Gimai Seikatsu Vol.3 Prolog Bahasa Indonesia

Prolog

 

Hampir sebulan sudah berlalu sejak kami memasuki liburan musim panas. Dengan kata lain, ini merupakan libur panjang pertama yang akan kuhabiskan bersama adik tiriku, Ayase Saki. Ayase-san adalah sesama murid kelas 2 di SMA Suisei, seorang gadis yang menginjak usia 17 tahun. Paras cantiknya sampai-sampai dikenal oleh hampir semua murid di sekolah, dan meski aku memanggilnya adik, kenyataannya, ulang tahun kami cuma berjarak satu minggu.

Kalian pasti mengharapkan sesuatu akan terjadi dalam situasi seperti ini, layaknya orang yang memiliki akal sehat. Orang tua kami memutuskan untuk menikah lagi, yang mana hal itu membuatku dan Ayase-san menjadi saudara tiri, tapi kami masih dalam masa-masa remaja, bertemu satu sama lain setiap hari karena kami hidup di bawah satu atap yang sama.

Dan sekarang, liburan musim panas pertama kami telah dimulai. Jika kami adalah saudara tiri yang sering kalian lihat dalam cerita fiksi, kami mungkin sudah mengalami berbagai macam peristiwa klise khas musim panas. Misalnya saja seperti: Mengunjungi kolam renang, jalan-jalan ke laut, dan festival musim panas. Intinya, kami sering pergi bersama, mempererat ikatan kami berdua, dan akan ada insiden yang membuat detak jantung kami berpacu di atas level normal. Ini adalah peristiwa yang alami. Kejadian yang harus terjadi, karena itulah yang para pembaca harapkan.

Akan tetapi, yang namanya kenyataan sangat berbeda jauh dari fiksi. Rasanya selalu realistis dan tidak semenarik seperti yang kalian bayangkan. Tak peduli sudah berapa hari berlalu, sayangnya tidak ada kejadian seperti itu yang terjadi di antara diriku dan Ayase-san. Setidaknya, belum ada sampai sekarang, yang waktunya sudah mendekati akhir Agustus. Belum ada kemajuan penting yang terjadi dalam hubungan kami, dan kami hanya menghabiskan keseharian dengan sederhana dan monoton seperti yang selalu kami lakukan. Satu-satunya hal yang berbeda dari sebelumnya ialah jumlah waktu yang kami habiskan bersama. Lagipula…

“Kerja bagus hari ini, Asamura-san.”

“Kamu juga, Ayase-san.”

...Kami bertegur sapa layaknya orang asing yang baru saja bertemu. Selama sebulan penuh ini, aku dan dia bekerja sambilan di tempat dan shift yang sama.

 

 

<<=Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya=>>

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama