Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 34



u Sudut Pandang si Kouhai u
Hari Jumat.
Hujan yang berhenti sesaat, kembali turun menghujani permukaan bumi, dan langit terlihat gelap, meski sekarang sudah pagi.
“Selamat pagi.”
Senpai juga datang hari ini.
Ah, pagi juga.
Omong-omong, bukannya ini sudah sebulan sejak Senpai membalas salamku untuk pertama kalinya?
Sudah sedekat mana jarak di antara kami sejak saat itu?
Ketika kami naik kereta dan menempati posisi kami yang biasa, Senpai melepas kacamatanya dan mulai menyeka dengan sweter biru tua.
Aku benci hujan.
Itu karena hujan akan membuat buku senpai basah, ‘kan?
Aku juga tidak suka kacamata-ku basah.
Begitu ya. Tetesan air hujan akan menempel pada lensa kacamatanya.
 Ngomong-ngomong, Senpai. Ini adalah pertanyaan hari inidariku.”
“Apa?”
Senpai, apa kamu tidak menggunakan kontak?

u Sudut Pandang si Senpai u
Kontak. Lensa kontak.
Itu adalah perangkat medis yang ditempatkan pada kornea mata untuk memperbaiki penglihatan pengguna.
Aku selalu menjadi pengguna kacamata, tapi aku juga ingin merasakan pengalaman lensa kontak misterius. Itu sebabnya ada sepasang lensa kontak di kamarku.
Iya. Itu disimpan, tidak digunakan.
“Tidak.”
“Kenapa? Bukannya itu lebih efisien di musim hujan begini?”
Kesampingkan cara bicara Kouhai-chan, dia bertanya mengapa aku tidak menggunakan lensa kontak. Alasannya sederhana.
Ah, tapi, aku tidak ingin memberitahunya ... Dia pasti akan mengolok-olokku ... Tapi, ini pertanyaannya juga. Aku harus menjawabnya bagaimanapun caranya. Baiklah.
Aku tidak pandai memakainya.
Ha?
Kontak. Menempatkannya di mataku.”
“Apa? Aku pikir senpai belum mencobanya sebelumnya, karena kita sedang berbicara tentang Senpai di sini.”
Memangnya aku ini karakter macam apa yang ada dalam kepalamu ...
Aku merasa seperti dia memperlakukanku cukup kasar belakangan ini.
Apa itu benar-benar terjadi, senpai? Tidak bisa memakainya.”
Sepertinya aku akan kehilangan kesempatan untuk menanyakan pertanyaanku kepadanya. Ayo kita tanya dia sekarang.
Hei, sebelum itu, boleh aku menanyakanmu pertanyaan hari ini dulu?
“Silahkan saja.”
Kouhai-chan juga, apa kau menggunakan kontak?
“Iya.”
Apa kau menggunakan lensa kontak berwarna?
Terkadang, satu atau dua foto cosplayer akan muncul di timeline Twitter-ku, dan aku pikir mata mereka terlihat sangat keren.
Beberapa karakter anime terbaru dibedakan oleh warna mata juga, membuat mata menjadi penting.
Tidak, aku tidak pernah menggunakan itu sebelumnya.
Hoo ...
Bahkan tanpa itu, aku tetap imut, kok.
Kouhai-chan mengedipkan mata kirinya dan menjulurkan lidahnya. Sial, itu lucu, oi.
Senpai, tolong katakan sesuatu.
“Ya ya. Imut, sangat imut.”
Sudah lama sekali sejak Senpai mengatakan itu, eh.
Ngomong-ngomong, aku pun merasa belum mengatakan itu untuk sementara waktu.
Dengan begitu, aku adalah pengguna kontak setiap hari.
Aku memakai kacamata setiap hari.
Jika dia memakai kontak setiap kali pergi ke luar, itu artinya, dia akan mengenakan kacamata di rumah, seperti sebelum dia pergi tidur. Dia memiliki miopia. Aku mencoba membayangkan dia mengenakan kacamata di pikiranku.
Oi? Senpai?
Bingkai macam apa yang dia gunakan?
Yang tebal? Atau mungkin yang tipis? Warnanya?
Sulit untuk menemukan gambaran yang cocok untuknya.
Yup, yup, atau begitulah aku bersenandung dalam kepalaku, ketika tiba-tiba, ada dua jari memasuki penglihatanku. Tangan Kouhai-chan membuat bentuk gunting, seolah dia akan menusuk mataku, dan jari-jarinya menyentuh lensa kacamata-ku.
Apa?
Ada sidik jari yang menempel di kacamata-ku. Ya ampun. Sekarang aku harus membersihkannya lagi.
Senpai, kenapa kamu mendadak menatapku seperti itu?.”
Eh?
Serius? Apakah aku terlalu menatapnya?
Apa jangan-jangan kamu membayangkanku berkacamata?
Tepat sasaran. Tebakanmu tepat sekali. Selamat.
Yah, mana mungkin aku bisa mengatakan itu.
“Entah?”
Hmm. Jika senpai ingin melihatnya, silakan datang dan kunjungi rumahku.”

Kau seharusnya jangan mengatakan itu kepada cowok yang bahkan bukan pacarmu.
Baiklah, baiklah. Ayo kembali ke topik. Beneran Senpai tidak bisa menempatkan lensa kontak di mata?”
Maksudku, bukannya ini besar? Mana mungkin bisa masuk begitu saja. Aku perlu melebarkan mataku dengan tangan, atau kontaknya tidak akan masuk, ‘kan?”
Bagaimanapun, tunggu.
Aku tidak bisa menghilangkan kotoran di kacamataku. Akan merepotkan jika aku tidak bisa menghapus sidik jari karena bakal sulit untuk melihat.
Benar, lalu?
Bukannya itu sudah terdengar sulit!
Mereka akan langsung jatuh. Dan jika jatuh, aku perlu mencucinya dengan sesuatu seperti larutan garam.
Lebih dari itu, rasanya menakutkan. Apa yang membuatku ngeri adalah bagaimana aku harus memasukkan jariku ke bola mataku sendiri.
Aku yakin itu karena senpai tidak membuka matamu cukup lebar.
Mungkin di siang hari baik-baik saja, tetapi sejak awal, bukannya sulit untuk membuka mata kita di pagi hari?
Ah, begitu ya. Jadi seperti itu. Senpai tidak bisa melek lebar di pagi hari, ya.”
Ini buruk. Aku tidak bisa menghapus bekas sidik jari.
Aku mengambil saputangan dari kantongku.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Karena Senpai tidak bisa membuka matanya dengan benar di pagi hari, jadi membuatnya tidak bisa memakai lensa kontak.
Entah bagaimana, ini lucu.
Jika tidak bisa, kamu hanya perlu berlatih membuka mata secara paksa.
Ha?
Senpai masih menyeka kacamatanya.
Dengan kata lain, Ia sedang tidak memakai kacamatanya.
Betul sekali. Aku tidak cukup bodoh untuk menempel sidik jariku di lensa tanpa tujuan.
Aku dengan cepat mendekati senpai, dan menggunakan kedua tanganku untuk melebarkan mata kanannya terbuka dengan paksa.
“Ayolah.”
Tunggu, apa yang sedang kau lakukan?
Sudah kubilang, ini adalah latihan untuk membuka lebar matamu, Senpai.
Aku bisa melakukannya sendiri, cepat hentikan.

u Sudut Pandang si Senpai u
Tolong jangan banyak bergerak, itu bisa berbahaya bagimu, Senpai.
Kouhai-chan yang tiba-tiba mendekatiku, mulai mengancamku.
Kuku panjangnya seperti kuku perempuan biasanya terlihat sedikit menempel pada kulit kelopak mataku, dan rasanya sakit. Bagaimanapun, rasanya ngeri.
Kenapa kau memaksa membukanya!
Bukannya senpai tidak bisa melakukannya sendiri?
Ini juga tidak mungkin bagiku.
Secara mengejutkan mungkin bisa berhasil. Ayo kita pastikan lain kali.”
Aku tidak mau!
Lebih dari itu, apa aku boleh memakai kacamata lagi?
Ummm, maukah kau melepaskanku?
Ayo lakukan pada mata kirimu juga, senpai.
Eh?
Dia dengan paksa membuka mataku yang satunya lagi. Wajahnya terlalu dekat, dan kukunya menggali di kulitku.
Selesai.
Usai mengenakan kacamataku lagi, akhirnya aku bisa melihat wajah Kouhai-chan dengan jelas lagi.
Apa-apaan itu.
Aku juga tidak begitu mengerti.
Kouhai-chan terkikik, dan berbisik.
Tapi, bukannya itu baik-baik saja?



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya, senpai tidak pandai memakai lensa kontak.


close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama