Tomodachi no Imouto Vol.5 Chapter 01 Bahasa Indonesia

 

Chapter 01 – Oh iya, Sepupuku adalah Pacar Palsuku

 

Sebagai permulaan, aku ingin menyatakan bahwa aku tidak pernah melupakan hubungan palsuku dengan Mashiro. Jika ini novel romcom, kita akan menjadi seperti sekarang, tidak melakukan apapun layaknya pacar sungguhan, namun entah bagaimana selalu terjebak dalam berbagai situasi manis dan romantis. Namun, kejadian seperti itu tidak pernah terjadi, dan ada alasan kuat untuk itu.

Sedangkan dalam seri normal, pengakuan serius akan terjadi setelah kira-kira sepuluh volume (atau menurut pengalamanku mungkin di akhir volume satu, atau dua), setara dengan beberapa bulan kemudian dalam cerita itu sendiri, itu datang tiba-tiba di sini dalam kenyataan, membuatnya agak canggung untuk bertindak mesra.

Coba kalian pikirkan sendiri. Mendadak bertingkah agresif sebagai pacar kepada seseorang yang benar-benar mencintaiku, itu akan menjadi yang terburuk. Itulah mengapa… yah, kami hanyalah pacar palsu dalam catatan tertulis. Meski dari luar, kamu benar-benar tidah tahu.

“… Ijinkan aku bertanya blak-blakan, Akiteru-kun, Mashiro. Apa kalian berdua benar-benar bertingkah seperti pacar palsu? ”

Kami sedang duduk di meja makan apartemenku. Mashiro dan aku duduk bersebelahan, menghadap Presiden Tsukinomori. Rasanya seperti kami diinterogasi di pos polisi atas kejahatan yang kami lakukan. Menikmati aroma dan rasa kopi musim panas (yang baru saja aku santap akhir-akhir ini), presiden menanyakan kata-kata itu dengan terus teras.

“Setidaknya, teman sekelas kita mengira kita adalah pasangan.” Balasku.

“Y-Ya. Kami… berhasil menipu mereka…? ” Mashiro menimpali, dengan canggung.

“Begitu ya. Lalu, secara rinci, tingkah laku macam apa yang sudah kalian berdua lakukan akhir-akhir ini?.”

“Se-Secara rinci ... Yah ... melakukan hal yang normal ...” Mashiro tergagap.

“Hal-hal yang normal, misalnya?”

“Ugh…”

Tidak mampu menahan tekanan yang datang dari Presiden Tsukinomori, Mashiro menelan kata-katanya dan menundukkan wajahnya. Agar bisa hidup mandiri, Mashiro menyetujui hubungan pacar palsu ini. Sama seperti diriku, dia pasti merasa putus asa untuk tidak mengingkari janjinya dengan ayahnya. Dia sendiri harus berhati-hati, karena mengatakan kalau dia jatuh cinta padaku, dan ditambah sudah mengakui perasaannya… Hal tersebut jelas-jelas akan melanggar perjanjian.

“Jangan mengira kalau jawaban yang samar-samar itu akan memuaskanku. Aku salah satu orang terpenting yang memimpin bisnis di seluruh dunia, jadi aku tahu betul saat ada orang yang mencoba menipuku, tahu? ”

“Urk…”

Sepertinya, mencoba menutupinya dengan alasan yang setengah-setengah takkan berhasil. Menyadari ini, aku membulatkan tekadku, dan dengan lembut menyenggol sisi Mashiro.

“... Mashiro.”

“… Eh. Um. A-Apa? ”

“Kita tidak punya pilihan lain.”

“Eh?”

“Kita harus serius untuk memuaskan Oji-san… Jadi kita akan terus maju dengan kekuatan penuh.”

“…! Y-Ya. Baik. Itu… apa boleh buat. ”

Mashiro dan aku bertukar pandang dan saling berbisik sehingga Presiden Tsukinomori tidak bisa mendengar kami. Meski kami tidak berlatih apa pun sebelumnya, Mashiro dan aku menghabiskan cukup banyak waktu bersama. Hubungan kami semakin dekat. Apa yang dilakukan pasangan saat ini? Bagaimanapun, dunia yang aku dan Mashiro lihat — adalah sama! Dengan momentum besar, aku mengangkat lengan kananku, dan Mashiro mengikutinya setelah melihatiku.

“Saya, Akiteru.”

“M-Mashiro."

““ Rencana Kencan palsu: 'Festival Musim Panas'””

Apa-apaan ini, drama komedi? Juga, bagus sekali bisa mengikuti maksudku, Mashiro. Gadis yang baik. Tentu saja, ada banyak hal yang ingin aku balas, tetapi kita hanya bisa mengikuti momentum, jika tidak, kita akan kehilangannya sepenuhnya.

“Mashiro, hari ini, ada festival musim panas ini…”

“Y-Ya, Mashiro tahu.”

“Ke-Kenapa kita tidak berjalan-jalan di sekitar stand? Dengan rute paling efisien. ”

“Eh, tapi, Mashiro membenci kerumunan banyak.”

“Ah, be-begitu ya, jadi apa enaknya kita pulang saja?”

“Y-Ya, Mashiro lebih suka… menghabiskan waktu bersamamu… di rumah…”

Cuuuuuuuuuuut !!! Apa kalian berdua bahkan seius ?! ” Presiden Tsukinomori, tidak, sutradara marah pada kami.

Ini seperti penampilan utama tanpa latihan, dilakukan oleh para amatir, jadi aku berharap dia bisa sedikit lebih perhatian, sungguh.

“Kamu mencoba meyakinkan semua orang ceria yang menikmati masa muda mereka dengan akting seperti itu? Jika kamu tidak bertindak bersama-sama, tiga penjahat NTR besar di sekolahmu akan mengincar Mashiro tanpa perlu basa-basi lagi, dan kemudian itu akan menjadi mimpi buruk untuknya!”

“Bisakah Anda tidak mengatakan hal yang menjijikkan seperti itu tepat di hadapan saya?”

“Mashiro merasa kasihan pada ayahnya, Aki.”

“Berisik. Satu-satunya kata yang boleh digunakan oleh kalian berdua adalah 'Bermesra-mesraan' dan 'Saling menggoda'! ”

“Sungguh tidak masuk akal…”

Kepalaku mulai pusing karena kurangnya IQ dalam kata-katanya. Meski begitu, Presiden Tsukinomori memang tampak benar-benar serius, dan ini adalah topik penting yang terkait dengan pekerjaan dalam waktu dekat, jadi aku harus tahan dengan ini.

“Kuharap aku salah, tapi alasanmu menahan diri untuk bertingkah seperti orang pacaran bukanlah karena Akiteru-kun mendapatkan pacar asli, ‘kan?”

“…Hah?!”

“… ?!”

Dengan pertanyaannya yang tak terduga ini, aku tercengang. Apa beliau mengetahui tentang Iroha? Tidak, ini bukan berarti dia pacarku. Pertanyaan yang cukup ampuh untuk orang yang menerobos ke tempatku dan kemudian hanya menebak tanpa bukti yang pasti. Tapi, bagaimanapun, kita harus dengan tenang menyelesaikannya. Sehingga kami tidak menunjukkan tanda-tanda pada ekspresi atau tindakan kami—

“Pacar asli… pacar Aki yang asli…? Pacar… asli… !!! ”

Mashiroooooo ?! Aku dapat melihatnya! Aku bisa melihat semua petunjuk di sana! Juga, untuk apa kamu marah? Kamu seharusnya sudah tahu kalau aku bahkan tidak memiliki pacar. Apa dia cemburu terhadap pacar yang sebenarnya cuma khayalan… ?!

“Aki, ayo lakukan ini. Ayo bertingkah mesra-mesraan.”

“Tunggu, tenang. Jangan menuruti provokasi Oji-san—”

“Kita. Akan. Melakukan. Ini. Oke?”

“Yesh…”

Tekanan yang datang dari Mashiro membuatku tidak dapat membantahnya. Kenapa dia selalu bertingkah seperti orang lemah di kelas, padahal dia bisa sekuat ini di depanku… Nah, jika dia termotivasi, aku sendiri tidak mengeluh. Aku menatapnya untuk menunjukkan persetujuanku, yang mana dia mengangguk dengan ekspresi serius yang belum pernah kulihat di wajahnya. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu dimulai.

