Bab 1.5 — Buku Harian Tersembunyi Kurose Maria
Belakangan
ini, aku terkadang memikirkannya sesekali. Dimana kebahagiaanku?
Seandainya
saja Kashima-kun menjadi milikku meski hanya sesaat... Apa yang akan terjadi
padaku setelah itu?
Bila
Kashima-kun meninggalka Luna dan sebagai gantinya, akan memilihku ... Akulah
yang paling tahu bahwa masa depan seperti itu tidak mungkin terjadi.
Bahkan
jika Luna mengalah demi diriku, keberadaan Luna akan tetap berada di hati
Kashima-kun selamanya.
Karena
Luna adalah Dewi Musai.
Heroine
wanita dari cerita ini selalu tentang Luna.
Dia
adalah gadis yang jujur dan ceria, mudah bergaul dengan siapa saja, selalu
positif dan tidak pernah mengkhawatirkan banyak hal, serta memiliki banyak teman. .........
Sejak
lama, jauh dari lubuk hatiku yang terdalam, aku mengagumi Luna.
Aku
ingin menjadi Luna.
Meski
kami berdua kembar. Aku benar-benar berbeda dari Luna.
Jika
ada sesuatu yang sedikit berbeda di dalam rahim ibuku, aku mungkin bisa menjadi
Luna.
Dengan
pemikiran itu, ketika aku mulai memainkan peran “Luna” seperti yang kubayangkan,
tanpa kusadari aku sudah dipanggil “Gadis Jaim”.
Aku
yakin kalau Luna tidak pandai meniru suaraku.
Karena
Luna takkan pernah ingin menjadi diriku.
Hanya
aku saja.
Hanya
aku saja yang selalu sangat sadar mengenai Luna.
Bahkan
saat aku tidak bersamanya.
Setiap
kali aku ingin disukai orang, aku selalu memikirkan Luna.
Aku
penasaran apa yang akan dilakukan Luna jika itu dirinya?
Tapi
ketika aku bertemu lagi dengan Luna di SMA, aku membuat kesalahan.
Sesuatu
yang takkan pernah dilakukan Luna ... Aku sudah melakukan sesuatu yang akan
membuat orang lain jatuh karena tipu muslihat. Karena kecemburuanku terhadap
Luna.
Berkat
kejadian itu, kesan gadis baikku mulai terkelupas, dan sekarang aku hidup
sebagai diriku yang sebenarnya.
Aku
sudah lama berkeliaran di dalam labirin tanpa jalan keluar.
Aku
tidak bisa melihat akhir bahagiaku.
Bahkan
jika aku tidak dapat melihatnya, aku tidak punya pilihan lain selain terus
menyusuri jalan ini.
Aku
tersesat di dalam labirin ini karena ulahku sendiri.
Tapi
sebenarnya….
Aku
ingin ada seseorang …... yang bisa menyelamatkanku .....
Kashima-kun.
Kumohon bantulah aku.
Kumohon
bimbinglah aku dengan cahayamu ...
Sebelumnya
|| || Selanjutnya