Chapter 01 –
Oh iya, Sepupuku adalah Pacar Palsuku
Sebagai permulaan, aku ingin
menyatakan bahwa aku tidak pernah melupakan hubungan palsuku dengan Mashiro.
Jika ini novel romcom, kita akan menjadi seperti sekarang, tidak melakukan
apapun layaknya pacar sungguhan, namun entah bagaimana selalu terjebak dalam
berbagai situasi manis dan romantis. Namun, kejadian seperti itu tidak pernah
terjadi, dan ada alasan kuat untuk itu.
Sedangkan dalam seri normal,
pengakuan serius akan terjadi setelah kira-kira sepuluh volume (atau menurut pengalamanku mungkin di akhir
volume satu, atau dua), setara dengan beberapa bulan kemudian dalam cerita
itu sendiri, itu datang tiba-tiba di sini dalam kenyataan, membuatnya agak
canggung untuk bertindak mesra.
Coba kalian pikirkan sendiri.
Mendadak bertingkah agresif sebagai pacar kepada seseorang yang benar-benar
mencintaiku, itu akan menjadi yang terburuk. Itulah mengapa… yah, kami hanyalah
pacar palsu dalam catatan tertulis. Meski dari luar, kamu benar-benar tidah
tahu.
“… Ijinkan aku bertanya
blak-blakan, Akiteru-kun, Mashiro. Apa kalian berdua benar-benar bertingkah
seperti pacar palsu? ”
Kami sedang duduk di meja makan
apartemenku. Mashiro dan aku duduk bersebelahan, menghadap Presiden
Tsukinomori. Rasanya seperti kami diinterogasi di pos polisi atas kejahatan
yang kami lakukan. Menikmati aroma dan rasa kopi musim panas (yang baru saja aku
santap akhir-akhir ini), presiden menanyakan kata-kata itu dengan terus teras.
“Setidaknya, teman sekelas kita
mengira kita adalah pasangan.” Balasku.
“Y-Ya. Kami… berhasil menipu
mereka…? ” Mashiro menimpali, dengan canggung.
“Begitu ya. Lalu, secara rinci,
tingkah laku macam apa yang sudah kalian berdua lakukan akhir-akhir ini?.”
“Se-Secara rinci ... Yah ...
melakukan hal yang normal ...” Mashiro tergagap.
“Hal-hal yang normal, misalnya?”
“Ugh…”
Tidak mampu menahan tekanan
yang datang dari Presiden Tsukinomori, Mashiro menelan kata-katanya dan
menundukkan wajahnya. Agar bisa hidup mandiri, Mashiro menyetujui hubungan
pacar palsu ini. Sama seperti diriku, dia pasti merasa putus asa untuk tidak
mengingkari janjinya dengan ayahnya. Dia sendiri harus berhati-hati, karena
mengatakan kalau dia jatuh cinta padaku, dan ditambah sudah mengakui
perasaannya… Hal tersebut jelas-jelas akan melanggar perjanjian.
“Jangan mengira kalau jawaban
yang samar-samar itu akan memuaskanku. Aku salah satu orang terpenting yang
memimpin bisnis di seluruh dunia, jadi aku tahu betul saat ada orang yang
mencoba menipuku, tahu? ”
“Urk…”
Sepertinya, mencoba menutupinya
dengan alasan yang setengah-setengah takkan berhasil. Menyadari ini, aku
membulatkan tekadku, dan dengan lembut menyenggol sisi Mashiro.
“... Mashiro.”
“… Eh. Um. A-Apa? ”
“Kita tidak punya pilihan lain.”
“Eh?”
“Kita harus serius untuk
memuaskan Oji-san… Jadi kita akan terus maju dengan kekuatan penuh.”
“…! Y-Ya. Baik. Itu… apa boleh
buat. ”
Mashiro dan aku bertukar pandang
dan saling berbisik sehingga Presiden Tsukinomori tidak bisa mendengar kami.
Meski kami tidak berlatih apa pun sebelumnya, Mashiro dan aku menghabiskan
cukup banyak waktu bersama. Hubungan kami semakin dekat. Apa yang dilakukan
pasangan saat ini? Bagaimanapun, dunia yang aku dan Mashiro lihat — adalah
sama! Dengan momentum besar, aku mengangkat lengan kananku, dan Mashiro
mengikutinya setelah melihatiku.
“Saya, Akiteru.”
“M-Mashiro."
““ Rencana Kencan palsu: 'Festival Musim Panas'””
Apa-apaan ini, drama komedi?
Juga, bagus sekali bisa mengikuti maksudku, Mashiro. Gadis yang baik. Tentu
saja, ada banyak hal yang ingin aku balas, tetapi kita hanya bisa mengikuti
momentum, jika tidak, kita akan kehilangannya sepenuhnya.
“Mashiro, hari ini, ada
festival musim panas ini…”
“Y-Ya, Mashiro tahu.”
“Ke-Kenapa kita tidak berjalan-jalan
di sekitar stand? Dengan rute paling efisien. ”
“Eh, tapi, Mashiro membenci
kerumunan banyak.”
“Ah, be-begitu ya, jadi apa
enaknya kita pulang saja?”
“Y-Ya, Mashiro lebih suka…
menghabiskan waktu bersamamu… di rumah…”
“Cuuuuuuuuuuut !!! Apa kalian berdua bahkan seius ?! ” Presiden
Tsukinomori, tidak, sutradara marah pada kami.
Ini seperti penampilan utama
tanpa latihan, dilakukan oleh para amatir, jadi aku berharap dia bisa sedikit
lebih perhatian, sungguh.
“Kamu mencoba meyakinkan semua
orang ceria yang menikmati masa muda mereka dengan akting seperti itu? Jika kamu
tidak bertindak bersama-sama, tiga penjahat NTR besar di sekolahmu akan
mengincar Mashiro tanpa perlu basa-basi lagi, dan kemudian itu akan menjadi
mimpi buruk untuknya!”
“Bisakah Anda tidak mengatakan
hal yang menjijikkan seperti itu tepat di hadapan saya?”
“Mashiro merasa kasihan pada
ayahnya, Aki.”
“Berisik. Satu-satunya kata
yang boleh digunakan oleh kalian berdua adalah 'Bermesra-mesraan' dan 'Saling
menggoda'! ”
“Sungguh tidak masuk akal…”
Kepalaku mulai pusing karena
kurangnya IQ dalam kata-katanya. Meski begitu, Presiden Tsukinomori memang
tampak benar-benar serius, dan ini adalah topik penting yang terkait dengan
pekerjaan dalam waktu dekat, jadi aku harus tahan dengan ini.
“Kuharap aku salah, tapi
alasanmu menahan diri untuk bertingkah seperti orang pacaran bukanlah karena
Akiteru-kun mendapatkan pacar asli, ‘kan?”
“…Hah?!”
“… ?!”
Dengan pertanyaannya yang tak
terduga ini, aku tercengang. Apa beliau mengetahui tentang Iroha? Tidak, ini
bukan berarti dia pacarku. Pertanyaan yang cukup ampuh untuk orang yang
menerobos ke tempatku dan kemudian hanya menebak tanpa bukti yang pasti. Tapi,
bagaimanapun, kita harus dengan tenang menyelesaikannya. Sehingga kami tidak
menunjukkan tanda-tanda pada ekspresi atau tindakan kami—
“Pacar asli… pacar Aki yang
asli…? Pacar… asli… !!! ”
Mashiroooooo ?! Aku dapat melihatnya!
Aku bisa melihat semua petunjuk di sana! Juga, untuk apa kamu marah? Kamu seharusnya
sudah tahu kalau aku bahkan tidak memiliki pacar. Apa dia cemburu terhadap
pacar yang sebenarnya cuma khayalan… ?!
“Aki, ayo lakukan ini. Ayo
bertingkah mesra-mesraan.”
“Tunggu, tenang. Jangan
menuruti provokasi Oji-san—”
“Kita. Akan. Melakukan. Ini.
Oke?”
“Yesh…”
Tekanan yang datang dari
Mashiro membuatku tidak dapat membantahnya. Kenapa dia selalu bertingkah
seperti orang lemah di kelas, padahal dia bisa sekuat ini di depanku… Nah, jika
dia termotivasi, aku sendiri tidak mengeluh. Aku menatapnya untuk menunjukkan
persetujuanku, yang mana dia mengangguk dengan ekspresi serius yang belum
pernah kulihat di wajahnya. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu dimulai.
“Akiii ♪ Hari ini adalah hari yang spesial, jadi
maukah kamu mendengarkan permintaan Mashiro?”
“AHAHA. Tentu saja ☆ Apapun keinginanmu pasti akan kupenuhi. ”
“Kamu tahu, ada banyak orang di
kuil selama festival musim panas iya ‘kan, jadi bisakah kamu membantai mereka
semua untuk Mashiro ♪?”
“Permintaanmu terlalu aneh
untuk seleraku, AHAHA!”
“Terus, terus, ada banyak stand
berbeda di sana, jadi Mashiro ingin makan banyak ♪”
“Ya ampun, kamu ini rakus
sekali. Tapi, melihatmu makan dengan bahagia membuatku merasa bahagia juga ~ ”
“Jangan bilang begitu ~ Mashiro
bekerja keras setiap hari untuk menjadi lebih cantik untukmu ♪”
“Sayang, ada permen kapas yang
menempel di pipimu ☆”
“Bebeb, aku ingin kamu
menghapusnya dengan bibirmu ♡”
—Sungguh, apa yang sedang kita
lakukan… Aku merasa kita telah mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak masuk akal
dan aneh satu per satu, tapi otakku berhenti memikirkannya pas setengah jalan.
Setelah percakapan singkat ini, Mashiro dan aku berhenti, dan waktu terhenti.
Yang bisa kami lakukan hanyalah menunggu reaksi Presiden Tsukinomori…
“Sangat baik. Kalian lulus. ”
“Yoshaa!!”
“Bagus sekali, Aki!”
Kami saling bertepuk tangan,
dan merayakan kemenangan kami. Tetap saja, tak disangka bahwa kita berhasil
menipunya hanya dengan ini. Kurasa beliau bukan penghalang besar—
“— Ngomong-ngomong, ini mungkin
akan mengubah topik dengan cepat, tapi ada aroma gadis yang tertinggal di
ruangan ini.”
“… ?!”
Sesaat merasa lega menyebabkan
serangan yang menentukan langsung karena kewaspadaanku yang menurun. Apa ini
keahliannya yang sebenarnya ?! Keterampilan yang cocok untuk presiden
perusahaan ?! Yah, kurasa bukan waktunya untuk menghargai itu.
“Ma-Maksudku, Mashiro ada di
sini. Tentu saja dia akan membawa aroma itu, ‘kan? ”
“Tidak, kurang tepat. Ini
adalah aroma gadis lain selain Mashiro. Mana mungkin aku salah mengira aroma
putriku yang berharga, Mashiro-ku yang tersayang, tahu?”
“Eh, itu benar-benar
menjijikkan. Bukan hanya aneh, tapi benar-benar menjijikkan. ”
“Mashiro ... Sudah kubilang
kosa kata ini adalah teknik membunuh sekali tebas bagi pria paruh baya, kan
..."
Rupanya, dipanggil menjijikkan
oleh putri yang sangat dia cintai telah meninggalkan luka yang cukup mendalam.
Sejujurnya aku merasa tidak ada situasi yang lebih baik untuk kata itu, tapi aku
menahan diri untuk tidak mengatakannya.
“Po-Pokoknya! Ada aroma wanita
lain yang tercampur di sini! Akiteru-kun, kamu tidak membawa siapa-siapa ke sini,
kan ?!”
“Ti-Ti-Tidak pernah. An-Anda
tahu sendiri kalau saya tidak populer, ‘kan? ”
“Hm… Benar. Aku masih bisa
mencium aroma keperjakaan yang pekat darimu… ”
“Bukannya perkataan Anda sudah
terlalu jauh sekarang?”
Setiap kali ada sesuatu yang
mengganggu Presiden Tsukinomori, kata-katanya terus melewati batas. Itulah
mengapa putri Anda tidak menyukai Anda, oke?
“Mmm… Hm? Tunggu sebentar, ada
yang aneh dengan ini, Akiteru-kun. ”
“Se-Sekarang apa lagi? Saya
pikir Anda sudah banyak melontarkan tuduhan ...”
“Di mana kucing yang kamu
pelihara? Aku tidak dapat menemukan kucing munchkin itu.”
—Oh ya, ada kejadian seperti
itu juga! Beberapa waktu yang lalu, saat aku sedang menelepon Presiden Tsukinomori,
Iroha terus menggangguku hingga beliau mulai curiga, jadi aku harus membuat
kebohongan seperti itu, dan sekarang hal itu kembali menghantuiku! Trus, kebohongan
itu akan ketahuan jika dia datang mengunjungiku keesokan harinya! Sudah tiga
bulan sejak kejadian itu, aku benar-benar bodoh!
“Saya… Saya kebetulan punya alergi
kucing, jadi saya harus meminta orang lain merawatnya.”
“Oho? Dalam waktu sesingkat itu?
”
“Banyak yang bisa terjadi dalam
waktu tiga bulan…”
Misalnya saja, ditembak oleh
Mashiro… Melihat keimutan dalam perilaku menjengkelkan Iroha… dan semua itu…
“Kedengarannya cuma omong
kosong ... tapi aku akan membiarkannya.” Presiden Tsukinomori menyisir kumisnya
yang indah dengan jarinya.
Mungkin karena akting kita
barusan, atau bahkan karena merasa lelah, Ia tidak membahas topik ini lebih
jauh. Beliau lalu menatap ke kejauhan dengan ekspresi serius.
“Hal yang aku inginkan ialah
Mashiro tidak mengalami pengalaman traumatis lagi di sekolah. Jika kamu
mengatakan kalau kamu dapat melakukan itu, maka aku akan membiarkannya.”
“Ayah…”
“Jika Akiteru-kun dekat dengan
gadis lain selain Mashiro… dan, jika teman sekelas lain mengetahui tentang itu…
Belum lagi kemungkinan mereka bersikap baik terhadap Mashiro karena niat buruk…
Dia akan berakhir sebagai seorang wanita yang kehilangan pacarnya karena NTR!
Semua bajingan dan keparat NTR itu akan menggunakan kesempatan tersebut, dan
menjadikan Mashiro wanita busuk!” (TN : NTR no! Vanilla yes! :v)
“Tak satu pun dari itu akan
terjadi, selamanya.”
…Masa? Aku tidak terlalu
mengenal tentang hal ini, jadi aku tidak tahu.
“Ya, itu masuk akal. Para
bajingan NTR adalah sumber dari segala kejahatan.”
“Mashiro ... kenapa kamu justru
setuju dengan pernyataan Oji-san?”
“Orang-orang mencolok, pecandu
pesta, penjahat… mereka adalah sampah terbesar di dunia ini… Meski Mashiro
tidak pernah berbicara dengan mereka di dunia nyata.”
“Kalau begitu, jangan seenaknya
memutuskan itu sendiri…”
Bagaimana jika ada cowok normal
dan tabah yang hanya melatih teknik gombal mereka, mengunjungi gym setiap hari
setidaknya selama dua jam, menyegarkan tubuh mereka dengan metode yang konyol,
selalu bergaya, mencari tempat kencan atau restoran terkenal, dan mempersiapkan
sendiri untuk mengawal seorang wanita dengan benar? Tapi yah, jika mereka masih
bertujuan untuk mencuri pacar orang lain, itu sih tidak ada bedanya .
Bagaimanapun, meskipun pilihan
kata dan cita-cita Presiden Tsukinomori agak dipertanyakan, aku bisa melihat
bahwa dia menghargai putrinya. Dan, memikirkan tentang tujuan sebenarnya dari
ini, Mashiro dan aku kurang berusaha akhir-akhir ini.
“Apa kamu memahami pentingnya
hubungan pacar palsu ini?” Presiden Tsukinomori bertanya.
“…Iya.” Mashiro bergumam.
“Hanya itu yang ingin aku
dengar. Juga, kopinya enak, terima kasih banyak.” Ia menyeringai dengan tatapan
puas dan senyum hangat, lalu beranjak berdiri.
“Ah, apa Anda sudah mau pulang?”
“Ya. Aku baru saja bertanya
tentang beberapa hal yang menggangguku, tapi sepertinya kamu tidak menunjukkan
buntut apa pun untukku hari ini. ”
“Ha, hahahaha. Apa yang Anda
katakan, itu membuatnya terdengar seperti saya menyembunyikan sesuatu.”
“Ha ha ha, permisi, itu memang tidak
pantas. Begitu kamu menjadi dewasa, kamu mulai meragukan segalanya, lihat.
Tapi, satu hal lagi… ”Sambil tersenyum, Ia mengenakan sepatunya di pintu masuk,
dan berbalik untuk terakhir kalinya saat tangannya di gagang pintu. “—Sampaikan
salamku untuk Kohinata-san, oke.”
“Hah?”
Kepalaku menjadi kosong.
Mengapa… Ia mengatakan nama itu… di saat-saat sekarang?
“Oh, apa yang terjadi,
Akiteru-kun? Bukannya kita semua makan hot pot bersama beberapa waktu yang
lalu? Kamu bertetangga, bukan? Dengan Kohinata-san… atau, haruskah aku
memanggilnya Presiden Amachi sebagai gantinya?”
“Eh… A-Ahhh, Presiden Amachi!
Dari Tenchidou! Saya akan dengan senang hati menyampaikan salam Anda!”
“Silakan lakukan. Nah, adios ~
”Presiden Tsukinomori dengan berlebihan melambaikan tangannya, dan kali ini
melangkah keluar dari apartemenku untuk selamanya.
Aku hanya bisa melihatnya
dengan linglung. Begitu aku mendengar pintu ditutup, aku merasakan jantungku
berdebar kencang. Apa-apaan tadi? Aku merasa Ia jelas-jelas tertarik pada
sesuatu.
“Ini jadi sangat merepotkan
...” Aku memanggil Mashiro sambil mendesah.
“… Jadi tadi Iroha-chan sempat ada
di sini?”
“Eh. Ya, ya, ya. Ini seperti sudah
rutinitasnya untuk selalu menyelinap ke sini tanpa persetujuanku.”
“Hmm baiklah.”
“…Apa kamu marah? Kami tidak
melakukan sesuatu yang aneh-aneh, kok.”
“Mashiro tidak marah.”
Lantas kenapa cara berbicaramu
seperti sedang marah, Mashiro-san? Nada suaramu juga membuatku takut.
“Selalu… datang setiap hari
seperti itu… Mashiro bertanya-tanya apa yang kamu lakukan selama itu.”
“Nah, dia cuma membaca manga,
menonton anime, atau mendengarkan musik.”
“Apa dia tidak bisa
melakukannya di rumahnya sendiri?”
Sejujurnya, dia benar-benar
tidak bisa melakukan itu di rumahnya. Tapi, aku juga tidak bisa memberitahu
Mashiro mengenai situasi Iroha. Tapi Mashiro benar. Dari sudut pandangnya, ini
pasti tampak mencurigakan. Bahkan jika aku adalah teman baik kakak
laki-lakinya, sering mampir ke tempatku seperti itu, siapa pun takkan terkejut
jika ada hubungan khusus menjadi dasar dari semuanya. Belum lagi Mashiro
memiliki perasaan kepadaku, jadi dialah yang merasa paling terganggu karena itu.
“Kepribadiannya itu selalu
nempel seperti lem.”
“Hmm? Meski dia tidak
berhubungan dengan [Aliansi Lantai 5], kamu masih tahan dengan sikapnya yang
menjengkelkan itu, kan? Bukannya itu sangat tidak efisien?” Ucap Mashiro,
seolah ingin menanyakan perasaanku sendiri.
… A-Apa yang terjadi di sini.
Kenapa ada banyak orang yang mempertanyakanku hari ini.
“Dia itu adik Ozu, tahu? Demi efisiensi
di [Aliansi Lantai 5], aku harus menjaga hubungan itu juga. Dan, bukannya kamu juga
sama, Mashiro? ”
“…! Itu… benar, tapi… Dari
sudut pandangmu… ”
“Hm? Dari sudut pandangku?”
“Da-Dasar nakal… Jangan
menggali lebih dalam… Po-Pokoknya, ini bukan karena kamu menyukai Iroha-chan…
sehingga kamu membiarkan dia melakukan sesukanya… kan?” Pertanyaannya, nadanya
dipenuhi kecemasan.
Meski begitu, jawabanku sudah
jelas. Baik itu terhadap Mashiro, atau Iroha, jawabannya tetap sama.
“Tentu saja. Saat ini, [Aliansi
Lantai 5] masih menjadi prioritas utama. Dan juga—”
Jika aku dapat membawa kemajuan
dan pertumbuhan kreatif dengan menghadapi cinta dan masa muda ... jika aku
dapat menemukan efisiensi di atas inefisiensi, maka ...
“—Aku menganggap ini sebagai
eksperimen. Aku kehilangan alasan untuk menolak cinta, perasaan romantis, dan
keinginan untuk menikmati masa muda seseorang. Tentu saja, bukan berarti aku
memandang Iroha dengan perasaan semacam itu sekarang.”
“Jadi kamu mungkin bisa
menggunakan lebih banyak waktu… untuk bertindak sebagai pacar Mashiro?”
“Eh? … Yah, aku rasa itu
intinya? "
“Oke… Um, kamu tidak
menyembunyikan apapun… ‘kan?”
“…! Y-Ya, tidak ada sama
sekali? ”
“………”
“Mashiro?”
“… Ti-Tidak, itu bukan
apa-apa.”
Untuk sesaat, aku merasa salah
satu alis Mashiro berkedut, tapi mungkin itu hanya imajinasiku saja? Mengetahui
bahwa aku sebenarnya menyembunyikan sesuatu, aku merasakan keringat dingin
mengalir di punggungku karena reaksinya ini. Tiba-tiba, Mashiro mengucapkan
kata-kata yang tidak pernah kuduga darinya.
“Jika ... kita tidak perlu
mengkhawatirkan Iroha-chan ... Mengapa kita tidak berpura-pura pergi
berkencan?”
“Berpura-pura berkencan ... ya.”
Tempo hari, ketika kami pergi
ke kediaman pribadi editor super UZA Publishing, Kiraboshi Kanaria, aku merasakan
keimutan seseorang dalam tindakannya, dan belajar tentang pentingnya keinginan
yang tidak efisien seperti cinta dan mengalami masa muda untuk menjadi editor.
Senpai-ku itu mengajariku semuanya.
Itulah sebabnya aku ingin lebih
fokus untuk menumbuhkan kesadaran akan keinginanku sendiri, tapi hal itu
sendiri mungkin berbeda dari pertanyaan jika aku memiliki perasaan romantis
untuk Iroha. Belum lagi aku juga tidak terlalu yakin tentang Mashiro.
Singkatnya, karena kurangnya
pengalaman, aku bahkan tidak tahu apakah yang aku rasakan adalah cinta atau
bukan ... Aku sungguh minta maaf karena masih perjaka. Beneran, serius. Terus,
dengan mengabaikan dilema moral itu, aku juga harus bertindak sebagai pacar
Mashiro.
“Sepertinya Oji-san meragukan
kita.”
“Dia pasti punya cara untuk
memata-matai kita, seperti ada seseorang di sekolah.”
“Ya… Dan jika kita tidak bertindak
sebagai orang pacaran di sekolah, maka…”
“Ya. Ada banyak gadis cantik di
sekitar Aki. Jika kamu lebih dekat dengan salah satu dari mereka daripada Mashiro,
maka Ayah akan menjadi curiga. ”
“…Itu masuk akal.”
“Mashiro juga… benar-benar me-mencintai
Aki… dan akan buruk jika itu ketahuan… tapi Mashiro akan memberikan OK untuk
saat ini.”
“Itu….. masuk akal?”
Sejujurnya, berpacaran dengan
seorang gadis yang memiliki perasaan suka padaku, tapi mengabaikan pengakuan
sebelumnya hanya untuk bersenang-senang, membuatku merasa seperti orang
brengsek tak berperasaan, jadi aku lebih suka tidak melakukannya. Tapi, kali
ini, kita harus melakukannya untuk memuaskan Presiden Tsukinomori.
“Kamu tidak perlu melakukan
apa-apa, Aki.”
“Eh?”
“Kamu kesulitan untuk membuat
rencana, ‘kan? Apapun yang Mashiro katakan, Kamu pasti merasa hanya bermain-main
dengannya, memanfaatkan Mashiro, bukan? Mashiro akan merencanakan kencan pura-pura
ini, sehingga kamu tidak perlu menanggung perasaan bersalah.”
“Tapi, aku tidak bisa begitu
saja…”
“Diam. Jangan bicara balik. ”
“…Iya.”
Ada perlakuan dingin dan
juteknya yang biasa. Rasa sakit yang menusuk di dadaku ini terasa begitu
nostalgia karena suatu alasan.
“Tidak perlu khawatir, Aki.”
Mashiro menunjukkan senyum percaya diri, dan mengacungkan jempol. “Karena
Mashiro akan membuat rencana kencan yang sempurna dengan tingkat keberhasilan
100%!”
*****
「Aku
sudah bisa melihat bendera kegagalan berkibar kencang karena tertiup angin.
Kamu akan baik-baik saja? 」
「Setuju
... Aku juga punya firasat buruk tentang ini」
=======================================================
Aliansi
Lantai 5 (4)
Makigai
Namako : Hei, aku butuh nasihat, nih. Ini
cerita tentang teman dari temannya temanku
ONS : Jadi ini tentang Makigai-sensei
sendiri?
Makigai
Namako : Kau ini… pada saat-saat seperti ini, Kau harusnya bertindak
seolah-olah aku benar-benar menipumu
AKI
: Jangan terlalu berharap pada OZ untuk memiliki keterampilan membaca suasana
tingkat tinggi
Murasaki
Shikibu-sensei : Eh? Tiga temanmu berakhir dalam hubungan segitiga BL?
Makigai
Namako : Tidak ada yang bilang kalau itu tentang BL
AKI
: Kau bisa mengabaikan ketidakmampuan Shikibu dalam membaca dan kurangnya akal
sehat
ONS
: Kau butuh nasihat tentang masalah pribadi? Seorang Makigai Namako-sensei,
yang itu?
Makigai
Namako : Jangan menekankannya
Makigai
Namako : Pokoknya. Aku ingin mendengar tentang beberapa tempat kencan yang bagus
untuk musim ini
ONS
: Jangan bilang, kau sudah punya pacar?
Makigai
Namako : Yah begitulah
AKI
: Ohh, selamat! Itulah yang diharapkan dari penulis terlaris yang aku kenal dan
cintai
Makigai
Namako : Kau takkan mendapatkan lebih banyak bahkan jika kau memujiku
ONS
: Dalam permainan simulasi kencan, acara standar selama musim ini pastinya
festival musim panas, iya ‘kan
AKI
: Ahh, ada benarnya juga. Kita tidak pernah menambahkannya di 'Black Goat'
karena akan sulit untuk diterapkan
AKI
: Jika ini adalah permainan telepon biasa lainnya, aku benar-benar dapat
melihat festival musim panas sedang berlangsung
Makigai
Namako : Festival musim panas, huh… Begitu ya
ONS
: Menonton kembang api bersama ... Bukannya itu bagian yang paling romantis?
ONS
: Bukan melihatnya dari sudut pandang ilmiah, di mana kau akan menganalisis dan
menghargai kekuatan di balik ledakan
AKI
: Aku tidak pernah tahu apa ada pasangan yang melihat kembang api seperti itu…
Murasaki
Shikibu-sensei : Itu mengingatkanku kembali ke masa-masa pelajar. Aku melihat
kembang api sendirian di berandaku
AKI
: Bisa tidak, jangan memberi kilas balik yang menyedihkan pada saat seperti ini
AKI
: Karena itu, aku pikir festival musim panas mungkin ide yang bagus
Makigai
Namako : Jadi kau setuju, AKI
AKI
: Meski aku belum pergi ke sana belakangan ini
AKI
: Ketika aku masih kecil, aku selalu pergi dengan sepupuku, hampir setiap musim
panas
Murasaki
Shikibu-sensei : Fiuh, aku terkejut kau masih mengingatnya
AKI
: Aku mengingatnya sebagai acara yang sangat tidak efisien, jadi mungkin itulah
alasannya
AKI
: Meski aku merasa tidak ada salahnya untuk menikmati hal seperti itu sesekali
Makigai
Namako : Kau benar-benar berubah sejak perjalanan ke laut itu, AKI
Makigai
Namako : Begitu ... Jadi sekarang masih mungkin ya
AKI
: Ya. Aku pikir musim ini sangat cocok untuk itu
Makigai
Namako : Terima kasih banyak, itu sangat membantu
AKI
: Bersenang-senanglah dengan kencanmu!
Makigai
Namako : Ya!
<<=Sebelumnya | Selanjutnya=>>
Nggak bisa d setting night mode ya min buat bacanya?
BalasHapusSayangnya, ngga bisa gan
BalasHapusDi tunggu perkembangannya min ✌
BalasHapus