“Akiii Hari ini adalah hari yang spesial, jadi maukah kamu mendengarkan permintaan Mashiro?”

“AHAHA. Tentu saja Apapun keinginanmu pasti akan kupenuhi.

“Kamu tahu, ada banyak orang di kuil selama festival musim panas iya ‘kan, jadi bisakah kamu membantai mereka semua untuk Mashiro ?

“Permintaanmu terlalu aneh untuk seleraku, AHAHA!”

“Terus, terus, ada banyak stand berbeda di sana, jadi Mashiro ingin makan banyak

“Ya ampun, kamu ini rakus sekali. Tapi, melihatmu makan dengan bahagia membuatku merasa bahagia juga ~ ”

“Jangan bilang begitu ~ Mashiro bekerja keras setiap hari untuk menjadi lebih cantik untukmu

“Sayang, ada permen kapas yang menempel di pipimu

“Bebeb, aku ingin kamu menghapusnya dengan bibirmu

—Sungguh, apa yang sedang kita lakukan… Aku merasa kita telah mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak masuk akal dan aneh satu per satu, tapi otakku berhenti memikirkannya pas setengah jalan. Setelah percakapan singkat ini, Mashiro dan aku berhenti, dan waktu terhenti. Yang bisa kami lakukan hanyalah menunggu reaksi Presiden Tsukinomori…

Sangat baik. Kalian lulus. ”

“Yoshaa!!”

“Bagus sekali, Aki!”

Kami saling bertepuk tangan, dan merayakan kemenangan kami. Tetap saja, tak disangka bahwa kita berhasil menipunya hanya dengan ini. Kurasa beliau bukan penghalang besar—

“— Ngomong-ngomong, ini mungkin akan mengubah topik dengan cepat, tapi ada aroma gadis yang tertinggal di ruangan ini.”

“… ?!”

Sesaat merasa lega menyebabkan serangan yang menentukan langsung karena kewaspadaanku yang menurun. Apa ini keahliannya yang sebenarnya ?! Keterampilan yang cocok untuk presiden perusahaan ?! Yah, kurasa bukan waktunya untuk menghargai itu.

“Ma-Maksudku, Mashiro ada di sini. Tentu saja dia akan membawa aroma itu, ‘kan? ”

“Tidak, kurang tepat. Ini adalah aroma gadis lain selain Mashiro. Mana mungkin aku salah mengira aroma putriku yang berharga, Mashiro-ku yang tersayang, tahu?”

“Eh, itu benar-benar menjijikkan. Bukan hanya aneh, tapi benar-benar menjijikkan. ”

“Mashiro ... Sudah kubilang kosa kata ini adalah teknik membunuh sekali tebas bagi pria paruh baya, kan ..."

Rupanya, dipanggil menjijikkan oleh putri yang sangat dia cintai telah meninggalkan luka yang cukup mendalam. Sejujurnya aku merasa tidak ada situasi yang lebih baik untuk kata itu, tapi aku menahan diri untuk tidak mengatakannya.

“Po-Pokoknya! Ada aroma wanita lain yang tercampur di sini! Akiteru-kun, kamu tidak membawa siapa-siapa ke sini, kan ?!”

“Ti-Ti-Tidak pernah. An-Anda tahu sendiri kalau saya tidak populer, ‘kan? ”

“Hm… Benar. Aku masih bisa mencium aroma keperjakaan yang pekat  darimu… ”

“Bukannya perkataan Anda sudah terlalu jauh sekarang?”

Setiap kali ada sesuatu yang mengganggu Presiden Tsukinomori, kata-katanya terus melewati batas. Itulah mengapa putri Anda tidak menyukai Anda, oke?

“Mmm… Hm? Tunggu sebentar, ada yang aneh dengan ini, Akiteru-kun. ”

“Se-Sekarang apa lagi? Saya pikir Anda sudah banyak melontarkan tuduhan ...”

“Di mana kucing yang kamu pelihara? Aku tidak dapat menemukan kucing munchkin itu.”

