Gimai Seikatsu Vol.3 Cerita Pendek

Cerpen — Diapit oleh Adik Tiri dan Senpai di Tempat Kerja

 

*Krekkk* *Suara pintu terbuka*

“Permisi. Asamura-kun... sedang tidur. Ia tidur siang selama istirahat singkatnya. Ia pasti sangat kelelahan. Kupiki bisa makan sesuatu sambil berbicara dengannya, tapi… hee hee. Yah, terserah. Aku merasa tidak enakan membangunkannya cuma untuk itu. Aku harus segera membiasakan diri pada pekerjaan ini supaya Asamura-kun tidak kelelahan seperti sekarang. Biarpun aku bisa menangani pelanggan dan memandu mereka, Asamura-kun bisa melakukannya dengan dua orang dalam waktu yang sama, jadi wajar saja jika Ia lelah. Sejujurnya, aku sangat menghormatinya. ”

……

“Kamu tidak mendengarkanku bicara, ‘kan? Yah, baiklah. Aku cuma makan sesuatu saja.”

*Suara pintu terbuka*

“Kerja bagus~ Oh? Sepertinya kita sudah punya beberapa pengunjung di sini. Kamu bekerja penuh semangat selama shift, jadi itu masuk akal. ”

“Kerja bagus.”

“Oh, Kouhai-kun sedang tidur, ya? Kamu punya nyali besar juga tidur sampai tak bergeming di sebelah adik perempuanmu. ”

“Ia sudah tertidur saat aku masuk ke sini.”

“Hmmm~ Wah, tidurnya nyenyak banget.”

"... Kenapa kamu duduk seperti kita menjepitnya?"

“Kupikir aku akan memberinya pengalaman tentang apa artinya mempunyai gadis cantik di masing-masing tangan dalam mimpinya~”

“Aku yakin dia akan bahagia.”

“Kamu berbicara seolah-olah itu tidak ada hubungannya denganmu~ Kamu sendiri punya paras menawan, jadi setidaknya kamu bisa merasa percaya diri kalau kamu akan muncul dalam mimpinya.”

“Apa kamu yakin Ia takkan bangun karena mencium bau makanan?”

“Haha, bermimpi tentang disuapi makan dari kedua sisi, ya? Itulah yang disebut kemewahan.”

……

“Apa kamu sudah terbiasa bekerja di sini?”

“Iya,itu semua berkat bantuanmu.”

“Benar, dilihat dari seberapa efisien kamu bekerja, pada dasarnya kamu bisa dihitung untuk dua orang, Saki-chan.”

“Jika aku menghitung dua orang, lalu kamu dihitung setidaknya empat orang, Yomiuri-san.”

“Jangan cuma menggandakannya begitu saja. Kamu memberiku terlalu banyak pujian. ”

“Tapi itulah kenyataannya.”

“Bahkan jika memang benar begitu, aku tidak ingin orang berharap banyak dariku. Aku tidak bisa menangani semua tekanan itu. Langkah pertama untuk gagal adalah terlalu berlebihan mengevaluasi kemampuanmu, ingat? ”

“Jadi ... kalau begitu aku tetap dihitung menjadi satu orang yang berharga.”

“Itu tidak akan berhasil ~ Lagipula, itulah kenyataannya.”

“Ehhh… Kamu terlalu memujiku. Aku masih belum pandai menjawab pertanyaan tentang buku. Aku masih butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menjawabnya.”

“Semua itu bakalan saat kamu menjadi lebih berpengalaman. Jika kamu langsung memahaminya, aku akan kehilangan posisiku sebagai seniormu. ”

“Hmmm… Meski begitu, aku perlu mempelajari lebih banyak trik untuk membantuku menjadi lebih cepat.”

“100 poin! Jika kamu mempertahankan mentalitas itu, kamu akan segera menjadi pekerja sambilan profesional.”

“Ahaha… Terima kasih banyak.”

“Ah, jika kita terus membicarakan ini dengan suara lantang, kita mungkin akan membangunkan Kouhai-kun. Kita harus menurunkan volumenya sedikit... Jika aku berbisik ke telinganya, dia mungkin mendapat semacam reaksi dalam mimpinya.”

“Kurasa itu bukan ide yang bagus..”

“Masa?”

“Ada yang bilang kalau kamu tidak boleh menanggapi igauan orang yang sedang tidur, jadi Asamura-kun mungkin merespons dalam tidurnya. Belum lagi bahwa prioritas kita akan mundur jika kami membangunkannya dalam prosesnya.”

“Hmm… meski kamu bilang begitu, Saki-chan, tapi aku penasaran yang mana yang paling disukai Kouhai-kun?”

“Um…”

“Ini cuma sedikit imbalan untuk Kouhai-kun yang pekerja keras, dari Senpai tercintamu. Buka mulutmu. Di sini, aaaaan.”

“Tapi kurasa tidak ada jaminan bahwa Ia akan benar-benar bermimpi tentang makanan.”

“Aku mencoba memanipulasi mimpinya dengan menceritakan banyak hal.”

“Ia mungkin sudah bermimpi indah sekarang…”

“Lalu… Bagaimana kalau menjadikannya mimpi yang lebih baik lagi? ...Maaf tiba-tiba memanggilmu ke sini, Kouhai-kun. Aku tidak menyangka kamu sampai mau menemaniku ke daerah pegunungan ini pada akhir pekan ~ Kita ada listrik di sini, tetapi anginnya sangat kuat ...”

*ShioriMenghembuskanNafasDidekattelingamu.mp3*

"A-Apa yang kamu lakukan?”

“Aku berpikir untuk membuatnya sedikit lebih realistis~ Jika kamu berada di suatu tempat jauh di pegunungan, anginnya bisa sangat kencang, kan?”

“Ahh… Itu benar.”

*ShioriMenghembuskanNafasDidekattelingamu.mp3*

“Aku pikir anginnya sedikit terlalu kencang.”

“Ara~? Terima kasih sudah datang juga, Saki-chan.”

“Ini seharusnya jauh di pegunungan, kan?”

“Memang, sama seperti—yah, bukan kita berdua lagi—tapi pokoknya. Kenapa kamu datang kemari?”

“Kupikir ini sangat berbahaya jika cuma kalian berdua, jadi kupikir semakin banyak orang maka semakin bagus.”

“Yup, benar sekali. Kamu benar sekali tentang itu. Dengan gadis kembang di masing-masing tangannya, belum lagi jauh di pegunungan, rasanya seperti Ia mendapat kembang yang tak terjangkau untuk dirinya sendiri. Sungguh beruntung sekali pemuda ini.”

“Kurasa Asamura-kun akan lebih bahagia jika aku tidak ada.”

“Tidak, tidak, jangan ilang begitu. Tapi bagaimanapun… Kita berhasil, Kouhai-kun~ Ayo berikan pengalaman yang takkan pernah kamu lupakan~”

“Apa yang kamu ingin rencanakan?”

“Sesuatu yang sangat istimewa. Pengalaman pertama kali memang membutuhkan banyak keberanian, tapi jika kamu terlalu buru-buru melangkahi ke tempat yang tidak diketahui, itu akan berakhir dalam sekejap.”

“Meskipun itu ada di dalam mimpinya, aku tidak berpikir kamu harus mengatakan hal-hal aneh seperti itu ...”

“Bahkan jika kamu mengetahui bahayanya, terkadang kamu harus mengambil langkah pertama dan membiarkan dirimu jatuh. Sekarang setelah kamu datang sejauh ini, kamu tidak bisa kembali lagi. Iya ‘kan, Kouhai-kun? Sekarang… lompat… Dan nikmati wahana bungee jumping-nya.”

“Hah?”

“Aku sedang berbicara tentang bungee jumping! Hmm? Memangnya apa yang kamu bayangkan? Apa kamu pikir aku akan menciumnya atau semacamnya~?”

“Bukankah berbahaya melakukan bungee jumping pada cuaca dengan angin kencang?”

“Pada kenyataannya, ya. Itu sebabnya kita melakukannya di dalam mimpi. Siapa tahu? Mungkin Ia melompat dengan gadis kembang di kedua tangannya~?”

“Oh.”

“Ah, ups. Kurasa aku terlalu banyak bermain-main.”

“Asamura-kun sepertinya Ia hampir terbangun.”

“Ia mungkin akan marah padaku jika tahu kalau aku mempermainkannya dalam tidurnya, ahaha~ Bagaimanapun, aku akan permisi sekarang!”

*Pintu terbuka*

“Dia benar-benar cepat melarikan diri ...”

*Pintu tertutup*

“Apa dia segitu takutnya…? Jangan khawatir. Ayo kembali. Ah, kamu sudah sedikit tenang, ya? Terima kasih atas makanannya. Kurasa aku harus pergi juga. Aku mengikuti lelucon Yomiuri-san, dan mungkin akan sedikit canggung jika Ia tahu kalau aku melihatnya tertidur. Terima kasih untuk semuanya, Asamura-kun.”

*Pintu terbuka dan tertutup*

 

 

<<=Sebelumnya Daftar isi  |  Selanjutnya=>>

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama