Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 36



u Sudut Pandang si Senpai u
Cuaca diluar sangat dingin. Sembari terbungkus selimut, aku menjadi agak linglung.
Pada akhirnya, aku memenangkan pertandingan karaoke kemarin. Kami setuju dengan hasil itu.
Meski aku menggunakan trik licik, yang namanya menang masih dianggap menang. Sepertinya aku bisa meminta Kouhai-chan untuk melakukan apapun yang aku inginkan, tidak peduli apa permintaanku. Aku tidak bisa memikirkannya segera, jadi untuk saat ini, ditunda.
Keita? Mau sampai kapan kamu tidur terus?”
Ketika aku mengingat kejadian kemarin di kepalaku, aku mendengar suara ibuku dari ruang tamu.
Melihat layar smartphone yang kuletakkan di samping tempat tidur, waktu sudah menunjukkan siang hari. Tak ada pesan LINE sama sekali. Yah, kami sudah pergi bermain kemarin, jadi biarkan aku bersantai hari ini.
Aku bangun perlahan, dan tiba-tiba merasa segar (ini karena aku tidur lama hari ini!). Aku lalu pergi ke ruang tamu.
Kupikir kamu akan pergi keluar juga hari ini.
Aku mengambil pod pembuat kopi, dan menuangkannya ke cangkirku yang biasa. Tiba-tiba, ibuku berbicara dari belakang.
Aku lelah keluar setiap hari.
Meski ada kegiatan belajar di hari biasa, sih.
“Ya ampun. Tapi bukannya kamu sering keluar belakangan ini? Kemarin kamu pergi keluar juga, ‘kan?.”
Uu.
“Apa yang kamu lakukan kemarin? Aku terkejut saat kamu bangun pagi.”
Aku pergi ke karaoke.
“Sendirian? Mana mungkin, ‘kan? Kamu pergi bersama gadis itu, ‘kan?”
Uuuu.
“Tidak juga.”
Kamu tidak perlu malu-malu begitu, tau? Jadi akhirnya musim semi datang juga ke putraku ini? Ayo ceritakan lebih banyak ke ibu. Di mana kamu bertemu dengan gadis imut itu?”
Uuuuuu.
Aku tidak pacaran dengannya.
“Ibu tidak menanyakan itu, kok?”
Ah.
Padahal kalian berdua sudah sedekat itu, tapi kamu belum berpacaran dengannya? Cepat tembak dia, kamu ini cowok, ‘kan?”
Aku tidak suka dengan kesan kenapa harus cowok yang nembak duluan.”
Meski kamu bilang begitu, kebanyakan anak cewek menyukai anak cowok yang bisa diandalkan.
“Hal tersebut tidak berlaku baginya.
Standarnya mungkin, cuma satu. Yang terpenting baginya ialah apakah orang tersebut menarik atau tidak.
Jika kita membalikkannya, saat dia merasa 'bosan', atau ketika kau 'tidak menarik' lagi untuknya, itu akan menjadi akhir dari hubungan kita.
Ya ampun, sungguh bersemangat sekali..”
Ibu kepo, deh.
Aku memakan sarapanku, dan kembali ke kamar.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Maharun ♪ : Sepertinya besok pagi bakal ada topan.
Iguchi Keita : Serius !?
Siang hari, ketika aku mengirim pesan LINE ke Senpai, aku menerima balasan darinya dalam sekejap. Aku pikir ini adalah rekor tercepat baginya untuk membalas pesanku.
Iguchi Keita : Uohh, ini beneran
Iguchi Keita : Aku ingin tahu apa sekolah akan diliburkan atau tidak
Maharun ♪ : Bukannya Senpai berhak mengumumkan hari libur sebagai ketua OSIS?
Maharun ♪ : Aku juga kepengen libur
Menurut berita yang ada, sepertinya topan akan datang ke daerah Kanto dari tengah malam hingga besok pagi.
Iguchi Keita : Jika memang punya hak begituan, aku akan mengirim email tentang libur sekolah sekarang.
Iguchi Keita : Tapi bagaimanapun juga, mana mungkin aku punya otoritas seperti itu
Maharun ♪ : Ya ampun, sayang sekali
Iguchi Keita : Kau bertanya meski mengetahui hal itu, ‘kan?
Iguchi Keita : Itu membuatku merasa sedih
Maharun ♪ : Aku tidak punya niatan seperti itu
Ini pertama kalinya ada topan menerjang sejak aku memasuki sekolah SMA.
Maharun ♪ : Ngomong-ngomong, bagaimana kita bisa tahu kalau besok akan diliburkan?
Iguchi Keita : Jika aku tidak salah
Iguchi Keita : Ketika ada peringatan badai pada jam 9 pagi, sekolah pasti ditutup.
Iguchi Keita : Dan ada email pemberitahuan
Maharun ♪ : 9 pagi?
Maharun ♪ : Bukannya itu pas jam pelajaran sudah dimulai?
Iguchi Keita : Kontradiksi yang luar biasa
Maharun ♪ : Sungguh aneh sekali
Aku ingin tahu apakah pihak sekolah, tidak ingin libur sampai segitunya?
Pertama-tama, jika berjalan di luar berbahaya karena ada angin topan, kebanyakan orang akan merasa lebih nyaman di sekolah. Di rumah saja rasanya membosankan.
Maharun ♪ : Yah, pokoknya
Maharun ♪ : Semoga saja besok bakal diliburkan ya, senpai
Iguchi Keita : Ya
Iguchi Keita : Aku akan menggantung teru-teru bouzu secara terbalik dan berdoa untuk itu.
Apa-apaan itu? Imut sekali.

u Sudut Pandang si Senpai u
Aku tahu bakal ada topan datang sebelumnya, tapi tak kusangka kalau itu akan datang pada hari yang paling menyedihkan dalam seminggu, Senin pagi, jadi aku merasa bersemangat sekarang.
Lalu, ada pertanyaan dari Kouhai-chan datang.
Maharun♪ : Uhm, senpai
Maharun ♪ : Ini adalah pertanyaan hari ini dariku
Iguchi Keita : Hmm?
Maharun ♪ : Senpai, apa kamu sudah memutuskan permintaanmu untukku?
Cuma itu?
Kami belum memutuskan tentang seberapa banyak bobot yang akan dibutuhkan dalam permintaan juga, jadi itu membuatku bermasalah.
Iguchi Keita : Maih belum…
Maharun ♪ : Payah sekali
Iguchi Keita : Aku hanya tidak punya nyali
Maharun ♪ : Sudah kubilang kalau kamu boleh meminta apa saja
Iguchi Keita : Itulah yang membuatku yang paling bermasalah ...
Ketika kami masih berada di karaoke, aku benar-benar mengingnkan hak istimewa itu (atau mungkin aku hanya putus asa untuk tidak menyerahkannya padanya), tapi sekarang, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan hak itu.
Apa yang ingin aku dapatkan darinya, apa yang aku inginkan lebih dari apa yang aku miliki sekarang, atau bagaimana aku mengembalikannya? Aku benar-benar tidak tahu.
Iguchi Keita : Ya, itu,
Mau gimana lagi jika aku bilang kalau aku masih belum memutuskannya.
Jadi, aku memutuskan untuk memberikan batas waktu pada diriku sendiri.
Iguchi Keita : Besok
Maharun ♪ : Besok?
Iguchi Keita : Besok, aku akan memberitahumu, tentang apa yang aku inginkan dari Kouhai-chan.
Setelah sekitar tiga puluh detik, aku mendapat balasan.
Maharun ♪ : Ya, aku mengerti
Aku masih belum memikirkan apa pun, jadi aku harus berpikir sekarang, dan memutuskan apa yang aku inginkan.
Jika bisa, aku ingin memberitahu dia secara langsung. Perasaan itu muncul di benakku.
Tatap muka, ya. Jika besok masuk sekolah, kami akan bertemu di kereta seperti biasa.
Lalu, bagaimana jika diliburkan karena topan?
Jika sekolah ditutup karena ada topan, tentu saja, mereka akan melarang siswa untuk pergi keluar, dan juga bagaimana para siswa tidak harus datang ke sekolah.
Mana mungkin aku ingin keluar besok. Secara alami, aku juga tidak bisa bertemu Kouhai-chan.
Entah bagaimana, rasanya sedikit kesepian.
Untuk sesaat, aku berpikir kalau topan sebaiknya tidak datang.
Tapi, bagaimanapun juga, aku ingin istirahat. Menghadiri pelajaran di kelas pada dasarnya adalah tugas yang sangat melelahkan.



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya, Ia akan menggantung teruteru bouzu secara terbalik untuk berharap sekolah diliburkan.


close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama