Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 21



Chapter 21 – Senpai, Hari ini, Bagaimana menurutmu?

u Sudut Pandang si Senpai u
Hari Sabtu.
Sudah berapa kali aku tidak bisa menghabiskan akhir pekan dengan santai? Apa sudah ketiga kalinya?
Tak kusangka cuma sedikit.
Hari ini, tempat pertemuannya berada di stasiun dekat universitas terkenal (aku juga memasukkannya ke dalam daftar universitas yang ingin aku masuki. Karena dekat rumahku). Saat aku menyelidiki sedikit mengenai universitas itu, sepertinya mereka sedang mengadakan festival, dan dia mungkin mengajakku untuk acara itu.
Meskipun waktu ketemuannya pukul 12:30, aku datang di jam 12:05. Dari dulu aku diajari kalau aku tidak boleh terlambat, jadi aku datang sepagi ini karena sudah menjadi kebiasaanku atau mungkin bisa dibilang insting. Terutama, hari ini ada orang yang belum pernah kutemui sebelumnya (Sepertinya mereka adalah teman Kouhai-chan ...), jadi aku takkan membiarkan diriku terlambat satu detik pun. Yah, siapa yang peduli.
Tapi, tentu saja, tidak ada yang datang karena waktunya masih 25 menit lebih awal. Mau bagaimana lagi. Ayo kita baca buku untuk menghabiskan waktu.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Senpai selalu datang pagi seperti biasa, ya. Apa sudah menunggu lama?”
Ketika aku tiba di Stasiun Hie dan keluar dari gerbang tiket, aku langsung melihat senpai yang sedang membaca sambil bersandar di dinding.
Yah, aku sudah menunggu cukup lama untuk membaca buku.
Tentu saja, aku tak berharap Ia membalas dengan sesuatu yang klise.
“Begitukah? Tapi itu salah Senpai sendiri karena datang lebih dulu.”
Aku menyadarinya. Tapi semua orang akan senang jika kita datang lebih awal dari waktu pertemuan, ‘kan?”
Itu artinya waktu pertemuan kita yang sebenarnya menjadi lebih cepat. Ini bahkan lebih menyusahkan tau, Senpai.”
“Benarkah?”
Aku melihat ke area sekeliling. Sepertinya mereka belum datang.
Sepertinya yang lain masih belum datang, jadi Senpai boleh melanjutkan membaca buku.
“Rasanya akan aneh bila kesan pertama mereka tentang diriku sebagai seseorang yang membenamkan dirinya dalam buku sebelum bertemu ...
Lalu kenapa Senpai membacanya sekarang?
Aku pikir kau akan tetap memanggilku.
Senpai, kepercayaan macam apa yang kamu miliki dalam diriku sih?
Saat kami berbicara seperti ini, kerumunan orang bergegas ke gerbang tiket. Sepertinya kereta berikutnya sudah tiba di stasiun. ... Ah, dua orang lainnya juga datang.

u Sudut Pandang si Senpai u
Kasumi ~
Kouhai-chan yang berdiri di sampingku tiba-tiba berteriak dan melambaikan tangannya, membuatku terkejut.
Di antara gerombolan orang-orang yang keluar dari gerbang tiket, ada seorang gadis yang memalingkan wajahnya ke arah kami setelah mendengar suara keras Kouhai-chan.
Ah, kamu sudah datang duluan, Maharun.
Un, aku senang ー
Dia adalah seorang gadis modis yang tampak sama mempesonanya dengan Kouhai-chan. Di sampingnya, ada seorang laki-laki yang berjalan bersamanya sambil bergandengan tangan. Tidak seperti diriku yang selalu merapihkan rambutku dengan cepat, rambutnya benar-benar mengeras seperti lilin, membuat kami terlihat seperti tipe dua orang yang sangat berbeda.
Ummm, apa aku boleh pulang sekarang?
Ngomong-ngomong, apa yang terjadi, Maharun? Mendadak mengajak kami untuk kencan ganda ...”
Yup. Kupikir bakal jadi seperti ini. Aku bisa menebak kalau kata itu akan datang hari ini. Itu sebabnya, aku bisa menghindari membuat suara terkejut.
Maharun, kamu juga punya pacar. Aku harap kamu bisa memberitahuku duluー
Baiklah, yah, kita bicarakan hal itu nanti saja ~ Ayo pergi ke festival sekolah sekarang.”
Setelah mengatakan itu, dia meraih tanganku, dan mulai berjalan di depan. Pasangan lain juga berjalan mengikuti di belakang kami.
Ada banyak orang di sekitar kami, dan jika kami bisa menjaga volume suara pembicaraan, dua orang di belakang kita tidak akan bisa mendengar, ‘kan?
Sambil merasakan kelembutan tangannya, aku berbisik dengan Kouhai-chan.
Hei, apa yang terjadi di sini?
Meski kamu bertanya hal itu, tidak ada yang istimewa ... Kita akan jalan-jalan. Bukannya cuma nambah beberapa orang dari biasanya?”
Suara Kouhai-chan menggelitik telingaku, dan rasanya sedikit geli.
Bukan itu maksduku. Tapi kenapa jadi 'kencan ganda'?”
Bukankah ini dianggap kencan jika Senpai dan aku pergi bersama?
Itu ... yah ...
Setelah membuat keributan besar sebelumnya, kami mengenali arti dari kata 'kencan'.
Bukannya pasangan di belakang kita itu pacaran dan sedang kencan?
Yah, memang sih jika kita melihatnya secara umum.
Lalu jika kita menambahkan kencan dan kencan, bukannya itu jadi kencan ganda?
Tidak, tidak, tidak!
Tanpa sadar aku mengangkat suaraku sedikit. Karena aku hanya berkata 'tidak, tidak, tidak', seharusnya masih aman meski mereka mendengarnya, ‘kan?
Atau mungkin, Senpai lebih suka memiliki harem yang dikelilingi oleh tiga gadis?
Aku juga tidak mau itu.
Itu sebabnya, aku juga tidak ingin dikelilingi oleh tiga laki-laki!
Kenapa kita harus dikelilingi ...
Aku tidak ingin menjadi anggota perkumpulan maniak.
Yah, walau aku masih merasa enggan menerima alasannya, aku mengerti sekarang mengapa kita berpasangan bersama. Tapi kenapa kita harus berpegangan tangan segala?”
Kouhai-chan melirik ke belakang, dan membalas pertanyaanku.
“Karena mereka juga berpegangan tangan, jadi aku melakukannya karena insting.
Jika kita bisa puas dengan yang namanya insting, dunia ini tidak membutuhkan logika dan etika lagi ...
Toh, ngga masalah ‘kan?
Aku tidak bisa tenang.
Dalam banyak artian. Lihat, tanganku berkeringat, bukankah rasanya tidak nyaman?
Aku juga tidak bisa tenang, Senpai.
Hei, jika kau mendadak bilang seperti itu, rasanya bakal buruk untuk hatiku, oke.
Aku tidak bisa mengatakan itu padanya untuk menghentikannya, tapi tolong hentikan.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Senpai benar-benar tidak bisa jujur ​​seperti biasanya.
Ah, acaranya ada di ruang kelas ini, ‘kan? Ada posternya yang menempel di dinding. Waktunya masih sedikit lebih cepat dari yang dijadwalkan, tetapi seharusnya tidak apa-apa.
Permisi, aku Maharun yang memesan tempat ini pada pukul satu.
Pemesanan atas nama Maharun-sama ... Ah, ya. Apa tiga orang lainnya datang bersama anda?”
Ya, semuanya datang bersamaku.
“Baiklah. Mohon tolong tunggu di sini sebentar.”
Setelah mengkonfirmasi pemesananku dengan orang di meja resepsionis, aku berbalik.
Dengan begini, ayo kita tunggu di sini sampai jam satu. Ngomong-ngomong, Senpai, bagaimana kalau memperkenalkan dirimu dulu?”
Ah, seperti yang kuduga, kalian semua sudah saling kenal?
“Iya.”
Aku sudah memberitahunya kemarin untuk berjaga-jaga, jadi Senpai seharusnya sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Aku ingin tahu apa Ia akan baik-baik saja.