—Oh ya, ada kejadian seperti itu juga! Beberapa waktu yang lalu, saat aku sedang menelepon Presiden Tsukinomori, Iroha terus menggangguku hingga beliau mulai curiga, jadi aku harus membuat kebohongan seperti itu, dan sekarang hal itu kembali menghantuiku! Trus, kebohongan itu akan ketahuan jika dia datang mengunjungiku keesokan harinya! Sudah tiga bulan sejak kejadian itu, aku benar-benar bodoh!

“Saya… Saya kebetulan punya alergi kucing, jadi saya harus meminta orang lain merawatnya.”

“Oho? Dalam waktu sesingkat itu? ”

“Banyak yang bisa terjadi dalam waktu tiga bulan…”

Misalnya saja, ditembak oleh Mashiro… Melihat keimutan dalam perilaku menjengkelkan Iroha… dan semua itu…

“Kedengarannya cuma omong kosong ... tapi aku akan membiarkannya.” Presiden Tsukinomori menyisir kumisnya yang indah dengan jarinya.

Mungkin karena akting kita barusan, atau bahkan karena merasa lelah, Ia tidak membahas topik ini lebih jauh. Beliau lalu menatap ke kejauhan dengan ekspresi serius.

“Hal yang aku inginkan ialah Mashiro tidak mengalami pengalaman traumatis lagi di sekolah. Jika kamu mengatakan kalau kamu dapat melakukan itu, maka aku akan membiarkannya.”

“Ayah…”

“Jika Akiteru-kun dekat dengan gadis lain selain Mashiro… dan, jika teman sekelas lain mengetahui tentang itu… Belum lagi kemungkinan mereka bersikap baik terhadap Mashiro karena niat buruk… Dia akan berakhir sebagai seorang wanita yang kehilangan pacarnya karena NTR! Semua bajingan dan keparat NTR itu akan menggunakan kesempatan tersebut, dan menjadikan Mashiro wanita busuk!” (TN : NTR no! Vanilla yes! :v)

“Tak satu pun dari itu akan terjadi, selamanya.”

…Masa? Aku tidak terlalu mengenal tentang hal ini, jadi aku tidak tahu.

“Ya, itu masuk akal. Para bajingan NTR adalah sumber dari segala kejahatan.”

“Mashiro ... kenapa kamu justru setuju dengan pernyataan Oji-san?”

“Orang-orang mencolok, pecandu pesta, penjahat… mereka adalah sampah terbesar di dunia ini… Meski Mashiro tidak pernah berbicara dengan mereka di dunia nyata.”

“Kalau begitu, jangan seenaknya memutuskan itu sendiri…”

Bagaimana jika ada cowok normal dan tabah yang hanya melatih teknik gombal mereka, mengunjungi gym setiap hari setidaknya selama dua jam, menyegarkan tubuh mereka dengan metode yang konyol, selalu bergaya, mencari tempat kencan atau restoran terkenal, dan mempersiapkan sendiri untuk mengawal seorang wanita dengan benar? Tapi yah, jika mereka masih bertujuan untuk mencuri pacar orang lain, itu sih tidak ada bedanya .

Bagaimanapun, meskipun pilihan kata dan cita-cita Presiden Tsukinomori agak dipertanyakan, aku bisa melihat bahwa dia menghargai putrinya. Dan, memikirkan tentang tujuan sebenarnya dari ini, Mashiro dan aku kurang berusaha akhir-akhir ini.

“Apa kamu memahami pentingnya hubungan pacar palsu ini?” Presiden Tsukinomori bertanya.

“…Iya.” Mashiro bergumam.

“Hanya itu yang ingin aku dengar. Juga, kopinya enak, terima kasih banyak.” Ia menyeringai dengan tatapan puas dan senyum hangat, lalu beranjak berdiri.

“Ah, apa Anda sudah mau pulang?”

“Ya. Aku baru saja bertanya tentang beberapa hal yang menggangguku, tapi sepertinya kamu tidak menunjukkan buntut apa pun untukku hari ini. ”

“Ha, hahahaha. Apa yang Anda katakan, itu membuatnya terdengar seperti saya menyembunyikan sesuatu.”

“Ha ha ha, permisi, itu memang tidak pantas. Begitu kamu menjadi dewasa, kamu mulai meragukan segalanya, lihat. Tapi, satu hal lagi… ”Sambil tersenyum, Ia mengenakan sepatunya di pintu masuk, dan berbalik untuk terakhir kalinya saat tangannya di gagang pintu. “—Sampaikan salamku untuk Kohinata-san, oke.”

“Hah?”

Kepalaku menjadi kosong. Mengapa… Ia mengatakan nama itu… di saat-saat sekarang?

“Oh, apa yang terjadi, Akiteru-kun? Bukannya kita semua makan hot pot bersama beberapa waktu yang lalu? Kamu bertetangga, bukan? Dengan Kohinata-san… atau, haruskah aku memanggilnya Presiden Amachi sebagai gantinya?”

“Eh… A-Ahhh, Presiden Amachi! Dari Tenchidou! Saya akan dengan senang hati menyampaikan salam Anda!”

“Silakan lakukan. Nah, adios ~ ”Presiden Tsukinomori dengan berlebihan melambaikan tangannya, dan kali ini melangkah keluar dari apartemenku untuk selamanya.

Aku hanya bisa melihatnya dengan linglung. Begitu aku mendengar pintu ditutup, aku merasakan jantungku berdebar kencang. Apa-apaan tadi? Aku merasa Ia jelas-jelas tertarik pada sesuatu.

“Ini jadi sangat merepotkan ...” Aku memanggil Mashiro sambil mendesah.

“… Jadi tadi Iroha-chan sempat ada di sini?”

“Eh. Ya, ya, ya. Ini seperti sudah rutinitasnya untuk selalu menyelinap ke sini tanpa persetujuanku.”

“Hmm baiklah.”

“…Apa kamu marah? Kami tidak melakukan sesuatu yang aneh-aneh, kok.”

“Mashiro tidak marah.”

Lantas kenapa cara berbicaramu seperti sedang marah, Mashiro-san? Nada suaramu juga membuatku takut.

“Selalu… datang setiap hari seperti itu… Mashiro bertanya-tanya apa yang kamu lakukan selama itu.”

“Nah, dia cuma membaca manga, menonton anime, atau mendengarkan musik.”

“Apa dia tidak bisa melakukannya di rumahnya sendiri?”

Sejujurnya, dia benar-benar tidak bisa melakukan itu di rumahnya. Tapi, aku juga tidak bisa memberitahu Mashiro mengenai situasi Iroha. Tapi Mashiro benar. Dari sudut pandangnya, ini pasti tampak mencurigakan. Bahkan jika aku adalah teman baik kakak laki-lakinya, sering mampir ke tempatku seperti itu, siapa pun takkan terkejut jika ada hubungan khusus menjadi dasar dari semuanya. Belum lagi Mashiro memiliki perasaan kepadaku, jadi dialah yang merasa paling terganggu karena itu.

“Kepribadiannya itu selalu nempel seperti lem.”

“Hmm? Meski dia tidak berhubungan dengan [Aliansi Lantai 5], kamu masih tahan dengan sikapnya yang menjengkelkan itu, kan? Bukannya itu sangat tidak efisien?” Ucap Mashiro, seolah ingin menanyakan perasaanku sendiri.

… A-Apa yang terjadi di sini. Kenapa ada banyak orang yang mempertanyakanku hari ini.

“Dia itu adik Ozu, tahu? Demi efisiensi di [Aliansi Lantai 5], aku harus menjaga hubungan itu juga. Dan, bukannya kamu juga sama, Mashiro? ”

“…! Itu… benar, tapi… Dari sudut pandangmu… ”

“Hm? Dari sudut pandangku?”

“Da-Dasar nakal… Jangan menggali lebih dalam… Po-Pokoknya, ini bukan karena kamu menyukai Iroha-chan… sehingga kamu membiarkan dia melakukan sesukanya… kan?” Pertanyaannya, nadanya dipenuhi kecemasan.

Meski begitu, jawabanku sudah jelas. Baik itu terhadap Mashiro, atau Iroha, jawabannya tetap sama.

