u
Sudut Pandang si Senpai
u
Cuaca diluar sangat dingin. Sembari
terbungkus selimut, aku menjadi agak linglung.
Pada akhirnya, aku
memenangkan pertandingan karaoke kemarin. Kami setuju dengan hasil itu.
Meski aku menggunakan
trik licik, yang namanya menang masih dianggap menang. Sepertinya aku bisa
meminta Kouhai-chan untuk melakukan apapun yang aku inginkan, tidak peduli apa
permintaanku. Aku tidak bisa memikirkannya segera, jadi untuk saat ini,
ditunda.
“Keita? Mau
sampai kapan kamu tidur terus?”
Ketika aku mengingat
kejadian kemarin di kepalaku, aku mendengar suara ibuku dari ruang tamu.
Melihat layar
smartphone yang kuletakkan di samping tempat tidur, waktu sudah menunjukkan
siang hari. Tak ada pesan LINE sama sekali. Yah, kami sudah pergi
bermain kemarin, jadi biarkan aku bersantai hari ini.
Aku bangun perlahan,
dan tiba-tiba merasa segar (ini karena aku
tidur lama hari ini!). Aku lalu pergi ke ruang tamu.
“Kupikir kamu akan
pergi keluar juga hari ini.”
Aku mengambil pod
pembuat kopi, dan menuangkannya ke cangkirku yang biasa. Tiba-tiba, ibuku
berbicara dari belakang.
“Aku lelah keluar
setiap hari.”
Meski ada kegiatan
belajar di hari biasa, sih.
“Ya ampun. Tapi
bukannya kamu sering keluar belakangan ini? Kemarin kamu pergi keluar juga,
‘kan?.”
Uu.
“Apa yang kamu
lakukan kemarin? Aku terkejut saat kamu bangun pagi.”
“Aku pergi ke karaoke.”
“Sendirian? Mana
mungkin, ‘kan? Kamu pergi bersama gadis itu, ‘kan?”
Uuuu.
“Tidak juga.”
“Kamu tidak perlu
malu-malu begitu, tau? Jadi akhirnya musim semi datang juga ke putraku ini? Ayo
ceritakan lebih banyak ke ibu. Di mana kamu bertemu dengan gadis imut
itu?”
Uuuuuu.
“Aku tidak pacaran
dengannya.”
“Ibu tidak menanyakan
itu, kok?”
Ah.
“Padahal kalian berdua
sudah sedekat itu, tapi kamu belum berpacaran dengannya? Cepat tembak dia,
kamu ini cowok, ‘kan?”
“Aku tidak suka dengan
kesan kenapa harus cowok yang nembak duluan.”
“Meski kamu bilang
begitu, kebanyakan anak cewek menyukai anak cowok yang bisa diandalkan.”
“Hal tersebut tidak
berlaku baginya.”
Standarnya mungkin,
cuma satu. Yang terpenting baginya ialah apakah orang tersebut menarik
atau tidak.
Jika kita
membalikkannya, saat dia merasa 'bosan',
atau ketika kau 'tidak menarik' lagi
untuknya, itu akan menjadi akhir dari hubungan kita.
“Ya ampun, sungguh bersemangat
sekali..”
“Ibu kepo, deh.”
Aku memakan
sarapanku, dan kembali ke kamar.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Maharun ♪ : Sepertinya besok pagi bakal
ada topan.
Iguchi Keita : Serius !?
Siang hari, ketika aku
mengirim pesan LINE ke Senpai, aku menerima balasan darinya dalam
sekejap. Aku pikir ini adalah rekor tercepat baginya untuk membalas pesanku.
Iguchi Keita : Uohh, ini beneran
Iguchi Keita : Aku ingin tahu apa
sekolah akan diliburkan atau tidak
Maharun ♪ : Bukannya Senpai berhak
mengumumkan hari libur sebagai ketua OSIS?
Maharun ♪ : Aku juga kepengen libur
Menurut berita yang
ada, sepertinya topan akan datang ke daerah Kanto dari tengah malam hingga
besok pagi.
Iguchi Keita : Jika memang punya hak
begituan, aku akan mengirim email tentang libur sekolah sekarang.
Iguchi Keita : Tapi bagaimanapun juga,
mana mungkin aku punya otoritas seperti itu
Maharun ♪ : Ya ampun, sayang sekali
Iguchi Keita : Kau bertanya meski
mengetahui hal itu, ‘kan?
Iguchi Keita : Itu membuatku merasa
sedih
Maharun ♪ : Aku tidak punya niatan
seperti itu
Ini pertama kalinya ada
topan menerjang sejak aku memasuki sekolah SMA.
Maharun ♪ : Ngomong-ngomong, bagaimana
kita bisa tahu kalau besok akan diliburkan?
Iguchi Keita : Jika aku tidak salah
Iguchi Keita : Ketika ada peringatan
badai pada jam 9 pagi, sekolah pasti ditutup.
Iguchi Keita : Dan ada email
pemberitahuan
Maharun ♪ : 9 pagi?
Maharun ♪ : Bukannya itu pas jam
pelajaran sudah dimulai?
Iguchi Keita : Kontradiksi yang luar
biasa
Maharun ♪ : Sungguh aneh sekali
Aku ingin tahu apakah
pihak sekolah, tidak ingin libur sampai segitunya?
Pertama-tama, jika berjalan
di luar berbahaya karena ada angin topan, kebanyakan orang akan merasa lebih
nyaman di sekolah. Di rumah saja rasanya membosankan.
Maharun ♪ : Yah, pokoknya
Maharun ♪ : Semoga saja besok bakal
diliburkan ya, senpai
Iguchi Keita : Ya
Iguchi Keita : Aku akan menggantung
teru-teru bouzu secara terbalik dan berdoa untuk itu.
Apa-apaan
itu? Imut sekali.
u
Sudut Pandang si Senpai
u
Aku tahu bakal ada
topan datang sebelumnya, tapi tak kusangka kalau itu akan datang pada hari yang
paling menyedihkan dalam seminggu, Senin pagi, jadi aku merasa bersemangat
sekarang.
Lalu, ada pertanyaan
dari Kouhai-chan datang.
Maharun♪ : Uhm, senpai
Maharun ♪ : Ini adalah pertanyaan hari
ini dariku
Iguchi Keita : Hmm?
Maharun ♪ : Senpai, apa kamu sudah
memutuskan permintaanmu untukku?
Cuma itu?
Kami belum memutuskan
tentang seberapa banyak “bobot” yang akan dibutuhkan
dalam permintaan juga, jadi itu membuatku bermasalah.
Iguchi Keita : Maih belum…
Maharun ♪ : Payah sekali
Iguchi Keita : Aku hanya tidak punya
nyali
Maharun ♪ : Sudah kubilang kalau kamu
boleh meminta apa saja
Iguchi Keita : Itulah yang membuatku
yang paling bermasalah ...
Ketika kami masih
berada di karaoke, aku benar-benar mengingnkan hak istimewa itu (atau mungkin aku hanya putus asa untuk tidak
menyerahkannya padanya), tapi sekarang, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan
dengan hak itu.
Apa yang ingin aku
dapatkan darinya, apa yang aku inginkan lebih dari apa yang aku miliki
sekarang, atau bagaimana aku mengembalikannya? Aku benar-benar tidak tahu.
Iguchi Keita : Ya, itu,
Mau gimana lagi jika aku
bilang kalau aku masih belum memutuskannya.
Jadi, aku memutuskan
untuk memberikan batas waktu pada diriku sendiri.
Iguchi Keita : Besok
Maharun ♪ : Besok?
Iguchi Keita : Besok, aku akan
memberitahumu, tentang apa yang aku inginkan dari Kouhai-chan.
Setelah sekitar tiga
puluh detik, aku mendapat balasan.
Maharun ♪ : Ya, aku mengerti
Aku masih belum
memikirkan apa pun, jadi aku harus berpikir sekarang, dan memutuskan apa yang aku
inginkan.
Jika bisa, aku ingin
memberitahu dia secara langsung. Perasaan itu muncul di benakku.
Tatap muka,
ya. Jika besok masuk sekolah, kami akan bertemu di kereta seperti biasa.
Lalu, bagaimana jika
diliburkan karena topan?
Jika sekolah ditutup
karena ada topan, tentu saja, mereka akan melarang siswa untuk pergi keluar,
dan juga bagaimana para siswa tidak harus datang ke sekolah.
Mana mungkin aku
ingin keluar besok. Secara alami, aku juga tidak bisa bertemu Kouhai-chan.
Entah bagaimana,
rasanya sedikit kesepian.
Untuk sesaat, aku
berpikir kalau topan sebaiknya tidak datang.
Tapi, bagaimanapun
juga, aku ingin istirahat. Menghadiri pelajaran di kelas pada dasarnya
adalah tugas yang sangat melelahkan.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor ㊱
Sepertinya, Ia akan
menggantung teruteru bouzu secara terbalik untuk berharap sekolah diliburkan.