u Sudut Pandang si Senpai u
Ah, dia menyuruhku untuk memperkenalkan diri, bukan? Haa ...
Ahh, ya. Err, aku datang bersama dengan Kouhai-chan di sini. Aku Iguchi, kelas 2 SMA. Senang bertemu dengan kalian.”
Apa kamu dari sekolah yang sama dengan kami?”
Gadis itu melirik Kouhai-chan untuk mengkonfirmasi. Tapi, gadis berkilauan ini juga kouhai-ku, ya. Ahhh, rasanya jadi sangat rumit.
“Ya.”
Rasanya luar biasa segar bagi Kouhai-chan untuk menjawab pertanyaan itu dengan mudah.
Lalu, kamu satu tahun lebih tua dari kami! Aku Sugiyama Kasumi, teman sekelas Maharun. Dan kemudian, ini adalah ...”
Kau harus lebih sopan, Kasumi. Aku juga anak kelas 1 dan pasangannya, Ikeuchi Kaito. Senang bertemu dengan anda juga, Senpai.”
Sugiyama dan Ikeuchi. Baiklah. Karena cuma ada dua nama, ayo kita coba mengingatnya entah bagaimana. Aku bisa mengingatnya. Ya, aku bisa melakukan ini.
Eh, tapi Kai-kun. Orang ini terlihat tidak energik sama sekali.”
Ayolah, jangan katakan itu di depan orangnya langsung.
Lihat, jawabannya juga tidak terlalu energik, ‘kan? Ayo kita tanyakan sesuatu padanya, Kai-kun.”
Aku bertemu gadis eksentrik lagi, ya.
Dia mengulurkan tangannya ke arahku, menjabatnya dan mengguncangnya berlebihan, lalu mulai bertanya padaku begitu saja.
Oke, Iguchi-senpai ... rasanya sangat sulit untuk diucapkan, jadi beri tahu aku nama depanmu? Dan terus, bagaimana ceritanya Senpai dan Maharun bisa bertemu ~?”
Di kereta? Tidak, di platform?”
Kamu bisa bilang kalau kita bertemu di kereta, Senpai. Ah, nama senpai adalah Keita.”
Hee, kalian berdua sangat mirip, ya.
Mustahil, mirip sebelah mananya coba?
Siapa yang memulai pembicaraan lebih dulu?
Aku~
Ah, seperti dugaanku. Keita senpai, kamu tampaknya tidak punya keberanian yang seperti itu.”
Sungguh menjengkelkan.
Tapi, siapa yang nembak duluan?
Ini buruk.
Kouhai-chan melirik ke arahku. Apa itu berarti harus aku yang menjawabnya?
Ngomong-ngomong, kenapa dia membawaku ke dalam situasi ini di mana kami harus menyamar sebagai pasangan? Bukannya ini aneh? Kenapa mereka menanyakan sesuatu seperti awal kisah percintaan atau pengakuan cinta kami? Hak istimewa apa yang mereka punya untuk menanyakan yang begituan? Sungguh konyol sekali.
Aku ingin berteriak keras, tetapi aku tidak berani melakukannya. Apa yang keluar dari tenggorokanku adalah jawaban yang ambigu.
Nn, ah ...
Ayolah, senpai Minggu lalu, kamu bahkan mengatakan "Aku menyukaimu" dengan penuh semangat kepadaku.
Fufu, aku mengerti, aku mengerti! Hubunganmu terlihat cukup baik?”
Setelah bertanya sebanyak itu, Sugiyama-chan berbalik ke Ikeuchi-kun, yang duduk di kursi sebelahnya.
“Kai-kun, aku juga kepengen ~”
“Ya ya. Aku menyukaimu, aku benar-benar menyukainya.”
Luar biasa, meski kalimatnya mirip dengan kalimatku, aku bisa merasakan emosinya yang meluap. Ia mengelus kepala Sugiyama-chan dengan sangat alami, dan Sugiyama-chan juga tampak sangat menikmatinya.
Ini adalah kekuatan nyata dari bacouple ... (TN : Bacaouple atau baka couple, istilah untuk dua insan muda yag dimabuk cinta dan tak peduli dengan situasi sekeliling mereka, dasar riajuuu, meledaklah sana!!!)
Nfuu ~ Lalu, kemana kalian berdua biasa pergi berkencan?
Apa aku harus menjawab ini juga? Saat aku hendak membalas dengan enggan, suara penyelamat pun datang.
Maaf membuat anda menunggu. Sekarang sudah jam satu, jadi silakan masuk dari pintu masuk ini. Sebelum itu, saya perlu memberi tahu anda beberapa poin penting, jadi tolong dengarkan dengan saksama.
Si Resepsionis mulai menjelaskan sesuatu.
Terima kasih telah datang ke pertunjukan kami,The heart that wants to escape, atau singkatnya, Escape Heart pada kesempatan ini. Empat dari anda akan menjadi tim untuk memecahkan misteri, dan tujuannya adalah keluar dari ruangan.”
Itu adalah penjelasan dari gim pemecahan teka-teki.
Memangnya festival sekolah bahkan melakukan permainan melarikan diri (meski aku hanya tahu mengenai festival sekolah kami) ? 4 orang untuk satu grup, artinya ini adalah permainan tim. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi sekarang ...
Apa ini benar-benar baik-baik saja?
Yah, aku tidak membenci gim pemecahan misteri itu sendiri. Malah sebaliknya, aku menyukainya. Ayo kita lakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya sebanyak yang kita bisa.

