Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 31



u Sudut Pandang si Senpai u
Hari ini masih hujan juga. Jika cuacanya hujan, aku harus meninggalkan rumahku sedikit lebih awal, sungguh merepotkan. Lagi pula, aku tidak ingin basah kuyup saat mengendarai sepeda.
Senpai, belakangan ini aku memikirkan hal ini, tetapi senpai menggunakan payung biasa, ya.” 
Bukannya hampir sama dengan punyamu.”
Punyaku adalah yang hitam. Aku benci payung vinil karena terlihat murah.
Payung Kouhai-chan berwarna biru tua, dengan garis putih di tepinya.
Punyaku baik-baik saja. Aku sudah memilihnya baik-baik. Payung Senpai pasti dibeli secara acak di penjualan khusus, ‘kan?” 
Kau, bagaimana kau bisa mengetahuinya ...
Lebih tepatnya, ibuku yang membelinya. Yang terpenting dari payung adalah payung harus murah dan kokoh, bukan?
“Tentu saja aku tahu. Lagipula, aku ini Kouhai-chan-nya Senpai.” 
Aku tidak begitu mengerti apa yang sedang kita bicarakan lagi.
 “Aku juga tidak memahaminya Senpai. 
Kalau begitu jangan katakan itu dengan sembarangan.

u Sudut Pandang si Kouhai u
Omong-omong, aku belum mengajukan pertanyaan hari ini ke Senpai.
Senpai, pertanyaan hari ini dariku.
Setelah masuk ke dalam gerbong kereta dan berterima kasih atas kehangatan di dalam pikiranku, aku bertanya pada senpai.
Senpai, apa warna kesukaanmu?
Sebagian besar baju yang dikenakan Senpai pada akhir pekan, bersama dengan piyama yang kulihat terakhir kali ialah berwarna biru, abu-abu, dan banyak warna dingin lainnya.
“Warna? Warna, ya.”
Oh Sepertinya Ia tiba-tiba ragu untu menjawabannya.
Hmmm, aku tidak pernah memikirkannya. 
Bagaimana kamu memutuskan pakaianmu, Senpai?
Aku hanya memilih opsi yang lebih aman. 
Aku pikir masih ada banyak yang harus dipertimbangkan walau kamu memilih opsi yang lebih aman, Senpai ...
“Begitukah?”
Pilihan busana Senpai tentu merupakan pilihan yang aman dan normal bagi pelajar SMA.
Dengan kata lain, mungkin tidak terlalu baik atau buruk? Aku berpikir kalau laki-laki tak perlu berpetualang dalam fashion sebanyak itu.
“Iya.”
“Aku tidak tahu.”
Kalau begitu, tolong beri tahu aku warna barang yang saat ini kamu bawa.
“Begitu ya. Oke.”
Setelah mengumpulkan dan menggabungkan warna, kami pasti akan menemukan warna kesukaan Senpai.
Smartphone.
Senpai memasukkan tangannya ke kantong dan mengeluarkan smartphone-nya.
Warnanya hitam, iPhone. 
Casing Smartphone.
Hitam dan transparan.
“Kotak pensil.” 
“Biru.” 
Pensil mekanik. 
“Biru muda.”
“Kacamata.”
Senpai melepas kacamatanya, dan memutarnya di depan wajahnya. Ini mungkin pertama kalinya aku melihat wajahnya tanpa kacamata.
Mata telanjang Senpai membuatnya tampak agak polos.
Apa ini hitam dan biru?
Earphone.
Dia merogoh kantongnya lagi.
“Warnanya jingga. Sungguh langka.”
Jadi Senpai punya barang berwarna hangat juga ...
Memangnya menurutmu seberapa dinginnya aku, oi.
Hmm, rasanya membosankan jika hanya bertanya warna barang-barangnya.
Aku ingin tahu apa ada sesuatu yang lebih. Warna yang keluar dari lubuk hatinya yang terdalam, dan melekat pada pikirannya sendiri ...
Benar, misalnya saja, ayo kita tanyakan sesuatu seperti ini.
Karakter favoritmu di Love Live!  
Mengapa kamu bertanya tentang itu ...  Umi dan Kanan. 
Bukankah keduanya punya warna kebiruan? Warna rambut mereka.
Ah.
Bagaimana kalau di Cinderella Girls ? 
Aku suka karakter keren ...
Ah, seperti dugaanku.
“Iya!”
Apa yang ingin coba kau katakan dengan 'ya' itu ... 
Ini ya untuk warna favorit Senpai. Warna favoritmu adalah biru, tak peduli bagaimana aku memikirkannya!”
Biru, ya.
Ini menunjukkan kalau Senpai masih pemula. Tadi adalah tes psikologis.”
Tes psikologis? Aku baru mendengarnya. Ngomong-ngomong, aku tidak ingin Kouhai-ku memberitahuku kalau aku seorang pemula!”
“Senpai masih bocah karena kamu mengatakan hal semacam itu. Kamu tidak punya sifat tenang dari orang dewasa.”
Aku masih di bawah umur, dan aku tidak punya hak untuk memilih.
“Iya.”
Bagaimana kita menyelesaikan ini dengan damai?
Senpai masih muda karena menjawabku dengan serius. 
Bukannya kau lebih muda dariku?
Ya, aku adalah gadis berusia lima belas tahun yang penuh semangat masa muda

u Sudut Pandang si Senpai u
Apakah dia menunggu balasan guyonanku? Misalnya, ' gadis yang dipenuhi semangat masa muda' itu sangat payah. 
Aku memutuskan untuk mengabaikannya, dan sekarang, giliranku.
Lalu, ini adalah pertanyaan hari ini untuk Kouhai-chan yang penuh semangat. Apa warna kesukaanmu?”
Aku pink.
Aku pink ?
Jadi pink menjadi kata benda, senpai?
“Dari awal memang begitu. Bukannya itu memiliki arti sebagai kata benda yang dapat dihitung?”
Membuat jerami ketika matahari bersinar. Jika kau penasaran dengan artinya, tanya saja pada mbah Google.
…atau tidak. Aku mengeluarkan kamus elektronikku dan memeriksanya.
Ah, ada.
Ada tanda C yang dikelilingi oleh sebuah persegi, artinya pink memang kata benda yang dapat dihitung juga.
Sepertinya itu adalah bunga Nadeshiko. Nadeshiko-san.”
Aku adalah Yamato Nadeshiko, jadi itu dibenarkan.
Memangnya di dunia ini ada Yamato Nadeshiko yang gila model begini?
Topik kami kembali menyimpang.
Kenapa kau suka pink?
Karena, aku Maharu.
“Maharu?”
“Namaku. Kalau memikirkan tentang musim semi, pasti pink, iya ‘kan?” 
Bukannya ini terlalu sederhana, oi.
Kouhai-chan menertawakan jawabanku, tapi wajahnya tiba-tiba menjadi serius, itu membuatku terkejut.
Jika kamu menyukai sesuatu, bukannya lebih baik dimulai dari awal?
Kata-katanya meresap ke kepalaku bahkan lebih dari biasanya.
Aku ingin tahu apa memang seperti itu.
Aku merasa tidak mengerti apa yang dia maksud dengan itu.
Nah, Senpai pasti akan menyukai warna biru mulai sekarang. Lihat saja nanti.”
Apa benar-benar seperti itu?”
Ketika aku melihat dengan cermat pada sampul kamus elektronik yang aku pegang, itu juga berwarna amber.
Apa aku benar suka warna kebiruan? Apa aku ini reinkarnasi dari laut?
“Iya. Kamu juga akan segera merasa biru.”
“Itu tidak baik…”
Atau mungkin, Senpai ingin merasa pink bersamaku?
Itu bahkan lebih buruk!
Kouhai-chan dan suara tawaku menggema di dalam kereta.



Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor
Sepertinya, Ia menyukai warna biru.

Catatan : Mulai sekarang di kasih warna untuk sudut pandang masing-masing, mumpung lagi membahas warna kesukaan :v

close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama