u
Sudut Pandang si Senpai u
Hari Sabtu.
Aku menemani
Kouhai-chan dan mengobrol dengannya melalui LINE, dan kami begadang sampai
larut malam. Aku akhirnya bangun siang seperti biasa ... tidak, itu
sedikit lebih lambat dari jam aku bangun yang biasa. Secara khusus, aku
bangun sekitar tengah hari.
Segera setelah aku
bangun, aku memeriksa smartphone-ku. Yah, kalian tahu sendiri, ‘kan? Akan
buruk jika Kouhai-chan mengirimiku pesan lain, ‘kan? Namun, kelihatannya
kekhawatiranku cuma sia-sia belaka, karena aku hanya menerima beberapa email
komersial.
Lalu begitulah, aku
menghabiskan hari Sabtu ini dengan tenang.
Menjelang sore,
matahari terbenam, dan sekarang sudah malam.
Masih belum ada pesan
dari Kouhai-chan. Eh?
Bahkan saat jam 11
malam, ketika aku menempati kasur dan bersiap untuk tidur, tidak ada pesan baru
di LINE-ku sama sekali.
Aneh sekali.
Dengan dipenuhi
dengan perasaan itu, aku tertidur tanpa aku sadari.
vvvv
Keesokan harinya,
hari Minggu.
Bahkan setelah aku
bangun, Kouhai-chan masih belum menghubungiku sama sekali.
Untuk saat ini, aku
bangun dari tempat tidur, mencuci muka, dan sarapan.
Setelah itu, aku
kembali ke kamarku dan mengambil tablet. Aku mencoba membaca semua
pembaruan web novel yang sudah aku kumpulkan belakangan ini.
Tapi, isi novel
tersebut tidak masuk ke otakku sama sekali. Setiap kali aku membaca satu
kalimat, aku akan memikirkan Kouhai-chan, dan setiap kali aku menyelesaikan
satu halaman, aku akan membuka LINE-ku. Ini tidak baik.
Setelah siang hari, aku
akhirnya kehilangan kesabaran.
Iguchi Keita : Hei, apa kau masih
hidup?
Meski begitu, aku
pasti takkan mengirim pesan yang mana membuat diriku terdengar seperti aku
khawatir.
Aku berharap dia akan
memaafkanku dengan kata-kata yang sedikit kasar ini.
Maharun ♪ : Aku masih hidup
Maharun ♪ : Dasar Senpai kasar, eh
Aku mendapat balasan
dari Kouhai-chan sekitar satu jam kemudian.
Sejujurnya, aku
merasa lega.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Aku merasa seperti mendengar
notifikasi LINE dari Senpai. Apa aku terlalu mengantuk?
Err, hari ini adalah
... Minggu siang, ya. Aku sedang mengerjakan proyekku untuk festival
budaya minggu depan. Ah, begitu ya.
Iguchi Keita : Apa yang sedang kau
lakukan?
Iguchi Keita : Ya, mungkin
Maharun ♪ : Tentu saja aku sedang
bersiap untuk minggu depan, ‘kan?
Maharun ♪ : Untuk festival budaya
Iguchi Keita : Begitu ya
Walau aku bilang
kalau aku akan melukis untuk festival budaya, rasanya sedikit kalang kabut
karena aku tidak tahu apakah aku bisa menyelesaikannya tepat waktu atau tidak. Itu
sebabnya aku berpikir untuk mengorban waktu minggu ini dan mulai melukis.
Berkat itu, aku entah
bagaimana mengalami kemajuan, tapi akibatnya aku melupakan dan meninggalkan
sesuatu.
Maharun ♪ : Ah, Senpai, apa kamu
jangan-jangan ...
Maharun ♪ : Inilah 「pertanyaan hari ini」dariku.
Iguchi Keita : Ha?
Maharun ♪ : Apa kamu merasa terganggu,
Maharun ♪ : Karena tidak bisa bertemu denganku
di akhir pekan ini?
Ini.
Sejak aku mulai
berbicara dengan senpai, kami selalu bertemu selama akhir pekan, entah itu hari
Sabtu atau Minggu. Tapi aku tidak tahu alasannya.
Dan karena aku sedang
memfokuskan diri untuk lukisanku minggu ini, aku mengabaikan hal itu
sepenuhnya, jadi aku penasaran apa dia benar-benar terganggu akan hal
itu. Mana mungkin aku akan melewatkan kesempatan ini untuk menggoda Senpai.
Iguchi Keita : Kau ini benar-benar ...
Iguchi Keita : Ya, tentu saja aku
terganggu akan hal itu
Maharun♪ : Hee
Maharun ♪ : Jadi kamu merasa terganggu
dengan itu, ya ー
Iguchi Keita : Jangan mengulanginya dua
kali
Maharun ♪ : Hee. (nyengir)
Aku bisa membayangkan
wajah Senpai yang malu-malu.
Iguchi Keita : Karena kita biasanya
bertemu.
Iguchi Keita : Dan itu selalu menjadi
teka-teki bagiku kenapa kau tidak pernah gagal menemuiku hingga saat ini, jadi..
Maharun ♪ : Aku juga heran kenapa
Maharun ♪ : Aku sendiri tidak begitu tahu
Mungkin rasanya
bohong kalau aku bilang tidak mengerti. Lagipula aku sadar kalau aku mengundangnya.
Iguchi Keita : Lalu,
Iguchi Keita : Karena kau sibuk minggu
ini, kita tidak bisa bertemu?
Maharun ♪ : Ya
Iguchi Keita : Jujur, apa kau bisa
menyelesaikannya?
Maharun ♪ : Aku rasa aku bisa
melakukannya
Iguchi Keita : Syukurlah kalau begitu.
u
Sudut Pandang si Senpai u
Aneh sekali.
Ketika aku berpikir
untuk mengirim pesan LINE ke Kouhai-chan, aku akhirnya malah digoda entah sejak
kapan.
Aku pikir dia bahkan
tidak tahu apa yang dia katakan, tapi aku juga tidak begitu mengerti.
Maharun ♪ : Tapi
Maharun ♪ : Rutinitas kita yang biasa
jadi terputus begitu saja
Maharun ♪ : Rasanya boros, ‘kan?
Kouhai-chan mulai
mengatakan sesuatu.
Iguchi Keita : Rutinitas?
Maharun ♪ : Hal yang kita lakukan
setiap akhir pekan
Hou.
Maharun ♪ : Senpai, apa kamu mau datang
ke rumahku sekarang?
Maharun ♪ : Aku sedang sendirian
sekarang
Oi.
Tadi itu benar-benar
membuatku terkejut. Jadi, tolong jangan mengatakan hal semacam itu.
Jntungku terasa mau
copot. Kau mengajakku untuk melakukan apa?
Rasanya akan terlalu
blak-blakan bila langsung menjawab 「Ya」, dan merasa bersalah
jika menolak begitu saja.
Diterpa dengan
dilema, aku akhirnya membalasnya dengan kata-kata menggoda.
Iguchi Keita : Hee
Iguchi Keita : Apa Kau ingin aku
datang?
u Sudut Pandang si Kouhai u
Sungguh, kenapa aku
mengatakan hal semacam itu secara tidak sadar?
Maharun ♪ : Tadi cuma bercanda
Iguchi Keita : Kau belum menjawabku
Iguchi Keita : Pertanyaan di atas akan
menjadi [pertanyaan hari ini] dariku. Ayp jawab.
Senpai berusaha untuk
membuatku mengatakan sesuatu yang memalukan, ya. Aku akan mengikuti
sikapmu itu ... atau lebih tepatnya, ayo kita gunakan ini sebagai referensi di
masa depan.
Tapi pertama-tama,
bagaimana aku harus keluar dari situasi saat ini?
Maharun ♪ : Ya
Maharun ♪ : Aku ingin kamu datang,
Ketika aku mengetik 'bukannya itu sudah jelas?' di
smartphone aku, aku mendengar suara di pintu masuk.
“Kami pulang ー”
Sepertinya orang tuaku
yang pergi berbelanja sekarang telah kembali.
Maharun♪ : Ah
Maharun ♪ : Terserahlah
Iguchi Keita : He?
Aku ingin tahu seberapa
kecewanya Senpai saat ini?
Iguchi Keita : Ya, aku pasti tidak
punya oleh-oleh saat ini
Iguchi Keita: Jadi tidak apa-apa,
Iguchi Keita : Tapi kenapa?
Tentu saja dia akan
bertanya, ya.
Maharun ♪ : Orang tuaku sudah pulang
Iguchi Keita : Ha?
Iguchi Keita : Apa kau sudah lupa kalau
kau secara paksa datang ke sini ketika ibuku pulang?
Iguchi Keita : Kau bahkan saling
bertukar akun LINE dengannya saat pertama kali kau datang
Rentetan pesan Senpai
datang silih berganti.
Maharun ♪ : Itu benar, tapi
Maharun ♪ : Senpai, kamu tidak pandaii
bersosialisasi sepertiku, ‘kan?
Iguchi Keita : Emang sih.
Maharun ♪ : Itu sebabnya, itu tidak
bagus
Maharun ♪ : Sampai jumpa besok
Alasan utamanya
sebenarnya karena aku terlalu malu untuk memperkenalkannya kepada orang tuaku
saat ini.
Tapi itu masih
rahasia.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor (64)
Sepertinya Ia akan
keberatan jika ada celah dari rutinitasnya yang biasa.
Mulai saling menggoda😙
BalasHapusUwU
BalasHapus