vvvv

Karena tidak boleh ada spoiler, aku hanya akan menginformasikan hasilnya.
Berkat intuisi Sugiyama-chan, kemampuan Kouhai-chan untuk menganalisis dan memahami situasi, serta dua anak lelaki yang bekerja dengan sepenuh hati, kami berhasil menyelesaikan gim pemecahan misteri.
Tapi kemudian, festival universitas benar-benar luar biasa. Permainannya sendiri tidak jauh berbeda dari yang pernah aku dan Kouhai-chan ikuti sebelumnya.
Dalam tiga tahun, akankah aku bisa menjadi orang yang dapat membuat hal semacam itu? Lebih dari itu, apa aku akan masuk universitas? Aku tidak benar-benar tahu bagaimana masa depanku nantinya.
Kita berhasil, yay ~
Itu adalah Kouhai-chan.
Tepuk tangan, tepuk tangan ~
Dan itu adalah Sugiyama-chan.
Tim anak laki-laki tidak mengatakan apa-apa. Mungkin karena aku terlalu banyak menggerakkan tubuhku, aku jadi merasa lelah.
Ayo kita makan bersama! Aku lapar nih.”
Ah, setuju ~
Kalian berdua tidak terlalu banyak bergerak, ...
“Tapi, kami cukup menggerakkan kepala kami ~
“Ya ya. Tapi  sebelum itu, aku mau pergi ke toilet dulu.”
Menemukan tanda yang menunjuk ke toilet, aku menuju ke arah itu.

vvvv

Lebih baik kau menghentikannya, Senpai.
Saat aku sedang menikmati waktu santai di toilet, aku mendengar suara Ikeuchi-kun di sampingku.
Apa yang kau maksud dengan 'berhenti'?
Hubungan romantismu. Aku sudah bersamanya sejak SMP, tapi aku tidak menyarankanmu untuk terus melanjutkannya.”
Haa ...
Pertama-tama, hubunganku tidak seperti yang Ia pikirkan, jadi apa aku harus mengatakan yang sebenarnya tentang itu?
Dia, Yoneyama, adalah seseorang yang tertarik dalam segala hal. Belajar, hobi, bermain ... dan bahkan orang.”
Dia tentu punya fleksibilitas. Itulah yang kurasakan darinya hanya dengan melihatnya saja.
Oleh sebab itu, dia juga mudah bosan. Minatnya akan segera beralih ke sesuatu yang lain.”
Kami berdua selesai buang air kecil. Tapi aku merasa tidak boleh meninggalkan toilet sampai kami selesai berbicara.
Sebenarnya, aku juga sempat berpacaran dengannya saat kami masih kelas 2 SMP. Menurutmu berapa lama kita pacaran?”
Seperti yang aku duga, Ia punya gelar "mantan pacar", ya. Meski aku sudah memperkirakannya, aku merasa agak jengkel dari lubuk hatiku.
Entah?
Cuma tiga hari, kau tahu, tiga hari. Aku menembaknya, kami pergi kencan setelah sekolah. Kemudian, ketika kami pergi kencan di hari libur, dia mencampakkanku.”
Apa-apaan itu, menakutkan sekali.
“Sudah berapa kali Senpai berkencan dengannya? Dia pasti akan mencampakkanmu segera.”
Benar, sudah berapa kali kita kencan?
Dari definisinya, aku kira kami sudah berkencan sekitar dua puluh kali?
Ha?
Aku merasa sudah tahu sedikit tentang Kouhai-chan.
Aku juga tidak tahu tentang diriku sendiri, dan hubunganku dengan Kouhai-chan.
Namun, aku pikir situasi kami masih dibilang baik untuk saat ini.
Saat Ikeuchi-kun menatapku dengan linglung, aku berjalan ke area cuci tangan.
Dua puluh kali? Senpai, apa kau bercanda? Jika itu benar, kau sudah memecahkan rekor!”
Ada rekornya juga? Apa-apaan itu. Nah, jika yang kau maksud kencan yang seperti ini, maka  yang ini sudah ketiga kalinya.”
Itu masih luar biasa.
“Benarkah?”
Senpai adalah orang yang menarik, bahkan dengan penampilan seperti itu, ya. Apa kau ingin bertukar kontakmu dengan punyaku?”
Aku merasa Ia mengatakan sesuatu yang agak kasar kepadaku.
Hari ini, orang baru telah ditambahkan ke daftar teman LINE-ku.

vvvv

Kami makan siang (ada banya stand yang buka karena ini adalah festival sekolah), berjalan-jalan menikmati festival, dan kembali dengan kereta api.
Pasangan itu naik kereta ke arah yang berlawanan dengan kami, dan tentu saja, Kouhai-chan naik kereta yang sama denganku.
Ini adalah pertanyaan hari ini dariku. Senpai, bagaimana hari ini?”
Berdiri di posisi kami yang biasa, Kouhai-chan bertanya padaku, sambil terlihat sedikit gugup.
Apa maksudmu dengan bagaimana ...
Tentang kedua orang itu,  tahu.
Uhn.
Aku tidak tahu, ada maksud apa kamu memilih pasangan itu, tapi yah ... rasanya menyenangkan?
“Benarkah?”
Dia mengangkat wajahnya dengan ceria.
Kalau begitu, aku senang.
Senyumnya terlihat menyilaukan.
Kouhai-chan juga, bagaimana untuk hari ini? Ini Pertanyaan hari inidariku.”
Aku juga bersenang-senang hari ini. Terutama pada pengamatan Senpai-ku.”
Hobinya adalah mengamati manusia. Ya, dia sudah pernah bilang sendiri sebelumnya.
“Kau ini…”
Pada akhirnya, dia mungkin hanya mempermainkanku selama ini.




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Tangannya jauh lebih besar dari tanganku.


close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama