u
Sudut Pandang si Senpai
u
Hari ini masih hujan
juga. Jika cuacanya hujan, aku harus meninggalkan rumahku sedikit lebih
awal, sungguh merepotkan. Lagi pula, aku tidak ingin basah kuyup saat
mengendarai sepeda.
“Senpai, belakangan
ini aku memikirkan hal ini, tetapi senpai menggunakan payung biasa, ya.”
“Bukannya hampir sama
dengan punyamu.”
Punyaku adalah yang
hitam. Aku benci payung vinil karena terlihat murah.
Payung Kouhai-chan
berwarna biru tua, dengan garis putih di tepinya.
“Punyaku baik-baik saja. Aku
sudah memilihnya baik-baik. Payung Senpai pasti dibeli secara acak di
penjualan khusus, ‘kan?”
“Kau, bagaimana kau
bisa mengetahuinya ...”
Lebih tepatnya, ibuku
yang membelinya. Yang terpenting dari payung adalah payung harus murah dan
kokoh, bukan?
“Tentu saja aku
tahu. Lagipula, aku ini Kouhai-chan-nya Senpai.”
“Aku tidak begitu
mengerti apa yang sedang kita bicarakan lagi.”
“Aku juga tidak
memahaminya Senpai.”
Kalau begitu jangan
katakan itu dengan sembarangan.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Omong-omong, aku
belum mengajukan pertanyaan hari ini ke Senpai.
“Senpai,『 pertanyaan hari ini 』dariku.”
Setelah masuk ke
dalam gerbong kereta dan berterima kasih atas kehangatan di dalam pikiranku,
aku bertanya pada senpai.
“Senpai, apa warna
kesukaanmu?”
Sebagian besar baju
yang dikenakan Senpai pada akhir pekan, bersama dengan piyama yang kulihat terakhir
kali ialah berwarna biru, abu-abu, dan banyak warna dingin lainnya.
“Warna? Warna,
ya.”
Oh Sepertinya Ia
tiba-tiba ragu untu menjawabannya.
“Hmmm, aku tidak
pernah memikirkannya.”
“Bagaimana kamu
memutuskan pakaianmu, Senpai?”
“Aku hanya memilih
opsi yang lebih aman.”
“Aku pikir masih ada banyak
yang harus dipertimbangkan walau kamu memilih opsi yang lebih aman, Senpai ...”
“Begitukah?”
Pilihan busana Senpai
tentu merupakan pilihan yang aman dan normal bagi pelajar SMA.
Dengan kata lain,
mungkin tidak terlalu baik atau buruk? Aku berpikir kalau laki-laki tak perlu
berpetualang dalam fashion sebanyak itu.
“Iya.”
“Aku tidak tahu.”
“Kalau begitu, tolong
beri tahu aku warna barang yang saat ini kamu bawa.”
“Begitu ya. Oke.”
Setelah mengumpulkan
dan menggabungkan warna, kami pasti akan menemukan warna kesukaan Senpai.
“Smartphone.”
Senpai memasukkan
tangannya ke kantong dan mengeluarkan smartphone-nya.
“Warnanya hitam,
iPhone.”
“Casing Smartphone.”
“Hitam dan transparan.”
“Kotak pensil.”
“Biru.”
“Pensil mekanik.”
“Biru muda.”
“Kacamata.”
Senpai melepas
kacamatanya, dan memutarnya di depan wajahnya. Ini mungkin pertama kalinya
aku melihat wajahnya tanpa kacamata.
Mata telanjang Senpai
membuatnya tampak agak polos.
“Apa ini hitam dan
biru?”
“Earphone.”
Dia merogoh kantongnya
lagi.
“Warnanya jingga. Sungguh
langka.”
“Jadi Senpai punya
barang berwarna hangat juga ...”
“Memangnya menurutmu
seberapa dinginnya aku, oi.”
Hmm, rasanya
membosankan jika hanya bertanya warna barang-barangnya.
Aku ingin tahu apa
ada sesuatu yang lebih. Warna yang keluar dari lubuk hatinya yang
terdalam, dan melekat pada pikirannya sendiri ...
Benar, misalnya saja,
ayo kita tanyakan sesuatu seperti ini.
“Karakter favoritmu di『 Love Live! 』”
“Mengapa kamu bertanya
tentang itu ... Umi dan Kanan.”
“Bukankah keduanya punya
warna kebiruan? Warna rambut mereka. “
“Ah.”
“Bagaimana kalau di『 Cinderella Girls 』?”
“Aku suka karakter
keren ...”
Ah, seperti dugaanku.
“Iya!”
“Apa yang ingin coba
kau katakan dengan 'ya' itu ...”
“Ini『 ya 』untuk warna favorit
Senpai. Warna favoritmu adalah biru, tak peduli bagaimana aku
memikirkannya!”
“Biru, ya.”
“Ini menunjukkan kalau
Senpai masih pemula. Tadi adalah tes psikologis.”
“Tes
psikologis? Aku baru mendengarnya. Ngomong-ngomong, aku tidak ingin Kouhai-ku
memberitahuku kalau aku seorang pemula!”
“Senpai masih bocah
karena kamu mengatakan hal semacam itu. Kamu tidak punya sifat tenang dari
orang dewasa.”
“Aku masih di bawah
umur, dan aku tidak punya hak untuk memilih.”
“Iya.”
Bagaimana kita
menyelesaikan ini dengan damai?
“Senpai masih muda
karena menjawabku dengan serius.”
“Bukannya kau lebih
muda dariku?”
“Ya, aku adalah gadis
berusia lima belas tahun yang penuh semangat masa muda☆”
u Sudut Pandang si Senpai u
Apakah dia menunggu
balasan guyonanku? Misalnya, ' gadis yang dipenuhi semangat masa muda' itu
sangat payah.
Aku memutuskan untuk
mengabaikannya, dan sekarang, giliranku.
“Lalu, ini adalah『 pertanyaan hari ini 』untuk Kouhai-chan
yang penuh semangat. Apa warna kesukaanmu?”
“Aku pink.”
“Aku pink ?”
“Jadi pink menjadi
kata benda, senpai?”
“Dari awal memang
begitu. Bukannya itu memiliki arti sebagai kata benda yang dapat
dihitung?”
Membuat jerami ketika
matahari bersinar. Jika kau penasaran dengan artinya, tanya saja pada mbah
Google.
…atau tidak. Aku
mengeluarkan kamus elektronikku dan memeriksanya.
“Ah, ada.”
Ada tanda C yang
dikelilingi oleh sebuah persegi, artinya pink memang kata benda yang dapat
dihitung juga.
“Sepertinya itu adalah
bunga Nadeshiko. Nadeshiko-san.”
“Aku adalah Yamato
Nadeshiko, jadi itu dibenarkan.”
“Memangnya di dunia
ini ada Yamato Nadeshiko yang gila model begini?”
Topik kami kembali
menyimpang.
“Kenapa kau suka pink?”
“Karena, aku Maharu.”
“Maharu?”
“Namaku. Kalau
memikirkan tentang musim semi, pasti pink, iya ‘kan?”
“Bukannya ini terlalu
sederhana, oi.”
Kouhai-chan
menertawakan jawabanku, tapi wajahnya tiba-tiba menjadi serius, itu membuatku
terkejut.
“Jika kamu menyukai
sesuatu, bukannya lebih baik dimulai dari awal?”
Kata-katanya meresap
ke kepalaku bahkan lebih dari biasanya.
Aku ingin tahu apa
memang seperti itu.
Aku merasa tidak
mengerti apa yang dia maksud dengan itu.
“Nah, Senpai pasti
akan menyukai warna biru mulai sekarang. Lihat saja nanti.”
“Apa benar-benar
seperti itu?”
Ketika aku melihat
dengan cermat pada sampul kamus elektronik yang aku pegang, itu juga berwarna
amber.
Apa aku benar suka
warna kebiruan? Apa aku ini reinkarnasi dari laut?
“Iya. Kamu juga
akan segera merasa biru.”
“Itu tidak baik…”
“Atau mungkin, Senpai
ingin merasa pink bersamaku?”
“Itu bahkan lebih
buruk!”
Kouhai-chan dan suara
tawaku menggema di dalam kereta.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor ㉛
Sepertinya, Ia
menyukai warna biru.
Catatan : Mulai sekarang di kasih warna untuk sudut pandang
masing-masing, mumpung lagi membahas warna kesukaan :v
Si Senpai beneran wibu sejati
BalasHapus