaga terlalu merepotkan dan semua
menutup mata mereka bersama.
Dia menyebarkan indranya ke
permukaan dunia tetapi tidak dapat menemukan keberadaan manusia satu pun.
Umat manusia benar-benar lenyap
sepenuhnya dari tanah ini.
Ketika dia perlahan-lahan
memikirkan kemungkinann satu demi satu, dia mengingat hukum yang berlaku di
tanah ini.
Menurut aturan, penduduk
dilarang mencintai penduduk lainnya.
Siapa pun yang melanggar aturan
ini akan dihukum pengasingan ke Bumi.
Mungkin saat itu, semua orang
telah dihancurkan oleh hukum ini, dan telah jatuh ke sisi lain.
Ya, pasti itu yang terjadi, dia
mengangguk pada dirinya sendiri. Atau lebih tepatnya, karena dia tidak bisa
menggerakkan lehernya sama sekali saat itu, dia mengangguk dengan perasaannya.
Teori ini tampaknya menjadi
yang paling memungkinkan sejauh ini.
Tapi, dia setia pada tugasnya,
dan terus melakukan tugas yang diminta darinya.
Pertama, dia memotong energi
nuklir surplus ke kota-kota. Fasilitas hiburan jelas tidak diperlukan lagi. Dia
mengalihkan semua energi ekstra untuk mengendalikan lingkungan. Dalam setengah
abad, Sea of Shadows telah
berubah menjadi kota yang penuh dengan pepohonan dan langit.
Konon, pohon-pohon itu adalah
batu kapur, dan langit hanyalah lembar es penutup palsu, tapi itu pasti
memenuhi apa yang diperintahkan kepadanya.
Mudah untuk memenuhi apa yang
diinginkan manusia, selama manusia sendiri tidak ditugaskan untuk melakukannya.
Dia menciptakan tujuh lautan di
Bulan, dan setengah abad lainnya berlalu.
Dia pikir manusia akan kembali
setelah dia memenuhi keinginan mereka, tapi tidak ada jejak satupun yang
tersisa.
Sendirian di dunia tanpa suara.
Terkadang, dia mendekati kebenaran, bahwa
bukan manusia yang diasingkan, melainkan dia sendiri yang ditempatkan di
planet ini untuk bepergian sendirian. Tetapi karena itu hanya teori, dia tidak
pernah memikirkannya lebih jauh.
Dia memandangi pantulan planet
biru, yang biasanya tidak akan terlihat dari sini.
Apakah
semua orang benar-benar bepergian ke sana?
Dia telah membangun hutan yang
indah.
Fakta bahwa tidak ada satu
orang pun yang melihatnya sekarang benar-benar membuatnya tampak sia-sia.
Bagaimanapun, dia tidak
memiliki keterikatan dengan hutan.
Lalu suatu hari…..
Dia terbangun karena sensasi
langkah kaki di pasir.
Dia kemudian teringat perasaan
sesuatu yang menabrak tubuhnya
beberapa saat yang lalu.
Setelah sepenuhnya sadar, dia
terkejut melihat sesuatu berjalan di jalan yang dibatasi pepohonan.
“Sesuatu” tersebut memiliki
tubuh pendek dan gempal, dan berjalan dengan cara dengan rentang gerakan
terbatas.
Ia memiliki kulit monoton yang
sama halusnya dengan dirinya sendiri, bahkan mungkin lebih halus.
Rasanya hampir seperti ketel
kaleng, bentuk kehidupan yang akan dianggap sebagai lelucon jika dibandingkan
dengan rasa estetika dunia ini.
Jantungnya berdetak kencang
penuh kegembiraan pada pengalaman yang tidak dikenal saat dia mengamatinya
dengan takjub.
Bagaimanapun juga, ini adalah
pertama kalinya selama bertahun-tahun ada alien dari luar angkasa yang datang
mengunjungi planet ini!
“Tunggu, itu tidak benar.
Kenapa ada alien di permukaan Bulan? ”
Dia, tentu saja, telah keliru.
uuuu
Apa yang sebenarnya telah tiba
adalah sesosok yang mirip manusia. Secara teknis, itu datang dari luar angkasa,
tetapi sama seperti penduduk sebelumnya, dia tidak dapat berbicara dengannya.
Karena dia tidak punya tenggorokan.
Tapi sama seperti di masa lalu,
dia mampu menganalisis perkataannya.
Namun, informasi yang mampu dia
kumpulkan sangat sepele.
Ia datang ke planet ini
sendirian, melawan keinginan rekan-rekannya.
Tidak ada arti khusus untuk
kedatangannya.
Tidak ada alasan untuk pergi dalam
perjalanan satu arah tanpa memperoleh apa-apa.
“Aku mengerti, sekarang. Mereka
memiliki semua yang mereka butuhkan untuk hidup, tapi mereka tidak pernah dapat
mengatasi kekurangan emosional. Kurasa itu tidak terlalu mengejutkan bahwa
peradaban yang lebih maju dari permukaan akhirnya hancur dengan sendirinya. ”
Maka Ia mulai tinggal di sini,
menggunakan mesin dari kota.
Setiap 12 jam sosok itu akan
datang mengunjungi lokasinya dan bergumam sendiri sambil mengisi tangki dengan
hidrogen.
“Meski memiliki bentuk manusia,
mungkin ini terlalu arogan untuk memaksakan budaya manusia kepadamu juga."
Saat sosok itu mengatakan ini,
sosok itu berusaha melepaskan gaunnya, tapi dia menghentikannya dengan sekuat
tenaga. Meskipun sulit dipercaya, ini adalah pertama kalinya dia bisa menggerakkan
tubuhnya dengan bebas.
“Tolong maafkan atas tindakanku
kemarin. Kau memukulku begitu keras sampai aku pikir aku akan terbang ke Mars.
Jika ini di permukaan, kau sudah berada di balik jeruji. Sepertinya aku perlu
mengajarimu tentang beberapa poin penting dari manusia.”
Sosok itu mengatakan ini dengan
suara yang sedikit tajam, meskipun terang-terangan menerima bantuannya.
Namun, dia menemukan suara
segar dari sosok itu, dan anehnya dia merasakan kedekatan dengannya.
Kau tentu saja dapat berdebat
bahwa siapa pun merasa puas dalam situasi seperti itu, tetapi aku tidak akan
memikirkan hal itu.
Sosok
itu adalah dunia baru baginya.
Mengapa orang yang begitu luar
biasa seperti dirinya datang ke dunia kematian ini?
Mungkin kedengarannya sulit dipercaya,
dia secara empatik mengkhawatirkannya.
Dari sekian banyak teori, teori
yang dia anggap paling kredibel adalah bahwa sosok itu merupakan salah satu
dari manusia.
Bahwa Ia telah dijatuhkan ke
dunia ini sebagai hukuman karena mencintai yang lain.
Atau mungkin dengan cara yang
sama, dia telah jatuh cinta dengan seseorang dari dunia ini, dan telah naik
kembali sejauh ini setelah diturunkan. Namun sayangnya, semua orang yang
tinggal di sini telah lenyap.
Ia datang ke sini untuk cinta,
tetapi tidak dapat kembali ke dunianya.
Ini sangat membuatnya sedih,
jadi dia bekerja lebih keras untuk mencoba memberikan kehidupan yang lebih baik
bagi sosok itu.
Namun….
“Kau tidak boleh membuang-buang
waktu. Kami tidak memiliki batasan tentang cara kami menggunakan sumber daya, tapi
jika kami kehabisan, apa yang akan kau lakukan? Jika kau mengering, kau akan
membawaku ke kuburan bersama dirimu. ”
Usahanya selalu sia-sia.
Pada titik ini dia sudah
mempelajari kata-kata manusia, dan bahkan telah membangun pita suara untuk
diajak berbicara, tetapi sosok itu takkan pernah mendengarkannya.
Sebaliknya, semakin dia
berbicara kepadanya seperti manusia, semakin tidak senang sosok tersebut memandang
dirinya.
Dia menyiapkan banyak hal untuk
sosok itu.
Dia bekerja lebih keras dari
apa yang pernah dia lakukan.
Dia sudah berupaya untuk
memutar akar kehidupan, hukum alam.
Aku mungkin tidak perlu
menjelaskan mengapa.
Itu karena, dia telah jatuh
cinta padanya.
Dia orang yang luar biasa.
Dia mendefinisikan hidup untuk
batu seperti diriku.
Kata-kata itu masih terukir di
karang sampai hari ini.
Namun Ia tidak pernah
mengucapkan terima kasih, tapi hanya terus mengkonsumsi.
Apa aku menjadi lebih
manusiawi?
Dia menari di bawah langit saat
dia bertanya.
Ini adalah hari pertama bahwa
dia mampu mengangkat kakinya dari tanah.
"Jika aku harus
membandingkannya, aku akan mengatakan kalau tubuhmu lebih dekat dengan
karang."
Kalau dipikir-pikir kembali,
itu adalah pertama kalinya sosok itu memujinya.
Tapi nenek, kurasa dia sedang
tidak memujimu. Kupikir dia sedang menyindirmu.
Namun, kata-kata itu membuatnya
sangat bahagia.
Dan selama dua belas jam
berikutnya, dia tidak merasakan apa-apa selain bangga dengan tubuh silikalnya.
Waktu mereka bersama terus
berjalam selama hampir setengah tahun.
Waktu akhir selalu datang
tiba-tiba.
Ketika Ia selesai memperbaiki
kapalnya, sosok itu membawanya di atas kapal.
Dia menjadi lemah dan tidak
dapat bergerak, jadi naik ke kapal dan mengurus yang lain dilakukan oleh sosok
manusia itu.
Meski begitu, kecemasannya atas
meninggalkan Sea of Shadows terhalang
oleh kegembiraan untuk bisa bersamanya.
Dia memejamkan mata dalam
kebahagiaan saat dia duduk di kandang ketat yang hanya dibuat untuk satu orang.
"Aku bosan dengan manusia dan naik ke Bulan, meninggalkan segalanya."
Suaranya datang dari luar kapal.
Itu bergema di seluruh padang
rumput, di mana sampai sekarang tidak ada seorang pun.
"Jadi rasanya agak konyol
bagiku untuk mencintai manusia."
Tubuhnya tidak bisa bergerak.
Walaupun bisa, pintu kapal tidak
mau terbuka.
Dia sudah melepas diri dari
planet, jadi planet ini tidak akan bergerak untuknya.
Langit es yang menutupi planet
hancur seperti mimpi.
“Aku tak berpikir bahwa
perasaan yang kau miliki untukku adalah cinta. Kau masih belum memahami
manusia. ” Saat dia mendekatkan dirinya ke jendela, dia ingat hukum yang dia
lupakan.
Siapa pun yang jatuh cinta
dengan seseorang dari dunia lain akan dipisahkan selamanya sebagai hukuman.
“Jika kau hanya ingin memuaskan
keinginan biologismu, maka ada banyak pelamar di permukaan. Kau hanya harus
tinggal di sana. "
Ah, Ia berniat tetap tinggal,
dia meratapi apa yang terjadi.
Tapi pada saat yang sama, dia
juga mengerti bahwa itu adalah pilihan terbaik untuknya.
“Namun. Tidak peduli apapun
yang terjadi, Kau bukanlah hal yang baik untuk planet itu. Ini akan menjadi
kedua kalinya aku membunuh manusia di permukaan.”
Untuk dirinya di masa lalu, itu
hanya percikan cahaya kecil.
Tapi untuknya dirinya yang sekarang,
kapal itu berangkat dari permukaan bulan, lalu memuntahkan panas dan api yang
mengerikan.
Dataran perak…
Dunia yang dulunya adalah
dirinya perlahan-lahan melayang jauh.
Di matanya, sekarang dia hampir
menjadi manusia, dan sekarang berubah menjadi planet kecil yang jauh.
Dataran yang berkilau sendirian
di laut yang gelap.
Tapi meski dia berlayar
melintasi langit biru, dia tidak punya waktu untuk menangis. Karena sosok pria
itu begitu kejam, Ia tidak membuat persiapan yang cukup untuk keselamatannya.
Kapal tersebut hanya memiliki cukup bahan bakar untuk memasuki atmosfer bumi,
dan tidak memiliki cara untuk mengatasi dampak pendaratan di planet dengan
kekuatan gravitasi yang enam kali lipat lebih kuat dari bulan.
Kapal itu meledak di udara, dan
seperti pukulan dari candaan jelek, dia terjatuh ke laut biru.
Begitulah pulau ini dimulai.
Dia berhasil bertahan, tapi
dampak tubrukan dari pendaratan itu menghancurkan ingatannya.
Pada saat itulah pulau itu
menumbuhkan terumbu karang baru.
Dia tinggal di sini, melahirkan
seorang anak, dan menjalani hidupnya.
Tapi setiap bulan.,,,
Ketika malam bulan purnama
tiba, dia akan melihat ke langit, dan tersenyum bahagia.
wwww
Begitulah karya sastra
pertamaku berakhir.
“Aku merasa kalau cerita ini
tercampur dengan pendapat pribadimu di sana-sini. Aku bisa tahu ada bias dalam
penggambaran karakter di beberapa tempat. ”
Editor kecil menyuarakan
komentarnya yang pedas.
Hari berikutnya adalah bulan
purnama. Si pengantar kecil telah mengajariku cara menulis selama satu bulan
penuh.
Ia tidak selalu memahami
ucapanku dengan sempurna, jadi kadang-kadang ada miskomunikasi, tapi hari-hari
yang kami lalui terasa menyenangkan. Pada awalnya, aku terkejut oleh
penampilannya, tetapi setelah beberapa hari, itu menjadi pemandangan biasa
bagiku. Aku masih belum bisa melihat ke dalam setelan timah kecil tersebut
karena kaca penutupnya yang memantulkan cahaya, tetapi aku bisa mengetahu kalau
Ia itu sungguh-sungguh, penuh semangat, dan yang terpenting, orang yang jujur.
Seolah-olah Ia adalah bentuk kehidupan yang tidak mengerti konsep berbohong
atau tipu daya.
“Aku sudah selesai membacanya.
Apa kau ingin mendengar pendapatku? ”
Aku mengangguk gugup sebagai
jawaban atas pertanyaannnya yang sopan. Meski aku hanya menulis ulang kisah
kuno dalam huruf modern, aku masih merasa sedikit malu.
"Tolong kritik dan
sarannya yang lembut."
“Ini sedikit berbeda dari
cerita yang aku tahu, tapi itu sangat menyenangkan. Wanita ini berparas cantik,
‘kan? ”
"Seharusnya begitu. Tapi aku
pikir dia sedikit terlalu naif. Bagian mana dari dirinya yang kamu sukai? ”
“Dia tidak ragu dengan apa yang
dia lakukan. Dia pasti orang yang sangat jujur. Alasan mengapa dia tidak bisa
melihat semua hal lain di sekitarnya adalah karena dia hanya percaya pada satu
hal. ”
“Kelihatannya kamu sedikit
memihaknya, padahal seharusnya kamu tak bisa terlalu memahaminya dari apa yang
aku tulis.”
“Oh, tapi aku bisa. Aku berani
mengatakan kalau dia tidak memiliki penyesalan sedikitpun. Yang aku baca
hanyalah kisah kebahagiaannya dari awal sampai akhir. ”
Aku tak bisa berkata apa-apa setelah
mendengar opininya.
Itu bukan pemikiranku saat
sudah menulisnya. Aku bahkan sedikit melenceng dari cerita untuk menyuarakan
keberatanku sendiri dalam kisah leluhurku ini.
Dari sudut pandangku, ini
adalah kisah yang kejam. Sejak mendengarnya dari kecil, aku selalu memiliki
pertanyaan tentang kisah nenekku. Dia telah dibuang dan ditinggalkan setelah
berusaha begitu keras, jadi bagaimana dia bisa sangat bahagia? Bila cinta
berarti dapat menerima pengkhianatan, maka aku tak bisa membayangkan bahwa
diriku bisa merasakannya.
"Aku sebenarnya berniat
menulis ini sebagai kisah tragedi."
“Perspektifnya adalah
perspektifmu. Itu adalah bentuk kehidupanmu. Kau mewarisi kenangan ibumu
sebagai milikmu sendiri. Dan itulah mengapa, tidak peduli seberapa
bersikerasnya kau tidak setuju, Kau tidak dapat menyimpang dari akar sebenarnya
dari kisah ini. Tak peduli apa yang Kau pikirkan, emosi aslitelah terukir ke dalam gen dirimu. ”
"... Aku tidak benar-benar
mengerti, tapi bisakah aku menganggap itu berarti kamu setuju?"
Aku tidak bisa menyembunyikan
sedikit ketidaksenangan dalam suaraku.
Pria timah kecil itu
mengangguk.
“Ini bukan seperti yang aku
harapkan, tapi tak diduga berubah menjadi lebih baik. Aku sangat menyukainya. ”
"Mengharapkan? Apa yang kamu
harapkan? "
“Kisah tentang terumbu karang.
Di negaraku, terumbu karang pulau ini bersinar dengan cara misterius. Aku
penasaran apa mungkin kau tahu mengapa terumbu karang ini bersinar. ”
Produk paling berharga dari
pulau ini.
Terumbu karang yang bersinar
saat bulan purnama.
Pohon-pohon itu, yang berbentuk
seperti karang, menghasilkan oksigen dan nitrogen dalam jumlah besar secara
rutin. Mereka bilang bahwa hal itu memungkinkan sejarah umat manusia untuk
terus berjalan sedikit lebih lama, walau tidak ada artinya. Secara pribadi, aku
tidak berpikir ada arti khusus untuk itu.
“Aku yakin masyarakat di sini
memperlakukannya sebagai kejadian biasa. Aku membayangkan bahwa iluminasi
adalah semacam fungsi ekologis. Aku percaya kebetulan seperti itu terjadi
begitu saja. ”
Dengan itu, Ia masuk ke dalam
kapalnya, atau lebih tepatnya, ia mengubur dirinya sendiri di dalamnya. Tidak
lama kemudian, Ia mengeluarkan benda yang dibungkus seukuran dirinya.
“Aku bertanya-tanya kemana aku
harus mengantarkan ini, tapi setelah dilakukan penyelidikan, tampaknya kau
adalah penerimanya. Ini adalah pertukaran, tetapi juga bagian dari pekerjaanku.
Mohon diterima."
Di dalam pembungkus itu ada
satu cangkang laut. Warnanya seputih nebula galaksi.
Aku secara naluri menempatkan
cangkang tersebut ke samping telingaku.
Tss, tss.
Cangkang laut ini berbentuk
seperti spiral. Suara ombak bisa terdengar dari pusaran organ.
Tss, tss.
CQCQ, apa kau bisa mendengarku?
Mengikuti suara ombak adalah
rekaman yang sunyi.
Ah, ini perekam.
Ini adalah rekaman suara dari
kisah seseorang di suatu tempat yang jauh.
“Aku tidak mengerti apa maksudnya.
Aku akan mempercayakan benda itu padamu selama satu hari, dan jika kau
menyukainya, harap simpan untuk pertukaran buku ini. Kalau begitu, sampai jumpa
besok. ”
Pria kecil itu mencengkeram
helm dan mengarahkan kapalnya ke langit.
Aku segera memanggilnya.
Percepatan dan mobilitas kapalnya benar-benar halus. Dia pastu sudah lama pergi
jika aku memalingkan muka untuk sesaat. Itu membuatku kesal karena aku tidak
pernah bisa menangkapnya.
"Ada apa?" Jawabnya
sambil berbalik.
“Kamu tidak memberiku nilai. Berapa
banyak poin yang aku dapatkan? ”
“Oh, ayolah. Memberikan poin ke
buku? Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu. "
Dia sepertinya menyembunyikan
rasa malunya saat dia menjawab, dan kemudian menghilang ke langit barat.
Itu adalah pertama kalinya aku
mendengar suara emosional yang mirip manusia darinya.
Tags:
Oneshot