“Tentu saja. Saat ini, [Aliansi Lantai 5] masih menjadi prioritas utama. Dan juga—”

Jika aku dapat membawa kemajuan dan pertumbuhan kreatif dengan menghadapi cinta dan masa muda ... jika aku dapat menemukan efisiensi di atas inefisiensi, maka ...

“—Aku menganggap ini sebagai eksperimen. Aku kehilangan alasan untuk menolak cinta, perasaan romantis, dan keinginan untuk menikmati masa muda seseorang. Tentu saja, bukan berarti aku memandang Iroha dengan perasaan semacam itu sekarang.”

“Jadi kamu mungkin bisa menggunakan lebih banyak waktu… untuk bertindak sebagai pacar Mashiro?”

“Eh? … Yah, aku rasa itu intinya? "

“Oke… Um, kamu tidak menyembunyikan apapun… ‘kan?”

“…! Y-Ya, tidak ada sama sekali? ”

“………”

“Mashiro?”

“… Ti-Tidak, itu bukan apa-apa.”

Untuk sesaat, aku merasa salah satu alis Mashiro berkedut, tapi mungkin itu hanya imajinasiku saja? Mengetahui bahwa aku sebenarnya menyembunyikan sesuatu, aku merasakan keringat dingin mengalir di punggungku karena reaksinya ini. Tiba-tiba, Mashiro mengucapkan kata-kata yang tidak pernah kuduga darinya.

“Jika ... kita tidak perlu mengkhawatirkan Iroha-chan ... Mengapa kita tidak berpura-pura pergi berkencan?”

“Berpura-pura berkencan ... ya.”

Tempo hari, ketika kami pergi ke kediaman pribadi editor super UZA Publishing, Kiraboshi Kanaria, aku merasakan keimutan seseorang dalam tindakannya, dan belajar tentang pentingnya keinginan yang tidak efisien seperti cinta dan mengalami masa muda untuk menjadi editor. Senpai-ku itu mengajariku semuanya.

Itulah sebabnya aku ingin lebih fokus untuk menumbuhkan kesadaran akan keinginanku sendiri, tapi hal itu sendiri mungkin berbeda dari pertanyaan jika aku memiliki perasaan romantis untuk Iroha. Belum lagi aku juga tidak terlalu yakin tentang Mashiro.

Singkatnya, karena kurangnya pengalaman, aku bahkan tidak tahu apakah yang aku rasakan adalah cinta atau bukan ... Aku sungguh minta maaf karena masih perjaka. Beneran, serius. Terus, dengan mengabaikan dilema moral itu, aku juga harus bertindak sebagai pacar Mashiro.

“Sepertinya Oji-san meragukan kita.”

“Dia pasti punya cara untuk memata-matai kita, seperti ada seseorang di sekolah.”

“Ya… Dan jika kita tidak bertindak sebagai orang pacaran di sekolah, maka…”

“Ya. Ada banyak gadis cantik di sekitar Aki. Jika kamu lebih dekat dengan salah satu dari mereka daripada Mashiro, maka Ayah akan menjadi curiga. ”

“…Itu masuk akal.”

“Mashiro juga… benar-benar me-mencintai Aki… dan akan buruk jika itu ketahuan… tapi Mashiro akan memberikan OK untuk saat ini.”

“Itu….. masuk akal?”

Sejujurnya, berpacaran dengan seorang gadis yang memiliki perasaan suka padaku, tapi mengabaikan pengakuan sebelumnya hanya untuk bersenang-senang, membuatku merasa seperti orang brengsek tak berperasaan, jadi aku lebih suka tidak melakukannya. Tapi, kali ini, kita harus melakukannya untuk memuaskan Presiden Tsukinomori.

“Kamu tidak perlu melakukan apa-apa, Aki.”

“Eh?”

“Kamu kesulitan untuk membuat rencana, ‘kan? Apapun yang Mashiro katakan, Kamu pasti merasa hanya bermain-main dengannya, memanfaatkan Mashiro, bukan? Mashiro akan merencanakan kencan pura-pura ini, sehingga kamu tidak perlu menanggung perasaan bersalah.”

“Tapi, aku tidak bisa begitu saja…”

“Diam. Jangan bicara balik. ”

“…Iya.”

