u
Sudut Pandang si Senpai u
Aku biasanya terbangun
ketika mendengar bunyi alarm. Aku penasaran apa itu tidak biasa? Aku
juga bangun awal pekan lalu untuk tugas lain.
Kepalaku juga tidak
terasa berat sejak aku bersiap. Yah, aku ingin minum kopiku. Tapi tidak
sulit bagiku untuk merangkak keluar dari selimut.
Alasan mengapa aku
bangun pagi karena hari ini adalah akhir pekan terakhir sebelum ujian, jadi aku
harus belajar ... atau itulah rencananya, tapi aku punya urusan lain untuk
dilakukan.
Ulang tahun Kouhai-chan
tanggal 12. Selasa minggu depan.
Dia bilang kepadaku
kalau kita tidak perlu merayakannya pada hari itu, tapi lebih baik untuk
memberinya hadiah ulang tahun lebih awal. Sebaliknya, karena waktu yang
tersisa adalah 3 hari, akan terlambat jika aku menunggu sampai akhir pekan.
Yah, bahkan dengan
jadwal begitu,
Aku bahkan tidak tahu
apa yang harus aku berikan kepadanya.
Jika aku sudah
memutuskannya, aku bisa membelinya lewat Amazon. Harganya sedikit lebih
murah juga. Tetapi aku belum memutuskan apa-apa, jadi aku berencana pergi
ke kota.
vvvvv
Aku memasuki gerbang
tiket dan menuju ke peron yang berlawanan. Hari ini, aku memutuskan untuk
pergi ke stasiun terminal tempat aku pergi dengan kereta yang berlawanan arah
dengan sekolah.
... Kalau
dipikir-pikir lagi, ini adalah kereta dimana Kouhai-chan dan aku pakai saat "kencan" pertama kami.
Ketika aku mengingat
itu, mau tidak mau aku jadi melihat peron yang berlawanan. Aku terus mengawasi
pilar-pilar yang kami sandarkan setiap pagi.
Hubungan seperti apa
menurut orang-orang yang melihat Kouhai-chan dan aku dari sisi ini?
Pertama-tama, apa aku
terlihat lebih tua darinya? Bagaimanapun juga, dia selalu menyeret dan
menyuruh-nyuruhku.
Jika mereka bisa
mendengar percakapan kami, mereka mungkin tahu bila dilihat dari nada bicara
sopannya, tapi pada jarak ini, mereka hanya bisa mengamati kalau aku
benar-benar digoda olehnya. Uu ...
Saat aku memikirkan
hal-hal seperti itu, siaran stasiun mengumumkan bahwa kereta akan meninggalkan
platform.
Alasan mengapa kereta
terasa sangat lambat hari ini, apa karena aku naik kereta pada hari libur, atau
apa itu karena aku biasanya berbicara dengan Kouhai-chan?
u Sudut Pandang si Kouhai u
Haruskah aku belajar
untuk ujian akhir minggu depan? Lagipula, Senpai tampaknya sedang melakukan
yang terbaik. Bagaimanapun juga, ini adalah ujian serius pertama sejak aku
mulai berbicara dengan senpai.
... Yah, itu akan
menjadi hari ulang tahunku sebelum itu. Aku akan berumur 16 tahun pada tahun
ini. Omong-omong, aku sekarang bisa menikah secara sah. Itulah yang
dikatakan guru tata bogaku.
Pernikahan, ya.
Aku ingin tahu apa aku
akan menikahi seseorang? Jika aku menikah, siapa yang akan aku nikahi?
... Itu masih masalah
yang terlalu jauh, jadi mari tunda pemikiran semacam itu.
Sekarang sudah lewat
jam sebelas siang.
Mungkin terlalu dini
untuk mengirimi pesan LINE pada Senpai di hari libur, tapi ... ada insiden
minggu lalu juga, jadi ayo kita lakukan sekarang.
u
Sudut Pandang si Senpai u
Aku tidak keluar
tanpa persiapan. Aku sudah menyelidiki beberapa tempat di mana ada
toko-toko yang tampaknya menjual aksesoris modis (?) yang disukai gadis. Untuk
beberapa alasan, kota ini adalah rumah mereka. Aku akhirnya tiba di
fasilitas komersial yang penuh dengan barang-barang feminin.
Dari sini, itu akan
menjadi area di mana aku tidak pernah melangkah masuk seumur hidupku. Aku
merasa ada aroma menyegarkan yang berbau seperti parfum atau sabun.
... Ini bukan tempat
di mana seorang cowok masuk sendirian, ya.
Yah, apa boleh buat
karena aku sudah datang, dan mereka hanya akan menatapku dengan pandangan aneh
dalam kasus terburuk, jadi aku berjalan di dalam toko perlahan-lahan, mencoba
menunjukkan suasana "Aku hanya seseorang
yang numpang lewat ~~".
Ada berbagai banyak
barang, ya ...
Bagi diriku yang sudah
menjalani kehidupan yang sama sekali tidak berhubungan dengan ini, ada hal yang
bahkan aku tidak tahu bagaimana menggunakannya. Benda apa yang mirip
seperti spageti tebal di botol kaca itu?
Ketika aku berjalan
dengan perasaan seolah-olah tersesat di negara lain (karena aku tidak terlalu
peduli tentang hal yang beginian sampai sekarang), smartphone di kantongku bergetar.
Pemberitahuan
LINE. Dari Kouhai-chan.
Masih pagi untuk
liburan. Ketika aku ingat apa yang terjadi minggu lalu, dia seharusnya merencanakan
sesuatu lagi, kayaknya?
Untuk saat ini, akan
menjadi bencana jika dia bertanya kepadaku "pertanyaan" tentang
keberadaanku. Aku harus bergerak sebelum menjawab.
Yah ... aku pikir itu
ide yang baik untuk makan siang lebih awal.
u Sudut Pandang si Kouhai u
Maharun ♪ : Selamat pagi ~
Setelah lima belas
menit, aku mendapat balasan dari Senpai.
Iguchi Keita : Oh, pagi
Hmmm, aku penasaran
apa ini sesuai dengan instingku.
Karena Senpai orang
yang pandai, jadi Ia mungkin menunda balasannya dengan sengaja meski Ia sudah
bangun.
Tapi orang ini
biasanya bangun pada jam segini ketika akhir pekan.
Nah, bagaimana aku
bisa mengetahuinya?
Maharun ♪ : Apa sarapanmu hari ini?
Iguchi Keita : Seperti biasa
Iguchi Keita : Nasi putih dan kopi
Maharun ♪ : Kombinasi yang harmonis
Iguchi Keita : Tidak juga
Senpai yang sarapan
di hari libur tampak tidak normal.
u
Sudut Pandang si Senpai u
Maharun ♪ : Baiklah,
senpai. Inilah 『pertanyaan hari ini』dariku.
Hmm?
Aku punya firasat
buruk.
Aku merasa seperti aku
baru saja menjawab pertanyaannya tentang sarapanku secara normal.
Maharun ♪ : Senpai, apa yang
kamu lakukan sekarang?
Mungkin dia tahu
karena aku melakukan sesuatu yang tidak normal?
Sesuatu yang tidak
biasa ... ah. Aku takkan sarapan di hari liburku secara normal. Tentu
saja dia akan mencari tahu.
Aku benar-benar tidak
bisa terlalu berhati-hati dengannya, ya.
Aku senang sudah
mengambil langkah-langkah defensif.
Rasanya sangat memalukan
untuk mengatakan kalau aku sedang mencari hadiahnya.
Iguchi Keita : Aku sedang makan udon
Maharun ♪ : Udon
Iguchi Keita : [Iguchi Keita mengirimi
gambar.]
Harganya murah. Aku
dapat tempura, tapi masih murah.
Maharun ♪ : Kamu juga tidak di rumah,
tapi di toko, ya
Iguchi Keita : Aku di Marugame
Maharun♪ : Ahh.
Aku ingin tahu apa
Kouhai-chan pernah datang ke sini. Itu membuatku sedikit penasaran, tapi ada
sesuatu yang membuatku sangat penasaran ketimbang hal itu.
Iguchi Keita : 『Pertanyaan hari ini』. Kouhai-chan,
apa yang sedang kau lakukan?
Iguchi Keita : Atau lebih tepatnya,
sebelum kau mengobrol denganku melalui LINE
Maharun ♪ : Hmmm.
Maharun ♪ : Aku sedang melamun di rumah.
Jadi ada kalanya
Kouhai-chan melamun?
Iguchi Keita : Serius?
Maharun ♪ : Ya.
Maharun ♪ : Kupikir mungkin aku harus
belajar untuk ujian
Iguchi Keita : Tidak, tolong belajar
sana.
Maharun ♪ : Tapi aku pintar.
Iguchi Keita : Ya, ya, Kau memang luar
biasa
Tipe jenius pasti
enak ya.
Maharun ♪ : Bagaimana dengan Senpai? Apa
kamu tetap bisa belajar?
Iguchi Keita : Aku memprioritaskan
urusan kecil di sini
Maharun♪ : Hee
Maharun ♪ : Sekalipun itu urusan kecil, Kamu masih memprioritaskannya,
ya
Maharun♪ : Hee
Iguchi Keita : Apa-apaan itu?
Iguchi Keita : Tidak ada salahnya, kan?
Maharun ♪ : Tidak, tidak juga?
Dia pasti sudah menebak
apa yang aku lakukan, ya.
Kouhai-chan
menggodaku hari ini juga, itu sedikit membuatku frustrasi.
Maharun ♪ : Senpai masih belum
menyelesaikan tugasmu, ‘kan?
Maharun ♪ : Tolong lakukan yang
terbaik!
Iguchi Keita : Ou ...
Ini adalah akhir dari
obrolan LINE kami.
Dia tidak mengatakan
apa-apa tentang berkencan hari ini. Yah, itu hanya seperti yang
diharapkan.
Aku merasa sedikit
terkejut pada diriku sendiri karena merasa sedikit kesepian.
Nah
sekarang. Ayo cari hadiah buatnya dan pulang untuk belajar. Lagipula
aku tidak ketahuan oleh Kouhai-chan.
Aku minum secangkir
air dan bangun dari konter toko udon.
Hal yang kuketahui
tentang Senpai-ku, nomor (84)
Sepertinya Ia punya
sesuatu yang lain untuk diprioritaskan
ketimbang belajar sebelum ujian.