Our Dating Story Jilid 4 Bab 2 Bagian 1

Bab 2 Bagian 1

 

Pada hari dimana kegiatan kelompok perjalanan sekolah dimulai di jam belajar mandiri, Icchi akhirnya berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

“... Eh ... apa jangan-jangan orang itu ...”

“Ijichi-kun...?”

Teman sekelasku mulai bereaksi heboh. Tidak mengherankan jika reaksi mereka jadi begitu.

Penampilan Icchi sangat berubah drastis daripada sebelumnya.

Berkat pengikisan lemak pipi yang telah mengubur matanya, pupil kedua matanya bisa terlihat dengan jelas sekarang, lalu kesan kelopak mata tunggal dengan sepasang mata yang menggantung dan berulir telah dihilangkan. Lingkar perut yang menonjol dibalik seragamnya juga sudah lenyap, dan kain seragamnya jatuh ke bawah dengan rapi.

Dengan kata lain, Ia sudah menjadi anak SMA dengan ukuran normal, bedanya cuma Ia memiliki perawakan lebih tinggi dan kekar.

“Icchi ... apa yang sudah terjadi padamu!?”

Aku akhirnya bisa berbicara dengan Icchi, yang entah kenapa memberikan kesan sulit untuk didekati, setelah kelas umum periode pertama dimulai dan kami berkumpul bersama di meja sesuai grup masing-masing.

“Fufufu...”

Icchi memasang senyum penuh kemenangan seraya memberikan aura misterius.

“Apa kamu sudah menyadarinya, ya? Kasshi. Aku akhirnya bisa menjadi 'anak-anak yang berpartisipasi'

“Ehhhh!?”

“Kamu serius, Icchi!?”

Nisshi, yang entah sejak kapan sudah berada di sebelahku, juga berseru kaget.

Anak-anak yang berpartisipasi adalah sebutan untuk para penggemar KEN yang dapat bermain game dengan KEN dalam video streamingnya. Icchi dan Nisshi terus memoles keterampilan mereka untuk bisa mencapai tujuan ini, tapi ada banyak orang yang memimpikan hal itu di seluruh negeri sehingga itu bukanlah mimpi yang bisa menjadi kenyataan dalam waktu singkat.

“Icchi, bukannya kamu sedang patah hati karena habis ditolak oleh Tanikita-san...?”

Icchi tersenyum berani ketika melihat wajah tak sabaran Nisshi.

“Memang benar kalau aku patah hati ... tapi aku tidak hanya merasa depresi terus. Demi mengatasi  kesedihan dan kemarahan itu, aku membenamkan diri dalam game ... Tanpa kusadari, aku sudah membangun konstruksi selama berhari-hari dan berminggu-minggu, tanpa makan dan minum.”

“Jelas-jelas kalau, 'selama berminggu-minggu' itu bohong banget.”

“Kamu bakalan mati, kali.”

“Dan ketika aku membangun gedung warisan dunia dalam waktu 30 menit pada tes perekrutan 600 craftman, aku mendapat DM langsung dari KEN ...... “Kamu diterima” tulisnya. ”

“Kamu bilang apa tadii!?”

“Ap-Apa jangan-jangan di antara anak-anak arsitektur baru yang diperkenalkan dalam streaming kemarin itu ...”

“Ya. Akun bernama [Si Ceria Yusuke] adalah  nama akunku.”

Bagi mereka yang tidak tahu apa yang kami bicarakan, Icchi smembenamkan diri dalam membangun dalam game balok LEGO digital yang disebut “Yourcraft”. (TN: Plesetan dari game Minecraft :v)

Sejak awal Icchi selalu menjadi siswa sains yang pandai matematika dan ahli perhitungan, sehingga tidak mengherankan jika keterampilan arsitekturalnya lebih unggul daripada orang lain. Tampaknya bakat terpendam mulai berkembang pesat setelah dicampakkan oleh Tanikita-san dan memainkan game tanpa berpikir apa-apa dalam keadaan ekstrem.

“Yang benar saja...!”

Nisshi memegangi kepalanya dengan frustasi karena dirinya berhasil disalip Icchi. Saat melihat reaksi Nisshi yang seperti itu, tiba-tiba aku tersadar.

“Loh? Oh iya Nisshi, kenapa kamu bisa ada di kelas kami? Kami sih sedang ada jam belajar mandiri ...”

“Kelasku juga sedang jam belajar mandiri, tauuuuuuu!”

Nisshi mengeluh dengan wajah merengek saat aku menyuarakan keraguanku.

“Tolong bantu akuuuuu! Dalam pengelompokan jalan-jalan sekolah, kelasku berjumlah 33 orang, tau? Aku baru menyadari kalau sudah ada 4 kelompok yang terdiri dari 7 orang, dan mau tak mau aku harus bergabung dengan 4 orang yang tersisa, tapi empat orang itu ternyata terdiri dari dua cewek dan dua cowok, apalagi mereka semua ternyata berpacaran!!! Aku cuma jadi obat nyamuk yang terjebak dalam situasi mesra-mesraan kencan ganda mereka! Rasanya ingin mati saja ketimbang masuk grup ituuu ~~~!”

“Uwaaaa……”

Kondisi keras yang tak terbayangkan itu secara tidak sengaja mengubah wajahku menjadi wajah karakter dari Gag Manga Biyori buatan Masuda Kosuke.

“Aku janji takkan mengganggu kalian, jadi taruh di bawah meja atau apa saja terserah ... aku mohon padamu...”

“Ba-Baiklah, aku mengerti.”

Untungnya, mulai sekarang hingga jalan-jalan sekolah, jam kosong kelas lumayan bebas sehingga murid-murid diperbolehkan untuk bolak-balik  perpustakaan. Mumpung Sensei tidak ada, jadi tidak ada salahnya jika Nisshi sendirian bisa ikut ke dalam kelas kami.

Ngomong-ngomong, golongan gadis sedang pergi ke perpustakaan untuk mengambil bahan materi.

“... Ngomong-ngomong, apa Yamana-san masih sama seperti biasanya?”

Tiba-tiba, Nisshi bertanya padaku sambil melihat-lihat sekeliling.

Maksud dari pertanyaan ini mungkin berarti, “Apa dia masih menjaga jarak dengan Sekiya-san?”

“Ya, masih sama seperti biasanya.”

“Begitu ya. Hmm...”

Nisshi menjawab dengan sikap yang berpura-pura santai, tapi tatapan matanya tetap mengarah ke sana-kemari. Cinta bertepuk sebelah tangan Nishi rupanya masih berlanjut.

Aku sendiri lebih suka mendukung Sekiya-san, jadi aku tidak bisa secara aktif mendukung Nisshi, tetapi sebagai temannya, aku ingin mengawasinya dengan hangat.

“Kami kembali~!”

Pada saat itu, Luna berseru ceria memimpin golongan gadis yang memegang materi setelah kembali dari perpustakaan.

“Ah, ada Nishina Ren, toh.”

“Kamu lagi ngapain di sini?”

Karena mendadak ditanya oleh Yamana-san dan Luna, Nisshi hanya menjawab, “Ya-Yah, ada sesuatu” dengan gugup karena namanya dipanggil oleh Yamana-san.

“Oh iya Ijichi-kun, kamu tidak keberatan masuk ke dalam grupnya kami?”

Setelah ditanyai Luna, Si Ceria Yusuke, atau bisa dibilang Icchi (Ver.2.0) hanya membalas “….ya” dengan suara pelan dan mengangguk. Sepetinya bagian dalamnya masih sama seperti Icchi yang sebelumnya.

“……”

Aku merasa penasaran dan memeriksa reaksi Tanikita-san, tapi tak disangka aku menyaksikan sesuatu yang tidak bisa diabaikan.

Tanikita-san sedang menatap lekat-lekat ke arah Icchi. Pipinya memerah dan mulutnya bergetar seraya menggumamkan “Hawawa…”. Kemudian, seolah tiba-tiba diliputi rasa malu, dia memejamkan matanya dan mengangkat buku yang dia bawa di depan wajahnya untuk memisahkan dirinya dari Icchi.

“ ....!?”

Ap-Apaan tadi itu? Apa itu beneran reaksi orang yang sudah menolaknya habis-habisan?

Pertanyaanku langsung terjawab ketika Icchi meninggalkan tempat duduknya.

“Eh, eh, kamu tadi lihat enggak? Ijichi-kun.”

Icchi yang tadinya dikelilingi oleh gadis-gadis ceria, mengambil peran untuk mengembalikan materi yang tidak lagi dibutuhkan untuk menggantiakan semua orang, dan Nisshi menyahut kalau Ia akan pergi bersamanya. Tanikita-san lalu berbicara dengan penuh semangat bersama gadis-gadis lain.

“Eh, Apaan?”

“Oh, Ia jadi kurusan, ‘kan~. Aku sampai dibuat kaget”

Luna dan Yamana-san menjawabnya.Kurose-san sedang membaca buku materi sendirian, dengan asumsi bahwa dia tidak diajak bicara.

“Bukannya yang itu, makusudku Ia jadi keren banget, tau? Wajahnya sangat mirip dengan Lee Joon.”

Siapa itu ...? Ketika aku menoleh ke arah Luna, tatapan matanya bertemu dengan dan membuka bibirnya kalau orang yang dimaksud adalah anggota VTS.

Begitu ya, artis Korea yang disukai Tanikita-san, ya.

“Asli, bener-bener gawat, deh. Jantungku sampai berdetak kencang, tau. tidak bisa berhenti bergerak. Kalau tidak salah, tinggi badannya Ijichi-kun tuh sama dengan Lee Joon, ‘kan? Bukannya itu sudah mirip dengan Lee Joon banget!”

“E-Ehh ... memangnya semirip itu?”

“Lah, bukannya kamu lebih menyukai Jemi, Akari?”

Ketika Luna dan Yamana-san menanggapi ocehannya, pinggiran mulut Tanikita-san berkedut.

“Jemi sih udah enggak jaman! Aku penggemar sejatinya Lee Joon.”

“Hmm~ begitu, ya?”

“Lalu, kenapa kamu tidak berpacaran saja dengan Ijichi-kun?”

Begitu mendengar ucapan Luna, ekspresi Tanikita-san langsung dibuat terkejut.

“Ka-Kamu ini ngomong apaan sih!? Mana mungkin aku bisa melakukan itu! Aku sudah menolak habis-habisan pengakuan Ijichi-kun di festival sekolah dan membuatnya tidak masuk sekolah selama sebulan, tau!?”

Oh, jadi dia menyadari itu, ya... Meski begitu, reaksinya hanya sebatas seperti itu. Bagaimanapun dia adalah anak dengan hati yang kuat.

“Terlebih lagi, aku sampai bilang, ‘Aku tidak tahu banyak tentang Ijichi-kun, tapi apa itu artinya kamu cuma menyukai wajahku saja?” , bukannya itu berarti aku juga sama-sama cuma lihat wajahnya doang! Enggak banget, deh!! Selain norak, ditambah lagi kayak enggak tau malu banget!! Sampai mati pun engga bakal kulakuin!”

Tanikita-san menutupi wajahnya dan mengepakkan kakinya.

Karena penasaran, jadi aku mengoperasikan smartphone-ku di mejaku dan mencari gambar “Lee Joon”. Memang benar kalau tampilan wajahnya lumayan mirip dengan penampilan Icchi yang sekarang, tetapi warna rambut dan gaya rambutnya terlihat berbeda untuk setiap foto, ditambah lagi Ia memakai riasan, jadi sejujurnya aku masih tidak tahu pasti.

Yah, penggemarnya sendiri yang mengatakan kalau mereka berdua sangat mirip, jadi mungkin saja memang begitu.

“Makanya, mustahil banget! Jangan pernah bilang-bilang ke orangnya langsung!”

“Ehh~sayang banget, tau~! Ijichi-kun mungkin masih menyukai Akari juga, jadi menurutku kamu bisa langsung jadian dengan sekali coba.”

“Lagian, Ia sangat syok karena Akari menolaknya sampai-sampai berat badannya turun drastis, iya ‘kan? Ia pasti langsung menerimanya.”

Setelah Luna dan Yamana-san berkata begitu, Tanikita-san masih dengan keras kepala menggelengkan kepalanya.

“Enggak. Tetep enggak mau. Aku takkan pernah menembaknya setelah mengatakan hal seperti itu padanya.”

Lalu tiba-tiba, dia melihat ke arahku.

“Kashima-kun juga, jangan pernah sekali-kali memberitahu Ijichi-kun. Jika kamu berani melakukannya, kamu akan kuhabisi.”

Dia mengancamku dengan tatapan menakutkan ketika aku tidak melakukan apa-apa, dan aku bergidik ketakukan di dalam hati.

“Te-Tentu saja ...!”

Icchi sendiri sedang berbunga-bunga karena berhasil masuk menjadi 'anak-anak yang berpartisipasi’, dan kupikir kalau aku harus meninggalkan mereka berdua sendirian untuk saat ini.

Namun, ada satu hal yang benar-benar ingin kupastikan.

“Tapi... umm, Tanikita-san?”

“Hmm?”

Dia menatapku dengan keheranan karena tidak biasanya aku mengajak berbicara dengannya.

“Icchi tuh masih perjaka, tau?”

Tanikita-san mengerutkan keningnya dengan begitu jelas.

“.... terus, apa masalahnya?”

“Ehh?”

Bukannya tempo hari kamu pernah membicarakan hal itu dengan Yamana-san ... ketika aku berpikir begitu, Tanikita-san membuka mulutnya dengan ekspresi muram di wajahnya.

“Kashima-kun. Aku akan mengajarimu satu-satunya teknik paling kuat yang mampu membuat wanita merasa terangsang tanpa alasan.”

Tanikita-san berkata padaku saat aku terkesiap melihat semangatnya yang luar biasa.

“Itu adalah ‘Penampilannya adalah tipe idamanku sekali’.”

“…………”

“Di hadapan fakta tersebut, semua kondisi lain berubah menjadi sekunder.”

“…………”

Sungguh gadis yang berstandar ganda.

Jawabannya sangat luar biasa sampai membuatku cuma bisa melongo.

Aku merasa tercengang sampai-sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi kepada Tanikita-san, yang menatapku dengan sikap percaya dirinya.

 


Sebelumnya ||    || Selanjutnya

 

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama