Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 33



u Sudut Pandang si Senpai u
Senpai, aku tidak tahu sama sekali.”
Saat kami bertemu di tempat biasa di stasiun, dia mengeluh kepadaku.
Ini baru pertama kalinya aku mendengar kalau kami akan mengadakan festival olahraga minggu depan.
Ah, yang itu ya? Festival olahraga di sekolah kami memang tidak terlalu mencolok, jadi apa boleh buat. Tapi, bukannya merepotkan mengadakan acara festival olahraga meski kami sudah jadi anak SMA?
Untuk saat ini, fextival olahraga akan diselenggarakan oleh OSIS, jadi aku perlu berpidato nanti.
Apa kau belum melihatnya di jadwal sekolah?
Ada jadwal yang dibagikan pada awal semester.
“Aku sudah melihatnya! Aku sudah melihatnya, tapi aku pikir itu takkan ditulis begitu lancar, jadi aku melewatkannya.”
Kalau begitu itu salahmu sendiri, ‘kan?
Atau lebih tepatnya, jadwal memang selalu ditulis seperti itu, kan?
Bukannya itu sesuatu yang terlihat seperti, err, dikelilingi oleh bintang-bintang, dan ditulis dengan kata-kata penyemangat, seperti" lakukan yang terbaik! ", Atau sesuatu semacam itu?
“Mana mungkin.”
Jika ada salinan seperti itu, aku yakin akan langsung segera mencabutnya tanpa ragu.
Jadi itu masalahnya. Yah, baiklah. Toh aku belum memutuskan acara mana yang mau kuikuti, tetapi bagaimana dengan persiapanmu sejauh ini, senpai?”
Aku pikir mereka akan menentukan partisipasi acara di kelas hari ini.”
Kenapa kamu terdengar tidak yakin, Senpai? Kamu menduduki puncak dari OSIS, ‘kan?”
Sudah kubilang, aku sebenarnya tidak bekerja sama sekali.
Anggota OSIS yang mempunyai tanggung jawab tinggi yang akan menjadi pengurusnya.
Apa kamu punya acara yang disarankan, senpai?
Kau takpaknya akan mengikuti apa yang aku sarankan, ya.
Senpai, Kamu takkan mengikuti saranmu sendiri?
Aku putus asa dalam memilih acara yang terlihat mudah.
... Entah bagaimana kedengarannya Senpai banget. Kamu tidak menantikannya?”
“Rasanya sulit untuk terus terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama.
Ah, tapi karena aku adalah ketua OSIS tahun ini, itu artinya aku bisa ngadem di tenda ...?
Jika kau meminta sesuatu yang menarik, kurasa acara seperti perlombaan meminjam barang mungkin bagus untuk bahan lelucon.
Dalam festival olahraga sekolah kami yang tidak termotivasi, ada perlombaan meminjam barang, di mana semua siswa berusaha keras dalam acara tersebut.
Semua siswa akan membuat "tema" untuk masing-masing peserta, dan mencampurnya ke dalam kotak undian yang akan menentukan tema. Setiap angkatan punya sepuluh kelas, dan dari kelas satu sampai kelas tiga, ada gerombolan siswa dari tiga puluh kelas yang meremas otak mereka untuk mengarang pertanyaan-pertanyaan itu. Yang mana artinya, semuanya bakal jadi semrawut. Tapi untuk berjaga-jaga, sesuatu yang melanggar etika atau mustahil akan dihilangkan oleh pihak OSIS.
... atau begitulah tampaknya. Aku juga anggota OSIS, oke!
Kalau begitu, aku akan berpartisipasi dalam perlombaan meminjam barang itu.
Kouhai-chan tertawa nakal.
Serius?
Jika aku dapat tema yang aneh, aku akan menyalahkan Senpai.
“Ehhhh…”
Jadi bertanggung jawablah, oke?
Setidaknya, aku hanya bisa berdoa agar Kouhai-chan mendapat tema yang biasa-biasa saja. Tahun lalu, hanya setengah saja yang cukup normal. Setengah lainnya masuk ke dalam tingkat di mana kotak tema menyerupai kotak Pandora.
Masih butuh beberapa waktu lagi sampai kereta tiba di dekat sekolah.
Jika kami terus melanjutkan pembicaraan mengenai festival olahraga, dan dia bertanya sesuatu seperti “Acara apa yang ingin senpai ikuti?”, Dia takkan tahu di kelas mana aku berada.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Perlombaan meminjam barang yang mana isi temanya berasal dari semua siswa. Kedengarannya menarik.
Senpai melirik ke luar jendela, dan menghela nafas. Kereta berhenti di stasiun tepat pada saat yang sama.
Ini pasti mengenai itu, ya.
Ia pasti berpikir bila ini terus terjadi, aku akan melupakan masalah kemarin.
Malahan, mereka akan memutuskan acara di kelas hari ini, ya. Mereka seharusnya memutuskannya lebih cepat”
Di SMA kami punya jam pelajaran wali kelas yang panjang seminggu sekali pada hari Kamis. Saat itu, kami bisa bertanya tentang berbagai masalah.
Bukannya aku pikir mereka harus memutuskannya seminggu yang lalu, tapi bahkan lebih awal dari itu.
Mereka akan melupakannya jika kita tidak memutuskannya sekarang.
Apa?
Ah, maksudku, ada beberapa orang yang tidak tahu acara apa yang akan mereka ikuti jika mereka memutuskannya sejak lama.
Bodoh banget.
Memang benar.
Jadi ini festival olahraga SMA, ya.
Nah sekarang. Cukup dengan basa-basinya. Inilah pertanyaanku.
Lalu, ini adalah pertanyaan hari ini dariku. Senpai, di mana ruangan kelasmu?”
Ruanganku berada di lantai dua rumahku.
Tolong jangan berkelit,Ssenpai.
Aku sendiri terkejut mendengar betapa dinginnya suara yang keluar dari mulutku.
Senpai masuk ke kelas apa?
Kelas G ...
“Itu bagus.”
Itu tidak membuatku pulih sama sekali.
Ekspresi Senpai tampak campur aduk antara pasrah dan frustasi.

u Sudut Pandang si Senpai u
Kupikir aku bisa lolos dari ini, namun ...
Sekarang dia punya kesempatan untuk menggangguku bahkan saat istirahat makan siang atau setelah sekolah nanti. Tidak apa-apa asalkan itu sepele, tapi aku hanya tidak ingin orang-orang menatapku dengan tatapan aneh. Aku ini hanyalah orang normal yang pemalu.
Tapi…..
Karena kami sudah sering mengobrol saat berangkat ke sekolah, rasanya agak tidak wajar jika kami tidak mengenal kelas masing-masing. Daripada tidak buruk, rasanya lebih seperti kami seharusnya tahu itu sejak awal.
Lalu, aku akan bertanya dari sisiku juga.
Lalu, pertanyaan hari ini. dariku”
Kouhai-chan menatapku erat-erat.
Rasanya akan lebih menarik jika aku bisa membuatnya lengah. Tapi, aku tidak bisa memikirkan pertanyaan yang berguna sama sekali.
Kouhai-chan juga, apa kelasmu?
Ini Kelas A. Kelas A.
Cara bicaranya sangat keren. Kedengarannya seperti Resident Evil.
“Lalu, siapa patogennya?
Dia mungkin tak punya niatan seperti ini, tapi setelah aku melakukan kontak dengan gadis ini dan "terinfeksi", aku merasa seperti aku menjadi sangat aktif dalam berperilaku. Aku ingat ada parasit yang menginfeksi ulat, mengendalikannya untuk bergerak di atas daun agar domba memakannya. Kouhai-chan mungkin gadis semacam itu. Pengorbanan seperti apa yang akan aku dapatkan?
Ini Kouhai-chan. Virus kouhai.”
Kedengarannya seperti benar-benar nyata, Senpai.
Apa benar ada virus dengan nama begitu?
“Entah? Aku tidak tahu.”
Jadi kau tidak tahu?

vvvv

Sepulang sekolah, saat jam wali kelas usai.
Aku mendapat pesan LINE dari Kouhai-chan.
Aku berbaring di mejaku sambil merasa sangat bingung. Memutar leherku ke samping, lalu aku melihat layar smartphone-ku.
Maharun ♪ : Selamat siang
Maharun ♪ : Aku berhasil mendapat tempat untuk perlombaam meminjam barang tanpa masalah
Iguchi Keita : Aku juga ... Kenapa ...
Sekali lagi, aku merasa sangat bingung.




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya, Senpai juga akan ikut berpartisipasi dalam perlombaan meminjam barang pada festival olahraga nanti.


close

3 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Saya menunggu novel ini rilis🙂 lagi, semangat min

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus tunggu ya, menjelang akhir tahun jadi mimin lagi sibuj

      Hapus
Lebih baru Lebih lama