Watashi no Shiranai, Senpai no Hyakko no Koto Chapter 64


u Sudut Pandang si Senpai u 
Hari Sabtu.
Aku menemani Kouhai-chan dan mengobrol dengannya melalui LINE, dan kami begadang sampai larut malam. Aku akhirnya bangun siang seperti biasa ... tidak, itu sedikit lebih lambat dari jam aku bangun yang biasa. Secara khusus, aku bangun sekitar tengah hari.
Segera setelah aku bangun, aku memeriksa smartphone-ku. Yah, kalian tahu sendiri, ‘kan? Akan buruk jika Kouhai-chan mengirimiku pesan lain, ‘kan? Namun, kelihatannya kekhawatiranku cuma sia-sia belaka, karena aku hanya menerima beberapa email komersial.
Lalu begitulah, aku menghabiskan hari Sabtu ini dengan tenang.
Menjelang sore, matahari terbenam, dan sekarang sudah malam.
Masih belum ada pesan dari Kouhai-chan. Eh?
Bahkan saat jam 11 malam, ketika aku menempati kasur dan bersiap untuk tidur, tidak ada pesan baru di LINE-ku sama sekali.
Aneh sekali.
Dengan dipenuhi dengan perasaan itu, aku tertidur tanpa aku sadari.

vvvv

Keesokan harinya, hari Minggu.
Bahkan setelah aku bangun, Kouhai-chan masih belum menghubungiku sama sekali.
Untuk saat ini, aku bangun dari tempat tidur, mencuci muka, dan sarapan.
Setelah itu, aku kembali ke kamarku dan mengambil tablet. Aku mencoba membaca semua pembaruan web novel yang sudah aku kumpulkan belakangan ini.
Tapi, isi novel tersebut tidak masuk ke otakku sama sekali. Setiap kali aku membaca satu kalimat, aku akan memikirkan Kouhai-chan, dan setiap kali aku menyelesaikan satu halaman, aku akan membuka LINE-ku. Ini tidak baik.
Setelah siang hari, aku akhirnya kehilangan kesabaran.
Iguchi Keita : Hei, apa kau masih hidup?
Meski begitu, aku pasti takkan mengirim pesan yang mana membuat diriku terdengar seperti aku khawatir.
Aku berharap dia akan memaafkanku dengan kata-kata yang sedikit kasar ini.
Maharun ♪ : Aku masih hidup
Maharun ♪ : Dasar Senpai kasar, eh
Aku mendapat balasan dari Kouhai-chan sekitar satu jam kemudian.
Sejujurnya, aku merasa lega.

u Sudut Pandang si Kouhai u  
Aku merasa seperti mendengar notifikasi LINE dari Senpai. Apa aku terlalu mengantuk?
Err, hari ini adalah ... Minggu siang, ya. Aku sedang mengerjakan proyekku untuk festival budaya minggu depan. Ah, begitu ya.
Iguchi Keita : Apa yang sedang kau lakukan?
Iguchi Keita : Ya, mungkin
Maharun ♪ : Tentu saja aku sedang bersiap untuk minggu depan, ‘kan?
Maharun ♪ : Untuk festival budaya
Iguchi Keita : Begitu ya
Walau aku bilang kalau aku akan melukis untuk festival budaya, rasanya sedikit kalang kabut karena aku tidak tahu apakah aku bisa menyelesaikannya tepat waktu atau tidak. Itu sebabnya aku berpikir untuk mengorban waktu minggu ini dan mulai melukis.
Berkat itu, aku entah bagaimana mengalami kemajuan, tapi akibatnya aku melupakan dan meninggalkan sesuatu.
Maharun ♪ : Ah, Senpai, apa kamu jangan-jangan ...
Maharun ♪ : Inilah pertanyaan hari inidariku.
Iguchi Keita : Ha?
Maharun ♪ : Apa kamu merasa terganggu,
Maharun ♪ : Karena tidak bisa bertemu denganku di akhir pekan ini?
Ini.
Sejak aku mulai berbicara dengan senpai, kami selalu bertemu selama akhir pekan, entah itu hari Sabtu atau Minggu. Tapi aku tidak tahu alasannya.
Dan karena aku sedang memfokuskan diri untuk lukisanku minggu ini, aku mengabaikan hal itu sepenuhnya, jadi aku penasaran apa dia benar-benar terganggu akan hal itu. Mana mungkin aku akan melewatkan kesempatan ini untuk menggoda Senpai.
Iguchi Keita : Kau ini benar-benar ...
Iguchi Keita : Ya, tentu saja aku terganggu akan hal itu
Maharun♪ : Hee
Maharun ♪ : Jadi kamu merasa terganggu dengan itu, ya
Iguchi Keita : Jangan mengulanginya dua kali
Maharun ♪ : Hee. (nyengir)
Aku bisa membayangkan wajah Senpai yang malu-malu.
Iguchi Keita : Karena kita biasanya bertemu.
Iguchi Keita : Dan itu selalu menjadi teka-teki bagiku kenapa kau tidak pernah gagal menemuiku hingga saat ini, jadi..
Maharun ♪ : Aku juga heran kenapa
Maharun ♪ :  Aku sendiri tidak begitu tahu
Mungkin rasanya bohong kalau aku bilang tidak mengerti. Lagipula aku sadar kalau aku mengundangnya.
Iguchi Keita : Lalu,
Iguchi Keita : Karena kau sibuk minggu ini, kita tidak bisa bertemu?
Maharun ♪ : Ya
Iguchi Keita : Jujur, apa kau bisa menyelesaikannya?
Maharun ♪ : Aku rasa aku bisa melakukannya
Iguchi Keita : Syukurlah kalau begitu.

u Sudut Pandang si Senpai u 
Aneh sekali.
Ketika aku berpikir untuk mengirim pesan LINE ke Kouhai-chan, aku akhirnya malah digoda entah sejak kapan.
Aku pikir dia bahkan tidak tahu apa yang dia katakan, tapi aku juga tidak begitu mengerti.
Maharun ♪ : Tapi
Maharun ♪ : Rutinitas kita yang biasa jadi terputus begitu saja
Maharun ♪ Rasanya boros, ‘kan?
Kouhai-chan mulai mengatakan sesuatu.
Iguchi Keita : Rutinitas?
Maharun ♪ : Hal yang kita lakukan setiap akhir pekan
Hou.
Maharun ♪ : Senpai, apa kamu mau datang ke rumahku sekarang?
Maharun ♪ : Aku sedang sendirian sekarang
Oi.
Tadi itu benar-benar membuatku terkejut. Jadi, tolong jangan mengatakan hal semacam itu.
Jntungku terasa mau copot. Kau mengajakku untuk melakukan apa?
Rasanya akan terlalu blak-blakan bila langsung menjawab Ya, dan merasa bersalah jika menolak begitu saja.
Diterpa dengan dilema, aku akhirnya membalasnya dengan kata-kata menggoda.
Iguchi Keita : Hee
Iguchi Keita : Apa Kau ingin aku datang?

u Sudut Pandang si Kouhai u  
Sungguh, kenapa aku mengatakan hal semacam itu secara tidak sadar?
Maharun ♪ : Tadi cuma bercanda
Iguchi Keita : Kau belum menjawabku
Iguchi Keita : Pertanyaan di atas akan menjadi [pertanyaan hari ini] dariku. Ayp jawab.
Senpai berusaha untuk membuatku mengatakan sesuatu yang memalukan, ya. Aku akan mengikuti sikapmu itu ... atau lebih tepatnya, ayo kita gunakan ini sebagai referensi di masa depan.
Tapi pertama-tama, bagaimana aku harus keluar dari situasi saat ini?
Maharun ♪ : Ya
Maharun ♪ : Aku ingin kamu datang,
Ketika aku mengetik 'bukannya itu sudah jelas?' di smartphone aku, aku mendengar suara di pintu masuk.
Kami pulang
Sepertinya orang tuaku yang pergi berbelanja sekarang telah kembali.
Maharun♪ : Ah
Maharun ♪  : Terserahlah
Iguchi Keita : He?
Aku ingin tahu seberapa kecewanya Senpai saat ini?
Iguchi Keita : Ya, aku pasti tidak punya oleh-oleh saat ini
Iguchi Keita: Jadi tidak apa-apa,
Iguchi Keita : Tapi kenapa?
Tentu saja dia akan bertanya, ya.
Maharun ♪ : Orang tuaku sudah pulang
Iguchi Keita : Ha?
Iguchi Keita : Apa kau sudah lupa kalau kau secara paksa datang ke sini ketika ibuku pulang?
Iguchi Keita : Kau bahkan saling bertukar akun LINE dengannya saat pertama kali kau datang
Rentetan pesan Senpai datang silih berganti.
Maharun ♪ : Itu benar, tapi
Maharun ♪ : Senpai, kamu tidak pandaii bersosialisasi sepertiku, ‘kan?
Iguchi Keita : Emang sih.
Maharun ♪ : Itu sebabnya, itu tidak bagus
Maharun ♪ : Sampai jumpa besok
Alasan utamanya sebenarnya karena aku terlalu malu untuk memperkenalkannya kepada orang tuaku saat ini.
Tapi itu masih rahasia.




Hal yang kuketahui tentang Senpai-ku, nomor (64)
Sepertinya Ia akan keberatan jika ada celah dari rutinitasnya yang biasa.


close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama