u
Sudut Pandang si Senpai u
Ulang tahun
Kouhai-chan sudah semakin dekat.
Apa aku menyadarinya,
atau dia membuatku menyadarinya, atau apa dia menuntunku supaya aku menyadarinya?
Pokoknya, itulah yang
terlintas di pikiranku. Hari ini adalah hari ke-6, dan Kouhai-chan akan
menjadi 16 tahun pada tanggal 12.
Perayaan sebenarnya
adalah ... setelah ujian selesai, jadi itu akan diadakan pada akhir
pekan. Pada akhir pekan itu, liburan musim dingin yang sebenarnya akan
dimulai.
Ah, apa mungkin
memberinya hadiahku selama masa ujian?
Aku menyadari bahwa
ada satu hal yang harus aku pikirkan.
Iya.
Saat ini.
Berbicara tentang
ulang tahun, tentu saja aku perlu menyiapkan hadiah ulang tahun.
Hadiah. item
perayaan. Sebuah penghargaan ... atau berbeda? Ngomong-ngomong, aku
harus memberinya hadiah yang sesuai pada hari ulang tahunnya untuk Kouhai-chan
yang berusia 16 tahun.
... Ngomong-ngomong,
aku menggunakan hadiah yang dia berikan padaku di hari ulang tahunku (lensa
kontak yang mudah dipakai) setiap akhir pekan. Itu sebabnya, aku berpikir
untuk memberinya sesuatu yang seharusnya bisa dia gunakan untuk jangka waktu
yang lama.
Sekarang, pilihan apa
yang bagus?
Aku mengeluarkan
tabletku dan membuka aplikasi Google. Aku memasukkan kata kunci seperti
“Hadiah ulang tahun yang cocok untuk gadis SMA” dan melihat-lihat hasil
pencarian yang muncul.
"Kosmetik", hoo. "Saputangan", begitu ya. "Earphone", apakah itu
valid? "Alat tulis",
hmm.
Dan kemudian, aku
menyadarinya. Ada banyak link ke
Amazon. Semua orang mempromosikan afiliasi mereka, ya ~ Tentu saja mereka
bukan orang baik yang memberi informasi secara gratis. (TN : Bagi yang belum tau, Amazon itu situs belanja online)
Hmmmm.
Susah juga
ternyata. Pertama-tama, memang sudah sulit bahkan ketika aku memikirkan
kategori barang seperti apa yang harus aku berikan.
Setelah aku memutuskan suatu kategori, aku bisa mempersempitnya berdasarkan fungsi atau penampilan.
Setelah aku memutuskan suatu kategori, aku bisa mempersempitnya berdasarkan fungsi atau penampilan.
Aku membaca berbagai
artikel sambil berpikir dalam-dalam, dan ketika aku baru sadar, sudah waktunya untuk
tidur, atau lebih tepatnya, sudah waktunya bagi Kouhai-chan untuk mengirimiku
pesan LINE sebelum dia pergi tidur. Baiklah. Ayo bersiap-siap untuk tidur
sekarang.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Pagi yang baru.
Pagi yang penuh
dengan harapan ... Aku tidak tahu apakah pagi yang begitu akan seperti ini.
Pokoknya, Senpai
masih dengan wajah mengantuknya hari ini, datang pada waktu yang biasa.
“Selamat pagi ~”
“Oh, pagi.”
Pertama kami bertukar
salam. Ini adalah suatu keharusan bahkan untuk teman baik.
Ngomong-ngomong, apa
Senpai dan aku sudah menjadi “teman baik”?
Begitu aku menyapa Senpai,
aku menyadari bahwa dia tidak menatapku, pandangannya malah tertuju pada kepalaku.
“Senpai?”
Aku memiringkan
kepalaku sambil mengerutkan kening.
“Apa ada sesuatu di
kepalaku?”
Apa yang sedang kamu
pikirkan, Senpai?
Jika gaya rambutku
aneh atau ada sesuatu yang aneh menempel, kamu bisa menertawakannya dan
mengambilnya untukku, oke?
Ngomong-ngomong, aku
mulai memohon padanya, menunjuk kepalaku.
“Aku tidak bilang ada
sesuatu di kepalamu, jadi hentikan, oke?”
Ia tidak meletakkan
tangannya di kepalaku, itu gagal.
Jika ini masalahnya,
aku seharusnya bertanya secara normal daripada memohon padanya.
“Aku sudah menyisirnya
dengan baik sebelum pergi. Bagaimanapun juga, aku ini seorang gadis.”
Karena Ia tidak mau
melakukannya untukku, jadi aku menyerah menggodanya dan memperbaiki alur
percakapan kami.
“Ya ya.”
“Jadi, apa yang
sebenarnya terjadi, Senpai? Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?”
Senpai memiliki
ekspresi yang agak getir.
Eh, apa dia tidak ingin
aku bertanya tentang apa yang Ia pikirkan?
“Uh huh, ya.”
“Hee.”
Aku merasa Ia tidak
mau memberitahuku sekarang.
Aku mungkin harus
menggunakan 「pertanyaan hari ini」.
Sementara kami masih berbicara,
kereta pun tiba di stasiun.
Aku melirik sekilas
pada Senpai, dan naik ke kereta seperti biasa.
u
Sudut Pandang si Senpai u
Kouhai-chan yang
duduk dengan nyaman di posisi biasanya tengah menatapku ..
“Baiklah, Senpai.『 Pertanyaan hari ini 』.”
“Ou.”
Dia sudah melancarkan
serangannya, tidak memberiku celah sama sekali.
“Apa yang sedang kamu
pikirkan di peron tadi?”
Apa yang kupikirkan,
ya ...
Jika dia cuma
bertanya 「apa」, aku masih bisa
menghindarinya, tapi dia bahkan memikirkannya sejauh ini, sungguh cerdik sekali.
“Ahh, yah ...”
“Iya. Apa itu?”
Aku berpikir sedikit
tentang bagaimana aku harus menjawabnya.
Baiklah.
“Sebelum aku
menjawabmu, aku akan menanyakan『 pertanyaan hari ini 』.”
“Ha? Oke?”
Karena sudah begini,
bukan hanya dia, ini akan membuat kita berdua sama-sama senang.
Aku bertanya pada
Kouhai-chan yang sedang kebingungan.
“Hadiah ulang tahun
seperti apa yang kau inginkan?”
“Ah, jadi tentang hal
sepele itu, ya.”
Segera setelah mendengar
pertanyaanku, Kouhai-chan mulai tertawa.
“Aku sampai serius
penasaran apa yang akan kamu tanyakan karena ekspresimu tampak seram seperti
itu, Senpai.”
“Apa? Aku
membuat ekspresi semacam itu?”
“Wajahmu terlihat menakutkan.”
Kouhai-chan mengulurkan
jari telunjuknya yang ramping dan menempelkannya di pipiku.
“Ayo, tersenyum ~”
“Apa yang sedang kau
lakukan?”
“Bukan apa-apa? Aku
hanya menyolek pipi Senpai yang imut ini. Setidaknya ayo coba tersenyum
sekarang ~”
Tanpa aku sadari, aku
tersenyum.
Kouhai-chan
melanjutkan setelah berdehem.
“Uh huh,
baiklah. Dan kemudian, aku punya permintaan untuk hadiahku.”
“Ya.”
“Apa saja tak masalah.”
Dia berkata begitu, ada
senyum yang menghias wajahnya.
“Jadi kau menyerahkan semua
keputusannya kepadaku ...”
“Aku juga memilih
hadiah Senpai sendiri, jadi Senpai harus melakukan yang terbaik untuk memilih punyaku,
oke?”
Alasannya terlalu
benar.
“Uh ...”
Aku tidak bisa mengatakan
apa-apa, dan terdiam.
“Dan juga…”
Kouhai-chan
mengalihkan matanya sedikit dan mengatakan ini, dengan pipinya yang sedikit memerah.
“Selama itu sesuatu
yang Senpai berikan padaku, aku akan merasa senang.”
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku,nomor (82)
Sepertinya Ia sangat
kesulitan untuk memilih hadiahku.
Hari2 biasa mereka
BalasHapus