Ada perlakuan dingin dan juteknya yang biasa. Rasa sakit yang menusuk di dadaku ini terasa begitu nostalgia karena suatu alasan.

“Tidak perlu khawatir, Aki.” Mashiro menunjukkan senyum percaya diri, dan mengacungkan jempol. “Karena Mashiro akan membuat rencana kencan yang sempurna dengan tingkat keberhasilan 100%!”

 

*****

Aku sudah bisa melihat bendera kegagalan berkibar kencang karena tertiup angin. Kamu akan baik-baik saja?

Setuju ... Aku juga punya firasat buruk tentang ini

=======================================================

Aliansi Lantai 5 (4)

Makigai Namako : Hei, aku butuh nasihat, nih. Ini cerita tentang teman dari temannya temanku

ONS : Jadi ini tentang Makigai-sensei sendiri?

Makigai Namako : Kau ini… pada saat-saat seperti ini, Kau harusnya bertindak seolah-olah aku benar-benar menipumu

AKI : Jangan terlalu berharap pada OZ untuk memiliki keterampilan membaca suasana tingkat tinggi

Murasaki Shikibu-sensei : Eh? Tiga temanmu berakhir dalam hubungan segitiga BL?

Makigai Namako : Tidak ada yang bilang kalau itu tentang BL

AKI : Kau bisa mengabaikan ketidakmampuan Shikibu dalam membaca dan kurangnya akal sehat

ONS : Kau butuh nasihat tentang masalah pribadi? Seorang Makigai Namako-sensei, yang itu?

Makigai Namako : Jangan menekankannya

Makigai Namako : Pokoknya. Aku ingin mendengar tentang beberapa tempat kencan yang bagus untuk musim ini

ONS : Jangan bilang, kau sudah punya pacar?

Makigai Namako : Yah begitulah

AKI : Ohh, selamat! Itulah yang diharapkan dari penulis terlaris yang aku kenal dan cintai

Makigai Namako : Kau takkan mendapatkan lebih banyak bahkan jika kau memujiku

ONS : Dalam permainan simulasi kencan, acara standar selama musim ini pastinya festival musim panas, iya ‘kan

AKI : Ahh, ada benarnya juga. Kita tidak pernah menambahkannya di 'Black Goat' karena akan sulit untuk diterapkan

AKI : Jika ini adalah permainan telepon biasa lainnya, aku benar-benar dapat melihat festival musim panas sedang berlangsung

Makigai Namako : Festival musim panas, huh… Begitu ya

ONS : Menonton kembang api bersama ... Bukannya itu bagian yang paling romantis?

ONS : Bukan melihatnya dari sudut pandang ilmiah, di mana kau akan menganalisis dan menghargai kekuatan di balik ledakan

AKI : Aku tidak pernah tahu apa ada pasangan yang melihat kembang api seperti itu…

Murasaki Shikibu-sensei : Itu mengingatkanku kembali ke masa-masa pelajar. Aku melihat kembang api sendirian di berandaku

AKI : Bisa tidak, jangan memberi kilas balik yang menyedihkan pada saat seperti ini

AKI : Karena itu, aku pikir festival musim panas mungkin ide yang bagus

Makigai Namako : Jadi kau setuju, AKI

AKI : Meski aku belum pergi ke sana belakangan ini

AKI : Ketika aku masih kecil, aku selalu pergi dengan sepupuku, hampir setiap musim panas

Murasaki Shikibu-sensei : Fiuh, aku terkejut kau masih mengingatnya

AKI : Aku mengingatnya sebagai acara yang sangat tidak efisien, jadi mungkin itulah alasannya

AKI : Meski aku merasa tidak ada salahnya untuk menikmati hal seperti itu sesekali

Makigai Namako : Kau benar-benar berubah sejak perjalanan ke laut itu, AKI

Makigai Namako : Begitu ... Jadi sekarang masih mungkin ya

AKI : Ya. Aku pikir musim ini sangat cocok untuk itu

Makigai Namako : Terima kasih banyak, itu sangat membantu

AKI : Bersenang-senanglah dengan kencanmu!

Makigai Namako : Ya!

 


<<=Sebelumnya   |   Selanjutnya=>>

close

3 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama